Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

Review Campaign & Giveaway #Book6 "Sebiru Safir Madagaskar"

Sinopsis :
Gadis cilik miskin dari pelosok Madagaskar itu bernama Mirindra. Di usianya yang ketujuh tahun, lengkap sudah kesendiriannya. Ditinggal mati ibunya, juga ditinggal ayahnya menjadi penambang batu mulia di sebuah pertambangan asing yang berjarak ratusan kilometer dari rumahnya.


Tak ada pilihan bagi ayahnya, kecuali menitipkan sekaligus menyekolahkannya di Akany Tafita, sebuah sekolah dan asrama yang menampung anak-anak miskin di sekitar perbukitan Sahasoa.

Mirindra miskin, tapi cerdas. Menguasai empat bahasa di dunia. Tumbuh dengan mimpi-mimpi yang terus menerus dibenamkan oleh Tinah, wanita pemilik Akany Tafita, dia menjadi sangat obsesif. Lupa bahwa dia miskin, tak punya bekal apa-apa seperti yang dikatakan oleh Josse.

Benarkah dia tak akan bisa mewujudkan mimpinya? Ah, sepertinya iya. Setiap pintu yang akan dia lalui tertutup semua. Lalu, untuk apa selama ini dia memeras isi kepala demi memecahkan rumus-rumus dan membaca buku-buku tebal? Untuk dilupakankah?

------------

Rasanya, sudah lama sekali sejak terakhir kali saya membaca novel inspiratif yang memuat perjalanan hidup yang kompleks dari tokoh utamanya. Dan novel ini, saya akui berhasil memenuhi ekspektasi dan harapan saya akan sebuah novel inspiratif yang lebih dari sekadar menginspirasi, tetapi juga kaya akan wawasan dan pengetahuan tentang Madagaskar, baik dari sisi kehidupan sosial, budaya, profesi, maupun lingkungan.

Kalimat demi kalimat dalam novel ini tersusun rapi, padat, mengalir, cerdas tanpa mengabaikan unsur keindahannya sebagai sebuah novel populer. Memang beberapa kali terdapat "kegalauan" penceritaan sudut pandang yang menggunakan Pov 1, tetapi buat saya tidak sampai mereduksi kenikmatan membaca novel ini.

Saya benar-benar terbawa dan terhanyut oleh lika-liku perjalanan hidup Mirindra, terkadang gregetan, sedih, emosi, bersemangat dan berbagai perasaan lainnya. Sosok Mirindra seakan benar-benar nyata (atau dia memang nyata?), dan harus saya akui, karakter Mirindra sangat mirip dengan saya, hehehe.

Saat usai menuntaskan novel ini pun, semua perjalanan hidup Mirindra terasa masih tertinggal dalam ingatan saya, rasanya tak rela kalau novel ini sudah berakhir. Saya masih ingin mengetahui kisah hidup Mirindra selanjutnya. Dan, jujur saja, untuk selera saya sih, saya lebih suka jika novel ini yang keluar sebagai pemenang 1 LMNI 2014. Bukannya pemenang 1 dan 2 nya tidak bagus, dari sisi keunikan tema dan penyampaian, Buku Ini Tidak Dijual (juara 1) dan Bapangku Bapunkku (juara 2) memang lebih unggul, tetapi dari sisi keutuhan semua unsur intrinsik dan ekstrinsik dari sebuah novel, saya rasa novel ini lebih juara.

Saat menutup novel ini, ada sedikit rasa tertohok dalam hati. Perjuangan dan batu sandungan yang pernah saya alami, rasanya belum apa-apa dibandingkan dengan lika-liku hidup seorang Mirindra. Dari sosok ini saya kembali merenungi makna perjuangan dan pentingnya bermimpi, dua hal yang belakangan agak mengendor dalam hari-hari saya dan mulai bergeser kearah rutinitas yang pragmatis. Dan jauh di lubuk hati, rasanya ingin sekali suatu hari kembali menulis novel-novel dengan genre seperti ini. I think, that’s what the inspirative novel are for. Mengetuk kesadaran pembacanya akan nilai idealisme yang harus terus dipertahankan atau bahkan diperjuangkan, serta mendorong untuk melakukan sesuatu yang positif.

Judul              : Sebiru Safir Madagaskar
Penulis          : Haya Nufus
Penerbit         : Indiva Media Kreasi
Tebal              : 288 hal
Tahun             : 2016

Saatnya giveaway!
Simak ketentuan dan pertanyaannya ya :
1.    Pastikan kamu udah memenuhi syarat-syarat mengikuti Campaign Giveaway #AkuCintaBuku2 #KekuatanKata ya (klik sini untuk infonya)
2.    Tuliskan pada kolom komentar di bawah postingan ini : 1 (satu) nilai inspiratif yang pernah kamu dapatkan dari buku yang kamu baca. (judul bukunya boleh disebutkan)

Contoh  :
Nilai inspiratif yang pernah saya peroleh dan sampai sekarang masih membekas, adalah pentingnya persahabatan yang tulus. Hanya sahabat sejati yang selalu ada di sisi kita dalam senang maupun susah, yang tak sungkan memberitahu kita saat salah arah, dan selalu menguatkan kita saat lemah.

3.    Sertakan juga nama akun sosial mediamu di kolom komentar
4.    Bagikan link postingan ini di akun socmedmu dengan tagar #Book6 #AkuCintaBuku2 #KekuatanKata, mention akun saya dan Penerbit Indiva :
Fanpage FB :
Indiva Media Kreasi
Riawani Elyta
Twitter :
@penerbitindiva
@RiawaniElyta
Instagram :
@penerbitindiva
@riawani_elyta
(pilih dan mention di salah satu akun saja sesuai yang kamu punya, tapi kalo mau share di  semua akun juga boleh :D)
5.    Jawaban ditunggu sampai 31 Desember 2017 pukul 23.59 wib
6.    Akan dipilih 1 (satu) orang pemenang yang akan mendapatkan novel Sebiru Safir Madagaskar. Buku dikirim ke alamat di Indonesia.

Ditunggu partisipasimu yaa.

Salam,
Riawani Elyta

6 comments

  1. Sebenarnya setiap buku yang saya baca pasti memberikan banyak pesan moral dan kisah-kisahnya berisi nilai yang sangat inspiratif.

    Salah satunya terdapat pada kumpulan cerpen Surat yang Berbicara Tentang Masa Lalu karya Ade Ubaidil. Dalam salah satu cerpennya yang berjudul Sepasang Sandal di Depan Pintu Neraka, saya menyimpulkan dan mendapatkan nilai inspiratif seperti ini:

    Jangan terlalu cepat menilai dan menghakimi seseorang. Keburukan pada diri sendiri tidak dipedulikan, tapi terlalu peduli pada keburukan orang lain. Buruk bagimu belum tentu buruk bagi Tuhan. Baik bagimu belum tentu baik bagi Tuhan. Jadi jangan merasa menjadi hakim untuk orang lain.

    IG : @fitt_rilaily

    Twitter : @fitt_rilaily

    ReplyDelete
  2. Nilai inspiratif dalam sebuah buku? Bukan hanya bukunya sih sebenarnya, tapi penulisnya juga.
    Buku yang sangat inspiratif bagi saya adalah Jejak Pejalan Sunyi terbitan Grasindo yang ditulis dengan tulus oleh Mukhanif Yasin Yusuf.
    Menceritakan tentang perjalanan seorang anak dengan difable rungu yang berhasil mematahkan pagar kesunyian dengan keriuhan prestasi.
    Ceritanya mengalir dan based on true story. Memberi saya pelajaran berharga bahwa tiada kematian dalam hidup selama ada orang-orang yang menguatkan kita. Tuhan, keluarga, sahabat, mimpi, membawa tokoh Ishaq mencapai kecemerlangan kehidupan. Siapa yang menyangka?

    Fb : El Eyra
    Ig : el_eyra

    ReplyDelete
  3. Salah satu inspirasi dari buku yang paling ngena di hatiku adalah inspirasi dari buku yang berjudul Episentrum dari Adenita. Inspirasi yang kudapatkan dari buku tersebut adalah keberanian bermimpi dan kerja keras tiada henti. Tiga tokoh utama yang ada di dalam novel tersebut sukses mengajariku banyak hal. Dari kegigihan bekerja keras untuk membayar utang, memperjuangkan passion, hingga pencarian hakikat kehidupan.

    IG: @rindangyuliani
    Twitter: @Ryu_keren

    ReplyDelete
  4. Buku yang masih membuat saya terpana hingga saat ini adalah tetralogi dari Pramudia Ananta Toer. Dimulai dari Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca. Menceritakan tentang Minke, Annelies dan Nyai Ontosoroh. Berlatarkan Wonokromo di abad 18. Membacanya seolah saya berada dalam masa kolonial belanda, deskripsi setiap tokohnya dan latar sangat memukau. Waktu mendeskripsikan kecantikan Annelies yang melebihi kecantikan ratu belanda, membuat saya berimajinasi dan benar2 terasa nyata kecantikannya dalam benak saya. Kisah cinta Minke dengan Annelies, serta perjuangan Nyai Ontosoroh dalam memgelola perkebunan dan peternakan sangatlah memukau.

    Dalam Bumi Manusia Pramudya menggambarkan Nyai Ontosoroh, Nyai = Gundik memiliki kualitas diri yang lebih baik jika dibandingkan wanita pribumi terpelajar bahkan Nyonya Eropa totok sekalipun. Pelajaran yang bisa diambil bahwa semua manusia di dunia ini sama, entah itu eropa ataupun pribumi,pria atau wanita, nyonya atau nyai, semua mempunyai hak yang sama. Tidak ada alasan untuk memandang orang dengan sebelah mata.

    IG : @sukmanyamega

    ReplyDelete
  5. nilai inspiratif yang aku dapatkan setelah membaca buku.

    setelah membaca buku "Cinta Segala Musim" karya Maya Lestari GF yang terbit di Penerbit Indiva.

    Kisah Rampak dan Rae. dari buku dan cerita mereka aku tahu bahwa Rumah atau hunian bukan hanya sekedar rumah tapi lebih dari itu, Rumah adalah Nyawa, rumah adalah identitas dan Rumah adalah surga.

    twitter ; @farida_271

    ReplyDelete
  6. Saya ikut lagi ya...meramaikan biar tambah ramai...

    novel yang membekas, Novel Sebiru Safir Madagaskar ini pernah saya baca dan sangat membekas, dari segi settingnya benar-benar wawasan baru buat saya. Dari segi tokohnya, inspiratif. Dari alur ceritanya,geregetan karena tak banyak penulis yang menuliskan kisah-kisah dari tempat-tempat yang 'asing' seperti ini.


    n#Novel yang baru-baru ini menyita perhatian saya dan meninggalkan kegalauan adalah Bapangku Bapunkku. Saya galau sebagai guru karena tidak bekerja di sekolah yang didirikan Bapang. Coba ada sekolah semacam itu. Saya galau jika anak saya juga belajar di sekolah yang mencetak generasi yang hanya menjadi 'pesuruh'. Konsep kurikulum pendidikan yang digagas oleh bapang sangat membekas dan memberi saya masukan sebagai guru.


    Sayekti Ardiyani
    FB Sayekti Ardiyani

    ReplyDelete