Kebaikan, akan kembali kepada Kita
Pak Ile. Demikian dia biasa disapa. Dia sepupu ayah
saya. Mungkin, menemukan orang seperti dia, perbandingannya 1 : 100. Apakah dia
seorang ahli ibadah? Tidak. Seorang yang menghabiskan sebagian besar waktu
untuk berdakwah? Tidak juga. Tetapi, Pak Ile sangat yakin dengan manfaat berbuat
baik, khususnya kebaikan berbagi.
Setiap kali dia merasa kurang enak badan, atau
mengalami gejala penyakit seperti flu, sakit kepala, dan batuk, dia akan segera
bersedekah. Boleh percaya boleh tidak. Hampir seumur hidupnya Pak Ile nyaris tidak
pernah minum obat. Begitu yakinnya dia dengan kekuatan berbagi, dan hasilnya –
Masya Allah – sampai seusia sekarang, (usianya sekitar 50 tahun), Pak Ile tidak
pernah memiliki riwayat penyakit degeneratif, ataupun mengalami sakit yang
serius. Jika dia mengalami sakit ringan semisal pusing atau meriang, gejala itu
– dengan izin Allah - akan menghilang setelah dia “menebusnya” dengan sedekah.
Kisah lain datang dari rekan kerja saya. Sebut saja
namanya Pak Adi. Sebenarnya dia sangat pelupa dan ceroboh. Sudah tak terhitung,
berapa kali dia mengalami ketinggalan ponsel di taksi atau tempat umum, dompet
yang terjatuh, atau ATM yang lupa ditaruh dimana. Namun, setiap kali dia
mengalaminya, qadarullah, barang-barang yang kelupaan, atau terjatuh, atau
sempat hilang, akan kembali kepadanya.
Pernah, saat ponselnya ketinggalan di taksi, sang
supir taksi menyusulnya ke hotel untuk mengembalikan ponsel tersebut. Ketika
mengantri untuk melewati imigrasi Singapura, dompetnya terjatuh, dan dia baru
menyadarinya saat kapal akan berangkat. Dia pun harus menunda jadwal kepulangan
dengan kapal berikutnya. Tetapi, Alhamdulillah, dompetnya yang terjatuh tidak
hilang. Ditemukan seorang petugas dan kembali dengan utuh kepadanya.
Ada satu kebiasaan Pak Adi, yang di mata saya
berkolerasi erat dengan “keberuntungan”nya mendapatkan kembali barang-barangnya
di tengah keteledorannya.
Setiap kali naik kendaraan umum, entah itu taksi,
ojek atau bajaj, Pak Adi selalu melebihkan pembayarannya. Misalnya saja, ketika
argo taksi menunjukkan angka 35 ribu, Pak Adi menyerahkan uang Rp. 50 ribu dan
tidak minta kembalian. Pernah juga ketika pergi ke bandara, ongkos taksi dan
tol ketika itu totalnya mencapai Rp.150 ribu. Pak Adi menyerahkan Rp.200 ribu
kepada supir taksi tanpa minta dikembalikan.
Kisah mereka berdua, barangkali merupakan cerminan dari
firman Allah swt berikut ini : "Jika kamu berbuat baik maka kamu berbuat baik bagi
dirimu sendiri." (QS. Al Isra : 7)
Bahwa saat kita berbuat baik, sesungguhnya kita tengah berbuat baik kepada diri kita sendiri, dan kebaikan itu akan kembali kepada kita. Wallahu’alam bish shawab.
Keutamaan Berbuat Kebaikan
Kisah Pak Ile dan Pak Adi, adalah segelintir contoh dari
begitu banyak kisah-kisah nyata dan pengalaman inspiratif di sekitar kita,
tentang manfaat berbuat kebaikan. Masih banyak lagi kisah-kisah lainnya tentang
kebaikan berbagi, baik yang bersumber dari pengalaman pribadi orang-orang yang
kita kenal, ataupun kisah-kisah yang pernah kita temukan di internet, yang menghiasi
lembar buku dan media, yang mengalir turun temurun dari generasi diatas kita,
termasuk juga kisah-kisah masyhur para rasul dan alim ulama. Kisah-kisah yang
diperkenankan Allah swt untuk terjadi, agar kita dapat mengambil pelajaran.
Saat kita merenungkan sejenak akan kebaikan berbagi,
sungguh, tidak ada ruginya berbuat baik. Yang ada hanyalah balasan kebaikan dan
ganjaran yang berlipat ganda. Allah swt tidak pernah mengingkari janjiNya untuk
selalu membersamai orang-orang yang berbuat baik. Saat kita menebar kebaikan,
kita akan merasakan kebahagiaan menyusup jauh ke dalam hati, ke seluruh
sendi-sendi tubuh kita, dan memancarkan aura positif dari diri kita. Itu
sebabnya, orang-orang baik selalu menjadi magnet dimanapun dia berada. Orang
baik akan selalu disenangi, membuat orang merasa nyaman, dan menjadi pusat
harapan.
Didalam Al Quran, tidak kurang dari dua ratus ayatNya
menuturkan tentang manfaat dan keutamaan berbuat kebaikan. Bahkan keutamaan
tertinggi dari berbuat kebaikan, adalah syurga, sebagaimana janji Allah swt
dalam firmanNya :
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang
terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan
tidak pula kehinaan. Mereka itulah penghuni syurga. Mereka kekal didalamnya.”
(Surat Yunus ayat 26).
Berikut ini adalah manfaat dan keutamaan lainnya dari
menebar kebaikan :
- Mendapat hikmah dan ilmu
“Dan tatkala dia cukup dewasa, Kami berikan
kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang
yang berbuat baik.” (QS Yusuf : 22)
- Selalu mendapat rahmat dan pertolongan Allah swt.
“.....Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik." (QS Al A’raf : 56).
“Allah selalu menolong hambaNya, selagi sang hamba
suka menolong saudaranya.” (HR Muslim).
- Mendapat ganjaran yang berlipat ganda.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (karunianya) lagi maha Mengetahui." (QS Al Baqarah : 261).
- Menyembuhkan penyakit dan melindungi harta
“Sembuhkan penyakit kalian dengan cara sedekah.
Lindungi harta yang kalian miliki dengan zakat." (HR Baihaqi).
Optimalkan Karunia untuk Kebaikan
Dengan segala keutamaan menebar kebaikan yang
termaktub didalam kitabNya, yang disampaikan oleh RasulNya maupun yang
“dititipkanNya” melalui peristiwa-peristiwa penuh hikmah, pertanyaannya :
sudahkah hati kita tersentuh untuk senantiasa berbuat baik? Sudahkah kita bercita-cita
untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama? Yang kehadirannya selalu
menjadi oase, memberi solusi dan menentramkan hati?
Ada banyak jenis kebaikan yang bisa kita lakukan. Dan
setiap karunia yang Allah berikan, sesungguhnya adalah “modal” utama yang dapat
kita maksimalkan untuk menebar kebaikan.
Diantaranya, karunia akal pikiran, budi pekerti dan
rezeki materi. Ketiga karunia ini, hanya Allah berikan kepada manusia. Tidak
Dia berikan kepada hewan dan tumbuh-tumbuhan. Oleh sebab itu, sudah menjadi
kewajiban kita untuk menggunakannya dengan sebaik-baiknya, sebagai ujud rasa
syukur kita kepadaNya, termasuk untuk menebar kebaikan.
Karunia akal pikiran dapat kita maksimalkan dengan
menebar kebaikan intelektual, yaitu dengan membagikan ilmu yang bermanfaat dan
inspirasi kepada banyak orang.
Karunia budi pekerti dapat kita optimalkan dengan
menebar kebaikan akhlak, dengan selalu menunjukkan akhlak yang baik sehingga dapat
menjadi teladan.
Dan karunia rezeki materi, sudah selayaknya kita syukuri
dengan menebar kebaikan memberi, dengan berzakat, waqaf, infaq dan sedekah.
Sampai hari ini, dan mudah-mudahan untuk seterusnya
hingga ajal menjemput, saya terus berusaha dan “memaksa” diri untuk berbuat
kebaikan. Meski godaan tak pernah surut, ujian pun tak pernah luput.
Dalam hal kebaikan intelektual, saya berusaha untuk
selalu membagikan ilmu-ilmu yang saya miliki melalui tulisan-tulisan saya, baik
di buku, sosial media maupun blog.
Dalam hal kebaikan akhlak, saya berusaha untuk
selalu hati-hati dalam berbicara dan bersikap, mengendalikan lidah dan jari
agar tidak menyakiti, dan memilih diam saat menghadapi orang yang membangkitkan
kemarahan ataupun yang menghina dan merendahkan.
Dalam hal kebaikan berbagi, saya memegang prinsip
‘tangan kanan memberi, tangan kiri tidak tahu’. Memang, bersedekah secara
terang-terangan atau diam-diam, sama baiknya. Hanya saja, dengan segala
kekurangan dan kedhaifan saya, saya khawatir, sifat riya akan muncul dan
menghanguskan amalan sedekah saya jika melakukannya secara terang-terangan.
Menebar Kebaikan di masa Pandemi
Saat ini, dunia tengah dilanda pandemi virus
covid-19. Tidak terkecuali negara kita. Saat tulisan ini dibuat,
grafik perkembangan covid-19 di dunia dan Indonesia dapat kita amati pada grafis berikut :
Pandemi yang berawal di kota Wuhan ini tidak hanya
menghadirkan cekaman dahsyat oleh penetrasi virusnya yang luar biasa,
tetapi juga telah mengacaukan tatanan hidup, mendobrak rutinitas, mengubah
interaksi sosial dan kehidupan beragama, serta melemahkan sendi-sendi perekonomian.
Untuk yang terakhir, dampaknya sangat dirasakan oleh sebagian besar masyarakat khususnya
masyarakat menengah ke bawah. Banyak pekerja dirumahkan, karyawan di-PHK tanpa
pesangon, pelaku usaha yang omzetnya berkurang drastis bahkan stop
berproduksi, ataupun pekerja sektor jasa
yang sepi pelanggan.
Terus bertambahnya jumlah penderita yang tidak
diimbangi dengan kapasitas tenaga medis, alkes dan faskes, turut melanda dunia kesehatan
dengan krisis pelayanan kesehatan dan penanganan penyakit.
Namun, seiring dampak pandemi yang kian menggurita, Alhamdulillah,
masih ada sisi positif yang layak kita syukuri. Yaitu gelombang solidaritas
untuk menebar kebaikan, khususnya kepada masyarakat yang terdampak, semakin meningkat.
Penggalangan dana terus digencarkan oleh berbagai pihak, komunitas, lembaga,
organisasi dan individu-individu. Dan yang menakjubkan, semangat berbagi ini tidak
hanya dimiliki oleh mereka yang mampu. Tetapi juga oleh mereka yang hidupnya
serba kekurangan dan layak dibantu.
Dalam sebuah video live, seorang host acara televisi
bahkan sampai menitikkan air mata, saat membacakan pesan-pesan dari mereka yang
kurang mampu namun ikut berdonasi. Pada IG post salah satu pimpinan daerah
tentang bantuan yang diberikan untuk mendukung tenaga medis, banyak sekali
komentar warga yang juga ingin berpartisipasi. Tidak sedikit yang menawarkan
jasa bersih-bersih atau jasa pengangkutan, karena secara ekonomi, mereka berada
dalam kondisi kesusahan.
Baru-baru ini, kisah tak kalah mengharukan berembus
dari 20 orang warga RT 07 Kelurahan Kelapa Gading Barat. Dalam pendataan warga,
mereka termasuk warga kategori miskin dan rentan miskin sehingga memperoleh
bantuan sembako dari Pemda DKI. Namun, mereka justru mengembalikan bantuan
tersebut untuk dialihkan, dengan alasan bahwa banyak warga lain yang lebih
membutuhkan. Di tengah situasi yang “memungkinkan” banyak orang untuk
mengamankan diri sendiri, mereka justru berbuat sebaliknya. Dan itu mereka
lakukan bukan karena mencari ketenaran atau rasa pongah, melainkan didasari
solidaritas dan kepekaan terhadap mereka yang lebih susah.
Masya Allah. Sungguh saya merasa terharu dan
meneteskan air mata, melihat semangat menebar kebaikan di negeri ini di tengah
kondisi pandemi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Barangkali, inilah cerminan firman Allah swt dalam
Surat At-Taghabun ayat 11 yang artinya :
"Tidak ada suatu musibah pun yang
menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman
kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu."
Mereka yang tertimpa musibah, namun dengan kekuatan
iman di dalam dada, tidak lantas menjadi terpuruk dan putus asa. Melainkan
tetap tawakkal, bersemangat dalam menebar kebaikan meski didera oleh kesulitan.
Saya optimis, jika semangat ini terus menyala, dan
kebaikan demi kebaikan terus bertebaran meski dimulai dari yang terkecil
sekalipun, akan hadir kelapangan setelah kesempitan, kesulitan demi kesulitan perlahan-lahan akan teratasi, dan limpahan rahmat, berkah serta pahala dari Allah swt akan terus
menaungi hamba-hambaNya yang berbuat kebaikan.
Sebagaimana firman Allah swt dalam surat At-Thalaq
ayat 7 yang artinya :
"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut
kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah
dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada
seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan
memberikan kelapangan sesudah kesempitan."
Gerakan Bersih (Berbagi Setiap Hari)
Saat ini, berbagai upaya telah dilakukan untuk
memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Mulai dari anjuran untuk tetap
berada di rumah, menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan, menggunakan
masker saat keluar rumah, hingga pemberlakuan lockdown dan PSBB. Namun, grafik
penderita di berbagai negara justru mengalami peningkatan termasuk di
Indonesia.
Negeri China – tempat awal penyebaran virus,
tepatnya di kota Wuhan pada akhir 2019 - saat ini tengah mengalami gelombang
kedua dengan kenaikan jumlah kasus positif baru yang mencapai 81.953 kasus. Di
kota Wuhan sendiri, disinyalir 5 – 10% penderita yang telah sembuh kembali
terinfeksi. Ini seakan menunjukkan, bahwa “teror” Covid-19 belum berakhir.
Maka, sambil tetap berupaya mencegah penyebaran
virus covid-19 dengan mematuhi anjuran pemerintah, ada satu langkah yang bisa
kita lakukan bersama-sama yang mudah-mudahan dapat mengakhiri pandemi ini lebih
cepat. Apa itu? Yakni dengan menebar kebaikan berbagi secara massif
diiringi doa dan pengharapan yang sungguh kepada Allah swt, agar mencabut
eksistensi virus ini dari muka bumi.
Dari ulasan diatas, kita telah mengetahui, bahwa Allah swt menjanjikan begitu banyak ganjaran kepada hamba-hambaNya yang berbuat baik, diantaranya berupa rahmat dan pertolonganNya serta perlindunganNya dari musibah dan penyakit.
Dari ulasan diatas, kita telah mengetahui, bahwa Allah swt menjanjikan begitu banyak ganjaran kepada hamba-hambaNya yang berbuat baik, diantaranya berupa rahmat dan pertolonganNya serta perlindunganNya dari musibah dan penyakit.
Oleh karenanya, melalui tulisan ini saya mengajak
teman-teman untuk bersama-sama mengupayakan pertolongan Allah swt melalui
Gerakan Bersih (Berbagi Setiap hari), melalui
cara-cara berikut ini :
- Menebar kebaikan setiap hari, dalam apapun bentuknya. Bisa dengan berbagi makanan berbuka atau takjil untuk tetangga, memberi ekstra tips untuk ojek online yang mengantar pesanan makanan, berdonasi meski hanya dengan beberapa ribu rupiah, menyumbang tenaga untuk menolong orang yang lemah, bahkan dengan tersenyum kepada orang lain pun sudah merupakan perbuatan baik.
- Bagi anda yang aktif di sosial media, bagikan pesan-pesan kebaikan minimal sekali sehari. Baik berupa kutipan ayat Al-Quran, hadits, nasehat ulama, maupun kutipan-kutipan penuh hikmah.
- Jika tidak ada sesuatu pun yang bisa dibagikan, mari
ikuti anjuran Rasulullah SAW untuk bersedekah dengan memperbanyak tahmid, takbir dan tahlil setiap hari, serta mengajak untuk berbuat ketaatan dan meninggalkan kemungkaran (amar ma’ruf nahi munkar). Tentunya, sedekah dalam bentuk ini bisa dilakukan oleh siapa saja, baik yang kekurangan maupun yang berkecukupan. Rasulullah SAW bersabda :
“Setiap kalimat tasbih adalah sedekah, takbir adalah sedekah, tahmid adalah sedekah dan tahlil adalah sedekah.” (HR Muslim) - Iringi pemberian kita dengan doa “Robbanaa taqobbal minnaa innaka antas samii’ul aliim.” Yang artinya : Wahai Tuhan kami, terimalah dari kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Juga doa dan pengharapan yang sungguh-sungguh kepadaNya agar pandemi ini segera berakhir dan kita semua dilindungiNya dari virus covid-19 berikut segala dampaknya.
Gerakan Bersih ini tentunya tidak hanya kita lakukan pada masa pandemi, tetapi untuk seterusnya didalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan terus berbuat baik kepada sesama, tanpa
lelah, tanpa keluh kesah, tetap bersabar dan tawakkal, yakinlah bahwa kelak, Allah
swt akan memberikan balasan terindah atas kesabaran kita sebagaimana firmanNya
:
“Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah [2] : 155).
Menebar Kebaikan bersama Dompet Dhuafa
Mungkin, diantara teman-teman pembaca, banyak yang ingin
menebar kebaikan di tengah kondisi saat ini, namun masih bimbang karena diri
sendiri pun sedang kesusahan. Ataupun bingung dan ragu kemana akan menyalurkan bantuan.
Jika penyebabnya adalah yang pertama, teman-teman
silakan meresapi kembali makna Surat At Thalaq ayat 7 pada ulasan diatas tentang
nafkah harta dari orang yang sempit rejekinya. Juga surat Al Baqarah ayat 261
tentang ganjaran menafkahkan harta. Serta keutamaan menebar kebaikan yang juga telah diulas pada tulisan ini. Dan mudah-mudahan hadits berikut ini bisa
menjadi penambah penyemangat anda.
"Dari Abu Hurairah dan ‘Abdullah bin Hubsyi Al
Khots’ami, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya
sedekah mana yang paling afdhol. Jawab beliau, “Sedekah dari orang yang
serba kekurangan.” (HR. An Nasai no. 2526. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih)
Jika penyebabnya adalah yang kedua, teman-teman bisa
memulainya dengan :
- memberi bantuan kepada lingkungan terdekat, saudara dan kerabat yang kesusahan,
- orang-orang yang selama ini sering berinteraksi dengan kita, seperti penjual sayur keliling, pengemudi ojek, dan sebagainya, yang mengalami dampak ekonomi di masa pandemi ini,
- mempercayakan penyaluran donasi melalui lembaga terpercaya, salah satunya adalah Dompet Dhuafa. Lembaga filantropi milik masyarakat yang berdiri sejak tahun 1993, berkhidmat dan berkomitmen mengangkat harkat dan martabat manusia melalui pemberdayaan Zakat, Infaq, Sadaqah, dan Wakaf (ZISWAF) serta dana sosial lainnya baik yang bersumber dari individu, organisasi ataupun perusahaan.
Dompet Dhuafa memiliki 5 (lima) pilar program utama
yang memancang tujuan besar untuk mengentaskan kemiskinan yaitu program
pendidikan, kesehatan, ekonomi, budaya dan dakwah, dan sosial. Apa yang
membanggakan, Dompet Dhuafa memprioritaskan upaya pengentasan kemiskinan
melalui pemberdayaan ekonomi, dengan memberi “kail” dan bukan sekadar “ikan”,
sehingga diharapkan para mustahik (penerima) zakat kelak akan meningkat menjadi
muzzaki (pemberi) zakat.
Saya sudah sejak lama mempercayakan penyaluran sedekah
saya melalui Dompet Dhuafa, karena saya yakin, Dompet Dhuafa akan mendistribusikannya
secara tepat dan memberi solusi terhadap pengentasan kemiskinan, pemberdayaan
umat sekaligus membawa misi dakwah.
Program donasi Dompet Dhuafa yang pernah saya ikuti |
Dalam penanggulangan dampak Covid 19, Dompet Dhuafa
juga tidak ketinggalan, dengan turut berpartisipasi dalam berbagai program
bantuan diantaranya :
- Menggulirkan 500 paket sembako kepada masyarakat terdampak
- Memberi bantuan Disinfection Chamber kepada rumah sakit rujukan Covid 19
- Bantuan kepada para tenaga medis
- Mendistribusikan APD dan peralatan medis lainnya ke rumah-rumah sakit rujukan Covid-19
- Mendistribusikan bantuan pupuk kepada kelompok petani
- Membangun Rumah Sakit Container Covid-19
- Menginisiasi layanan Mobile Health Service (MHS)
- Dan sebagainya
Layanan Mobile Health Service untuk kaum dhuafa |
pembagian APD untuk tenaga medis di RS |
pembagian sembako untuk kaum dhuafa dan pekerja jalanan terdampak covid-19 |
Anda ingin turut menebar kebaikan bersama Dompet
Dhuafa? Ataupun berkontribusi dalam program penanggulangan dampak covid-19? Langkahnya
cukup mudah. Anda tinggal mengunjungi situsnya di dompet dhuafa.org, pilih menu
donasi, lalu isi form yang tersedia, transfer dan konfirmasi, maka donasi anda
sudah tercatat dan siap disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima.
Semudah dan secepat itu. Anda juga tinggal mengisi tujuan donasi sesuai
peruntukan yang tersedia, dan secara rutin, anda akan menerima laporan
penyaluran dana anda melalui email.
Sebagai tambahan informasi, bahwa tidak sedikit
mereka yang mengalami kesulitan, turut mempercayakan donasinya melalui Dompet
Dhuafa. Seperti dapat kita lihat pada capture dari IG Dompet DHuafa berikut ini :
Masya Allah.
Semoga kita semua menjadi insan yang selalu menebar
kebaikan dan menjadi sebaik-baik manusia, yaitu manusia yang bermanfaat bagi
sesama. Aamiin.
Kesimpulan :
- Banyak kisah inspiratif di sekitar kita yang bertutur tentang keajaiban dari menebar kebaikan. Kita bisa berkaca dan mengambil hikmah darinya untuk memotivasi diri berbuat kebaikan.
- Menebar kebaikan kepada sesama adalah amalan yang dicintai Allah swt, memiliki banyak manfaat dan keutamaan termasuk ganjaran tertinggi yaitu syurgaNya.
- Ada begitu banyak kebaikan yang bisa kita lakukan dengan mengoptimalkan potensi dan karunia yang Allah berikan. Diantaranya kebaikan intelektual, kebaikan akhlak dan kebaikan berbagi.
- Kondisi yang serba tidak menentu di masa pandemi saat ini, di satu sisi telah menumbuhkan semangat solidaritas umat untuk saling menolong dan menebar kebaikan. Dan dengan begitu banyaknya keutamaan berbuat kebaikan, melalui tulisan ini, saya mengajak teman-teman untuk melakukan Gerakan Berbagi Setiap Hari (Bersih), sebagai bagian upaya kita memohon rahmat dan kasih sayang Allah swt, termasuk pertolonganNya agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Gerakan ini seyogyanya tidak hanya kita lakukan saat pandemi, namun kita jadikan bagian dalam kehidupan sehari-hari.
- Kita dapat menebar kebaikan mulai dari lingkungan sekitar dan orang terdekat, juga mempercayakan sedekah kita kepada lembaga terpercaya seperti Dompet Dhuafa.
Sebagai penutup, inilah video yang saya buat berisikan
quote-quote tentang manfaat dan keutamaan menebar kebaikan. Semoga bermanfaat.
“Tulisan ini diikutsertakan
dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”
Bahan bacaan :
Al-Quranul Karim
dompetdhuafa.org
kemkes.go.id
republika.co.id
kitabisa.com
wikipedia.com
rumaysho.com
kompas.com
tribunnews.com
Gambar :
dompetdhuafa.org
kemkes.go.id
infografis oleh Riawani Elyta,
diolah dari berbagai sumber
Alhamdulillah masih banyak orang yang mau berbagi di masa sulit seperti ini ya, berbagi terhadap sesama. Penyakit bisa ditolak dengan sedekah bener banget ya. Semoga pandemi ini segera berakhir
ReplyDeleteAamiin, iya mbak. Salut dengan mereka yang tetap berbagi di masa sulit
DeleteSelalu salut sama Dompet Dhuafa dengan program2nya. Semoga dengan gerakan bersih berkah buat semuanya ya. Aamiin.
ReplyDeleteBtw salut juga sama sosok Pak Adi yang perlu dicontoh nih dan kupercaya banget "Jika kamu berbuat baik maka kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri."
Aamiin. Semoga program2 Dompet Dhuafa diberkahi Allah swt dan kita tetap semangat berbagi ya mbak
DeleteMemaksimalkan kurnia memang bentuk terbaik dari rasa syukur. Semoga dengan karunia yg kita punya, bisa bermanfaat untuk sesama.
ReplyDeleteAamiin. Semoga kita semua menjadi hambaNya yang selalu bersyukur ya
DeleteMba, membaca kisah-kisah inspiratif di atas, jadi merinding loh saya. Sungguh sebenarnya kita manusia telah dibekali keluhuran budi, yang bahkan dalam kondisi sulit seperti ini masih bisa memikirkan orang lain yang jauh lebih kesulitan.
ReplyDeleteSemoga kondisi pandemi ini segera berakhir ya mba. Di Wuhan bisa saja terjadi gelombang serangan corona yang kedua, tapi atas perkenan Allah, semoga saja di Indonesia semua kembali sehat dan kondisi berjalan ke arah normal kembali.
Aamiin. Iya mbak, jika Allah berkehendak, apapun bisa terjadi ya. Tugas kitalah sebagai hambaNya untuk selalu mengharap dan meminta pertolonganNya
Deletejustru saat pandemi ini saat yang tepat untuk menebar kebaikan ya mbak, mulai dari hal2 kecil dulu, jadi saat kita di percaya berkat lebih besar bisa lebih amanah :)
ReplyDeleteiya mbak, insya Allah. dimulai dari yang kecil agar amanah saat berbuat yang lebih besar
DeletePandemi ini menguji seberapa besar kepedulian kita pada sesama yaa, Mba :)
ReplyDeleteiya mbak, rasa solidaritas kita diuji di sini, mudah2an dengan kepedulian kita, banyak persoalan bisa teratasi dengan izinNya
DeleteMasyaallah, menginspirasi banget kisahnya pak ile dan pak Adi. benar-benar mengingatkan dan mengajarkan kita untuk selalu menebar kebaikan, apalagi ditengah pandemi seperti sekarang. sudah saatnya saling berbagi dgn sesama ya mbaa..
ReplyDeleteiya mbak. semoga kita tetap semangat dalam berbagi di masa pandemi ini ya
DeleteWabah covid-19 ini sedikit banyak membuka hal baru. Ada juga yg jd tertutupi karenanya.
ReplyDeleteKalau bukan krn virus corona, mungkin kepedulian kita kpd sesama tidak sebesar sekarang.
iya mbak, itu salah satu hikmahnya ya, kepedulian dan rasa empati kita jadi lebih tinggi
DeleteTerima kasih, mba.. tulisan yg kumplit dan inspiratif. Berbagi itu menenangkan..itu yg saya yakini. Oya, semoga sukses di lomba ini ya..
ReplyDeleteAamiin. iya mbak, berbagi itu menenangkan dan membahagiakan
DeleteHati yang bersih dan bisa berbagi terhadap sesama ya mbak. Selama masa pandemi ini sebenarnya banyak sekali yang membutuhkan. Dan semoga badai ini berlalu dan perbuatan baik kita ini harus tetap dilaksanakan.
ReplyDeleteiya mbak, semoga perbuatan baik tetap berlanjut setelah pandemi ini berakhir nantinya
DeleteHehe, kisah pak Ile masuk sini rupanya ya kak. Dia emang unik bin ajaib, tapi baik, klo ketemu anak2 ni sering cipratin rejeki
ReplyDeleteiya Ca, langka orang macam die tu ye
DeleteBenar adanya bahwa kebaikan yang kita perbuat akan kembali kepada diri ya. Banyak kisah di masyarakat yang bisa dijadikan tauladan. Berbagi bukan melihat siapa yang menjadi subjeknya, tapi semua yg butuh pertolongan, agar lebih tepat sasaran, sebaiknya disalurkan melalui wadah seperti Dompetdhuafa ini ya.
ReplyDeleteiya mbak, dompet dhuafa insya Allah lembaga yang amanah
Deletesetuju baget nih, berbuat baik itu seperti tebar tuai yaaa, perbuatan baik sekecil apapun pasti akan kembali lagi ke diri kita sendiri, memuliakan diri sndiri
ReplyDeleteiyup, berbuat baik ke orang lain = berbuat baik ke diri kita
DeleteKebaikan yang kita sebarkan akan kembali berlipat - lipat ganda ya mba..apalagi jika tulus ikhlas..insya Allah luar biasa ganjarannya
ReplyDeleteiya mbak. insya Allah
DeleteMemang ya, Islam itu sangat konsen terhadap kebersihan "kebersihan itu sebagian dari iman" maka itu kita harus senantiasa menjaga kebersihan diri dan keluarga ya.. dengan demikian iman menjadi kuat dan jika iman kuat akan terus menerus menebar kebaikan salah satunya dengan berbagi
ReplyDeleteiya, iman yang kuat akan mendorong kita untuk terus berbuat baik ya
DeleteIya setuju nih kebaikan pasti kembali kepada diri kita ya Mba.Semoga kita selalu dimudahkan untuk selalu berbuat kebaikan ya...
ReplyDeleteAamiin, semoga langkah kita berbuat baik selalu Allah mudahkan dan berkahi
DeleteKalau kita iqra...in syaa Allah dibukakan pintu hati dan mata kita yaa...melihat kejadian baik di sekitar kita.
ReplyDeleteDan banyak mempelajari hal baik, membuat kita selalu berpikir posisif terhadap dunia.
Barakallahu fiik, tulisannya kak.
Dompet Dhuafa selalu berbagi dengan kaum Dhuafa kapanpun dimanapun, tepat sasaran.
iya mbak, wawasan bertambah, insya Allah empati juga bisa bertambah ya
DeleteSejatinya sedekah itu memang tidak menunggu kaya yaa, kak..
DeleteKaya batinnya bukan hanya kaya harta.
Mbaa, benar sekali mba. Berbagi kebaikan ini bisa kapan saja dan siapa saja. Dari hal paling sederhana sekalipun ya mba
ReplyDeleteiya mbak, dari hal yang sederhana seperti tersenyum
DeleteMasyaAlloh terharu sama cerita Bapak Ile dan bapak Adi ini merupakan inspirasi banget buat kita semua jangan lupa untuk bersedekah dan berbagi ya mba
ReplyDeleteiya mbak, semoga semakin bertambah banyak orang2 seperti mereka
Deletekisahnya inspiratif, mbak, memang pada saat2 susah gini gerakan berbagi ini perlu masif dilakukan karena bener2 banyak yang butuh kebaikan dan uluran tangan kita
ReplyDeleteiya, semakin banyak yang terdampak di masa sekarang, semakin banyak pula peluang kita untuk berbagi kebaikan
DeleteMasya Allah. Salut untuk Pak Ile dan Pak Adi. Saya juga pernah punya pengalaman yang nyata tentang sedekah ini. Suatu waktu kehilangan kamera dan saya yakin kamera akan kembali jadi saya sedekahkan sesisir pisang (karena waktu itu lagi nggak punya uang) besoknya kamera tersebut ditemukan di seorang teman yang katanya ada yang nitip untuk dijual.
ReplyDeletemasya Allah, sedekah yang memberi kebaikan ya lina
DeleteIya Mbak terus di Batam juga kini banyak yang memberi sedekah di kala pandemi seperti ini. Baru nonton videonya saja membuat terharu biru. Baik banget mereka.
DeleteYang kupahami betul tentang kebaikan adalah sifatnya yang menular. Ya, kebaikan itu menular ke mana-mana. Apalagi untuk sikon seperti sekarang ini. Kita kalau belum bisa berbuat kebaikan secara besar-besaran, bisalah dimulai dari hal yang kecil seperti berbagi takjil dengan tetangga sebelah. Salam menebar kebaikan ya, Mbak.
ReplyDeletesetuju mbak, kebaikan adalah 'virus' baik yang juga bisa menular, yuk kita terus menebar kebaikan ya mbak
DeletePemerintah Indonesia ini beruntung lho, karena rakyat Indonesia tu luar biasa kalau diminta berbagi dan bersedekah ya mbak.
ReplyDeleteSemoga dengan banyak yang bergerak gak ada lagi cerita sedih ttg susah makan dll ya mbak
iya mbak, dengan segala keunikannya, negara kita Alhamdulillah punya banyak orang2 yang berhati mulia untuk menolong
DeleteSaat ini kita diuji banget ya untuk bisa saling berempati dan bersimpati dengan sesama manusia. Banyak yang jadi perpanjangan tangan dengan memberi pertolongan dari mulai yang terdekat.
ReplyDeletedi Bulan Ramadhan, Saya juga berusaha lebih sering berbuat baik.
ReplyDeletekemarin saya coba sedekah online ke mamang ojol dan ternyata jadi mood booster sendiri ketika baca reaksi mamang ojolnya.
iya mbak, berbuat baik itu buat kita bahagia dan bersemangat untuk terus berbuat baik ya
DeleteDD ini lembaga yg kredibel banget untuk menyalurkn kebaikan.
ReplyDeleteSejak duluuuu bgt kan udah eksis
Keren!
iya, sudah eksis cukup lama dan kredibel dalam menyalurkan ziswaf
DeleteAlhamdulillah ya Mba kebaikan akan kembali ke diri kita, Allah SWT sudah memberi motivasi begitu besar kpd manusia utk berbuat kebaikan dgn iming pahala berlipat tapi tetep aja suka ada yg lupa...
ReplyDeleteIya ngga ada yang sia-sia, pasti Allah kasih balasan yang baik pula. Semoga selalu diberikan karunia ya, teh.
Deleteiya mbak, insya Allah tidak ada kebaikan yang sia-sia
DeleteBerbagi sedekah seharusnya menjadi bagian dari keseharian Muslim, ya. Apalagi di masa seperti ini, banyak yang memerlukan uluran tangan.
ReplyDeletesepakat. sedekah sebaiknya menjadi budaya dan kebiasaan setiap umat muslim
DeleteTerima kasih karena sudah diingatkan kembali akan sedekah lewat kisah Pak Ile dan Pak Adi yah mbak. Dompet Dhuafa memang selalu inovatif dengan semua programnya untuk menebar kebaikan yah.
ReplyDeletesama2 mbak. Dompet Dhuafa selalu inovatif dengan program2nya dan sesuai dengan kondisi
Deletesetuju sekali, menebar kebaikan banyak bentuknya apalagi dimasa pandemi saat ini membeli dagangan online teman kita pun tanpa disadari kita telah berbuat kebaikan :)
ReplyDeleteiya mbak, itu salah satu bentuknya, apalagi sebagian orang tidak ingin menunjukkan kesulitannya, mereka lebih senang dibantu dengan cara demikian
DeleteSaya semakin terharu di saat pandemi ini di mana banyak sekali yang susah, tetapi juga yang semangat menebar kebaikan itu snagat banyak. Masya Allah.
ReplyDeleteiya. Alhamdulillah. Ujian ternyata mendorong empati yang lebih besar ya
DeletePandemi jadi kesempatan untuk kita apakah mau berbagi atau tidak? Saat semua serba kesusahan apakah kita masih bisa berbagi dengan yg lain? Yuk kita buktikan....
ReplyDeleteiya, momen ini bisa untuk mengasah empati juga ya
DeleteBulan Ramadan ini waktu yang pas banget untuk lebih banyak berbagi ya Apalagi banyak orang yang terkena dampak pandemi covid 19. Harus lebih aware lagi bagaimana kondisi keluarga dan tetangga terdekat
ReplyDeleteiya, pas banget dengan momen Ramadan, amal ibadah diganjar pahala berkali lipat
DeleteTetap menebar kebaikan dalam keadaan apapun. Terima kasih insightnya mbak jadi harus banyak-banyak bersyukur.
ReplyDeletesama2 mbak. Mudah2an kita selalu bersyukur dan berbuat baik di segala kondisi ya
DeleteMenebar kebaikan tak melulu soal bersedekah materi ya. Bahkan menulis atau menyampaikan hal-hal yang baik d media sosial pun juga memiliki manfaat yang sama. Dan tentu saja, jika mampu, menebar kebaikan dengan materi akan lebih utama. Keadaan sekarang membuat banyak sodara kita membutuhkan materi yang bahkan untuk bertahan hidup. Semoga kita semua bisa menebar kebaikan tersebut. Sekecil apa pun itu.
ReplyDeleteAamiin. iya mbak, berbuat baik mulai dari yang terkecil, karena kita tak pernah tahu kebaikan mana yang mendekatkan kita dengan ridho dan berkah Allah
DeleteDompet Dhuafa memang keren! Selalu menjadi wadah yang membuat masyarakat lebih mudah untuk berbagi.
ReplyDeleteMemang saat menanam kebaikan adakalanya tidak langsung tumbuh dan berbuah, tetapi suatu saat nanti pasti tumbuh dan berbuah
iya mbak, seperti tanaman ya, awalnya dari benih, lama2 akan berbuah lebat
Deleteiya mbak, saya juga percaya sekali ketika kita melakukan kebaikan sebenarnya kita sedang melakukan kebaikan kepada diri sendiri.
ReplyDeletebenar mbak, kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain, insya Allah akan menjadi kebaikan untuk diri kita
DeleteMmbantu orang lain itu malah bikin happy ya mbak. Apalagi saat kita juga butuh memang berat sih tapi bahagianya itu kerasa banget
ReplyDeleteiya mbak, berbagi bikin hati kita bahagia
Deleteada banyak kebaikan kecil yang bisa kita istiqomahkan setiap harinya ya mba, salah satunya ya dengan berbagi. sekecil apapun yang kita beri, bisa sangat bermanfaat untuk orang lain.
ReplyDeleteiya mbak, mulai dari yang terkecil, semoga menjadi berkah ya
Deletesungguh ada banyak cara untuk bisa berbagi kebaikan selalu yaa mba..terima kasih sudah mengingatkan selalu
ReplyDeletesama2 mbak. selalu ada cara untuk berbagi kebaikan ya
Delete