Tahun ini merupakan tahun yang berat bagi kita semua.
Virus corona yang ditemukan pada Desember 2019 lalu telah mencapai hampir semua
belahan dunia dan mengakibatkan banyak sektor terdampak. Gaya hidup dan
kebiasaan sehari-hari pun berubah. Himbauan tegas untuk melakukan hampir
seluruh kegiatan di rumah saja telah membuat jutaan orang mengalami penurunan
pendapatan hingga kehilangan penghasilan.
Namun kedatangan bulan suci Ramadan di tengah
perjuangan berat untuk tetap bertahan hidup, membawa harapan besar bagi kita
untuk segera bisa menjalani kehidupan normal kembali. Keutamaan bulan Ramadan yang mulia membuat kita optimis
bahwa Allah akan mengabulkan doa dan harapan kita untuk sebuah kehidupan yang
baik selepas pandemi ini berakhir.
Seiring hal tersebut, kita tetap harus melakukan
penyesuaian besar-besaran agar tidak mengalami kesulitan keuangan dan tetap
bisa berbagi kepada sesama.
Biasanya bulan Ramadan yang berlanjut dengan Hari Raya
Idul Fitri dan karena sekarang Ramadan jatuh di sekitar pertengahan tahun, maka
akan dilanjutkan dengan tahun ajaran baru. Ini membuat rangkaian pengeluaran menjadi
beruntun. Nah, agar kita bisa tetap memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan
dengan baik, berikut beberapa tipsnya :
1.
Mengubah
standar kebutuhan
Kita bisa menyiasati pengeluaran dengan
mengubah standar kebutuhan kita. Misalnya jika kita terbiasa memakai sabun merk
A yang memiliki harga Rp 18.000 perbuahnya, maka bisa kita ganti dengan sabun
merk B yang harganya Rp 16.500. Perbedaan ini mungkin tidak terlalu terasa jika
dilakukan pada satu jenis saja, tetapi jika dilakukan pada banyak jenis secara
terus-menerus, pengaruhnya akan terasa.
2.
Melakukan
penghematan listrik
Bagi kita yang memakai listrik pra
bayar, kita bisa melakukan penghematan listrik secara signifikan dengan
mematikan peralatan listrik yang tidak dipakai, mengurangi pemakaian peralatan
saat waktu beban puncak hingga memakai peralatan yang hemat energi.
3.
Memasak
makanan sendiri
Memasak makanan sendiri akan
memberikan penghematan yang cukup besar dalam kebutuhan makanan di rumah kita
sehari-hari. Adik saya bercerita bahwa dengan uang 20 ribu rupiah, dia bisa membuat
25 buah pempek ikan yang biasanya dijual seharga 2.000 hingga 2.500 per
buahnya. Saya dan keluarga saya pun lebih memilih memasak sendiri di masa
pandemi ini. Apalagi bagi saya yang memiliki anggota keluarga yang banyak,
memasak sendiri jauh lebih hemat.
Memasak makanan sendiri juga bisa
membuat kita mengontrol kebutuhan gizi bagi semua anggota keluarga. Apalagi
sekarang banyak aplikasi yang menyediakan info resep masakan yang bisa kita
praktekkan di rumah. Dan jika kita memang memiliki keahlian di bidang ini, bukan tidak mungkin bisa dikembangkan menjadi
salah satu sarana untuk menambah penghasilan kita.
4.
Membuat
skala prioritas
Pengeluaran secara umum dibagi atas
keinginan dan kebutuhan. Contoh keinginan misalnya, kita telah memiliki dua
pasang sendal untuk dipakai sehari-hari, tetapi kita menginginkan sendal ketiga
karena misalnya ada diskon atau warna dan modelnya menarik.
Sementara contoh kebutuhan tentunya
segala sesuatu yang memang harus kita keluarkan untuk kehidupan sehari-hari
meliputi makanan, listrik, air dan biaya sekolah anak.
Saat Ramadan di tengah pandemi ini,
amat penting membuat skala pengeluaran prioritas dan menekan semua keinginan
yang masih bisa ditunda. Biasanya ada ekstra pengeluaran untuk membeli baju
baru untuk lebaran, membeli pernak-pernik lebaran seperti kue kering, minuman
kaleng, sirup dan masih banyak lagi.
Tahun ini, tentu kita bisa
meminimalkan semua itu. Kalaupun tetap ingin membelinya, kita bisa memilih cara
lain misalnya membuat kue kering sendiri dan menjahit baju lebaran sendiri jika
kita bisa menjahit.
5.
Menghitung
kebutuhan dengan detil
Bagi kita yang mendapat penghasilan
bulanan, kita bisa membuat pos-pos pengeluaran dan membagi uang tersebut ke
dalam beberapa periode. Misalnya periode mingguan, 10 harian atau dua mingguan.
Tergantung mana yang mudah untuk kita atur. Di saat inilah, kita bisa membuat
daftar kebutuhan dengan detil dan melihat mana pengeluaran yang wajib dan yang
bisa dikesampingkan.
Kita juga bisa mengetahui seberapa besar pengeluaran
wajib kita misalnya saja untuk membeli kebutuhan cuci baju seperti deterjen,
pewangi pakaian dan pelicin pakaian. Gunakan cara pertama dengan mengubah merk
yang biasa kita gunakan dengan yang harganya lebih murah. Kecuali untuk
beberapa jenis varian yang memang tidak bisa diganti, misalnya jika kulit
anggota keluarga memiliki riwayat alergi dan harus memakai sabun merk tertentu
atau jika kita harus memakai shampo dengan merk F, dan jika tidak, bisa
menyebabkan kerontokan atau rambut menjadi beruban dan seterusnya.
Kita
tidak tahu berapa lama pandemi ini akan berlangsung. Kita hanya bisa berharap
dan berdoa dalam bulan suci Ramadan yang mulia ini agar pandemi ini segera
berakhir. Oleh karenanya, melakukan penghematan dengan pengelolaan keuangan
yang baik penting dan harus kita lakukan.
Selamat
berpuasa.
Sumber
gambar :
freepik.com
properti.kompas.com
No comments