gambar diambil disini |
Negeri itu bernama Euforanesia. Negeri dimana semua perkara bisa menjadi bahan euforia. Dulu negeri itu tidak begitu. 32 tahun lamanya, euforia menjadi haram adanya. Yang nekat melakukannya, apalagi euforia tentang penguasa, maka nyawalah taruhannya.
Sekarang, negeri itu tidak begitu. Semua perkara, mulai dari yang penting sampai yang tak ada penting-pentingnya, semua bisa menjadi bahan euforia. Mungkin, pembungkaman terlalu lama, membuat bisul euforia itu pecah juga, menjelma nanah yang terus mengalir dan bertumbuh menjadi bisul baru, bernanah lagi, begitu seterusnya. Dan betapa penduduk negeri itu sangat berterima kasih pada Mark Zuckerberg, yang telah mencipta media untuk salurkan semua euforia. Yang anti euforia, merekalah yang kini harus dibungkam, dianggap sinis, kuno dan primitif.
Sebentar, kucek dulu identitas diriku, pfyuh, aku mendesah galau, penat saja mengomel risau, di KTP ku tertulis nama negeri itu : Euforanesia.
No comments