2 Juli 2015.
Ini mungkin jadi hari paling bersejarah bagi sebuah komunitas yang menyebut
dirinya Blogger Kepri. Grup yang pada awalnya terbentuk di media komunikasi Whatssap
lalu terus berkembang dan sayapnya kini sudah melebar di berbagai media sosial
di dunia maya, media cetak dan terutama di dunia nyata.
Dinamakan Blogger
Kepri, karena kedua kata ini memang paling tepat untuk merepresentasikan komunitas
ini. Disebut blogger, karena meskipun para anggotanya memiliki profesi
berbeda-beda, namun dipersatukan oleh satu aktivitas utama yaitu sebagai
blogger. Dan mengapa Kepri? Karena para anggotanya sebagian besar berdomisili
di Kepri. Tersebar dari ujung Anambas, Natuna, Lingga, Tanjungpinang hingga yang
paling banyak terpusat di denyut jantung kota Batam.
Saya sendiri
tidak ingat persis kapan tepatnya mulai bergabung dengan komunitas ini. Sepertinya,
tidak terlalu jauh jaraknya dengan hari kelahiran Blogger Kepri. Karena –
Alhamdulillah – beberapa pentolan komunitas ini, sudah saya kenal cukup baik
sebelumnya.
Dan selama
bergabung, saya akui, saya bukan anggota yang aktif-aktif banget. Baik dalam
interaksi di Whatssap Grup, di media sosial maupun di dunia nyata. Oh ya, meski
umurnya baru dua tahun, pergerakan komunitas ini (di dunia nyata) tergolong cukup
laju lho. Nanti deh akan saya ceritakan. Yang jelas, selama bergabung, ada
beberapa hal yang berkesan banget buat saya dari komunitas ini. Saking berkesannya,
sampe saya menulis judulnya 3 ‘ Big No’ about Blogger Kepri. Apanya yang Big? Dan kenapa harus No? These are my words, only about Blogger Kepri :) :
1. No kudet
Jujur aja, dengan seabreg aktivitas yang menyita waktu di kehidupan
nyata, langkah saya lumayan tertatih-tatih untuk bisa mengikuti rentak dunia blogger
yang penuh dinamika. Kalau bukan karena passion saya di dunia menulis, mungkin
sudah lama saya say goodbye to blogging.
Namun, Alhamdulillah, berada di tengah-tengah komunitas Blogger Kepri membuat
saya – yang meski harus tertatih – jadi enggak jauh tertinggal alias
kudet, alias kurang update tentang dunia blog. Dalam komunikasi sehari-hari di Whatssap Grup (yang
entah mengapa tak pernah sepi sehari pun), selalu saja ada update tentang kabar
terkini, ilmu seputar dunia blogging dan juga the latest news tentang
perkembangan dunia blog itu sendiri.
Khusus untuk update tentang ilmu, Alhamdulillah saya merasa terbantu
banget dengan ilmu-ilmu seputar dunia blog yang dibagikan di grup secara
berkala, khususnya pada masa awal-awal terbentuk. Juga yang dibagikan melalui
link-link anggotanya di grup facebook. Ada ilmu tentang SEO, traffic,
meningkatkan DA/PA, monetisasi blog sampai merambah ke dunia vlog dan youtube. Dan
semua ilmu itu dibagikan dengan ........ gratisss.
Setidaknya, meski saya belum jadi
blogger hebat, atau selebblog, atau yang bisa mencetak 7-8 digit sebulan dari
blog, atau blogger apalah-apalah, tetap saja semua ilmu yang saya peroleh dalam
komunitas ini berguna banget untuk meningkatkan kualitas blog saya. Kalo ditodong jadi narsum seputar dunia blogging,
insya Allah masih bisalah tegak di depan audiens barang 1-2 jam, hehe.
Semoga semua ilmu yang berguna itu menjadi amal jariah buat teman-teman blogger
yang sudah membagikannya, juga keberkahan buat Blogger Kepri yang sudah jadi
media yang positif untuk itu. Aamiin.
2. No baper
Emang ada gitu, di komunitas ..... nggak pake baper? Haha, sepertinya,
hanya komunitas malaikat yang nggak ada baper, karena malaikat nggak punya hawa
nafsu. Selama anggotanya manusia, jelas
susah banget untuk menghindar dari baper. Namanya juga manusia, antara perasaan
dan nafsu itu sulit banget untuk dikontrol agar adem selalu.
Jadi...ya, di komunitas inipun, intrik-intrik seputar baper pun pernah juga
terjadi. Tetapi, bukan itu esensi yang ingin saya utarakan. Melainkan,
bagaimana komunitas ini mampu membuat saya jadi blogger yang akhirnya bisa say
goodbye to baper.
Maksudnya??
Jadi gini. Saat mula-mula bergabung bersama Blogger Kepri, dunia blog di
tanah seberang (baca : Jabodetabek) sudah lebih dulu menggeliat. Dan berhubung
lingkup pertemanan saya di dunia maya juga banyak diisi oleh para blogger,
jadilah beranda media sosial saya kerap bertebaran oleh unggahan eksistensi
mereka di dunia blogging. Yang hari ini dapat job review seharga enam digit per
artikel-lah, yang diundang ke acara ini-itu-lah, yang jadi endors produk
ini-itu-lah, yang diganjar dengan produk atau voucher atau perjalanan gratis-lah,
dan sebagainya. Sampai-sampai waktu itu memunculkan hestek #BloggerFomo sebagai trending topic di kalangan blogger itu sendiri. Bagi yang udah lebih dua tahunan
menggeluti dunia blog, pasti tahulah ya fenomena tentang ini, nggak perlu saya
bahas lagi di sini.
Dan, sebagai manusia biasa yang punya perasaan dan butuh dipuaskan hawa
nafsunya (ngomong apaseh?) ....ya, maksudnya hawa nafsu yang juga kepingin
merasakan hal yang sama, saya akui, bohong kalo saya nggak pernah baper
sama acara pamer-pamer eksistensi kaya’ gitu.
Dan lagi-lagi, Alhamdulillah, saya nggak perlu sampe migrasi ke ibukota
untuk menuruti kebaperan saya, karena berada dalam komunitas Blogger Kepri pun
sudah cukup untuk menyingkirkan baper saya terhadap hal-hal semacam itu.
Kenapa?
Karena bersama komunitas ini, saya akhirnya bisa merasakan (nikmatnya) dapet
duit dari blog. Bisa merasakan diundang ke acara untuk meliput, bisa merasakan
tidur dan makan gratis di hotel, jalan-jalan ke tempat wisata, dan sebagainya.
Ya. Komunitas ini enggak pernah pelit berbagi tawaran untuk mendapatkan
pekerjaan a.k.a job review.
Nginep gratis di Sahid Bintan Beach Resorts |
jalan-jalan (gratis) ke White Sand Island |
Partisipasi dalam CSR Pertamina |
Selain itu, komunitas ini, semakin hari juga semakin laris. Hampir setiap
minggu selalu ada tawaran dan undangan dari pemilik usaha untuk mempromosikan
usahanya. Meskipun 80% tawaran dan
undangan itu terpusat di kota Batam (yang sempat bikin saya sedikit baper juga
pada awalnya namun nggak bikin saya pingin pindah ke Batam), pada akhirnya saya
menyadari kalau itu adalah sesuatu yang wajar.
Batam memang kota yang
perkembangan bisnisnya paling pesat dibandingkan kota lainnya di Kepri dan yang
paling penting, para pelaku usaha di Batam udah banyak yang menyadari arti
penting seorang blogger dalam aktivitas promosi dan marketing-nya. Semoga para
pelaku usaha di seluruh wilayah di Kepri ini juga memiliki kesadaran yang sama,
sehingga blogger-blogger Kepri lainnya yang berdomisili di luar Batam, juga
bisa lebih terlibat dalam upaya promosi dan marketing usaha lokal, dan bisa
lebih sering mengunggah foto-foto aktivitas sebagai blogger di sosmed, eh?
3. No stagnan
Di usianya yang kedua, komunitas ini bak seorang batita aktif yang terus
bergerak dan terus memperlebar ruang aktivitasnya yang positif. Selain aktif
dalam interaksi di grup Whatssap dan di dunia maya, komunitas ini juga mulai memperlebar
kontribusinya ke lingkup pemerintah dalam membantu upaya pemerintah daerah mempromosikan
destinasi wisata lokal. Komunitas ini juga menunjukkan kepeduliannya pada
kemajuan daerah dengan menerbitkan antologi tentang Kepri yang berisikan
tulisan para anggotanya tentang daerah-daerah di Kepri. Dan selalu saja ada
aktivitas baru dan baru lagi yang melibatkan partisipasi para anggotanya.
Enggak hanya untuk aktivitas yang sifatnya by event, untuk aktivitas rutin
pun komunitas ini tetap menunjukkan rasa peduli terhadap perkembangan blog anggotanya.
Salah satunya dengan menggelar blogging challenge dengan sistem arisan backlink
untuk memacu semangat dan kontinyuitas para anggotanya untuk tetap rutin
meng-update blognya.
Hal inilah yang membuat saya enggak punya keinginan untuk hengkang dari
komunitas ini. Dinamika positifnya – saya akui – mampu bikin saya betah dan terus bertahan.
Ingin sekali rasanya kepingin lebih partisipatif dan lebih banyak berkontribusi untuk
kemajuan komunitas ini. Semoga keinginan saya ini kelak bisa terealisasi.
Aamiin.
Demikianlah rangkuman catatan saya untuk Blogger Kepri. Terima kasih saya terkhusus untuk para admin yang telah memfasilitasi adanya komunitas ini dengan segala hal-hal didalamnya yang bikin hidup saya jadi lebih berarti dan penuh warna.
Harapan saya, di
usianya yang kedua ini, komunitas ini menjadi kian dermawan (dalam hal bagi-bagi
ilmu, info penting seputar dunia blog dan tawaran nyari duit dari blog), kian
kompak (meski sesekali ada intrik, itu bukanlah hal yang perlu ditakuti,
melainkan merupakan batu asah untuk mempertajam rasa persatuan dan
persaudaraan), dan kian eksis (peranannya dalam berbagai ranah kehidupan :
promosi usaha, aktivitas sosial, mitra pemerintah, dan sebagainya).
Last but not least : Happy 2nd Anniversary to Blogger Kepri!
Waahh pengen main main ke batam lagi dan ketemuan ama blogger kepri ^^
ReplyDeleteAmmin YRa. All the best wishes utk komunitas kita tercinta ya Kak Ria ;)
ReplyDeleteYipi! ga boleh sensitif biar ga gampang nangis :D
ReplyDeleteWah ternyata ada ya komunitas blogger di batam.
ReplyDeleteBaru tauuuu, asli kudet banget saya.
Salam kenal mbak, masih baru di dunia blog.