Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

TIPS NULIS : PREMIS

Setiap novel (idealnya) diawali dengan premis. Secara sederhana, premis dapat diartikan sebagai ide dasar dari sebuah cerita. Premis tidak perlu puitis dan berbunga-bunga, melainkan cukup ditulis dengan beberapa kalimat yang solid.

Premis yang solid akan membantu penulis untuk memetakan langkah selanjutnya. Menuangkannya menjadi sinopsis, menguraikannya menjadi outline, memasukkan unsur konflik, karakter dan sebagainya yang akan membuat cerita terus berkembang.


Jika menulis dianalogikan dengan melakukan perjalanan, maka perjalanan tentu akan lebih mudah dan lancar jika sejak awal kita telah tahu kemana tujuan kita, apa alasan kita melakukannya dan bagaimana cara untuk mencapai kesana.

Menulis novel juga demikian. Alangkah baiknya, jika sejak awal kita telah tahu apa yang harus kita lakukan dan kemana kita akan membawa cerita tersebut. Itulah gunanya premis. Tanpa premis yang solid, kemungkinan untuk seorang penulis melakukan rewrite atau menulis ulang novelnya sangatlah besar.

Berikut beberapa contoh premis. Untuk menghindari salah pengertian, saya langsung menyalinnya dalam versi bahasa Inggris :

The Great Gatsby is about a man watching the destruction of a frivolous, rich man in the ‘20s, and how it destroys the people around him.

My Fair Lady is about a street vendor taken in by a rich, cultured man to be groomed to charm kings.

Die Hard is about a rouge New York City cop arriving in Los Angles to woo his wife but ends up saving hostages from terrorists.

Romeo and Juliet is about young lovers triumphing over their warring families by choosing love even unto death in order to be together.

Sebuah premis yang baik setidak-tidaknya mampu menunjukkan 3 (tiga) hal berikut : tokoh utama, konflik dalam cerita dan penyelesaiannya atau solusi.

Teman-teman pernah menonton film The Proposal yang dibintangi oleh Sandra Bullock dan Ryan Reynolds?
Dalam film ini, Sandra Bullock yang berperan sebagai Margaret harus menjadi seorang warga negara Amerika untuk mempertahankan pekerjaannya. Drew (Ryan Reynolds), asistennya, adalah satu-satunya harapannya.

Premis cerita :
Seorang editor yang agresif dan memiliki kekuasaan tinggi akan dideportasi ke Canada kecuali jika ia mampu menemukan cara untuk tetap bertahan di Amerika. Asistennya menjadi satu-satunya harapannya. Tetapi lelaki ini pun memiliki kepentingan dan cita-citanya sendiri. Mereka lalu melakukan kesepakatan yang saling menguntungkan, dan dalam proses menjalani kesepakatan itu, mereka saling jatuh cinta yang kemudian merubah hidup mereka.
Sebuah premis yang bagus.

Jika kita telah memiliki premis, maka akan lebih mudah untuk mengembangkan cerita termasuk kemungkinan menambah konflik dan sudut pandang. Dari premis film The Proposal diatas, masih terbuka kemungkinan untuk menambahkan konflik atau memberi sub-konflik lain. Contohnya begini :

Seorang editor yang agresif dan memiliki kekuasaan tinggi akan dideportasi ke Canada kecuali jika ia mampu menemukan cara untuk tetap bertahan di Amerika. Asistennya menjadi satu-satunya harapannya. Tetapi lelaki ini pun memiliki kepentingan dan cita-citanya sendiri. Mereka lalu melakukan kesepakatan yang saling menguntungkan, dan dalam proses menjalani kesepakatan itu, mereka saling jatuh cinta yang kemudian merubah hidup mereka.
Namun Margaret kemudian menghubungi seorang penulis, dan bekas tunangan Drew kembali hadir ditengah-tengah hubungan mereka. Margaret dan Drew tidak yakin bahwa mereka akan mampu bertahan, maka Margaret memutuskan untuk mencoba mengejar sang penulis, Drew berhenti dari pekerjaannya untuk kembali mengejar bekas tunangannya.

Berikut syarat-syarat membangun premis :
  • Fokuskan premismu pada tujuan utama cerita
  • Jangan buat premismu melebar, buat dia padat dan singkat
  • Tentukan tokoh utama, apa konfliknya dan bagaimana dia menyelesaikannya

Dengan kamu meletakkan premis di awal proses menulis, ini akan mempertajam ceritamu. Karena keseluruhan alur, plot dan konflik akan tetap terhubung dengan premis tersebut.

Dialihbahasakan dari sumber : www.mybooktherapy.com

16 comments

  1. wah jadi kalau sering melebar waktu nulis, dan biasanya ditengah - tengah pengin merubah ini itu atau malah memasukkan ini itu, berarti dari awal, premis belum kuat ya ? :^^

    ReplyDelete
  2. Bisa jadi juga. Premis intinya untuk membantu kita fokus :-)

    ReplyDelete
  3. Berapa idealnya membuat premis ? Satu paragraf cukup tidak ?

    ReplyDelete
  4. bagaimana untuk yang non fiksi....

    ReplyDelete
  5. bagaimana dengan promis untuk non fiksi?

    ReplyDelete
  6. terimakasih atas penjelasan, contoh da sarannya. sangat membantu. dan silakan mampir di blog saya. deddyhuseins15.blogspot.com

    ReplyDelete
  7. Bun, makasih banyak heheh makin paham soal premis nih diriku.

    ReplyDelete