Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

Resensi Novel Brisbane : Rahasia Yang Terungkap di Kota Brisbane

Sinopsis :
Sejak kecil, Raka tak pernah bisa lepas dari Anggia, adik kembarnya. Dia selalu ingin bersama Anggia, ke mana pun mereka pergi. Bagaimana bila Anggia melanjutkan kuliah di Brisbane? Raka akan berpisah dengan Anggia untuk waktu yang tak sebentar.

Raka dan Anggia memang bersaudara kembar, tetapi mereka merasa aneh mengapa orang-orang selalu meragukan bahwa keduanya bersaudara? Raka juga heran dengan dirinya yang begitu menyayangi Anggia, dan menjadi sangat bergantung. Begitu juga Anggia. Secara tak sadar, dia tak ingin Raka berhubungan dengan gadis mana pun. Namun, untuk berpikir bahwa mereka punya rasa selain kasih sayang kakak beradik, sungguh tak mungkin.
 

Resensi :
Ketika melihat cover novel ini untuk pertama kalinya, saya langsung teringat cover-cover novel dari seri STPC season 2. Apalagi judulnya juga menggunakan nama kota terkenal di luar negeri. Bedanya, ya tentu aja pada penerbitnya. Kalau seri STPC season 2 diterbitkan oleh Gagas Media, novel ini diterbitkan oleh Dar! Mizan. Dan sistem ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) dalam dunia industri termasuk industri buku sah-sah aja kok. Karena meskipun ada kemiripan, dalam konsep yang diusung pasti ada perbedaan.

Nah, dalam hal ini, kalau seri STPC benar-benar berupaya menonjolkan setting tempat, tidak demikian halnya dengan novel Brisbane, karena setting kota di Australia ini baru muncul pada hal. 85 atau saat cerita sudah berjalan hampir separuh. Tetapi, kalau dihubungkan dengan seluruh isi cerita dan juga tagline nya sih, judul Brisbane ini udah pas banget. Karena di kota inilah sebuah rahasia terungkap akan cinta yang terlarang. Rahasia apa? baca sendiri deh ya :)

Untuk temanya sendiri, meskipun cukup sering diangkat dalam sinetron striping, untungnya Leyla tidak terjebak untuk membuat novel ini jadi sinetronistik ataupun seperti memindahkan sinetron ke dalam novel. Cerita berlangsung natural dan tidak terasa berlebihan. Jam terbang yang tinggi dari seorang Leyla Hana juga berkontribusi pada penuturan yang mengalir lancar bak jalan tol sehingga novel ini bisa dinikmati dengan asyik hingga ending.

Untuk setting, meski latar kota Brisbane tidak terlalu mendominasi, untuk ukuran penulis yang belum pernah kesana, menurut saya sudah lumayan terasa kok. At least saya jadi tahu tempat-tempat menarik di Brisbane dan cuaca panas di kota ini tanpa merasa lagi baca buku travelling.

Nah, kalau boleh kasih masukan nih ya, menurut saya bab awal itu kayanya lebih 'nendang' kalo disebar dalam cerita aja deh  ketimbang dimunculkan sebagai pembuka, karena justru mengurangi efek kejutannya. Ini berpotensi membuat pembaca langsung tahu siapa itu Anggia dan Raka. Dan juga untuk mengondisikan mereka sebagai saudara kembar selama bertahun-tahun sementara dari segi fisik nggak ada mirip-miripnya, agak terasa janggal juga sih. Saya membayangkan andai alurnya diubah, sehingga si Anggia itu lahirnya beberapa tahun lebih muda dari Raka, lalu mengondisikan mereka sebagai kakak beradik bukan kembar, kayanya terasa lebih natural.

Untuk kehadiran sang 'lelaki penting' dalam kehidupan Anggia menjelang bab-bab akhir cerita, agak terasa ujug-ujug dan tiba-tiba. Begitu juga untuk endingnya yang bikin saya spontan bergumam, lho, udah selesai tho? Kayanya kalo ditambah epilog dengan setting waktu beberapa tahun kemudian, serta ada sedikit kisah tentang kehidupan si Raka dan Anggia pada masa itu, mungkin bisa bikin ending novel ini terasa lebih manis.

Omong-omong, kenapa ini kok resensi saya kaya' lagi ngasih masukan ke peserta Smart Writer yak? *sungkem sepuluh jari ke Leyla* :D.

Buat kalian penyuka novel teenlit berlatar kota di luar negeri, novel Brisbane bisa kalian jadikan pilihan. Siapa tahu saja, diantara kalian ada yang mupeng mendapatkan beasiswa untuk sekolah di kota bermandi matahari ini :)

Judul    :  Brisbane ; Pesan Cinta Yang Terlarang
Penulis :  Leyla Hana
Penerbit : Dar! Mizan
Tebal     : 207 hal
Tahun    : 2014

5 comments

  1. Wah, rupanya ini genre teenlit tho, baru tau aku mbak, kukira young adult gitu, kayak STPC, hehee

    ReplyDelete
  2. Hihihi...saya suka yg bagian 'Omong-omong, kenapa ini kok resensi saya kaya' lagi ngasih masukan ke peserta Smart Writer yak? *sungkem sepuluh jari ke Leyla* :D.
    Karena saya sendiri merasakan itu. Mana resensinya ini kok malah kayak ngasih masukan? :D Tapi suka resensinya sih, bukunya belum baca.

    ReplyDelete
  3. Suka blognya mba Ria. Kalau cari resensi saya cek di sini dulu. Hehehe... Suka pengemasan review bukunya.

    Sempat penasaran sama Brisbane ini, lumayan untuk pembukaan saya dapat gambarannya. Terima kasih ya, mba.

    Salam hangat,
    Zia

    ReplyDelete