Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

Menulis Novel atau Non Fiksi Duet? Ini tipsnya!

Bagi teman-teman yang ingin menjadi penulis buku namun kesulitan menyisihkan waktu untuk menyelesaikan penulisan sebuah buku, menulis secara duet bisa kalian jadikan alternatif. Dengan menulis duet, kalian bisa membagi tugas dan porsi menulis sehingga waktu untuk menulis akan lebih efektif. 



Tak terasa, Rahasia Pelangi telah menjadi buku ketujuh yang saya tulis secara duet. Sebelumnya, saya telah menulis enam buku duet, yaitu novel Tarapuccino, republish menjadi A Cup of Tarapuccino (duet bersama Rika Y. Sari, 2013), novel Ping! A Message From Borneo (duet bersama Shabrina WS dan menjadi novel pemenang 1 lomba novel remaja Bentang tahun 2012), non fiksi remaja Kitab Sakti Remadja Oenggoel (duet bersama Oci YM, 2013), novel science-fiction Gerbang Trinil (duet bersama Syila Fatar, 2014), non fiksi pernikahan Sayap-sayap Sakinah (duet bersama Afifah Afra, 2014) dan sekuelnya Sayap-sayap Mawaddah (2015).
 


Tetapi, ada beberapa persyaratan yang harus kita penuhi sebelum memulai menulis duet. Dan ini berlaku baik untuk penulisan fiksi (novel) maupun non fiksi. Yuk, simak tips menulis duet ala saya berikut ini :



  1.  Sevisi dan semisi
Yup. Ini adalah syarat utama menulis duet. Kedua penulis harus punya visi dan misi yang sama. Ibaratnya nih, kalau satu pesawat diterbangkan oleh pilot dan co-pilot, nggak mungkin ‘kan pilotnya pingin terbang ke Maroko tetapi si co-pilot justru ingin membawa penumpangnya ke Spanyol?

Dalam menulis novel Rahasia Pelangi, saya dan Shabrina WS membangun visi yang sama, yaitu kepedulian terhadap lingkungan melalui penyelamatan satwa langka. Ini juga menjadi visi kami saat menulis Ping! A Message From Borneo. Visi yang sama, insya Allah akan mempermudah proses penulisan kita dan buku akan memiliki “ruh” yang kuat karena dibangun oleh kekuatan visi kedua penulis.

novel Ping! A Message From Borneo

Begitu juga halnya dalam menulis non fiksi. Jika kalian ingin menulis buku bertema tips mengatasi kenakalan remaja misalnya, kalian harus terlebih dulu menyatukan visi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : buku ini ditujukan untuk segmen remaja usia berapa? Mau menggunakan pendekatan agama atau psikologi? Bentuknya panduan praktis atau motivasi? Dan sebagainya. Semakin banyak pertanyaan yang disepakati dengan jawaban yang sama oleh kedua penulis, insya Allah visi dan misi yang dibangun juga akan semakin kuat.


2.       Membangun pondasi
Pondasi adalah syarat penting lain dalam menulis duet. Pondasi ini setidaknya berisi tema, sinopsis dan outline dari buku yang akan kalian susun. Dan membuat outline lengkap adalah syarat WAJIB. Outline harus memuat ringkasan tulisan per bab. Contoh outline bisa kalian lihat di sini. Selanjutnya, kalian tinggal membagi tugas, misalnya si A mengerjakan Bab nomor ganjil, dan si B mengerjakan Bab nomor genap. Bisa juga si A mengerjakan penulisan Bab 1 – 5, penulis B mengerjakan Bab 6 – 10. Tergantung kesepakatan dan mana yang terasa nyaman buat kalian berdua.

Outline akan membantu proses penulisan berlangsung cepat dan efektif, karena masing-masing penulis telah tahu tugas masing-masing dan dapat menulis kapan saja tanpa harus menanti temannya selesai.

Tetapi, khusus untuk penulisan fiksi, disarankan masing-masing penulis “memegang” satu tokoh utama dan menceritakannya secara estafet atau bergantian. Dengan cara ini, perbedaan gaya penulisan tidak akan menimbulkan kejanggalan, bahkan sebaliknya, akan memberi kekuatan karakter tokoh utama karena ditulis oleh penulis yang berbeda dengan gaya yang berbeda pula.

Sebagai contoh, pada penulisan novel Ping!, saya memegang tokoh Molly yang ceria, tomboy dan energik, karena gaya bertutur saya memang lebih cocok untuk karakter tokoh yang seperti ini. Sementara Shabrina yang penyuka fabel memegang tokoh Ping sang orang utan, dan ini membuat penceritaan dari sudut pandang hewan ini terasa lebih bernyawa saat ditulis oleh penulis yang memang passion-nya pada kehidupan hewan. Untuk novel Rahasia Pelangi, kami juga punya tokoh utama masing-masing. Siapa menulis tokoh siapa? Baca aja novelnya ya :D


3.       Disiplin dan nggak egois
Dalam menulis duet, kita juga sebaiknya menjaga kedisiplinan. Jadi jika dateline yang disepakati adalah tiga bulan, ya masing-masing harus bisa menyelesaikan porsi tulisannya sebelum tiga bulan. Kenapa harus sebelum? Karena kita masih perlu waktu untuk menggabungkan kedua tulisan dan melakukan penyuntingan akhir.

Satu lagi, kita juga nggak boleh egois dan mau menang sendiri. Menulis duet adalah proyek kerjasama, maka kedua penulis harus kooperatif, rajin berdiskusi  dan saling terbuka menerima kritik dan masukan dari teman duetnya.

Ada yang bilang, saya orangnya ekstrim, abstrak dan susah ditebak. *whaat? :p*. Saya juga nggak akan berusaha menyangkal kok, tetapi eh tetapi, kalau memang saya orangnya demikian, kayanya nggak mungkin ‘kaaan itu tujuh buku duet bakal lahir, dengan pasangan duet yang berbeda-beda dan karakter yang berbeda-beda pula? :p

Tertarik untuk menulis duet dengan saya? Syaratnya nggak susah kok, tetapi WAJIB dipenuhi, hehe. Pertama, harus lulus ketiga kriteria di atas. Kedua, harus baca buku-buku duet saya agar kenal gaya penulisan saya dan visi misi saya dalam menulis. Nggak perlu beli ketujuh-tujuhnya kok,  tetapi beli en baca yang sesuai kebutuhan aja. *etapi kalo beli semuanya itu lebih keren :D* Pingin nulis nonfiksi remaja, kalian bisa baca Kitab Sakti Remadja Oenggoel, ingin nulis nonfiksi segmen wanita dewasa, kalian bisa baca Sayap-sayap Sakinah or Sayap-sayap Mawaddah, ingin nulis novel remaja, kalian bisa baca Gerbang Trinil, Ping! atau Rahasia Pelangi

non fiksi duet terbaru bersama Afifah Afra

Jika kedua syarat itu sudah kalian penuhi, silahkan kirimkan : 1) usulan tema, 2) premis novel (tips menulis premis silahkan baca di sini) atau outline singkat (untuk non fiksi), 3) contoh tulisan (minimal 2 hal) dan 4) biodata singkat (lebih diutamakan yang udah pernah menulis buku) dalam bentuk attachment file ke riawanielyta@gmail.com dengan subject : Nulis Duet.

Oh ya, satu lagi nih, kalau usulannya belum diterima, jangan marah ya :D Karena untuk menulis duet ‘kan juga butuh perencanaan yang matang dan waktu yang cocok.

Masih belum pede nulis novel? Kalian boleh ikutan kelas menulis novel privat online yang saya pandu bersama Leyla Hana. Info lengkapnya silahkan klik di sini ya. 

Dengan menulis, kita saling berbagi kebaikan dan insya Allah, turut andil untuk membuat dunia menjadi lebih baik :)


Tanjungpinang, 13 Sep 2015


Penulis 14 novel dan 3 (duet) nonfiksi. Mentor Kelas Novel Online Smart Writer. Kontributor Sayap Sakinah dan Admin grup Be A Writer Community.







4 comments

  1. wah, kapan ya, saya bias menulis duet dgn teman penulis saya? maybe someday. Berguna banget nih, buat saya, mbak Riawani. :)

    ReplyDelete
  2. akkk teringat novel duetku dengan ichen masih kurang 2 bab lagiii...maceet..go go...

    ReplyDelete
  3. Menulis duet menurut saya memang lebih sulit ketimbang nulis solo. Mbak hebat bisa nulis duet berkali-kali <3

    ReplyDelete