Menjelang lebaran tahun ini yang diperkirakan jatuh
pada tanggal 24 Mei mendatang, kita sudah mengalami hal yang berbeda. Jika pada
tahun-tahun sebelumnya kita mulai sibuk merencanakan akan membuat atau memesan
kue kering atau membeli baju lebaran, hingga merencanakan menu lebaran dan bagi mereka yang berada di luar kota, akan sibuk mempersiapkan
mudik ke kampung halamannya. Maka pada tahun ini bisa jadi kita tidak akan
terlalu menggebu-gebu untuk melakukan semua persiapan tersebut.
Selain karena nantinya silaturahmi lebaran
tidak disarankan untuk mendatangi rumah ke rumah secara langsung, juga karena
penurunan penghasilan akibat pandemi corona yang memukul hampir semua
sektor terutama ekonomi. Sejumlah pengeluaran harus direncanakan dengan seksama
agar kebutuhan utama tetap bisa terpenuhi.
Tetapi, yang namanya lebaran, kita tetaplah ingin bersilaturahmi
dengan kerabat dan handai taulan serta sahabat dan rekan kerja. Tentunya dengan
cara yang berbeda, dimana kita bisa menggunakan teknologi yang telah
menyediakan banyak pilihan perangkat untuk tetap terkoneksi dimanapun kita
berada.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang silaturahmi
pada masa ini, mari kita lihat sejenak ulasan tentang silaturahmi.
Sekilas tentang
silaturahmi
Silaturahmi atau lebih tepatnya silaturahim (dalam
Islam) merupakan sebuah istilah yang sangat kita kenal dalam kehidupan sehari –
hari. Saling berkunjung sesama handai taulan terutama di hari raya Idul Fitri
memang merupakan tradisi yang luar biasa manfaatnya. Tentunya jika dilaksanakan
sesuai hakikatnya.
Silaturahim adalah istilah untuk perbuatan baik kepada
karib dan kerabat yang memiliki hubungan nasab atau kerabat karena hubungan
pernikahan, serta berlemah lembut, kasih sayang kepada mereka atau
memperhatikan keadaan mereka. Demikian juga andai mereka menjauhkan diri atau
suka mengganggu. Sementara memutus silaturahim adalah kebalikan dari itu semua
(An Nihayah fi Gharibil Hadits, 5/191-192 dinukil sari Shilatul Arham, 5).
Silaturahim dalam makna yang luas saat ini telah
berkembang tidak hanya karena hubungan kekerabatan, tetapi juga kepada sahabat,
teman, tetangga dan orang – orang di luar hubungan kekerabatan. Saat
bersilaturahim, jangan sampai ada niat dan perbuatan untuk melakukan keburukan
misalnya bergunjing, iri dan dengki saat melihat kerabat yang terlihat memiliki
keadaan yang lebih baik dan sebagainya.
Silaturahim yang baik akan mendatangkan berbagai
manfaat bagi kehidupan kita diantaranya meluaskan rejeki, memperpanjang usia,
wujud keimanan seorang muslim, dan menyambung hubungan dengan Allah. Jika
silaturahim dilakukan dengan niat dan cara yang benar, maka pelakunya akan
memperoleh tempat di surga.
Dalam silaturahim, kita tidak hanya datang berkunjung.
Di dalamnya terdapat perintah untuk berbuat baik, membantu saat dibutuhkan dan
memberi kesejukan kepada tuan rumah. Jangan sampai kedatangan kita justru
membuat perselisihan dan permasalahan. Dan jangan lupa pula untuk saling
mendoakan untuk kebaikan bersama.
Silaturahim yang berhasil manakala setelah
silaturahim, hubungan akan semakin baik, segala prasangka buruk menghilang dan
kesulitan akan berkurang berkat bantuan dari kerabat yang datang. Dan jangan
pula silaturahim hanya memiliki niat tertentu misalnya karena hanya ingin
mendapatkan bantuan. Karena sesungguhnya makna silaturahim akan rusak manakala
tidak ditempatkan pada tempatnya.
Silaturahmi di kala
pandemi corona
Silaturahmi di kala pandemi corona bisa kita lakukan
dengan berbagai tools mulai dari
telepon, sms, messenger, whatsapp, video call, skype, google meet, zoom dan
banyak pilihan aplikasi lainnya. Kita tinggal memilih dan menyesuaikan dengan
aplikasi yang ada di ponsel kita.
Selain hal tersebut di atas, berikut cara silaturahmi
di masa pandemi yang bisa kita lakukan untuk mempererat hubungan kasih sayang
walau tetap di rumah saja ;
1.
Mengirimkan
makanan
Jika biasanya kita berkunjung ke
rumah handai taulan dengan membawa oleh-oleh berupa makanan, maka di tahun ini
kita bisa tetap mengirimkan makanan dengan memanfaatkan jasa kurir pengiriman.
Atau bisa juga mengirim melalui salah satu anggota keluarga dengan tetap
memperhatikan aturan yang berlaku di masing-masing kota dan aturan kesehatan
untuk mencegah penyebaran virus ini.
2.
Mengirimkan
hadiah
Saat mudik, biasanya kita akan
membawa buah tangan untuk orang-orang terkasih di kampung halaman, maka tahun
ini kita bisa tetap mengirimkan hadiah kepada mereka. Tinggal memanfaatkan jasa
ekspedisi atau berbelanja melalui e-commerce lalu mengirimkan ke alamat orang
tua atau keluarga di kampung halaman.
3.
Transfer
THR
Nah, untuk yang satu ini, selain
menggunakan jasa transfer perbankan, kita bisa pula mengisikan saldo e-money
milik orang tua atau kerabat. Karena kini ada begitu banyak pilihan termasuk
mengisikan saldo di e-commerce milik mereka sehingga mereka bisa langsung
berbelanja kebutuhan mereka.
4.
Berinfaq
dan berwakaf atas nama orang tua atau kerabat
Selain mentransfer uang langsung,
kita bisa berbuat baik sebagai ganti silaturahmi secara langsung dengan
berinfaq atau berwakaf dengan diniatkan atas nama orang tua atau kerabat kita.
Ada begitu banyak lembaga donasi yang bisa kita pilih dengan pilihan program
yang beragam pula.
5.
Mendoakan
Dan yang tak kalah penting dan tetap yang paling utama
adalah dengan mendoakan. Selalu doakan kebaikan bagi orang tua dan kerabat
serta tentunya agar pandemi ini segera diangkat dari muka bumi sehingga kita
bisa silaturahmi secara langsung.
Kita
tentunya merindukan suasana lebaran yang meriah dan indah seperti tahun-tahun
sebelumnya dimana kita bisa bersilaturahim secara langsung, melepas rindu,
melebur segala prasangka dan mempererat ikatan persaudaraan. Tetapi walaupun
tahun ini kita tak bisa melakukan hal tersebut, jangan sampai silaturahmi tak bisa
berjalan. Karena ada banyak cara untuk tetap bisa terkoneksi. Utamanya hubungan
ukhuwah di dalam hati. Yang akan tetap terjalin walau apapun yang terjadi.
Selamat
berpuasa ya.
Sumber :
muslim.or.id
islampos.com
No comments