Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

10 Keunggulan Laptop ASUS Zenbook 13 UX331UAL Dalam Mendukung Multitask on Travel dan Upaya Meningkatkan Investasi


sumber : wikiHow.com
Multitasking. Beberapa hasil penelitian menunjukkan kalau wanita lebih baik dalam hal multitasking ketimbang pria. Diantaranya seperti yang dilakukan oleh Dr Gijsbert Stoet dari University of Glasgow. 

Hasil tes yang dilakukan beliau menunjukkan, bahwa pria dan wanita menunjukkan kecepatan berimbang untuk satu jenis pekerjaan yang dilakukan dalam satu waktu. Namun saat ragam jenis dan jumlah pekerjaan ditambah dan dicampuradukkan, hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang kian tajam. Kecepatan responden pria mengalami penurunan menjadi 77% lebih lambat, sementara responden wanita hanya 69%. Semakin banyak ragam tugas diberikan, perbedaan persentase ini pun kian jauh (sumber : www.bbc.com).

Namun, di sisi lain, masih dari sumber yang sama menyebutkan, bahwa kemampuan multitasking juga sangat dipengaruhi oleh “practice”. Semakin sering dilakoni, maka semakin mudah bagi seseorang – baik wanita maupun pria – untuk menjadi seorang ahli multitasking.

Nah, itu tadi dari sisi teoritisnya. Sekarang, saya akan menuturkan aktivitas multitasking saya, yang mana menuntut saya untuk mampu mengelola beberapa pekerjaan sekaligus pada satu waktu, sehingga sarana yang multi-advantage pun amat sangat saya perlukan guna menopang aktivitas dan tuntutan tersebut.

Bagi kalian yang mengenal atau mengikuti jejak saya melalui akun social media saya, akan tahu bahwa selain menulis, saya juga seorang ASN. Dari dua aktivitas inilah, saya memperoleh “limpahan” tugas dan pekerjaan yang volume dan jenisnya terus bertambah. Selain itu, kedua aktivitas ini juga telah menggiring saya pada satu rutinitas : job on travel. Atau dengan kata lain, bekerja dalam perjalanan.

Yuk, simak penuturan saya berikut ini :


Menulis
Awal saya menulis, adalah sekitar tahun 2007. Ketika itu, saya mulai belajar menulis cerpen, cerber, puisi, artikel hingga resensi secara otodidak, lalu mencoba mengirimnya ke lomba-lomba dan penerbit. Tentu saja, pada awalnya lebih banyak naskah saya yang kalah dan ditolak. Namun, seiring waktu dan latihan terus-menerus, juga doa yang tiada putus, Alhamdulillah, satu per satu naskah saya mulai memenangkan lomba dan diterbitkan dalam bentuk buku oleh penerbit nasional.


Buku-buku karya saya

Dari titik inilah, saya mulai mengenal yang namanya writing on travel. Menulis dalam perjalanan.  Dari yang semula saya harus mencoba peruntungan nasib dengan mengirim naskah ke penerbit, kemudian menjelma berputar arah, penerbitlah yang memesan saya untuk menulis buku dengan tenggat waktu yang lumayan singkat. Rata-rata hanya sekitar 1 – 3 bulan.  Padahal, di sisi lain, secara rutin saya juga harus ke luar daerah untuk keperluan dinas. Jaman itu, smartphone yang ada belum terlalu support untuk menulis di ponsel. Maka, tak ada pilihan lain, saya pun harus membawa laptop saat bepergian.
Tahun 2010, saya mulai mengenal blog. Awalnya blog hanya untuk curhat-curhat pribadi, namun, setelah bergabung dalam beberapa komunitas penulis online, saya mulai menggunakan blog untuk keperluan monetisasi dan mengikuti lomba-lomba. Dunia blogging pun terus berkembang dengan pesat. Tidak hanya konten yang menjadi perhatian, tetapi juga unsur-unsur pelengkap lainnya seperti foto, grafis, hingga video.
Seiring perkembangan ini, saya juga tidak ingin stagnan. Saya ingin menjadi blogger yang aktif menulis dan terus berkembang. Oleh karenanya, sembari terus belajar, saya selalu membawa laptop kala bepergian, terutama saat berkunjung ke tempat wisata agar bisa langsung menulis di lokasi. Maklumlah, kalau sudah pulang ke rumah, sederet tugas lain sudah menunggu, atau justru tubuhlah yang ingin dipenuhi haknya untuk istirahat. Walhasil, niat untuk menulis pun kerap tertunda atau bahkan gagal terlaksana kalau sudah berada di rumah.


bawa laptop ke tempat wisata
Saya juga membuka kelas menulis online bersama rekan penulis Leyla Hana sejak tahun 2016. Dan proses interaksi di kelas ini semuanya berlangsung secara daring melalui email. Jadi, aktivitas saya didepan laptop pun bertambah dengan mengoreksi tugas dan membaca naskah peserta kursus.

Awal tahun ini, saya berkenalan lagi dengan dunia menulis yang baru, yaitu menulis konten platform berita dan artikel. Pertama-tama menulis, jumlah viewernya masih rendah. Lalu perlahan mulai meningkat saat saya banting setir dengan beralih tema.

Admin platform pun menghubungi saya, meminta saya untuk menulis lebih banyak artikel. Nggak tanggung-tanggung, admin langsung meminta saya menulis 20 artikel per hari!

Saya pun membentuk tim penulis untuk memenuhi keperluan ini. Meskipun sebagian besar artikel adalah dari tim, namun saya wajib memeriksa, mengedit dan menerbitkan. Dan ini memerlukan waktu khusus. Setidaknya, saya harus meluangkan waktu 1-2 jam per hari. Jika tidak, sulit untuk memenuhi jumlah artikel yang diminta admin.

Sementara itu, jadwal perjalanan dinas keluar daerah pun kian padat. Rata-rata, dalam sebulan saya harus 2-4 kali keluar kota untuk keperluan dinas. Dan tentu saja, saya harus membawa laptop untuk keperluan penerbitan artikel di platform, juga untuk tugas kantor itu sendiri.

Untuk masa sekarang, aktvitas menulis saya di platform ini memang sedang menurun. Selain faktor kesibukan kantor yang kian padat, laptop yang saya gunakan juga kian menunjukkan tanda-tanda penurunan kualitas dan support. Mulai dari lambat loading dan koneksi, daya penyimpanan batere yang melemah juga Windows 7 yang kurang kompatibel untuk fitur dan program-program baru.


Office work
Selain bekerja di salah satu instansi Pemda, saya juga bekerja di lembaga pemerintah lainnya yang menangani kawasan Free Trade Zone. Nah, pada instansi kedua inilah, saya lebih sering melakukan job on travel.  Di sini, saya membidangi pengolahan data dan informasi, juga tergabung dalam tim Working Group, yang mana diantara tugas-tugasnya berkaitan dengan promosi investasi termasuk investasi ke luar negeri.


Saat melakukan presentasi investasi di Hongkong
Presentasi pada acara SAIF di Jakarta

Job desk saya adalah mengumpulkan dan menganalisa data, mengolahnya menjadi rekapitulasi, grafik dan slide presentasi, juga terkadang membuat proposal bisnis. Maka otomatis, hampir dalam setiap perjalanan ke luar daerah maupun luar negeri, saya harus selalu membawa laptop dan mengerjakan tugas-tugas selama perjalanan tersebut. Karena seringkali, data yang telah dikumpulkan dan presentasi investasi yang telah disiapkan sebelum keberangkatan, ternyata masih memerlukan banyak revisi dan penambahan, dan itu baru diketahui saat sudah berada didalam perjalanan.

Sudah beberapa kali, laptop yang saya gunakan sekarang menemani kerja lembur – baik sendirian maupun bersama tim - hingga dini hari, untuk menghasilkan output berupa analisa data, proposal bisnis dan presentasi investasi.


Saat melakukan presentasi investasi di KBRI Singapura
Selain itu, di lembaga ini juga, saya bertugas sebagai penulis website, dengan kewajiban menulis belasan artikel per bulan. Nah, bisa dibayangkan bukan, betapa saya membutuhkan laptop yang sangat kompatibel untuk menunjang multitask ini, juga yang “lasak” untuk dibawa-bawa dalam perjalanan.

Saat ini, saya menggunakan laptop ASUS x200MA untuk mengerjakan semua tugas dan aktivitas yang sudah saya uraikan diatas. Saya mulai menggunakan laptop ini sejak tahun 2014, dan saya mendapatkannya dari sebuah lomba resensi. 


Laptop ASUS yang saya gunakan saat ini
Jangan ditanya, betapa cintanya saya dengan laptop ini. Selain mendapatkannya melalui perjuangan yang tidak ringan (waktu itu, saya memenangkannya setelah menulis lebih dari 100 resensi buku selama satu tahun), sampai hari ini, sudah ratusan tulisan dan tugas kantor yang dihasilkan bersamanya. Mulai dari naskah buku, artikel blog dan web, proposal bisnis, hingga presentasi investasi.

Dan selama 4 (empat) tahun ini, perjalanan bersamanya tidak selalu mulus. Layarnya pernah pecah saat saya tinggal dinas keluar kota (mungkin dia ngambek karena nggak dibawa, hehe), chargernya dua kali pecah, dan keypadnya menjadi kian sensitif sehingga saat mengetik, kadang-kadang tulisannya berpindah posisi.

Selain itu, daya penyimpanan energinya juga sudah lemah, dan seperti yang sudah saya singgung diatas, proses loadingnya kini lebih lambat.
Saya masih ingat, kira-kira sebulan lalu saat harus mempersiapkan presentasi untuk kegiatan Capacity Development di Singapura, rekan satu tim saya ngomel-ngomel melihat kelemotan laptop saya sementara laptopnya sendiri error, padahal presentasi itu harus direvisi total.



Saat melakukan presentasi investasi di Singapura
Memang, saya pernah ditawari atasan di kantor untuk mengajukan pengadaan laptop untuk menunjang pekerjaan saya. Bukannya nggak kepingin, masalahnya, saat melakukan perjalanan dinas, biasanya saya nggak hanya melakukan pekerjaan kantor, tetapi juga aktivitas menulis lainnya seperti yang sudah saya ceritakan diatas. Rasanya kurang barokah aja, kalau fasilitas kantor juga saya gunakan untuk aktivitas di luar dinas. Apalagi kalau ada uangnya juga, hehe.

Nggak jarang benturan antara pekerjaan kantor dan aktivitas menulis tidak bisa saya elakkan. Sudah beberapa kali saya harus merelakan order menulis artikel di blog lepas dari tangan, ataupun rencana ikut lomba yang hanya tinggal rencana, gara-gara bersamaan dengan jadwal dinas luar daerah. Tak jarang juga benturan itu justru terjadi antara pekerjaan kantor itu sendiri. Mengingat saya bekerja di dua lembaga pemerintah. Meski di awal saya sempat menyebut tentang hasil penelitian yang menunjukkan kalau wanita itu lebih expert dalam hal multitasking (tertentu), nyatanya, saya nggak sanggup jika harus mengerjakan beragam pekerjaan pada waktu yang sama.

Untuk itulah, saya  memimpikan sarana yang bisa maksimal mendukung multitask saya tersebut. Dan impian saya itu tertambat pada laptop ASUS Zenbook 13 UX331UAL, yang merupakan varian lain dari versi UX331UN.  Mengapa? Saya akan ceritakan 10 (sepuluh) keunggulan laptop ini yang mampu mengakomodir multitask saya terutama saat melakukannya didalam perjalanan (job on travel) :



Pertama – bobotnya ringan dan tipis

Bobot laptop ini hanya 985 kg, lebih ringan dari rata-rata bobot sepasang sepatu, dan tebalnya hanya 13,9 mm. (See, how thin this laptop is).  Desain bingkainya juga sangat praktis dan efisien untuk sebuah laptop berukuran 13 inchi. Infonya, laptop ini memang didesain khusus agar menjadi ZenBook paling portabel. Selain itu, ukuran chargernya juga mungil. Jadi, laptop ini plus chargernya bakal muat banget untuk dimasukkan ke dalam ransel bersama kebutuhan travelling lainnya dan nggak bakal menyiksa punggung saat dibawa bepergian. Saya memang nggak kuat bawa beban berat, karena hidup ini aja sudah berat
Untuk dibawa ke kantor, dengan bobotnya yang ringan dan bodinya yang tipis, laptop ini cukup saya bawa dalam tote bag yang biasa saya bawa ke kantor sehingga saya nggak perlu membawa ekstra ransel atau tas laptop khusus. Bukan apa-apa sih, kesannya rempong banget kalo bawa tas ke kantor lebih dari satu. Kaya' yang mau nginep di kantor aja, hehe.
Kedua – desainnya elegan dengan kinerja maksimal

Seberapa penting sih desain dari sebuah sarana teknologi? Bukankah yang lebih penting itu kinerja dan kekuatannya? Memang iya sih, sebuah piranti teknologi itu, yang diprioritaskan adalah kinerja dan kualitas daya dukungnya. Tetapi, jika ada sarana yang sekaligus memiliki desain eksklusif, tentu pilihan kita akan jatuh pada yang ini, bukan?

Untungnya, laptop ASUS Zenbook 13 UX331UAL ini memiliki keduanya. Laptop ini terbuat dari perpaduan magnesium – aluminium, material yang super kuat dan super ringan yang 33% lebih ringan dari paduan standar laptop. Juga memiliki sifat disipasi panas yang besar, membuat laptop ini mampu berkinerja maksimal namun desainnya tetap dirancang agar tampil elegan.  Edisi ini tampil dengan warna Deep Diva Blue yang anggun, serta edisi terbatas Rose Gold yang stylish dengan warna light pink.
edisi Rose Gold yang stylish


edisi Deep Diva yang anggun
Saya ingat, saya pernah sedikit sedih kala atasan saya mengomentari laptop saya yang jadul, belum lagi ditempeli anak bungsu saya dengan stiker, sementara laptop miliknya yang keluaran terbaru, tampak masih mulus dan stylish. Kala itu, saya sampe keceplosan membalas komentarnya : meski jadul begini, dengan izinNya udah banyak karya yang lahir dan tugas-tugas yang saya kerjakan bersamanya, ketimbang Bapak, punya laptop canggih, tapi nggak banyak berfungsi (yang dicoret ini hanya dalam hati aja, suer. Mau dimarahin apa, kalo sampe keceplosan juga, hehe?).
Selain itu, dalam agenda promosi investasi di luar negeri, umumnya rekan-rekan dari lembaga lain selalu tampil dengan laptop keluaran terbaru yang punya spec tinggi. Jadi, jika saya bisa melakukan presentasi didepan para calon investor dengan laptop ASUS Zenbook 13 UX331UAL yang ringan, kuat nan elegan ini nantinya, secara performa tentunya akan lebih meyakinkan, rasa percaya diri saya juga akan lebih meningkat seiring semangat kerja yang juga terdongkrak to the max.



Ketiga – tahan siksaan

Aha, ini bagian yang lumayan bikin ter-wow-wow. Betapa tidak? Laptop ini sudah memenuhi standar military-grade MIL-STD 810G dan lolos uji daya tahan untuk memastikan ia mampu beroperasi dalam berbagai kondisi. Laptop ini juga udah lulus eksperimen ekstrim oleh Raditya Dika yang menginjak dan loncat-loncat diatasnya, dipake buat nampol bola tennis hingga ngelindasnya dengan motor. Laptop ini juga terbukti lolos dari “maut” saat dijatuhkan dari ketinggian.  Serta telah teruji saat ditekan benda berat. Jadi, tentu aja laptop “bandel” begini paling cocok untuk dibawa kemana-mana, tidak menimbulkan rasa khawatir karena merupakan perangkat job on travel yang tahan banting.

Pengalaman layar laptop yang pecah sudah cukup bikin saya kapok. Walhasil, kalau bawa laptop dalam ransel atau koper, saya pastiin posisinya selalu aman terjaga didalam sekat khusus laptop dan diatasnya tidak ada benda-benda berat.

Dan jika nantinya laptop ASUS Zenbook 13 UX331UAL ini bisa saya miliki, saya nggak bakal takut untuk memasukkannya ke dalam koper atau ransel bercampur barang-barang lainnya untuk kemudian dimasukkan ke dalam bagasi pesawat.



Keempat – kenyamanan visual

Saat membuat presentasi, selain data dan materi yang lengkap, faktor lain yang tak kalah penting adalah layar laptop dengan visualisasi yang jernih. Selain untuk mendukung pekerjaan, juga demi kenyamanan buat seorang pemilik sepasang mata silinder seperti saya yang tidak kuat berlama-lama didepan laptop.
Untunglah, Laptop ASUS ZenBook 13 UX331UAL ini telah melampaui standar kelayakan untuk itu. Memiliki layar NanoEdge dengan bingkai ultra tipis yang memberikan rasio layar ke tubuh 80% dan Full HD, ditambah teknologi wide-view 178 derajat yang membuat kualitas gambar tidak terdegradasi dari sudut ekstrim dan lebar 100% sRGB warna gamut yang membuat tampilan warna lebih hidup dan akurat,  ini adalah laptop yang dapat menjamin kenyamanan visual saat bekerja, dan sangat membantu dalam proses pembuatan slide presentasi yang menarik. 
Faktor desain, warna dan tampilan adalah hal-hal penting agar sebuah presentasi investasi bisa tampil maksimal dan meyakinkan. Maka, untuk memastikan ketiga faktor ini  berkolaborasi dengan baik, adalah dengan memprosesnya menggunakan laptop dengan kualitas layar seperti yang dimiliki oleh laptop ASUS ZenBook 13 UX331UAL.


Selain itu, dengan laptop yang memiliki kenyamanan visual seperti ASUS ZenBook 13 UX331UAL ini, saya juga bisa memanfaatkannya buat nonton film di waktu senggang. Seperti yang udah saya sebutkan tadi, saya memiliki mata silinder sehingga selama ini saya jarang nonton film di laptop. Baru sebentar nonton, mata sudah lelah dan berair meski dibantu kacamata. Nah, dengan kelebihan pada layar ASUS ZenBook 13 UX331UAL ini, saya bisa lebih enjoy saat menikmati sajian film di laptop.



Kelima – performa tinggi

Tak jarang, saat sedang job on travel, saya harus melakukan multitask di waktu yang sama. Mulai dari membuka dan menganalisa file-file data, browsing referensi yang diperlukan, men-download foto dan video, mengolah data dan referensi untuk dituangkan dalam grafik, slide PPT dan sebagainya. (plus sambil menulis artikel yang sudah mendekati dateline).

Nah, dengan laptop ASUS ZenBook 13 UX331UAL yang punya prosesor Intel ® Core™ i5 generasi ke-8 terbaru, RAM 8GB dan storage 256GB PCIe® SSD, sebuah kombinasi terkini untuk menghasilkan kinerja tinggi dalam mengolah berbagai perintah, saya bisa mengerjakan multitask tersebut dengan lebih cepat, lebih mudah dan output-nya pun akan lebih maksimal.



Keenam – daya tahan batere yang optimal

Yang kerap memberatkan saya untuk membawa laptop saat bepergian, adalah karena bobot perangkat charge-nya yang lumayan berat sementara daya tahan energinya tidak lebih dari lima jam meski sudah di-charge sampai penuh.

Nah, dengan ASUS ZenBook 13 UX331UAL yang memiliki baterai lithium-polymer 50wh dengan daya tahan 15 jam atau 3x lebih lama dari baterai standar ini, saya cukup men-charge laptop sampai penuh sebelum berangkat dan saya pun siap tempur untuk melakukan job on travel selama beberapa hari dengan laptop yang berdaya batere tinggi juga memiliki kemampuan kinerja yang maksimal.



Ketujuh – kecepatan koneksi dan penggunaan data

Nggak hanya wanita yang (katanya) expert dalam hal multitasking, laptop yang satu ini ternyata juga expert dalam hal tersebut. Dilengkapi dengan port USB Type-C™ (USB-C™) baru yang dapat dibalik dan memiliki desain any-way-up untuk membuat perangkat terhubung semudah mungkin, ini bisa mengakselerasi proses transfer data menjadi 10x lebih cepat daripada koneksi USB 2.0. Selain itu, laptop ini juga dilengkapi dengan dua port USB 3.1 Gen 1 Tipe-A dan port HDMI, sehingga saya bisa bekerja dengan memfungsikan semua periferal yang ada, menampilkan dan memproyeksikannya tanpa kerumitan. Card reader MicroSD berkecepatan tinggi yang dua kali lebih cepat pada laptop ini, dapat digunakan untuk penyimpanan ekstra. 
Selain itu, laptop ini juga memiliki WiFi master sehingga mampu mendapatkan kecepatan transfer lebih tinggi dan jarak lebih jauh dibandingkan laptop lain pada umumnya. Ini sangat membantu dalam melakukan presentasi investasi yang menggunakan hyperlink pada power point slide. Yup, durasi presentasi selalu dibatasi oleh waktu. Sehingga, lebih efisien untuk menggunakan slide dengan hyperlink karena kita bisa memilih untuk menampilkan slide sesuai kebutuhan audiens tanpa harus membuka keseluruhan slide. Oleh karenanya, presentasi dengan menggunakan laptop yang memiliki WiFi Master seperti ASUS ZenBook 13 UX331UAL ini adalah sebuah prioritas kebutuhan.
Kedelapan – pengetikan yang optimal

Salah satu yang selalu bikin saya sebel, lagi asyik-asyik mengetik, tahu-tahu aja tulisan yang baru diketik nongol di baris atas, atau nyelip di tengah kalimat. Seperti yang sudah saya sebutkan diatas, keypad laptop yang saya gunakan memang sejak awal rada sensitif dan sekarang jadi kian sensitif. Dulunya sih saya lapisi dengan penutup dari plastik. Tetapi sekarang penutupnya udah raib entah kemana. Mau beli lagi udah malas.

Nah, harapan saya, bersama laptop ZenBook 13 UX331UAL nantinya, hal tersebut nggak bakal terulang lagi. Saya bisa mengetik lebih cepat dengan kesalahan minimal, meskipun harus melakukannya didalam perjalanan, karena laptop ini dilengkapi keyboard backlit yang kokoh, dengan perjalanan kunci 1,4 mm yang optimal, precision touchpad yang dirancang untuk akurasi maksimum saat mengetik, juga teknologi palm-rejection yang mampu mendukung gerakan multi jari. 
Buat saya, akurasi saat mengetik adalah bagian terpenting dalam pekerjaan saya.  Tidak ada toleransi untuk penyajian data yang melibatkan angka-angka. Salah posisi koma dalam nominal saja bisa berakibat fatal.



Kesembilan – jaminan keamanan tingkat tinggi

Laptop ini dilengkapi dengan sensor sidik jari pada touchpad dan windows hello, sehingga untuk membukanya saya tidak perlu mengetik kata sandi, melainkan cukup dengan satu sentuhan jari atau menghadapkan wajah ke layar. Ini sangat memudahkan saya saat butuh waktu cepat untuk membukanya dalam perjalanan. Ini juga membuat semua “harta karun” yang ada di laptop saya lebih terjamin keamanannya, karena nggak seorang pun bisa mengaksesnya selain saya dan sentuhan saya, hehe.



Kesepuluh – Mendukung efisiensi dan kemudahan bekerja dengan Windows 10

Laptop ini didukung oleh Windows 10, sehingga banyak fitur baru bisa digunakan, termasuk Modern Standby dan Cortana. Dengan Modern Standby, kita bisa menghidupkan dan mematikan laptop dengan mudah dan cepat, semudah kita melakukannya pada smartphone. Saya pernah mengalami kondisi seperti ini : diminta segera mengirim data investasi saat saya sudah duduk di pesawat, dan data tersebut tersimpan di laptop.

Tentu, dengan laptop ZenBook 13 UX331UAL yang bisa memberikan pengalaman instant-on dan instant-off, saya bisa mengantisipasi hal-hal semacam itu sebelum pesawat take-off dan awak kabin memerintahkan agar semua perangkat dimatikan, ataupun dalam situasi lain yang sama urgennya.
Selain itu, dengan dukungan Windows 10 pada laptop ZenBook 13 UX331UAL, saya juga bisa memfungsikan Windows Cortana, yaitu aplikasi asisten pribadi cerdas yang dapat membantu melakukan berbagai tugas di laptop seperti mencari aplikasi, membuat catatan, mencari konten dan informasi di internet, dan sebagainya.  Kapan lagi ‘kan, bisa merasakan punya “sekretaris pribadi” yang siap sedia setiap saat untuk membantu dan tanpa pamrih pula?



Itulah sepuluh keunggulan laptop ZenBook UX331UAL yang membuat impian saya akan sebuah laptop baru pun tertumpu padanya.  Dan, prioritas utama saya adalah untuk menangani multitask yang harus dilakukan didalam perjalanan atau job on travel. Kalau untuk pekerjaan ringan yang masih bisa dilakukan di rumah, sepertinya masih cukup tertangani dengan mengandalkan laptop yang sekarang.

saya dan laptop ASUS yang sekarang

Dan, sebelum menutup tulisan ini, ada satu hal cukup serius yang ingin saya sampaikan terkait pekerjaan saya. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia boleh dibilang tidak terlalu menggembirakan.  Dan, salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi adalah investasi.  Jadi, sebagai salah satu bagian mata rantai pelaku pendorong investasi, saya ingin sekali turut berkontribusi dalam menarik lebih banyak investor khususnya investor mancanegara untuk berinvestasi di Indonesia agar angka investasi pun bisa meningkat. Dan upaya yang bisa saya lakukan sesuai bidang tugas saya, adalah dengan melakukan pengolahan data yang baik, menyusun proposal bisnis yang akurat, dan menyajikan presentasi investasi yang menarik. Untuk itulah, saya memimpikan rangkaian pekerjaan ini dapat terlaksana dengan lebih maksimal – termasuk saat harus melakukannya dalam perjalanan - dan outputnya pun bisa lebih optimal dengan dukungan sarana yang multipower dan multi-advantage seperti laptop ZenBook 13 Ux331UAL. Aamiin.

#2018PakaiZenBook



Sumber gambar :
channel.asus.com
wikiHow.com
dokumentasi pribadi

9 comments

  1. Waaaah ini laptop idamanku banget. Kuat, tangguh, performanya OK, baterainya awet, plus tampilannya manis pulak... Naksir banget ama zenbook 13 ux331ual ini.

    ReplyDelete
  2. Kak Ria cantik banget!! Ga kalah sama pesona Zenbook dari ASUSnya hehehe

    ReplyDelete
  3. Wow.... Banyak sekali kelebihan asus ini jadi mupeng deh.. apalagi yg performanya kencang, suka banget

    ReplyDelete
  4. Keingat dulu berjuang dapatkan laptop.... Nyari spek yg tinggi..alhamdulillah sudah banyak karya jg dari laptop iti meski mmg besar dan berat.
    Tp mmg harus ganti nih yg ringan, spek tinggi secara udah ga bisa lg dibawa kemana mana

    ReplyDelete
  5. pengen banget punya laptop zen book 13, performa nya kencang sekali ya. Jadi pengen beli ... untung baca review ini

    terima kasih ya kak

    ReplyDelete
  6. Laptop untuk orang-orang seperti kakak yang super sibuk dengan job desk yang lumayan berat begitu memang cocok yang tahan banting ya... hahahaha. Laptop biasa bakal sujud ampun tidak nahan...

    ReplyDelete
  7. Mbak Riawani makin keceeee ternyata ASN jg... Bukunya banyak *kemana aja. Aku baru punya PING sama Gerbang Trinil.
    Smg bisa sukses seperti dirimu.
    Asus emg teman setia dan makin TOP MARKOTOP ya. Sukses selalu dan selalu dlm keberkahan, mbak :)

    ReplyDelete