Hujan rintik-rintik menyambut
kedatangan kami di kota Batu, petang itu. Langit yang gelap seolah akan runtuh.
Jam menunjukkan pukul empat sore. Dan waktu untuk kami berada di kota ini,
hanya tersisa kurang dari 24 jam.
Ya.
Kedatangan kami kemari – saya dan teman-teman kantor - , memang bukanlah murni untuk
liburan. Melainkan memanfaatkan sisa waktu setelah urusan dinas di Malang
selesai. Dan sesuai jadwal, besok siang kami sudah harus kembali ke kampung
halaman kami di Tanjungpinang.
Tak
ayal, saat seorang teman bertanya,”Kita tetap ke museum? Hujan-hujan begini?”
Kami
semua serentak menjawab, tegas tanpa ragu. “Ya.”
Maka,
setelah check in di hotel dan sholat, tanpa menunda-nunda waktu lagi kami
segera menuju Museum Angkut, yang untungnya hanya berjarak kira-kira 1 km dari
hotel.
Kami
bersyukur mendapatkan penginapan yang dekat dengan museum transportasi nomor satu
di Asia ini. Jadi, waktu yang singkat ini bisa kami manfaatkan untuk mengunjungi
Museum Angkut.
Sesampai
di Museum Angkut dengan menaiki mobil rental, langkah kami bergegas memasuki zona
terdekat : Zona Hall Utama. Di sini, kami serasa ditarik mundur ke masa lampau,
sekaligus dibuat terpesona dengan beragam alat transportasi dari masa silam,
terutama motor dan mobil antik.
![]() |
dok. pribadi |
![]() |
dok. pribadi |
Setelah
berfoto-foto sejenak, teman-teman pria kemudian main simulator pesawat. Saya menggunakan waktu ini untuk kembali berfoto-foto di zona sekitar area simulator. Hujan
kian deras saat kami melanjutkan ke Zona Pecinan. Karena ini adalah area
outdoor, kami tidak sempat berfoto-foto, melainkan hanya berdiri
berpindah-pindah seraya menunggu hujan reda. Tetapi, hujan justru semakin
deras. Dan senja mulai turun. Akhirnya, kami memutuskan untuk minum minuman
hangat di sebuah warung lalu pulang. Sungguh, rasanya ingin sekali waktu
bergerak lebih lambat agar kami bisa lebih lama berada di Museum Angkut.
![]() |
gunung Arjuno (dok. pribadi) |
Keesokan
paginya, saat saya menyibak gorden jendela, tampaklah Gunung Arjuno dan pemandangan
sekelilingnya yang begitu indah dan hijau. Udara lembap sisa hujan semalam turut
melengkapi kesyahduan pagi. Namun, saya tidak bisa berlama-lama menikmati
romantisme alam ini. Usai sarapan, kami segera bergegas menuju destinasi tak
kalah populer berikutnya, kebun apel.
![]() |
kebun apel (dok. pribadi) |
Supir
mengantarkan kami menuju salah satu kebun apel terdekat. Meskipun di sepanjang
jalan banyak yang menjual apel, rasanya belum afdol, kalau belum merasakan
memetik langsung dari pohonnya.
Maka,
waktu yang tinggal beberapa jam menjelang pulang, kami gunakan dengan memetik
apel dan makan langsung di kebun. Apel malang punya citarasa yang berbeda
dengan apel impor. Rasa asamnya sedang, tidak mengandung banyak air, dan nyaman
di perut.
![]() |
dok. pribadi |
Dari
kebun apel, kami singgah ke Jatim Park 3 atau Dino Park yang terletak di Jalan
Raya Ir. Soekarno. Karena kami datang pada pukul sebelas siang, atau persis
saat tempat ini baru dibuka, belum banyak wahana yang beroperasi. Dan mengingat
waktu yang kian mepet, kami hanya sempat merasakan bermain di Jurassic Action. Selama
lebih kurang 15 menit, kami dibawa masuk ke ruang gelap dan duduk di atas
kereta yang dilengkapi senjata. Layar besar di depan kami lalu menampilkan
sekawanan dino yang “menyerang”, dan kami melawan mereka dengan mengarahkan
tembakan kepada dino-dino yang ada di layar. Usai
bermain, kami pun istirahat sejenak untuk makan, foto-foto, lalu segera
bergerak menuju bandara.
![]() |
dok. pribadi |
Pengalaman
singkat di kota ini, sungguh, membekaskan memori yang begitu dalam di hati dan ingatan saya. Diantara semua tempat
wisata yang pernah saya kunjungi di negeri ini, kota Batu, Malang, adalah yang panggilannya
paling kuat, membangun impian untuk datang kembali. Belumlah puas rasanya
menikmati kemajuan teknologi dan perkembangan transportasi di Museum Angkut,
merasakan sensasi memetik apel di kebun seraya menghirup udara segar, dan
memacu adrenalin di wahana Dino Park.
Dan, saya tidak ingin mewujudkan impian
ini sendirian. Saya ingin berkunjung kembali bersama keluarga saya, terutama
anak-anak saya yang sangat menyenangi dinosaurus. Saya ingat, saat balita,
putra bungsu saya sangat menyukai segala yang berbau dinosaurus. Dia bahkan
bisa mengingat persis nama-nama dinosaurus, jenis dan tempat asalnya. Tidak
terhitung berapa banyak buku bacaan dan mainannya waktu itu, yang bertema
tentang dino. Saat pertama kali dia menonton televisi yang menayangkan tentang
pameran robot Dino, kedua matanya langsung berbinar, dan dia terus-terusan
berseru, “Mau lihat Dino! Mau ketemu Dino!”
Ah. Muncul sebait rasa bersalah
saya, karena sayalah yang lebih dulu “mencuri” impiannya dengan “bertemu” replika Dino di Jatim Park 3 tanpa bersamanya. Dalam hati saya berjanji, saya ingin mewujudkan
impian masa kecilnya untuk berkunjung ke “dunia” dino di Jatim Park 3. Impian
yang mungkin saja sudah membeku dalam ingatannya, namun tidak pernah lekang
dari hati dan keinginannya.
Dan, tidak hanya ketiga destinasi
tersebut yang menarik di kota ini. Terdapat banyak objek wisata lain yang nggak
kalah mengasyikkan. Ada Taman Wisata Selecta, Museum D’Topeng, Omah Kayu,
Wisata Paralayang, Labirin Coban Rondo, Bukit Bulu Coban Rais, Air Terjun Coban
Talun, Batu Night Spectacular, Batu Secret Zoo, Eco Green Park, Museum Satwa,
Jelajah Lima Benua, Kusuma Water Park, Alun – alun, Pasar Wisata Batu hingga
Batu Wonderland. Aah, ternyata masih sangat banyak yang belum saya kunjungi,
dan baru bisa saya pandangi di internet dan televisi dengan hati yang
menggembung oleh rasa ingin.
Berlibur ke Batu bersama keluarga, tentu butuh perencanaan yang matang, terutama
dalam hal budgeting. Untuk menuju
kota Batu dari kampung halaman saya, terhitung cukup jauh. Dari Tanjungpinang saya
harus menyeberang ke Batam dan dilanjutkan dengan penerbangan ke Malang. Untuk biaya
tiket sekeluarga saja, angkanya sudah tembus delapan digit.
Maka, untuk menyiasati anggaran,
saya harus mencari akomodasi dengan harga yang bersahabat tetapi fasilitasnya
tidak asal hemat. Maklumlah, membawa keluarga dan anak-anak, banyak hal harus dipertimbangkan
agar liburan tetap nyaman. Terutama dalam urusan akomodasi. Setelah searching
sana – sini, yess, akhirnya saya menemukan pilihan yang tepat : OYO Hotels.
Jaringan
OYO Hotels Indonesia yang berasal dari india ini memang baru beroperasi di Indonesia sejak
tahun lalu, namun hingga hari ini, OYO hotels telah melebarkan sayapnya di 121
kota di Indonesia, termasuk di Batu, Malang. Apa yang menarik, hotel – hotel
yang menjadi mitra Oyo Hotels memiliki fasilitas yang berstandar baik dengan harga
yang super duper bersahabat ! Bayangkan, dengan rate mulai dari 100 ribuan,
kita sudah bisa menikmati kamar dengan fasilitas lengkap : tempat tidur, wifi
gratis, AC, televisi dan kamar mandi. Ada 4 (empat) kategori akomodasi OYO Hotels yang dapat kita pilih sesuai budget dan kebutuhan : OYO Rooms, Premium, Capital O , Spot On dan OYO Hotels.
Selain
itu, OYO Hotels juga membawa angin segar dalam dunia industri perhotelan dengan
sejumlah keunggulan inovatif yang dimilikinya yaitu :
- Mengusung konsep Manchise
OYO Hotels merupakan
startup yang pertama kalinya memperkenalkan konsep Manchise, atau manajemen
franchise. Dengan konsep ini, pemilik hotel tidak perlu repot mengiklankan dan
membuat tata kelola hotel karena semuanya sudah dikerjakan oleh OYO dengan
standar yang tidak perlu diragukan.
- Mudah dipantau
OYO memiliki
lebih dari 20 aplikasi sehingga pemilik hotel bisa melihat pendapatan hotel
mereka, data dan ranking hotel sehingga membantu dari sisi manajemen. Tidak
hanya sampai disitu, para customer dan operator juga memiliki aplikasi yang
akan membantu untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
- Memiliki sistem audit
OYO Hotels
menyediakan aplikasi Krypton Apk untuk keperluan audit hotel baik secara
keseluruhan maupun hingga ke setiap kamar. Ini dapat memastikan bahwa review
pelanggan tidak asal-asalan melainkan sesuai dengan kondisi yang ada.
- Membantu meningkatkan lapangan pekerjaan
OYO Hotels juga memiliki tujuan mulia,
yaitu menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dalam bidang perhotelan dengan
meningkatkan tingkat hunian hotel. Untuk itu, setiap mitra yang bekerjasama
dengan OYO memiliki standar yang telah teruji, mendapat pelatihan untuk peningkatan SDM seperti pelatihan bahasa Inggris dan
teknologi. Karena OYO Hotels menyasar hotel dengan standar bintang dua hingga guest
house, ini juga dapat membantu para pemilik hotel yang memiliki properti kecil
untuk lebih profesional dalam menjalankan bisnis mereka. Jadi, jika kita memilih
untuk menginap di hotel mitra OYO, selain mendapatkan harga yang sangat terjangkau,
kita juga bisa membantu membuka lapangan kerja bagi saudara – saudara kita.
![]() |
sumber : oyorooms.com |
![]() |
sumber : oyorooms.com |
![]() |
sumber : oyorooms.com |
Jika saya mendapat
voucher diskon 70% dari OYO, saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mewujudkan mimpi mengunjungi kembali Kota Batu, Malang bersama keluarga tercinta. Yang pertama saya lakukan adalah segera cek
jadwal libur sekolah, ambil cuti, dan pesan tiket pesawat jauh-jauh hari agar bisa dapet harga yang lebih miring. Kedua, saya
akan mencari hotel di Kota Batu sebagai bakal akomodasi kami sekeluarga. Ketiga, jika Allah memperkenankan
impian saya, inilah tempat-tempat wisata pilihan yang akan saya kunjungi bersama
keluarga dan anak-anak saya di kota Batu
:
Jatim Park 3
Ini sudah tentu menjadi destinasi utama kami. Saya yakin anak-anak
akan senang sekali menikmati berbagai atraksi yang ditawarkan oleh wahana Jatim
park 3, mulai dari jelajah 5 zaman yang akan membawa pengunjungnya masuk ke dalam ruang waktu
kehidupan dino sejak jaman prasejarah, Museum Dino dan Museum Rimba yang menyajikan pameran tulang-tulang raksasa dino dan berbagai
jenis makhluk prasejarah, juga berfoto-foto seru di spot-spot menarik di Life with
Dino dan berfoto bersama replika tokoh– tokoh dunia di Museum Lilin. Saya juga nggak sabar membawa anak-anak saya ke wahana
The Legend Star (saat kunjungan singkat saya, wahana ini belum buka) yang berisi replika tempat-tempat terkenal di dunia, yang dari banyak review menyebutkan, berada di sini kita seakan-akan diajak berkeliling dunia!
![]() |
dok. pribadi |
![]() |
dok. pribadi |
Batu Night
Spectacular (BNS)
Saya tertarik untuk berkunjung kesini, karena selain memang belum
pernah, wahana ini hanya buka pada malam hari, sehingga bisa menjadi alternatif
untuk jalan-jalan di waktu malam di kota Batu. Tempat ini juga memiliki wahana
yang seru – seru seperti Bangku Terbang, Marry Go Round, Ali Baba, Mini
Boom-Boom Car, Mini Train, Rumah Kaca, Rumah Hantu, Rodeo, Sepeda Gila,
Trampoline, Playground, Fun House dan masih banyak permainan lainnya yang pasti
disukai anak-anak. Saya juga ingin sekali menyaksikan pertunjukan Spectacular show
di sini seperti Laser Show, Air Mancur Menari, Multimedia Show dengan panjang
layar 50 M (terpanjang di Indonesia).
Ini adalah primadonanya wahana di BNS dan menjadi wahana
tersendiri yang berisi begitu banyak lampion. Jadi, dengan mengunjungi BNS,
kita bisa sekaligus menikmati keindahan lampion-lampion di Lampion Garden.
Apalagi, tiket masuk kesini lumayan murah, dengan Rp.15 ribu per orang, kita
sudah bisa berfoto dengan beraneka lampion, khususnya lampion berupa karakter
animasi yang disukai anak-anak seperti Putri Salju dan 7 kurcaci, Alice in the
Wonderland, dan masih banyak lainnya. Terdapat pula bangunan – bangunan
terkenal dari negara – negara di dunia seperti Menara Eiffel, Menara Pisa,
Monas dan masih banyak miniatur lainnya.
Wisata kuliner
Saya dan anak-anak adalah penyuka kuliner. Jadi, belum lengkap pergi
berlibur kalau belum mencicipi kuliner-kuliner khasnya. Apalagi, pada kunjungan
saya yang singkat sebelumnya, saya baru sempat berkunjung ke beberapa resto saja di kota Malang, diantaranya restoran Tugu dan Warung Areg. Untuk
di Kota Batu, Malang ini, kuliner-kuliner favoritnya yang masih pingin saya
jajal antara lain Soto Lamongan, Dim Sum Malang, Rawon, Bakso Malang, dan
segudang kuliner Malang lainnya yang menggugah selera.
![]() |
restoran Tugu (dok. pribadi) |
![]() |
menu Nasi Bakar komplit (dok. pribadi) |
![]() |
dok. pribadi |
Last but not least, tentu saja ke Museum Angkut. Berkunjung kesini, selain untuk bersenang-senang, juga sekaligus memberikan pengalaman wisata edukatif kepada anak-anak saya tentang sejarah dan perkembangan transportasi di seluruh dunia, memperkenalkan replika-replika dari tempat-tempat terkenal di dunia, dan menuntaskan perjalanan saya kemari yang belum selesai :D.
Nah, kalo
kamu, kemana nih rencana liburannya? Pingin akomodasi yang murah, nyaman dan
lengkap, kalian tinggal cek aja di aplikasi OYO Hotels ya. Kabar baiknya lagi,
OYO Hotels juga sering jor-joran kasih promo, mulai dari harga diskon, gratis
voucher, nginep berhadiah, dan lain-lain. Nah, tunggu apa lagi? Jangan pake lama
mikirnya ya, keburu ludes dipesen entar :D.
aduh kok sampai beku? :)
ReplyDeleteOYO Hotels di Batu memang keren-keren tuh Mba, teman saya ada yang sering nyaris tiap minggu berburu hotel keren dan murmer karena promo OYO di Batu.
ReplyDeleteSaya jadi kangen Batu deh, kangen makanannya, kangen suasananya yang dingin, apalagi aksesnya udah nggak macet lagi sekarang :)