Berapa lama waktu ideal yang kamu butuhkan untuk menyelesaikan sebuah novel?
Yakin deh, jawabannya bisa melebar, mulai dari waktu terpendek hingga yang makan waktu bertahun-tahun, tergantung sikon, ketersediaan waktu, tingkat kesibukan, tingkat konsentrasi, tingkat kebutuhan baik dari si penulis mau pun penerbit.
Tidak hanya soal waktu ideal, tetapi juga
sejauh mana "loyalitas" dan "totalitas" si penulis terhadap karyanya.
Jika ia memang menginginkan karya yang maksimal, meninggalkan jejak
mendalam di hati dan benak pembacanya, maka tentu riset untuk itu juga
harus maksimal, penuh pengorbanan dan keterlibatan maksimal di dalam
karyanya.
Di sini hal yang dilematis juga kerap terjadi. Novel yang
dikerjakan maksimal dan penuh totalitas, ternyata tidak menuai hasil
yang sepadan
saat dilempar ke pasaran.
Sementara banyak novel-novel ringan yang justru laris manis. Saya tidak
akan mengotak-kotakkan bahwa novel genre A, B, C adalah novel-novel
ringan, sementara novel genre D, E, F adalah novel-novel berat. Toh saya
juga masih menemukan novel romance yang bermutu dan teenlit yang
bergizi, sementara novel yang katanya full suspense justru berakhir
dengan ending yang datar dan konflik yang mengada-ngada.
Jadi, hal
yang perlu dibangun saat sudah memutuskan untuk menulis prolog sebuah
novel adalah menjaga konsistensi hingga tulisan itu akan berakhir pada
kata 'the end', berusaha maksimal dan singkirkan hal-hal yang bisa
mengurangi kenyamanan. Jadikan kesulitan sebagai tantangan dan bukan
beban. Terapkan semua tips yang sudah anda peroleh untuk bisa memotivasi
dan mencari solusi ketika buntu. Dan yakinlah, tak ada goresan yang
sia-sia. Satu bundel novel yang tertolak hari ini boleh jadi akan
menjadi cikal bakal novel yang laris di kemudian hari. Satu kalimat
pembuka boleh jadi akan menggiring kita pada imajinasi2 baru yang tak
terduga. Saat rasa lelah dan bosan mendera, menjauhlah untuk sesaat,
alihkan perhatian pada hal-hal yang bisa merefresh energi dan semangat
anda, bahkan kerinduan untuk kembali menulis.
Selamat melanjutkan perjuangan ^_^
Jadi, hal yang perlu dibangun saat sudah memutuskan untuk menulis prolog sebuah novel adalah menjaga konsistensi hingga tulisan itu akan berakhir pada kata 'the end', berusaha maksimal dan singkirkan hal-hal yang bisa mengurangi kenyamanan. Jadikan kesulitan sebagai tantangan dan bukan beban. Terapkan semua tips yang sudah anda peroleh untuk bisa memotivasi dan mencari solusi ketika buntu. Dan yakinlah, tak ada goresan yang sia-sia. Satu bundel novel yang tertolak hari ini boleh jadi akan menjadi cikal bakal novel yang laris di kemudian hari. Satu kalimat pembuka boleh jadi akan menggiring kita pada imajinasi2 baru yang tak terduga. Saat rasa lelah dan bosan mendera, menjauhlah untuk sesaat, alihkan perhatian pada hal-hal yang bisa merefresh energi dan semangat anda, bahkan kerinduan untuk kembali menulis.
Selamat melanjutkan perjuangan ^_^
Terima kasiiiih Mama :)
ReplyDeleteSalam dariku
Molly
Salam kembali
ReplyDeleteNick :-)
TFS, mbak lyta hihi
ReplyDelete^_^
ikutt.... blog baru mbak Lyta nih.... joint my blog jg ya mbak Lyta :D
ReplyDeleteRisa : sama2
ReplyDeleteMell : okee :)