Resensi :
Terkadang, saat
diri dirundung masalah, saat menyadari kelemahan diri, saat melihat kelebihan
dan keberuntungan orang lain, manusia mulai merasakan ketidakrelaan akan takdir
yang telah ditetapkan olehNya. Ujung-ujungnya, manusia akan mempertanyakan
keadilan Allah.
Padahal,
bagaimana mungkin Allah tidak adil?
Buku ini akan
membagi pengalaman, tips dan solusi saat hati dilanda gundah oleh rasa “ketidakadilan”,
yang sesungguhnya muncul karena minimnya rasa syukur, hati yang berpenyakit,
terlalu berorientasi pada materi dan tidak siap menerima ujian hidup.
Diantara indikasi
hati yang mulai meragukan keadilanNya, adalah ditandai dengan ketidakmampuan
menerima ketetapan Allah, menyalahkan pihak lain atas kegagalan yang diperoleh,
selalu curiga dengan keberhasilan orang lain, terlalu percaya diri, tidak
segera mencari solusi dari permasalahan, dan tidak mampu menemukan hikmah
dibalik musibah.
Kondisi ini bisa
menyebabkan manusia mengalami keterpurukan. Larut dalam kesedihan. Untuk mengatasinya,
ada beberapa langkah yang bisa ditempuh, dan ini terkait dengan respon positif
dari diri kita, yaitu dengan memiliki: perasaan positif (bersyukur), pikiran positif
(bertafakur), sikap positif (tetap tenang), dan aura positif (tersenyum).
Cara lain yang
bisa kita tempuh adalah dengan merenungi nikmat apa saja yang diberikan Allah
kepada kita, perjalanan hidup kita termasuk ujian yang harus kita jalani. Dari perenungan
tersebut, kita akan menyadari bahwa nikmat yang diberikan Allah jauh lebih
banyak dari kesulitan yang kita hadapi, bahwa dalam perjalanan hidup, setiap
kesulitan yang kita hadapi pasti akan diikuti dengan kemudahan, dan semua ujian
yang harus kita tempuh, sesungguhnya adalah sarana seleksi kualitas iman,
menjadi pengingat dan penunjuk arah saat salah melangkah, serta satu hal yang harus
kita yakini, bahwa setiap manusia tidak akan menerima cobaan di luar batas
kemampuannya.
Jika hati masih
juga sulit melihat keadilan Allah, maka yang perlu dilakukan adalah dengan
mengembalikan kejernihan hati. Caranya antara lain dengan mengawal mata dan
telinga, bersihkan hati, mempertebal syukur, berpikir positif, bersahabat
dengan mereka yang kurang beruntung, kunjungi mereka yang tertimpa musibah,
optimis dan tetap berorientasi akhirat.
Dengan semua
tips dan trik terbaik yang dibagikan buku ini, tak salah rasanya jika menyebut buku
ini laksana mutiara yang terpendam. Kalimat demi kalimatnya terangkai apik dan mengandung
nilai inspiratif, hingga nyaris tak ada lembar yang terlalui dengan tulisan yang
sia-sia. Buku ini sangat layak dijadikan koleksi berharga, referensi bagi siapa
pun yang ingin memotivasi diri sendiri dan orang lain, dan rasakanlah betapa
besar manfaatnya saat kita telah mengaplikasikannya dalam kehidupan.
Saya kutip doa
indah yang menjadi pamungkas buku ini :
Ya Allah, aku ikhlas Engkau menunda
doaku
karena aku yakin Engkau lebih tahu
kapan saat yang tepat.
Ya Allah, aku rela Engkau mengganti
terkabulnya doaku
dengan ampunan dan rahmatMu di
akhirat kelak.
Satu hal yang kuingin Engkau tidak
menundanya dariku, Ya Rabb.
Jadikanlah aku hambaMu yang
senantiasa ikhlas menerima apapun
yang menjadi ketetapanMu atas
diriku. Amin.
Judul : Ketika Merasa Allah Tidak Adil
Penulis : Aura Husna
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 183 hal
Genre : Non Fiksi
Terbit : 2012
ISBN : 9789792284348
Suka dengan kutipannya...
ReplyDelete