Apa keinginan saya yang belum tercapai? Beberapa darinya sudah saya tulis pada postingan hari ke-17 : My 2019 Wishlist.
Selebihnya, akan saya tuliskan disini :
1. Novel difilmkan
Saya rasa, ini jadi keinginan sebagian besar penulis novel termasuk saya. Tetapi, saya sadar, tidak mudah untuk sampai ke tahap ini. Angka terjual novel adalah faktor utama.
Kalo dibilang enggak berusaha, ya Alhamdulillah saya udah berusaha. Bikin novel yang harapannya bisa disukai banyak orang, kirim sinopsis dan juga buku ke PH-PH yang buka tawaran untuk mengangkat novel ke layar kaca or layar lebar, bahkan sinopsis novel-novel saya pernah saya kirimkan ke seorang pembuat film dokumenter di USA setelah sebelumnya kami berdiskusi via messenger.
Tetapi, sepertinya novel-novel saya memang belum ketemu jodoh untuk difilmkan. I hope one day that will come true... (bantu Amin-kan yaa) 😊.
2. Bisa bawa mobil
Tentang ini sudah saya tulis di postingan sebelumnya : Saat Sesal Hadirkan Pedih. Ini keinginan yang mulai menguat beberapa tahun belakangan namun belum kunjung terealisasi juga meski saya udah belajar. Saya berharap bisa segera menunaikan keinginan yang satu ini minimal tahun depan.
3. Ingin bekerja di bidang yang saya minati
Saat kamu udah mengikrarkan diri menjadi PNS, maka itu berarti kamu juga terikat dengan komitmen untuk bersedia ditempatkan dimana saja. Dalam prakteknya, gelar kesarjanaan nggak terlalu berperan penting dalam penempatan pegawai kecuali pada saat penerimaan pegawai. Artinya, dalam perjalanannya seorang sarjana pertanian sah-sah saja ditempatkan di bidang sosial, atau lulusan administrasi yang bekerja di dinas pekerjaan umum.
Kalo dulu sih rasanya fine-fine aja bekerja dimana saja. Tetapi sekarang, bekerja di bidang yang enggak saya minati justru membuat sedikit tertekan dan mengalami penurunan kinerja. Jadi, harapan saya kedepan nanti saya bisa kerja di bidang yang sesuai minat dan kapabilitas saya.
3. Ingin bekerja di bidang yang saya minati
Saat kamu udah mengikrarkan diri menjadi PNS, maka itu berarti kamu juga terikat dengan komitmen untuk bersedia ditempatkan dimana saja. Dalam prakteknya, gelar kesarjanaan nggak terlalu berperan penting dalam penempatan pegawai kecuali pada saat penerimaan pegawai. Artinya, dalam perjalanannya seorang sarjana pertanian sah-sah saja ditempatkan di bidang sosial, atau lulusan administrasi yang bekerja di dinas pekerjaan umum.
Kalo dulu sih rasanya fine-fine aja bekerja dimana saja. Tetapi sekarang, bekerja di bidang yang enggak saya minati justru membuat sedikit tertekan dan mengalami penurunan kinerja. Jadi, harapan saya kedepan nanti saya bisa kerja di bidang yang sesuai minat dan kapabilitas saya.
Ah....kali ini sepertinya saya enggak mau mendaftar lebih banyak keinginan. Emosi saya lagi rada labil, jadinya lagi not in the mood juga buat nulis. Semoga di postingan akan datang saya bisa nulis sesuatu yang lebih berguna dan lebih baik. Hehe.
Ciao.
Semoga bisa difilmkan mbak novelnya. saya aja masih berjuang buang bisa nulis novel. Namanya mimpi ya, siapa tahu bisa menjadi kenyataan.
ReplyDeleteAamiin...trima kasih...hope your dream will come true too..
DeleteWaah keren kali membuat novel dan mengirimkannya ke PH PH mba,kupikir pembuat film itu udah pnya penulis sendiri gtu
ReplyDeleteada yg punya penulis cerita sendiri juga
DeleteJd pnasaran mb, pingin baca novelmu yg dah diterbitkan, huihui
ReplyDeleteDirimu sama ma ibukku mb sarjana pertanian, diangkat pns tp sekarang ditempatksn di dines peternakan
saya sarjana sospol..sekarang kerja di perizinan..hehe
DeleteTetap semangat ya Mbak. Semoga tercapai keinginannya, terutama yang novel diangkat jadi film.
ReplyDeleteAamiin...trima kasih..
DeleteTetap semangat mbak, semoga secepatnya ditempatkan dibidang yang diinginkan, dan novelnya bisa di film kan...
ReplyDeleteAamiin...trima kasiih..
DeleteSemoga suatu hari impiannya benar-benar tewujud ya Mbak Ria, novelnya difilmkan. Saya bakal nonton deh kalo novelnya berwujud film :)
ReplyDeleteasiik...makasih yaa
DeleteWaahhh kk kereeen! Semoga novelnya bisa difilmkan, kak.... Semangatt kak! Mengendarai mobil juga, haruus bisa kk! U can do it! Btw, banyak sekali tanda serunya yaa. Maaf kak, aku terlalu semangat. Hihi
ReplyDeletehihi gpp...semoga saya ketularan semangatnya
DeleteAamiin..mudah-mudahan novelnya dibaca orang2 perfilman dan mereka langsung tertarik.
ReplyDeleteAamiin...
DeleteImpian kita sama kak... Terutama yang nomor dua... Hwhwhwhw saking penginnya berani nyetir mobil, ampe kebawa-bawa mimpi loh....
ReplyDeletehahaha idem...sy juga pernah mimpi bisa nyetir
DeleteSepertinya keren tuh novelnya di filmkan, bagus soalnya
ReplyDeletemudah2an...
DeleteHayuk mb lyta. Bikin skenario film, bisa dari cerpen bisa dari novel. Aku inget film mb asma nadia pun ga hatus dari novelnya. Dan sekalinya masuk ke dunia industri film, bakal diorder terus buat bikin film berikutnya. Semangat ya.
ReplyDelete