Awalnya sih saya agak ragu mau menulis tentang ini. Karena
saat browsing, rata-rata yang saya temukan adalah tips tentang bagaimana
berlibur di luar negeri yang murah meriah ala backpacker. Ya. Sebagian besar kita
pasti punya tujuan yang sama. Berlibur tanpa harus menguras isi dompet terlalu
dalam.
Tetapi, saya mencoba menghalau keraguan saya saat memutuskan
untuk menulis tentang liburan bersama agen travel. Anggap aja ini sebagai rekam
jejak perjalanan liburan saya di akhir tahun, yang bisa dikenang dan entah
kapan pula bisa terulang kembali, dan siapa tahu saja, banyak juga yang membutuhkan
informasi tentang plus minus melakukan perjalanan bersama agen travel.
Kata orang, untuk kami yang tinggal di Kep. Riau, berlibur
ke negara tetangga hanya sepelemparan batu saja jaraknya. Meski demikian, saya akhirnya
memilih berlibur ke Malaysia dengan menggunakan agen travel. Why?
Pertama, meskipun saya cukup sering ke Singapura, sebaliknya
dengan Malaysia. Terakhir kali saya kesana sekitar 20 tahun yang lalu! Haha,
ternyata orang Kep. Riau pun ada yang jarang berkunjung ke negara tetangga ya. Itu
pun via Singapura dengan naik bis. Kebayang ‘kan? Betapa nggak familiarnya saya
untuk pergi ke Malaysia langsung dari Tanjungpinang dengan naik kapal dan
jalan-jalan ke tempat yang sudah pasti jauh berbeda dengan 20 tahun lalu?
Kedua, karena dalam liburan ini ikut serta anggota keluarga saya
yang terdiri dari beragam usia mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua. Masing-masing
punya karakter yang berbeda pula. Si anak pinginnya ke tempat main aja, yang
remaja kadang swing mood, dan kedua tante yang udah lewat paroh baya, selain
gampang sakit, nggak kuat jalan jauh, psikisnya juga...ya, begitulah. Jadi,
nggak mungkin rasanya mengajak mereka berlibur ala backpackeran yang serba naik
turun bis atau kereta dan menginap di akomodasi sekadarnya.
anggota keluarga yang ikut berlibur |
Ketiga, di usia yang sekarang, jiwa petualang saya mulai menurun.
Tetep senang jalan-jalan sih, tetapi inginnya jalan-jalan dalam suasana yang
nyaman. Nggak apa-apa deh minim tantangan, yang penting nggak repot, nggak
harus banyak mikir karena sehari-hari juga udah banyak yang dipikirin dan tentu
saja menyenangkan.
Maka, setelah berunding dengan suami, kami pun memutuskan
untuk menggunakan jasa Gooland Tour & Travel untuk private trip yang isinya hanya
kami sekeluarga (7 orang), dan destinasi wisatanya pun sesuai pilihan kami : KL
– Melaka - Johor.
Hari pertama
Sehari sebelum keberangkatan, saya sempet bete karena ferry
mengalami reschedule, dari yang seharusnya berangkat pada pukul tujuh pagi,
bergeser ke pukul 12 siang, dan inipun baru diinfokan ke agen travel pada H-1. Mau
nggak mau, kami tetap harus berangkat pada pukul 12. Saya lalu meminta agen
travel untuk menyusun ulang itinerary. Untunglah, agen travelnya – yang dalam
hal ini diwakili bang Eldo sebagai tour guide kami – sangat kompromis dan
terbuka. Itinerary pun mengalami perubahan jadwal tanpa mengurangi porsinya.
tour guide kami, bang Eldo |
Perjalanan laut dengan kapal ferry dari Sri Bintan Pura
(Tanjungpinang) – Stulang Laut (Johor Bahru) menempuh waktu kira-kira empat
jam. Kapal sempat dilanda gelombang cukup kuat di sekitar perairan Batam.
Alhamdulillah, kami sampai dengan selamat di Stulang Laut sekitar pukul lima
waktu Malaysia.
Proses pemeriksaan paspor di imigrasi Malaysia tidak seketat
dan seangker di imigrasi Singapura. Hanya saja, eskalator naiknya mengalami
kerusakan sehingga kami cukup ngos-ngosan saat harus naik tangga secara manual.
Sementara tante yang tertua, naik menggunakan lift.
Kami dijemput dengan minibus Hiace berkapasitas 15 orang
yang disupiri bang Kemal, dan mobil pun langsung melaju menuju Kuala Lumpur
(KL). Bang Kemal jugalah yang menemani perjalanan kami sampai selesai.
Di tengah perjalanan, kami singgah untuk makan malam di
Jentayu Corner. Karena di kapal hanya makan nasi kotak dan camilan, perut pun
sudah lapar banget saat tiba di sini. Akhirnya, lupa deh mau foto-foto
makanannya.
Padahal, menunya enak banget, tidak ubahnya menu resto seafood
meskipun tempatnya terlihat seperti pujasera biasa. Kami disuguhkan dengan ikan
kerapu saos, tomyam, tumis baby kailan, oseng bakso sosis, dan dadar telur.
Usai makan, mobil pun langsung menuju destinasi pertama :
Petronas Twin Tower.
Petronas Twin Tower
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam waktu setempat
saat kami tiba di sini. Total waktu perjalanan dari Johor – KL kurang lebih
lima jam tanpa traffic jam, dan hanya bertemu sedikit kemacetan saat telah
masuk KL. Meskipun hari sudah cukup larut dan mal mulai tutup, masih banyak
pengunjung yang datang kesini untuk berfoto-foto.
Saat mendongak menatap puncak Petronas Twin Tower.....Masya
Allah. Menara kembar ini tidak hanya cantik menjulang, tetapi juga mengembuskan
kemewahan bak negeri 1001 malam. Menatapnya seakan kita melihat bangunan megah yang
dilingkari batu-batu permata dan berlian. Wajar saja jika menara yang dibangun
selama tujuh tahun ini menjadi ikon dan kebanggaan negara tetangga ini. Dan berfoto
didepan menara ini memang sebaiknya dilakukan pada malam hari agar kilau
kemewahannya terekam oleh kamera. Tetapi, percayalah, buat kalian yang belum
pernah kesini, apa yang terlihat di foto-foto masih kalah jauh dari ujud asli
menara ini. Jadi, saat berkunjung ke KL, pastikan untuk tidak melewatkan spot
yang satu ini ya.
Dari Petronas Twin Tower, kami pun menuju hotel untuk check
in dan istirahat. Hotel tempat kami menginap adalah di AnCasa Hotel, Bukit
Bintang. Ini adalah hotel bintang tiga dengan fasilitas cukup baik. Hanya saja,
nggak tersedia sikat gigi dan odol seperti hotel bintang tiga pada umumnya.
Hari kedua
Istana Negara
Perjalanan kami di hari kedua dimulai pada pukul tujuh pagi
usai sarapan. Tujuan pertama kami adalah ke Istana Negara Malaysia. Suasana sepi
karena hari libur 25 Desember. Selain berfoto di beberapa titik lokasi, kami sempat
berfoto bersama penjaganya yang diemm aja kaya’ patung. Hanya matanya aja yang
bergerak-gerak.
Tante saya sempet gangguin si penjaga, tetapi dia tetap tabah,
nggak senyum apalagi sampe bergerak. Jadi penasaran, gaji mereka berapa ya? Hehe.
Ada nggak ada orang pun, mereka tetep aja jadi patung. Dari sini, kami
melanjutkan ke destinasi berikutnya : Genting Highland.
Genting Highland
Siapa yang tidak kenal Genting Highland, tempat wisata di
ketinggian sekitar 2000 meter diatas permukaan laut dan dibangun pada tahun
1965 oleh konglomerat Malaysia waktu itu, Lim Goh Tong. Di sini terdapat mal,
pagoda, wahana permainan dan juga gondola yang akan membawa kita berkeliling
Genting Highland dan menikmati pemandangan dari ketinggian termasuk gumpalan-gumpalan
awan yang mengelilingi bukit.
Kami pun turut merasakan keseruan naik gondola atau disebut
juga cable car. Melihat pemandangan Genting Highland dari kereta kabel
berkapasitas 8 – 10 orang ini, rasanya seru campur agak ngeri saat gondola
menukik naik melintasi wahana permainan dan mal. Tetapi, yakin deh,
kengeriannya nggak sebanding dengan rasa senang dan puas yang dihadirkan oleh
pengalaman naik gondola. Kami menempuh rute PP naik gondola ini dari Sky Avenue
Mall dan kembali lagi ke titik ini. Kami pun sempat foto-foto sejenak di depan
wahana permainan yang belum buka karena masih pagi, sebelum melanjutkan ke
destinasi berikutnya : batu Caves.
Batu Caves
Ini juga adalah destinasi ikonik lainnya di Malaysia,
tepatnya di Selangor. Batu Caves adalah bukit kapur yang didalamnya terdapat
beberapa gua. Untuk mencapai salah satu gua, yaitu gua kuil, kita harus
melewati 272 undak tangga beton. Daya tarik lainnya dari Batu Caves ini adalah adanya
patung Murugan didepan pintu masuk. Patung terbesar dan tertinggi di dunia ini
bersepuh cat emas yang catnya khusus didatangkan dari Thailand. Bagi yang tidak
mau masuk ke dalam gua, cukup berfoto-foto saja didepan Batu Caves.
Putrajaya
Dari Batu Caves, kami melanjutkan perjalanan ke Putrajaya,
pusat pemerintahan Malaysia yang resmi menggantikan Kuala Lumpur. Didalam kompleks
Putrajaya ini terdapat banyak spot wisata seperti Dataran Merdeka, Danau
Putrajaya, Jembatan Putra, Istana Darul Ehsan, dan sebagainya.
Berhubung saat tiba di sini, cuaca tengah panas-panasnya,
kami hanya berfoto di beberapa spot saja seperti masjid dan jembatan.
Jonker Street dan Melaka River
Makan siang di Restoran Warisan seusai mengelilingi
Putrajaya, asli rasanya enak banget. Di resto ini, kita bisa mengambil nasi dan
lauk pauk sendiri alias prasmanan. Dan dari resto ini kita bisa menikmati
pemandangan dari tempat yang tinggi. Barulah setelah itu kami melanjutkan ke Melaka
yang kurang lebih menempuh waktu dua jam.
Beberapa ikon khas Melaka masih sama seperti yang saya
kunjungi 20 tahun lalu, seperti bangunan merah, benteng A Famosa dan kapal Flor
de La Mar. Ketiga peninggalan zaman penjajahan ini juga berada berdekatan
dengan Jonker Street dan Melaka River, sehingga kita bisa mencapai semua tempat
wisata ini cukup dengan berjalan kaki.
Jonker Street sendiri suasananya mirip Chinatown. Dengan bangunan-bangunan
kuno, kuliner-kuliner oriental pinggir jalan, toko oleh-oleh dan ruas jalan
yang tidak terlalu besar. Secara umum, suasananya memang jauh berbeda dengan KL
yang khas metropolis.
salah satu toko oleh-oleh souvenir di Jonker Street |
Dari Melaka, kami melanjutkan perjalanan ke Johor Bahru (JB)
yang juga menempuh waktu kurang lebih dua jam.
Johor Premium Outlet
Sesampai di Johor Bahru, hari sudah menunjukkan pukul tujuh malam.
Kami makan malam di Hotel V8 yang menunya aduhai. Terutama kari kambing dan
durian gorengnya. Sampai sekarang aja masih kebayang kelezatan kedua makanan
ini. Setelah kenyang, bang Eldo guide kami langsung mengarahkan ke pusat
perbelanjaan garmen paling top di JB : Johor Premium Outlet (JPO).
Di sini, terdapat kurang lebih 99 merk garmen ternama
seperti Zara, Guess, Michael Korr, Adidas, Sketch dan masih banyak lagi. Jika kita
beruntung, kita bakal dapet harga diskon yang gila-gilaan. Sayang, karena
sesampai di sini hari sudah malam, banyak outlet yang nggak menerima pengunjung
lagi. Saya hanya sempet beli buku untuk si bungsu. Sementara tante saya lebih
beruntung, bisa borong tas Hush Puppies dan jaket Adidas.
Dari JPO, kami pun meluncur ke M Suites Hotel, hotel
berbintang empat yang menjadi tempat menginap kami di Johor, sebelum
melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Hari ketiga
Legoland
Usai sarapan, kami mampir sebentar di rumah saudara yang
sudah 20 tahun nggak dikunjungi. Barulah setelah itu menuju wahana permainan
ikonik di Johor : Legoland. Di sini, nggak hanya tempat permainan, tetapi juga
ada Sea Life, Waterpark, hotel, restoran dan tempat belanja. Jadi, dengan
mengunjungi Legoland saja, kita sudah bisa memenuhi keinginan semua anggota
keluarga, baik yang ingin bermain, foto-foto, makan dan juga belanja.
Tetapi, karena waktu yang terbatas, anak-anak tidak sempat
main di Legoland. Hanya sempet main di VRNity yang menyediakan durasi mulai
dari 5 menit dan belanja cokelat.
bermain di VRNity |
Istana Bukit Serene
Ini adalah kediaman Sultan Johor dan juga merupakan objek wisata
terkenal di kota ini. Kita bisa berfoto didepan replika mahkota kerajaan Johor
yang terletak di bagian depan istana sebagai penanda sudah sampai kesini.
Mesjid Negeri Sultan Abu Bakar
Mesjid ini didirikan pada tahun 1900, dan konon material pembangunnya
menggunakan putih telur seperti halnya mesjid Penyengat di Tanjungpinang. Apa yang
saya suka dari mesjid ini adalah desain dan warnanya. Dengan tetap
mempertahankan gaya etnik Victorian dari masa lalu, berpadu dengan ciri islami
pada kubah dan tiang, serta cat dinding yang berwarna kuning susu dikombinasi
putih, membuat mesjid ini tampak begitu megah, indah dan artistik. Letaknya juga
strategis di atas bukit di pantai Lido dan dari bagian belakangnya, kita bisa
melihat Singapura.
Mesjid ini sekaligus menjadi destinasi terakhir kami. Selanjutnya
kami makan siang di resto Anjungan dan menuju pelabuhan Stulang Laut untuk kembali ke kampung
halaman.
usai makan siang di resto Anjungan |
Alhamdulillah kami mendapat kapal ferry yang lebih baik dan nyaman
saat pulang, gelombang tidak terlalu kencang dan sekitar pukul 8 malam, kami
sudah tiba di Tanjungpinang.
Nah, demikianlah kisah perjalanan kami selama 3 hari 2 malam
di Malaysia (KL, Melaka dan Johor Bahru). So far, saya merasa cukup puas dan
ketagihan pingin jalan-jalan lagi, hehe. Dan untuk paket privat ini, biayanya
sekitar 3,5 juta per pack (di luar belanja kebutuhan pribadi) sudah termasuk :
- Tiket ferry PP dan tax
- Makan 2-3 kali sehari
- Akomodasi di hotel bintang 3 dan 4
- Tiket cable car Genting Highland
- Air mineral
- Sewa minibus AC
- Tour Guide
- Pin dan kalender
- Itinerary mengunjungi 12 objek wisata di 3 kota
Dengan pelayanan yang baik, kemudahan dan semua fasilitas
diatas, rasanya sudah cukup pantas kok, dengan biaya yang dikeluarkan. Kalo
bahasa Malaysia-nya, berbaloi :D.
Jika ingin berlibur bersama agen travel dengan biaya yang
lebih murah, kalian bisa bergabung bersama rombongan lain dengan itinerary dan
jadwal yang sudah ditentukan di dalam satu paket perjalanan. Biaya bisa ditekan hingga separuh dari yang private
trip dan fasilitasnya kurang lebih sama. Ingin lebih murah lagi? Ya, susun
liburan sendiri aja, atau berlibur ala backpackeran, hehe. (baca : Liburan Sendiri atau Pakai Agen Travel? Yuk Simak Plus Minusnya).
Yang jelas, apapun pilihan kita, mau berlibur dengan atau
tanpa agen travel, persiapan harus matang, dan banyaklah berdoa kepadaNya agar perjalanan
kita lancar, selamat, memberi kebahagiaan dan pengalaman baru yang mendewasakan.
Karena inilah sesungguhnya esensi dari sebuah perjalanan liburan : happiness,
energy booster and new experience. Setuju?
kalau ke Malaysia aku sukanya ke genting highlands karena memang udaranya dingin dan sejuk
ReplyDeleteiya, sejuk dan bisa lihat banyak view dari ketinggian
DeleteSetujuuuu banget mbak. Liburan inginnya hepi-hepi dan dapat pengalaman baru. Jadi pengen nyobain pake travel agent nih, kalau harga segitu dengan fasilitas yang lumayan banyak berani lah menggunakan jasa travel agent, bisa puas deh berlibur di Malaysia bareng keluarga. TFS mbak.
ReplyDeletesama2, iya jadinya nggak perlu banyak mikir habis ini kemana entar makan dimana, hehe
DeleteKalo pakai travel agent dan pergi bareng keluarga besar, rasanya assoy geboyyy Mba.
ReplyDeleteKarena kan "banyak kepala" tuh, kalo backpackeran (biasanya) malah sibuk adu opini/selera masing2 heheheheh
*numpang curcol*
iya, bawa keluarga dengan usia berbeda, daripada entar pada sibuk berdebat, jadinya pake agen travel, jadi semua manut sama guide nya
DeleteJika travelling dengan rentang usia beragam begitu memang jauh lebih menyenangkan dgn menggunakan agent travel ya, mba. Happy jalan-jalan akan jauh lebih maksibal.
ReplyDeleteMalaisya tuh deket, tapi aku belum pernah ke sana, hahaha.
ReplyDeleteDengan ikut agent setidaknya beberapa beban udah ada yang mikir, kita tinggal duduk manis ya
Alhamdulillah..senang ya mba, bisa liburan bersama keluarga tercinta.. Semoga saya bisa ke sana juga th ini.. Aamiin..
ReplyDeleteCatet nih pengalaman liburan ke Malaysia pakai kapal. Tapi kudu ke RIAU dulu yaaa. Semoga ada rejeki buat ke LN. Kalau bisa sama keluarga
ReplyDeleteWow, destinasi wisatanya keren2. emang sih, jalan dengan tour travel lebih asyik. destinasi wisatanya bisa tercapai semua meski harus kejar waktu. Mantap banget jalan2nya
ReplyDeleteAku terakhir ke KL Desember tahun lalu.. I had a meeting then go traveling around by myself. It was fun..
ReplyDeleteAku ada rencana nih kak tahun ini berangkat ke Malaysia bareng keluarga, semoga bisa jadi referensi nih tempat-tempatnya.
ReplyDeleteSeru juga ya jalan-jalan pakai travel gini, benar lebih nyaman dan ga harus mikir ini itu saat ke tempat Wisata ya. Beberapa waktu lalu aku ke Malaysia juga tapi ga pakai travel jadinya harus Cari Tau rute kendaraan trus pakai jalan kaki juga sedikit nyasar hihihi. Nah suamiku ngajakin kalau liburan lagi pakai travel
ReplyDeleteWah komplit juga ya mba paket travelnya, klo ak ke malay emang pengen ke genting island dan ke legoland kesukaan anakku 😍 noted ah rekomen spot wisatanya
ReplyDeleteWah komplit juga ya mba paket travelnya, klo ak ke malay emang pengen ke genting island dan ke legoland kesukaan anakku 😍 noted ah rekomen spot wisatanya
ReplyDeletePetronas bikin semua org pengen foto disana yaa. Hehehe.. So mainstream tapi emang eman klo ga foto hehe
ReplyDeleteBtw klo ke malay emang lebih enak pake travel agent atau sendiri yaa
Setuju mba, intinya liburan kan emang cari kebahagiaan. Jadi kita bebas mau pilih yang mana, mau pake agen travel atau backpakeran sendiri. Aku juga udah mageran hawanya kalau kudu jalan sendiri, enakan di-arrange oleh agen aja. :)
ReplyDeleteBaca artikel ini jadi pengin ajak keluarga jalan-jalan ke negara tetangga nih. Mupeng pengin jelajah berbagai lokasi yang diceritakan di tulisan ini.
Baik backpacker an mampu. Travel ada plus minusnya ya mba..tp memang kalau pengen tinggal enak oke travel ya hehe..
ReplyDeleteKalau rame-rame dengan keluarga asyiknya pakai travel agent ya Kak biar nggak pusing dan aku pengen banget ke Malaysia akhir tahun kemarin karena istana Hello Kitty yang di Johor tutup akhir tahun dan kami belum ke sana sedihnya. jadi curhat
ReplyDeleteasiknya pake tour travel begini terencana ya mba dan destinasinya jadi bisa dapat semua karena sudah terencanakan dengan baik..duh jadi kangen ke sana lagi
ReplyDeleteThe number of years you want protection for is the term of policy. agen asuransi allianz
ReplyDeleteHai kak, mau liburan ke Lombok dengan harga murah? Yuk langsung saja hubungi “Look Lombok Travel”. Berlibur dengan “Look Lombok Travel” bisa mendapatkan banyak keuntungan kak, banyak promo harga wisata murah, paket mobil dan driver, dan berbagai macam fasilitas lainnya. Yuk segera pesan seatnya sekarang juga! (Whatspp +6287852953230 Ari)
ReplyDelete