Tulisan ini saya terjemahkan dari sini. Ada beberapa kesalahan yang terkadang kita lakukan dalam menulis novel, tak peduli kita ini seorang pemula atau telah memiliki jam terbang cukup tinggi. Apa itu? Mari kita intip :
- Menulis dan menyunting secara bersamaan
Saat menulis, apakah itu novel perdana atau novelmu yang kelima belas, terkadang pikiran kita selalu dipenuhi dengan bermacam peraturan, lakukan ini, jangan lakukan itu. Duh, cape deh! Semua peraturan ini bisa mengganggu proses menulis. Jadi, saat menulis, ya menulis aja. Tinggalkan semua aturan buat sementara! Kamu bisa melakukannya (melaksanakan aturan) saat proses menyunting.
Jika kamu mencoba menyunting saat menulis, itu tak hanya membatasi kreativitas, tapi juga bisa membuatmu mengalami kebuntuan (writer's block). Memang sih, ada beberapa penulis yang bisa menulis sambil menyuntingnya sekaligus. Jika kamu tergolong type yang demikian, ya lakukan aja. Tapi jika kamu meragukan kemampuanmu untuk menyunting sambil menulis, sebaiknya tulis draft pertamamu, setelah itu baru lakukan penyuntingan.
- Tidak ada konflik. Semua orang bahagia
Orang-orang yang digambarkan berbahagia, tak peduli betapa hebatnya mereka, di dalam fiksi akan terasa membosankan. Kalau semua orang dalam novelmu berbahagia, maka pembaca nggak akan menemukan alasan untuk membaca novelmu. Kamu tentu aja boleh membuat akhir yang bahagia, tapi gambarkan juga penderitaan tokohmu untuk mencapainya atau gimana sih, cara mereka untuk mengusahakan kebahagiaan itu?
- Novelmu mudah tertebak
Bacalah novel-novel lain yang segenre dengan novel yang sedang kamu tulis. Misalnya nih,tokoh pria kaya dalam novel romance selalu menarik. Tapi kalo kamu juga bikin tokoh pria kaya, (banyak) penulis lain pun demikian. Jadi, meski pun kamu menginginkan novelmu sesuai dengan ekspektasi pembaca, kamu tetap butuh sesuatu untuk "mengejutkan" pembaca.
Baca juga banyak review, supaya kamu tahu apa yang disukai dan tidak disukai pembaca. Hindari membuat novel yang punya banyak kesamaan dengan novel pada umumnya, agar novelmu pun menjadi tak mudah tertebak.
- Karakter yang klise dan stereotype
Setiap genre punya ke"klise"annya masing-masing. Hindari jika kamu bisa melakukannya. Tapi bila sulit dihindari, beri twist pada karakter atau kisah klisemu untuk membuatnya berbeda.
Ini adalah satu novel saya yang konfliknya cukup klise, dan untuk memberi twist pada ke"klise"an itu, saya mengombinasikan dengan kultur India dan profesi dietician. Alhamdulillah, novel ini nyangkut di Lomba Novel Amore GPU tahun 2012 sebagai pemenang Berbakat, hehe :)
Bookpict by Rosa AlRosyid |
- Karakter tokoh utamamu tidak simpatik
Tokoh utama dalam novelmu sebaiknya mengundang simpati, mereka harus diberikan masalah besar, dan kekuatan untuk menghadapi semua masalah yang menghalangi.
- kamu tetap menulis ketika sedang bosan
Kalau kamu aja bosen ama novelmu, pembaca apalagi? Itu aja. Titik :)
- Kamu menulis yang nggak pernah kamu baca
Kalo kamu nggak ngerasa klik baca novel fantasi misalnya, gimana caranya kamu bisa bikin novel fantasi? :)
- Semua karaktermu sama
Pada proses menulis draft pertama, tugasmu adalah menulis sampai selesai. Pada proses selanjutnya, ini saatnya memikirkan karakter novelmu, dan pastikan setiap karaktermu berbicara dan bertindak dengan spesifik.
Sangat mudah bagi kita untuk terjebak membuat kesalahan dalam menulis, maka begitu menyadarinya, lakukan yang terbaik untuk mengoreksinya.
Namun, satu hal perlu kita ingat : Tidak ada hasil penulisan yang benar-benar sempurna. Yang bisa kita lakukan adalah menyempurnakan usaha dan doa saat menulis hingga selesai.
Waahh tersanjung ada fotoku disitu ^_^
ReplyDeleteIsi artikelnya juga berisi bangett Mbak utk saya yg sedang belajar nulis dan bermimpi bisa merampungkan naskah novel ;)
hehe, semoga novelnya rampung yaa :)
ReplyDeletenice post. sangat berguna..
ReplyDeleteNice. Terima kasih Mbak, sangat membantu ^^
ReplyDeleteBagus. Aku mau nulis novel fantasi, tepatnya medieval fantasy
ReplyDeleteMenulis Buku Antologi
ReplyDelete