Ramadan tahun ini memberikan suasana yang tak pernah
terbayangkan sebelumnya. Terjadinya pandemi yang dipicu oleh virus Covid-19,
mengharuskan kita melakukan sebagian besar aktivitas di rumah saja, dan terus
berupaya meningkatkan sistem kekebalan atau imunitas tubuh.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan, seperti makan
makanan bergizi, rajin mencuci tangan, melakukan aktivitas fisik dan menjaga
pikiran agar tetap positif.
Kedatangan bulan suci Ramadan ini tentu membawa
kebaikan yang tak terhingga. Termasuk di dalamnya terdapat kebiasaan baik yang ternyata
memberi manfaat sangat baik bagi kesehatan termasuk meningkatkan imunitas
tubuh. Tentunya, jika kita melakukan kebiasaan tersebut. Ini dia kebiasaan baik
selama Ramadan yang berdampak besar bagi kesehatan :
Mengkonsumsi kurma
Pernah mendengar tagline, ‘berbukalah
dengan yang manis’?
Mengikuti sunnah Rasulullah,
Rasulullah biasa berbuka dengan air dan kurma. Apakah kurma manis? Ada yang
manis, ada yang tidak. Bedanya dengan makanan manis yang kita konsumsi saat
berbuka adalah jenis karbohidrat yang dikandungnya, kurma mengandung sukrosa
dan fruktosa sementara makanan manis seperti kolak mengandung glukosa.
Selain itu kurma memiliki kandungan
lainnya seperti 7 gram serat, 2 gram protein, 20% kebutuhan kalium harian, 14%
kebutuhan magnesium harian, 18% kebutuhan tembaga, 15% kebutuhan mangan, 5%
kebutuhan zat besi harian, 12% kebutuhan vitamin B6 harian. Kurma juga kaya
akan asupan kalsium, zat besi, vitamin K, folat, serta
antioksidan seperti karoten, fenolik, avanoid, dan anthocyanin.
Mengkonsumsi kurma di saat
buka puasa akan meningkatkan gula darah yang baik setelah kita berpuasa
seharian. Manfaat kesehatan lainnya yang didapat jika kita rajin mengkonsumsi
kurma diantaranya menjaga kesehatan pencernaan, mencegah risiko diabetes,
meningkatkan kesehatan tulang, mencegah anemia, meningkatkan kesehatan jantung,
menangkal radikal bebas, menjaga kesehatan otak, membantu menurunkan berat
badan, membantu mencukupi kebutuhan cairan hingga melancarkan persalinan.
Masyarakat kita dan di
negara lain sering memakan kurma sebagai makanan favorit saat berbuka puasa.
Selain berbuka puasa, kita bisa memakan kurma di saat sahur.
Mengkonsumsi madu
Jenis makanan lain yang sering
dikonsumsi Rasulullah saat Ramadan adalah madu. Madu memiliki kandungan Fruktosa: 38,2%, Glukosa:
31,3%, Maltosa: 7,1%, Sukrosa: 1,3%, Air: 17,2%, Gula paling tinggi: 1,5%, Abu
(analisis kimia): 0,2%, Lain-lain: 3,2%. Madu memiliki manfaat yang beragam
mulai untuk kesehatan hingga kecantikan. Manfaat kesehatan madu antara lain
memperlambat efek pengosongan lambung sehingga ketika berpuasa, kita tak akan
cepat merasa lapar dan membantu penderita maag atau asam lambung.
Madu juga bermanfaat bagi
kesehatan pencernaan di tubuh kita, baik untuk kesehatan tulang sehingga bisa
mencegah osteoporosis, menurunkan LDL, menaikkan HDL dan meningkatkan NO
(nitrit oksida). NO merupakan gas yang berperan untuk melancarkan peredaran
darah, menjaga fungsi otot jantung dan mengatur tekanan darah. Manfaat lain
madu adalah kemampuannya untuk menjadi sumber energi saat kita beraktivitas.
Mengkonsumsi madu secara
rutin akan memberi manfaat jangka panjang seperti yang telah disebutkan.
Makan secara teratur
Selama melaksanakan puasa,
secara otomatis kita memiliki waktu makan yang teratur. Berbuka di waktu magrib
dan sahur di waktu menjelang shubuh. Hal ini akan memberi dampak kesehatan yang
baik karena pola makan yang baik.
Selain itu, puasa akan
menjadi rem dari kebiasaan makan apa saja. Makan tepat waktu bisa menghindarkan
tubuh dari penyakit seperti maag, jantung dan obesitas. Selain itu daya
konsentrasi akan lebih terasah, tubuh tidak mudah lelah dan kita akan lebih
semangat dalam beraktivitas. Makan secara teratur juga membuat tubuh memiliki
metabolisme yang lebih baik.
Lebih intens dalam beribadah
Ketika memasuki Ramadan,
sejumlah ibadah menjadi lebih intens untuk dilakukan. hal-hal buruk juga secara
otomatis berkurang karena kita diminta menahan emosi, nafsu dan hal-hal yang
bisa mendatangkan keburukan lainnya. Hal ini akan meningkatkan ketenangan diri,
mengurangi tekanan dan yang paling penting akan meningkatkan hubungan dengan
Allah yang akan menciptakan rasa optimis dan terciptanya pola pikir positif.
Dilansir dari Hamad Medical Corporation, puasa
menyebabkan adanya perubahan struktural pada area otak yang terkait dengan
depresi. Pada saat bersamaan, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang
dikenal dengan hormon kebahagiaan. Hormon ini akan membuat suasana hati menjadi
membaik. Kondisi ini juga membuat seseorang yang sedang menderita stres akan
mulai berpikir positif tentang dirinya dan hal–hal di sekitarnya. Puasa juga
akan membentuk perlindungan diri terhadap gejolak emosi yang bisa muncul kapan
saja.
Puasa juga akan menurunkan beban kerja pada sel–sel
tubuh sehingga mampu memperbaiki kerusakan sel dari stres oksidatif. Stres
oksidatif merupakan kondisi tubuh dimana jumlah radikal bebas akan lebih banyak
daripada pertahanan tubuh itu sendiri. Jika stres ini tak dihilangkan dari
dalam tubuh, maka sel–sel tubuh akan rusak secara perlahan dan menimbulkan
berbagai penyakit.
Saat berpuasa, sistem
kekebalan tubuh juga meningkat dan kadar kolesterol jahat menurun. Kondisi ini
akan menstimulasi sistem tubuh untuk melakukan pembersihan diri. Dan memberikan
berbagai nutrisi kepada sel–sel tubuh dengan tepat. Hal ini akan meningkatkan
kebugaran tubuh. Kebugaran tubuh juga akan berimbas pada kesehatan mental.
Sehingga tubuh akan mampu mengendalikan dirinya dengan baik.
Dengan kondisi mental dan
emosi yang baik, maka secara otomatis, stres pun bisa terkendali. Kemampuan
otak juga ikut meningkat dan berpengaruh pada penurunan hormon kortisol pada
kelenjar adrenal sehingga stres pun akan mampu kita hindari dan kelola dengan
baik.
Berbagi dengan sesama
Salah satu kebiasaan baik
yang menjadi hal yang bermanfaat bagi kesehatan berikutnya adalah berbagi
dengan sesama. Di bulan suci ini, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat.
Selain itu kita dianjurkan pula untuk lebih banyak berbagi dengan sesama.
Berbagi ini akan memberi dampak positif bagi kesehatan kita.
Telah begitu banyak
penelitian yang dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan berbagi dengan
kesehatan. Dan semuanya menunjukkan hasil yang hampir sama. Dimana hal ini akan
memberikan rasa bahagia, menurunkan stres dan meningkatkan rasa bersyukur. Dan
kesemuanya ini berdampak positif bagi
kesehatan psikis yang berkorelasi langsung dengan kesehatan fisik kita.
Itulah beberapa kebiasaan
baik di bulan Ramadan yang berdampak besar bagi kesehatan kita. Masih begitu
banyak manfaat puasa yang memberikan dampak kesehatan bagi tubuh kita baik
fisik, psikis dan mental. Dan tahun ini dengan adanya pandemi corona, membuat
kita harus memiliki imunitas tubuh yang kuat. Dan puasa akan memberikannya
selama kita melakukannya dengan baik.
Selamat berpuasa ya.
Sumber :
hellosehat.com
liputan6.com
doktersehat.com
freepik.com
khotbahjumat.com
Semua kebiasaan baik di bulan Ramadhan ini kalau kita menjaganya selepas Ramadhan in syaa Allah akan menjadikan kita pribadi yang berkarakter unggul, ya Mbak.
ReplyDeletewaa jadi inget deh kalo kurma dirumah lagi abis, besok mau beli lagi aaah, suka dibikin kaya infused water, katanya sehat juga ya hihihi
ReplyDeletewah baru tahu kalau kurma bisa dibuat infuse water juga, rasanya pasti manis2 gitu ya mbak
ReplyDeleteBener juga ya, selama puasa ini saya juga jadi rajin makan kurma, dan minum madu, takut ngedrop karena sendirian urus anak, sapa yang urus kalau saya sakit? :)
ReplyDeleteDan memang hidup jadi lebih teratur, makan teratur, tidur teratur, karena kudu bangun sahur. Alhamdulillah :)
Yang terasa itu jadwal kerja di rumah
ReplyDeleteSejak ramadan th lalu saya udah merasakannya, bisa benar-benar efisien
Setuju mbak...saat pandemi ini kita harus menjaga imun tubuh tetap kuat agar tidak mudah terserang penyakit. Dan puasa menjadi salah satu cara untuk mengontrol keinginan yang terlalu banyak....terbukti saat puasa pola makan kita menjadi teratur akhirnya kitapun makan secukupnya saja tidak berlebihan juga tidak kurang. Kalau sudah demikian tubuh pun akan terjaga kesehatannya.
ReplyDeleteNah, saya makan kurma dan madu ini masih harus dipaksa. Untungnya suami dan anak-anak saya suka sama madu dan kurma :D
ReplyDeleteIya ya, di saat Ramadhan ini, banyak banget kebiasaan baik yang kita lakukan. Walopun sayangnya, di Ramadhan sebelum-sebelumnya, kebiasaan baik ini suka jadi hilang begitu Ramadannya usai. Semoga tahun ini tidak demikian. Mengingat Ramadhan tahun ini kita semua berada di masa pandemic.
ReplyDeleteKalau madu & kurma selalu ada di rumah walaupun hak ramadan, nak anak-anak rutin soalnya minum madu, kalau kurma mereka sesekali aja
ReplyDeleteyes bener banget, hikmah puasa di tengah pandemi jadi bisa jaga imunitas ya mb, barakallahu
ReplyDeletekurma favorite banget. Kadang klo kesiangan sahur, kurma jadi penyelamat tetap tercukupi alhamdulillah
ReplyDelete