Hayo tunjuk tangan (khusus buat yang cewek ya), siapa yang
nggak suka dibilang cantik?
Saya yakin, semua perempuan suka dibilang cantik, dan ini adalah
pujian yang masuk the-top-3- most
favourite compliment, setelah langsing dan berkulit mulus.
Tetapi sayangnya, cantik lebih sering diasosiasikan dengan penampilan
fisik. Padahal, cantik itu punya definisi yang sangaaat luas. Dan dari yang
luas itu, saya mau mengungkapkan definisi cantik versi saya, yaitu cantik yang
memenuhi kriteria A-B-C : A (attitude),
B (be grateful), dan C (confidence). Definisi ini lahir dari
pengalaman pribadi dan juga hasil pengamatan saya pada wanita-wanita di sekitar
saya. Saya ceritain satu per satu ya.
- A (attitude / sikap)
Untuk definisi ini, saya mengamatinya dari
wanita-wanita di sekitar saya. Saya punya rekan kerja, sebut saja namanya
Wiwik. (yang namanya Wiwik kalo baca ini jangan baper ya, buat contoh aja kok).
Nah, ibu Wiwik ini selain cantik, orangnya juga modis banget. Pakaiannya selalu
trendy. Mulai dari blazer, tas ampe sepatu. Belum lagi makeupnya. Lipsticknya aja
harganya lima ratus ribuan. Jadi kalo udah turun mobil dan masuk kantor, emang
bikin semua mata tertuju padanya deh.
Tapiiii.....sayangnya bukan penampilan cling-cling
ibu Wiwik ini yang selalu jadi bahan omongan orang, tetapi attitude atau sikapnya. Yup, saya nggak perlu beberkan secara detil
lah ya. Pokoknya kalo kalian ngerti kaya’ gimana perempuan yang selalu dijuluki
“bitch”, udah kebayang deh sikap atau
attitude ibu Wiwik ini yang seperti
apa.
Yang jelas, kehadiran ibu Wiwik di kantor, meski
enak buat dipandang, tetapi untuk urusan berinteraksi dan bekerjasama, rata-rata
pada enggan, dan ujung-ujungnya malah jadi bahan gosip. Lebih malangnya lagi,
orang-orang juga enggan mengingatkan ibu Wiwik tentang sikapnya itu. Entah takut
kena semprot atau malas cari ribut. Maka, jadilah beliau tetap bertahan sebagai
sang beautiful bitch.
Contoh berikutnya, sebut aja namanya Linda.
Kebalikannya sama ibu Wiwik. Si Linda ini penampilannya nyantai banget. Ke kantor
nggak pernah makeup-an, kemana-mana andalannya pake ransel dan sendal gunung. Tomboy
abis deh pokoknya. Tapi urusan attitude,
dia juaranya. Murah senyum, kalo bicara sopan santun, bertanggung jawab sama
pekerjaan, gampang akrab dan nggak suka nggosipin orang. Andai kantor itu arena
kompetisi miss universe, si Linda ini
udah layak jadi miss congeniality
deh. Dan di mana-mana kalo udah nyebut nama Linda, pasti komentar orang-orang
nggak jauh-jauh dari : Linda yang rajin kerja, Linda yang ramah, Linda yang
selalu hormat sama semua orang, dan seterusnya.
Dari kedua contoh ini aja, kita udah bisa menilai
betapa pentingnya punya attitude atau
sikap yang baik buat seorang wanita. Biarpun pake makeup harga ratusan ribu, baju dan sepatu keluaran butik terkenal,
tetapi sikap kurang baik, maka message yang
sampe ke orang-orang, apa yang nyantol dalam ingatan dan juga perbincangan
orang-orang, ya sikap yang kurang baik itu. Sebaliknya, biarpun penampilan kita
biasa-biasa aja, tetapi punya attitude
atau sikap yang baik, yang bakal abadi dalam kesan dan ingatan orang tentang
kita, juga attitude yang baik itu.
Nah, itu sebabnya saya mendefinisikan
cantiknya wanita itu ada pada attitude
atau sikap. Attitude ini nggak hanya
mencakup sikap perilaku lho, tetapi juga cara kita bicara, bahasa tubuh dan
wajah, itu semua adalah paket komplit dari good
attitude untuk membuat kita terlihat cantik.
2.
B (be grateful
/ bersyukur)
Wanita yang cantik itu, adalah wanita yang
selalu bersyukur. Dan wanita yang selalu bersyukur, akan terpancar pada wajah
dan sikapnya sehingga diapun akan terlihat cantik.
Untuk yang ini, saya mau mengambil contoh
dari pengalaman saya sendiri.
Jadi, sebagai manusia biasa yang gampang
khilaf dan salah, saya pernah mengalami momen-momen di mana saya merasa
kehilangan semangat, down, lalu “menggugat”
Sang Pencipta dengan sederet pertanyaan : kenapa sih harus saya? Kenapa sih
lagi-lagi saya yang kalah? Kenapa sih saya harus gagal untuk kesekian kalinya? Dan
seterusnya.
Dan pada momen-momen ini, ketika saya berkaca
di cermin, sungguh, saya jadi terlihat tua dan kusut. Lebih buruknya lagi,
badan juga ikut-ikutan protes. Badan saya jadi lebih gampang sakit saat saya
banyak berkeluh kesah dan pasang muka cemberut.
Oleh sebab itu, belajar dari pengalaman
lampau, saya terus belajar untuk menjadi manusia yang selalu bersyukur. Always be grateful for everything. Dikasih
hal yang menyenangkan, saya bersyukur, dikasih yang kurang menyenangkan, saya
akan merenungkan kenapa Allah memberi yang demikian, sehingga ujung-ujungnya
saya tetap bersyukur.
Rasa syukur ini biasanya akan ditandai
dengan munculnya perasaan tenang dan bahagia dalam hati kita. Dan ketika hal itu
saya rasakan, lalu saya bercermin, nggak bohong deh, saya melihat seperti ada
cahaya jernih di wajah saya seakan-akan saya baru habis melakukan facial treatment di salon kecantikan kelas
wahid.
Saat kita melihat saksama sekeliling kita,
kita akan bisa mengenal kok, mana wanita yang selalu bersyukur dan mana yang
tidak. Mereka yang selalu bersyukur, wajahnya enak dipandang, bukan karena
mereka cantik secara fisik ya, tetapi karena rasa syukur itu terpancar dari
wajah mereka. Dan ketika bersama mereka, kita juga akan merasa nyaman dan betah,
karena dari bibir mereka jarang keluar ucapan keluh kesah, atau ungkapan rasa
iri atas keberuntungan orang lain.
Sebaliknya pada mereka yang jarang
bersyukur, meskipun secara fisik mereka tergolong cantik, kecantikan itu akan langsung
menguap saat bibir mereka mulai berkeluh kesah, menggerutu, mengomeli nasib diri
ataupun mengumpat orang lain yang bernasib lebih baik. Kita juga nggak bakal
merasa nyaman deh saat berada dekat mereka, karena energi negatif itu bisa menular
dengan cepat. Kalo nggak percaya, coba aja berjam-jam kita ngobrol ama mereka yang
melulu bercerita tentang ketidakpuasan mereka terhadap hidup, mendengarkan keluhan
mereka tentang hal-hal yang tak bisa mereka raih dalam hidup, pasti deh rasanya
pingin cepat-cepat pergi dan nggak terlibat lagi dalam obrolan itu.
Jadi, inilah yang membuat saya menjadikan be grateful atau bersyukur sebagai definisi
cantik yang berikutnya.
3.
C (confidence)
Wanita akan terlihat (lebih) cantik saat
dia mengenal dengan baik siapa dirinya dan punya rasa percaya diri yang baik. Dan
rasa percaya diri ini akan tercermin dalam sikap tubuh dan juga kata-kata. Wanita
yang percaya diri, kedua matanya akan bersinar, senyumnya terlihat anggun,
tubuhnya tegak, cara berjalannya mantap, dan bicaranya juga lancar.
Di sini saya mau mencontohkan sang Juara 3
Miss World 2015 dari Indonesia Maria Harfanti. Pada acara press conference di sebuah teve swasta pasca kemenangannya, saya
melihat dengan jelas bagaimana sikap tubuh dan ekspresi Maria yang penuh
percaya diri. Dan saya yakin, semua
orang yang melihat penampilannya, akan sepakat bahwa dia memang layak
menyandang predikat juara 3 Miss World. Meskipun banyak wanita kontestan lain
yang secara fisik lebih cantik dari Maria, tetapi faktor kepercayaan dirinya
berhasil membuat Maria terlihat menonjol dan merebut perhatian dewan juri.
Maria Harfanti (sumber : www.news.babe.co.id) |
Rasa percaya diri ini bisa ditumbuhkan dari
berbagai hal, baik yang datang dari dalam diri kita maupun dari sekitar kita. Misalnya
saja, saat kita mengikuti kompetisi dan sudah mempersiapkan diri untuk itu, maka
persiapan itu akan bikin kita merasa percaya diri. Saat kita berkarya, dan
karya itu diapresiasi oleh penikmat karya kita, itu juga akan menumbuhkan rasa
percaya diri. Saat kita dicintai oleh orang-orang di sekitar kita, itupun akan
membuat rasa percaya diri kita meningkat. Dan saat kita merasa percaya diri,
pada saat itulah kita akan terlihat cantik.
Buat saya sendiri, momen rasa percaya diri
itu biasanya muncul saat tampil di sebuah forum sebagai pembicara atau
narasumber. Saat saya mendengar suara saya yang berbicara di mikrofon, saat
saya melihat perhatian semua audiens tertuju pada saya, saat saya merasakan
antusiasme dan semangat peserta terhadap apa yang saya sampaikan, I feel pretty in my way.
saat jadi pembicara di acara talkshow dan launching buku |
saat jadi narasumber di training jurnalistik |
Mengutip isi buku Passport to Happiness,
bahwa rasa percaya diri itu bisa menumbuhkan “pretty power”. Kecantikan yang menguatkan. Kekuatan yang nggak
hanya membuat kita merasa lebih cantik dan terlihat cantik di mata orang-orang,
tetapi juga akan menguatkan kita untuk melangkah dan melakukan apapun yang kita
inginkan.
Inilah kisah definisi cantik versi saya, how about yours, dear? let’s share it.
Wiwik dan Linda itu anak-anak BAW lho hehe.. Ini postingannya bisa dijadikan buku nonfiksi deh.
ReplyDeleteWkwkwk iya gak jauh2 nyari nama :p
DeleteWah iya juga ya...thanks sarannya :)
Saya selalu bermasalah pada poin ketiga. Jika sudah di depan umum bukan malah percaya diri, tetapi langsung down, nervous, dan blank semuanya. Padahal, persiapan sudah maksimal,
ReplyDeleteBukan hanya itu, saya juga tidak percaya diri jika tulisan saya di baca orang.,
Iya mbak kdg confidence itu momok bagi sebagian orang. Tp bisa dilatih pelan2
DeleteYes, I feel pretty in my way yang kemana-mana hampir selalu bawa ransel :)
ReplyDeletePokoknya ABC, Insya Allah.. :)
Ransel is my way hehe
DeleteSuka sama poin-poinnya, dan sedang berusaha untuk bisa jadi wanita cantik ABC hehehe :)
ReplyDeleteSukses GAnya!
Thank you :)
DeleteBener, Mbak. Kalau ada org cantik tapi attitude nya ya gitu deh kita jg jadinya sebel... Good luck GAnya, Mbak :-)
ReplyDeleteMakasih yanti....Amiin
DeleteWah kl gitu saya ini sudah cantik mbak Lytaa.. kaboorrrr
ReplyDeleteeh penjelasannya enaaak dan mudah dipahami.. good luck mbaak..
Udah dong mbaak hehe
DeleteKeren postingannya mbak, salam kenal :)
ReplyDeleteSalam kenal juga :)
DeleteSelamat ya Mbk, keren banget ulasannya. Artikelnya sangat menarik.
ReplyDeleteMembaca tulisan ini jadi merenung sendiri, punya ngga ABC. Kadang punya 2 tapi faktor terakhir terlupakan hehe. Dari ABC, kan C yang paling susah haha
ReplyDelete