Papua, Alam yang Menyimpan Berkah
Alam Papua yang indah, memberi berkah
tersendiri kepada masyarakat sekitar. Salah satunya, ekowisata birdwatching di Pegunungan Arfak yang
dikelola oleh Hans Mandacan, pria asal Kampung Kwau, Pegunungan Arfak, Papua.
Diakui Hans, demikian ia disapa, bisnis ini semakin lancar selama beberapa
tahun terakhir.
Pegunungan Arfak, selain memiliki jeram
Sungai Prafi yang memikat pada bagian hulunya dan keindahan alam yang
mempesona, juga kaya dengan beragam spesies burung. Diantaranya adalah
Cenderawasih Belah Rotan (Cicinnurus magnificus), Parotia Arfak (Parotia
Sefiliata), Namdur Polos (Amblyornis inornatus) dan Paruh Sabit Kuriruri
(Epimachus fastuosus). Empat jenis burung di Arfak ini, selalu menarik banyak wisatawan
untuk melihat dan berburu foto.
Hans dan masyarakat setempat menyadari,
bahwa ekowisata birdwatching dan alam
sekitarnya, penting untuk dijaga kelestariannya. Masyarakat Kampung Kwau
memiliki motto tersendiri dalam hal penjagaan hutan, seperti yang diungkapkan
oleh Hans, bahwa hutan ibarat mesin uang bagi masyarakat, karena hutan memiliki
segalanya. Jika masyarakat menjaga hutan, maka itu berarti menjaga sang “mesin”.
Maka, dengan saling bahu membahu, Hans
bersama masyarakat setempat terus berusaha melindunginya dari tindakan
pengrusakan. Contohnya saja, untuk turis-turis yang datang untuk melihat
burung-burung, mereka hanya diperkenankan untuk melihat dan memotret. Tidak
diperbolehkan untuk menyentuh apapun apalagi mengambil.
Pegunungan Arfak |
Pegunungan Arfak dan ekowisata birdwatching-nya, hanyalah satu dari
sekian destinasi alam di Papua yang menyimpan pesona luar biasa dan menjadi
sumber penghasilan bagi masyarakat setempat. Selain keindahan yang mempesona, alam
Papua terutama kekayaan hutannya, telah menyokong masyarakatnya secara ekonomi
dan menjadi sumber mata pencaharian.
Selama ratusan tahun pula, hutan Papua telah menjadi pemasok makanan, obat-obatan tradisional dan kebutuhan bagi kebudayaan masyarakat lokal, khususnya masyarakat adat di Papua. Maka, dapatlah dikatakan, bahwa alam Papua ditakdirkan sebagai berkah yang memberi manfaat kepada masyarakat sekitar.
Selama ratusan tahun pula, hutan Papua telah menjadi pemasok makanan, obat-obatan tradisional dan kebutuhan bagi kebudayaan masyarakat lokal, khususnya masyarakat adat di Papua. Maka, dapatlah dikatakan, bahwa alam Papua ditakdirkan sebagai berkah yang memberi manfaat kepada masyarakat sekitar.
Ancaman Terhadap Sang Paru-paru Dunia
Kita patut bersyukur, keberadaan hutan Papua
merupakan berkah tak terhingga dari Sang Maha Pencipta. Tidak hanya untuk
masyarakat Indonesia tetapi juga dunia! Karena hutan Papua, merupakan salah
satu paru-paru dunia yang berkontribusi penting dalam menjaga keseimbangan alam
dan mengurangi pemanasan global. Hutan Indonesia menduduki urutan ketiga terluas
di dunia dengan salah satu sumbangan terbesar adalah dari hutan hujan Kalimantan
dan Papua. Menurut data Forest Watch Indonesia (FWI), sebuah lembaga independen
pemantau hutan Indonesia, sejumlah 82 hektar luas daratan Indonesia masih
tertutup hutan.
Secara administrasi, propinsi Papua
yang sebelumnya bernama Irian Jaya, terbagi atas 2 (dua) provinsi yaitu
provinsi Papua yang beribukota Jayapura dan provinsi Papua Barat yang
beribukota Manokwari. Total luas hutan di kedua provinsi ini adalah 33 juta ha,
dengan rincian 25 juta ha berada di Papua dan 8 ha berada di Papua Barat.
Dan hutan di Papua, menjadi harapan
terakhir bagi hutan Indonesia yang utuh, dengan 38 % hutan primer yang tersisa
di Indonesia, berada di Papua. Tidak hanya dari segi luasannya, hutan Papua juga
menyimpan “harta karun” lainnya, yaitu memiliki tingkat keanekaragaman hayati
tertinggi di dunia, dengan 20.000 spesies tanaman, 602 jenis burung, 125
mamalia dan 223 reptil!
Sementara di Papua Barat, ekosistem hutannya yang mencapai 90% tutupan hutan, disinyalir sebagai hutan hujan terbesar kedua di dunia, yang sebagian besar belum dijelajahi. Provinsi yang terletak di bentang laut kepala burung ini adalah “rumah” bagi 1800 spesies ikan, habitat bagi 75% karang keras dunia dan hingga hari ini spesies baru terus ditemukan. Selain itu, provinsi ini juga memiliki hutan mangrove terluas di dunia dan luas lahan gambut yang signifikan.
Sayangnya, hutan di Papua juga tidak luput
dari tindakan deforestasi. Tiap tahunnya, hutan di Provinsi Papua rata-rata
mengalami deforestasi sebesar 143.680 ha, dan untuk Provinsi Papua Barat, per
tahun rata-rata mengalami deforestasi sebesar 25 % atau 293 ribu ha. Ini
mengakibatkan luas hutan di Papua secara keseluruhan terus berkurang. Tercatat pada
tahun 2005 – 2009, total luas hutan di Papua adalah 42 juta ha, dan pada tahun
2011, atau hanya berselang tiga tahun, telah menyusut menjadi 30,07 juta ha. Tidak berhenti sampai disitu, hutan tanah Papua semakin tergerus pada tahun-tahun berikutnya, sebagaimana dapat kita lihat pada grafis deforestasi sejak tahun 2012 - 2017 berikut ini :
Ada 2 (dua) faktor yang disinyalir
menjadi penyebab tingkat kehilangan tutupan hutan yang cukup besar di Papua,
yaitu :
- Ekspansi industri yang berbasis lahan (penebangan hutan, perkebunan, hutan tanaman dan pertambangan
- Pemekaran wilayah administrasi pemerintahan
Jika tutupan hutan di Papua terus berkurang, tentu saja dapat mengganggu keseimbangan alam. Diantaranya seperti
yang terjadi pada tahun 2014, tatkala Sungai Wariori meluap menjadi banjir
sehingga ratusan warga sekitar sungai harus dievakuasi, ditengarai sebagai
akibat pembabatan hutan di sekitar sungai.
Pada bulan Maret 2019, BNPB merilis laporan tentang peristiwa
banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua yang menelan 79 korban
jiwa dan 43 orang hilang. Ditemukannya kayu gelondongan yang terbawa arus
mengindikasikan bahwa telah terjadi pembalakan hutan di cagar alam Cycloop,
Jayapura.
Papua Barat, Provinsi Konservasi
Pertama di Dunia
Meskipun melalui proses yang cukup panjang dan berliku, kita
patut mengapresiasi kepedulian banyak pihak terhadap kelangsungan ekosistem
alam di Papua. Dan salah satunya berhasil
mengantarkan Papua khususnya Papua Barat pada sebuah kebijakan yang menggembirakan.
Peristiwa penting bagi kelangsungan ekosistem hutan di Papua Barat, ditorehkan pada tanggal 21 Maret 2019. Yaitu dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Pembangunan Berkelanjutan atau disebut Perdasus Konservasi. Perda ini menjadi payung hukum terhadap perlindungan keindahan dan kekayaan alam Papua Barat dan sekaligus menjadikan Provinsi Papua Barat sebagai provinsi konservasi pertama di Indonesia bahkan dunia.
Peristiwa penting bagi kelangsungan ekosistem hutan di Papua Barat, ditorehkan pada tanggal 21 Maret 2019. Yaitu dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Pembangunan Berkelanjutan atau disebut Perdasus Konservasi. Perda ini menjadi payung hukum terhadap perlindungan keindahan dan kekayaan alam Papua Barat dan sekaligus menjadikan Provinsi Papua Barat sebagai provinsi konservasi pertama di Indonesia bahkan dunia.
Lahirnya Perdasus ini, membawa misi sebagai berikut :
- Melindungi ekosistem laut dan darat di Papua Barat, yang diakui merupakan ekosistem paling utuh yang tersisa di Indonesia
- Mempromosikan pengembangan mata pencaharian berkelanjutan
- Mengakui hak-hak masyarakat adat
- Memberdayakan masyarakat Papua melalui perlindungan hak-hak sumber daya alam dan penyediaan pembangunan yang adil dan berkelanjutan
- Menempatkan konservasi di garis depan dari setiap kegiatan ekonomi dan pembangunan di provinsi Papua Barat
Perdasus ini juga – menurut Rukka
Sombolinggi, tokoh masyarakat setempat – bisa menjadi contoh bagi pemerintah di
tempat lain, tentang bagaimana otonomi khusus memberi keleluasaan mengelola
kawasan tanpa mengorbankan masyarakat adat setempat.
Pengelolaan Alam Berkelanjutan di Papua bersama Econusa
Selain melalui Perdasus, kita juga
patut bersyukur atas optimisme dan kepedulian terhadap pelestarian alam di
Papua yang dihembuskan oleh EcoNusa Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang
bertujuan mengangkat pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan
berkelanjutan di Indonesia dengan memberi penguatan terhadap
inisiatif-inisiatif lokal.
Dan untuk wilayah timur Indonesia, Yayasan
EcoNusa bergerak dengan menjembatani komunikasi antara pemangku kepentingan di
Tanah Papua dan Maluku, yang bertujuan untuk memaksimalkan praktik terbaik
dalam perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
berdasarkan prinsip keadilan melalui kegiatan nyata bersama masyarakat lokal.
Berikut adalah program prioritas
EcoNusa di wilayah Indonesia Timur termasuk di Papua :
- Advokasi kebijakan dan kerjasama strategis
Yaitu dengan memfasilitasi
para pemangku kepentingan untuk memiliki pemahaman bersama terkait kondisi di
tanah Papua khususnya, sehingga dapat menetapkan arahan strategis di berbagai
level untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia Timur.
- Pengembangan kapasitas dan ketahanan masyarakat adat
Yaitu dengan mengidentifikasi
peluang dalam mempromosikan berbagai kegiatan kewirausahaan di tingkat lokal
berbasis aset, salah satunya dengan mengidentifikasi produk potensial yang
dapat memperkuat upaya perlindungan hutan dan memberikan pendapatan kepada
masyarakat.
EcoNusa mempromosikan noken, tas khas tanah Papua |
- Gerakan Laut Berkelanjutan
Merupakan sebuah gerakan
bersama dengan berfokus pada pengelolaan laut berkelanjutan termasuk
pengelolaan perikanan yang lebih baik
- Dukungan komunikasi strategis untuk Indonesia Timur
Yaitu dengan menetapkan
strategi mempertahankan persentase maksimum tutupan hutan sambil meningkatkan
mata pencaharian masyarakat setempat, yang kemudian dikomunikasikan dengan
pihak luar dengan cara terbaik sehingga memperoleh feedback terbaik juga dari berbagai
pihak bagi perlindungan alam dan pembangunan berkelanjutan di Papua.
- Jaringan Komoditi Adat
Merupakan bentuk kerjasama dengan
LSM lokal dan pemerintah daerah untuk mendapatkan inisiatif lokal yang kemudian
diangkat sebagai praktik terbaik dalam pengelolaan sumber daya alam oleh
orang Papua asli.
- Koral
Adalah singkatan dari
Koalisi NGO untuk Perikanan dan Kelautan Berkelanjutan, merupakan deklarasi
sejumlah organisasi masyarakat untuk mewujudkan tata kelola yang
mengarusutamakan kedaulatan bangsa, keadilan dalam pengelolaan sumber daya
perikanan dan kelautan, rekomendasi yang berbasis ilmiah, keterbukaan informasi
dan partisipasi publik dan kelestarian ekosistem pesisir dan laut.
- Jaringan Ekowisata Adat
Yaitu bentuk kerjasama
dengan pemerintah daerah dan masyarakat adat untuk mengumpulkan praktik-praktik
terbaik dalam pengelolaan usaha wisata atau ekowisata yang ramah lingkungan dan
berkeadilan oleh orang asli Papua. Fakta penting tentang masyarakat adat dapat kita lihat pada grafis berikut :
- Sekolah EcoInvolvement
Merupakan program
pengembangan kapasitas untuk administrator desa atau kampung dan masyarakat
lokal yang tinggal dekat area konsesi perkebunan sawit di Papua dan Maluku.
- Mari Cerita (MaCe) Papua
Ini adalah agenda dua
bulanan untuk mengenalkan praktik-praktik terbaik di Tanah Papua, terutama
terkait upaya konservasi lingkungan berbasis masyarakat.
- Sekolah EcoDiplomasi
Yaitu program kerjasama
dengan anak muda di Papua sebagai diplomat lingkungan yang aktif
mengkomunikasikan isu hutan, laut, dan perubahan iklim kepada publik.
Lebih jauh tentang sepak terjang
EcoNusa Foundation, kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan dan
pencapaiannya, bisa kalian akses di situs econusa.id. Kalian juga bisa
bergabung menjadi sukarelawan bersama EcoNusa dengan cara mendaftar melalui situs
ini, untuk turut serta berkontribusi dalam penjagaan alam di wilayah Indonesia
Timur termasuk Papua.
Papua, Tentang
Impian Yang Terus Terpatri
Di antara daftar keinginan terbesar saya selain menunaikan ibadah
haji di tanah suci, adalah berkunjung ke Papua. Wilayah paling timur Indonesia
ini memang menyimpan cerita tentang pesona yang nyaris tiada habisnya. Selain
memiliki hutan yang menjadi paru-paru dunia, alam dengan keberagaman hayati terbanyak
di dunia, kandungan emas terbesar diantara penghasil emas yang tersebar di
Indonesia, Papua juga memiliki destinasi wisata alam yang luar biasa indah.
Saking indahnya sehingga wilayah berbentuk kepala burung ini dijuluki sebagai “sekeping syurga yang jatuh di bumi.”
Memang, butuh dana yang lumayan besar jika ingin mengunjungi
wilayah ini, apalagi dari kota asal saya yang berada di belahan barat
Indonesia. Tetapi, belajar dari pengalaman para pemimpi yang di kemudian hari
mimpinya terwujud, kita memang harus punya mimpi terlebih dulu, lalu berusaha
keras untuk mewujudkannya. Demikian pula halnya dengan mimpi saya yang terus
terpatri untuk menginjakkan kaki ke Papua. Berikut adalah tempat-tempat yang ingin
saya kunjungi jika saya berkesempatan ke Papua kelak :
- Raja Ampat
Siapa yang tidak kita kenal salah satu wisata paling populer di
negeri ini? Kawasan Raja Ampat ini terdiri dari empat pulau besar yaitu Waigeo,
Misool, Salawati dan Batanta. Terdapat pula pulau – pulau kecil di sekitarnya. Salah
satu keistimewaan Raja Ampat, adalah terdapatnya biota laut yang jenis ikannya
saja mencapai 1.511 jenis!
Raja Ampat sendiri merupakan sebuah kabupaten dan bagian dari
Provinsi Papua Barat. Jika ingin datang kesini, kita bisa melalui Sorong untuk
kemudian melanjutkan dengan kapal cepat yang berlayar dua kali sehari menuju Waisai,
ibukota kabupaten Raja Ampat.
Perairan Raja Ampat merupakan satu dari 10 perairan terbaik di
dunia. Wilayah laut dan darat Raja Ampat yang memiliki luas 4,6 juta hektar ini
juga menjadi rumah bagi 540 jenis karang dan 1.511 jenis ikan serta ribuan
biota laut lainnya. Selain lautnya yang menyerupai titisan surga di bawah air,
wilayah darat Raja Ampat pun tidak kalah mempesona. Pantai – pantai yang
tersebar memiliki pasir pantai yang sehalus tepung, terdapat pula pulau – pulau
yang membentuk deretan tebing tinggi.
Di sini terdapat beberapa tempat yang sudah terkenal di luar negeri
ketimbang di tanah air kita sendiri seperti Piaynemo, Teluk Kabui, dan Wayag. Tak kalah menariknya,
disini juga terdapat hutan tropis dimana kita bisa menyaksikan secara langsung burung
cenderawasih yang merupakan burung khas Papua dan termasuk jenis satwa langka.
Satu hal lagi yang tak boleh
dilewatkan saat kita berkunjung kesini adalah seni budaya masyarakat setempat.
Masyarakat disini telah memahami dan sadar betul bahwa keindahan alam mereka
merupakan daya tarik wisata yang besar. Sehingga desa – desa wisata telah
banyak berdiri disini. Satu diantaranya adalah Desa Arborek. Di desa ini, kita
bisa melihat tarian khas masyarakat disana, mencoba makanan khas yang terbuat
dari sagu yang bernama sinole serta melihat pembuatan anyaman daun pandan,
warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi. Itu baru satu lho.
Ada banyak desa – desa yang menawarkan pengalaman yang berbeda.
Bagi kita yang menyukai
wisata sejarah, disini juga terdapat peninggalan sejarah misalnya peninggalan
perang dunia ke II, gua – gua dengan lukisan tangan peninggalan manusia jaman
purba dan peninggalan kerajaan penduduk di masa lampau yang memiliki kaitan
erat dengan Kesultanan Tidore.
Dari informasi yang saya
baca, ketika kita berkunjung ke destinasi wisata ini, kita tak perlu khawatir
soal tempat untuk menginap. Tersedia fasilitas yang semakin hari semakin baik.
Mulai dari resort hingga penginapan dengan harga bersahabat akan dengan mudah
kita jumpai di tempat ini.
- Danau Sentani
Papua memiliki sebuah danau
yang sangat indah, yaitu Danau Sentani. Danau ini dikelilingi 22 pulau dan memiliki
pemandangan bak lukisan yang biasanya menghiasi ruang tamu di rumah – rumah
tempoe doeloe. Bukit – bukit hijau nan mempesona mengitari danau yang memiliki
air tenang berwarna kebiruan.
Danau yang memiliki luas 9.360 hektar dan berada di ketinggian 75 mdpl ini memiliki 30 jenis spesies ikan tawar dimana empat diantaranya merupakan spesies endemik, yakni ikan gabus Danau Sentani, ikan pelangi Sentani, ikan pelangi merah dan hiu gergaji.
Danau yang memiliki luas 9.360 hektar dan berada di ketinggian 75 mdpl ini memiliki 30 jenis spesies ikan tawar dimana empat diantaranya merupakan spesies endemik, yakni ikan gabus Danau Sentani, ikan pelangi Sentani, ikan pelangi merah dan hiu gergaji.
Terdapat atraksi menarik yang
biasanya diselenggarakan setiap pertengahan tahun. Yakni pertunjukan budaya dan
seni masyarakat setempat ditambah dengan hidangan kuliner khas yang bisa
dinikmati. Festival ini sendiri menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang
datang ke destinasi wisata ini.
Festival Danau Sentani |
- Teluk Cendrawasih
Teluk Cendrawasih merupakan
salah satu taman nasional di Indonesia yang diresmikan pada tahun 1993.
Memiliki luas yang mencapai lebih dari 1,4 juta hektar dengan hampir 90%
wilayahnya berupa air, lokasi ini merupakan pusat penelitian hiu paus atau
whale shark di Papua. Menurut berbagai sumber, lokasi ini merupakan tempat
menyelam terbaik di nusantara.
Teluk Cendrawasih |
Ikan hiu paus di Teluk Cendrawasih |
Di perairan teluk ini
terdapat lebih kurang 196 jenis molusca dan 209 jenis ikan. Ditambah lagi
dengan kura – kura, penyu, hiu dan lumba-lumba. Lokasi yang didominasi dengan
pohon kasuarina ini juga merupakan rumah bagi sebagian populasi mega fauna atau
hewan berukuran besar seerti hiu paus, ikan duyung (dugong), Napoleon Wrasse
dan populasi predator-predator laut.
Sebagai tambahan informasi,
hiu paus merupakan hewan raksasa terbesar di bawah laut. Dan menjadi daya tarik
bagi para penyelam untuk datang kemari. Dan kemunculan hewan ini memang tidak
setiap saat. Biasanya hewan ini akan muncul di sekitar bulan Mei hingga Oktober
sehingga para penyelam yang sangat tertarik pada hewan ini biasanya akan datang
di sekitar bulan – bulan tersebut.
Seorang penyelam sedang menikmati diving di Teluk Cendrawasih |
Selain keindahan surga bawah
air, terdapat sebuah pulau yang memiliki spot berfoto yang instagrammable yakni
Pulau Roon. Terdapat sebuah gereja tua yang unik disana. Keunikannya terdapat
pada arsitektur yang kuno dan kitab injil kuno, terbitan tahun 1898 yang
disimpan dengan baik rapi. Di pulau ini kita juga melihat langsung burung dan
kelelawar yang hilir mudik sepanjang hari.
Selain itu kita juga bisa
menemui pulau – pulau berjajar seperti pulau Mioswar. Disini terdapat goa – goa
cantik. Disini bahkan terdapat sumber air panas yang mengandung belerang tanpa
kadar garam. Wow.
Nah, goa ini merupakan
peninggalan dari zaman purba dan di dalamnya terdapat kerangka leluhur etnik wandau.
Dan tercatat bahwa mereka adalah orang pertama yang mendatangi pulau ini. Tidak
sampai disitu saja lho, di kawasan ini juga terdapat air terjun dengan
pemandangan yang tak terlupakan. Di beberapa goa yang terdapat di lokasi ini,
juga ditemukan kerangka manusia, piring – piring antik dan peti – peti berukir.
Dan yang lebih amazing lagi, disini kita juga bisa
menemui gua di dalam air yang bernama Tanjung Mangguar yang berada di kedalaman
100 kaki. Di kawasan ini juga terdapat pulau Rumberpon dimana kita bisa melihat
rusa dan burung secara langsung. Di dasar laut di dekat pulau ini terdapat pula
bangkai pesawat militer yang tenggelam.
Untuk menuju kawasan ini,
terdapat pesawat yang menuju ke arah Biak. Dari Biak, kita akan melanjutkan
penerbangan dengan pesawat perintis menuju Manokawari atau Nabire. Karena
seperti yang kita ketahui, Teluk Cenderawasih ini berada di lima kabupaten
yakni Teluk Wondana, Manokwari, Nabire, Yapen (masuk provinsi Papua Barat) dan
kabupaten Waropen di provinsi Papua.
Alam Papua, Destinasi Wisata
Hijau yang Tak Terbantahkan
Dari uraian diatas, sesungguhnya tidak ada keraguan
untuk menyebut Papua destinasi wisata hijau. Namun, tidak ada salahnya terlebih
dahulu kita kutip definisi destinasi pariwisata dan daya tarik wisata menurut Undang-undang
RI Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, yaitu :
Destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administrasi yang didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Sedangkan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menajdi sarana atau tujuan wisatawan.
Maka, dengan mengacu pada definisi tersebut, inilah elemen-elemen
yang dimiliki alam Papua, yang membuatnya layak disebut sebagai destinasi
wisata hijau :
- Keberadaan hutan Papua yang menyimpan kekayaan ekowisata, tidak hanya menjadi destinasi wisata favorit para turis mancanegara, tetapi juga berfungsi sebagai paru-paru bumi dengan menyumbang tutupan hutan ketiga terbesar di dunia
- Berbagai keindahan alam yang natural dan menjadi daya tarik wisata, dapat kita temukan di bumi Papua, mulai dari hutan, pegunungan, danau, teluk, sungai, pantai, lembah, hingga keindahan alam bawah laut. Hal ini sejalan dengan pengelompokan objek dan daya tarik wisata menurut Suwantoro dalam bukunya Dasar-dasar Pariwisata, yaitu yang dikategorikan kedalam objek wisata alam atau wisata hijau mempunyai daya tarik karena keindahan alam, pegunungan, sungai, pantai, hutan dan sebagainya.
- Dengan ditetapkannya Papua Barat sebagai provinsi konservasi pertama di dunia, menjadikan destinasi wisata alam di wilayah ini terjamin kelestariannya sehingga eksistensinya sebagai destinasi wisata hijau tetap terpelihara dan sejalan dengan pembangunan yang berkelanjutan
- Alam Papua memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, baik flora maupun fauna. Diantaranya adalah Raja Ampat yang merupakan taman laut terbesar di Indonesia dengan ribuan biota laut, dan Taman nasional Lorents yang memiliki 42 spesies mamalia, sebagian besarnya adalah hewan langka serta 1000 spesies ikan.
Kontribusi untuk Tanah Papua
Tentu, sebagai penulis, khususnya blogger, kita pun bisa
berkontribusi terhadap kelestarian Papua meskipun belum pernah menginjakkan
kaki kesana, yaitu antara lain dengan :
- Mengumpulkan dan mengakses informasi yang terpercaya tentang Papua
Selama ini, kita mungkin
hanya mengetahui Papua sebatas permukaannya saja, atau hanya informasi-informasi
tentang hal-hal yang sudah diketahui secara umum. Maka, sebagai penulis yang terbiasa
mengakrabi referensi, sudah selayaknya kita mengasup lebih banyak informasi
tentang Papua, tentunya dari sumber yang terpercaya seperti econusa.id, agar
kita memiliki persepsi yang jernih dan tepat tentang Papua, serta wawasan dan
pengetahuan yang lebih mendalam tentang Papua.
- Mempromosikan dan mempublikasikan Papua lewat tulisan
Dari informasi-informasi yang
sudah kita kumpulkan dan kita lakukan analisa terhadapnya, langkah selanjutnya
yang bisa kita lakukan adalah mempublikasikan dan mempromosikan tentang Papua didalam tulisan
kita, dengan tujuan untuk semakin memperkenalkan Papua kepada dunia luar,
upaya-upaya positif berbagai pihak yang selama ini peduli terhadap kelestarian
Papua, dan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan para pihak untuk kelestarian
dan pembangunan di Papua yang berkelanjutan.
- Menghimbau untuk menjaga kelestarian alam
Papua adalah bukti nyata akan
anugerah Tuhan yang harus dijaga kelestariannya. Maka, segala tindakan yang
pernah dilakukan oknum-oknum tertentu dan berdampak pada kelestarian alam Papua,
upaya-upaya pelestariannya yang telah dan terus dilakukan, dapat kita jadikan
contoh dan acuan untuk menghimbau setiap orang tentang pentingnya menjaga
kelestarian alam.
Dan jika kita berkesempatan mengunjungi destinasi wisata
di Papua, inilah yang harus kita lakukan dalam rangka menjaga kelestarian
alamnya :
- Menjaga kebersihan dan kenyamanan
Yaitu dengan tidak mengotori
tempat yang kita kunjungi, tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga
kebersihan dimana pun kita berada.
- Mematuhi aturan dan adat setempat
Sebagai pengunjung, kita harus
mematuhi aturan wilayah setempat, baik yang ditetapkan oleh pemerintah daerah
maupun hukum adat yang berlaku, sehingga keharmonisan dengan alam dan warga
setempat tetap terjaga.
- Tidak melakukan tindakan destruktif
Kita harus mengendalikan diri
untuk tidak merusak alam yang kita datangi dan nikmati. Bahkan untuk objek
tertentu, kita pun tidak boleh menyentuhnya, misalnya saja objek burung-burung
pada ekowisata birdwatching.
Kesimpulan :
- Alam Papua tidak hanya memiliki keindahan yang mempesona, tetapi juga merupakan berkah Tuhan bagi masyarakat Papua dengan memberi begitu banyak manfaat yang menopang ekonomi dan kehidupan.
- Hutan Papua juga tidak luput dari tindakan deforestasi dan pengrusakan. Hal ini perlu menjadi kepedulian kita bersama, mengingat hutan Papua, merupakan salah satu paru-paru dunia yang menyumbang luasan tutupan hutan nomor tiga terbesar di dunia.
- Diantara bentuk kepedulian para pihak terhadap pelestarian alam Papua, ditandai dengan lahirnya Perdasus Provinsi Pembangunan Berkelanjutan yang menetapkan Papua Barat sebagai provinsi konservasi pertama di Indonesia bahkan dunia.
- Apresiasi yang mendalam patut kita tujukan kepada EcoNusa Foundation yang fokus dan konsisten dalam menjaga pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan di Indonesia dengan memberi penguatan terhadap inisiatif-inisiatif lokal, khususnya di tanah Papua.
- Papua, tak diragukan lagi merupakan destinasi wisata hijau unggulan di Indonesia, dengan sejumlah elemen hijau yang dimilikinya, seperti hutannya yang berfungsi sebagai paru-paru dunia, kandungan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia yang dimilikinya, keindahan alamnya yang menjadi daya tarik wisata, dan sebagainya.
- Sebagai bangsa Indonesia, kita pun mampu dan harus ambil bagian dalam melestarikan Papua. Sebagai penulis misalnya, kita bisa memfungsikan peran kita untuk mempublikasikan Papua secara positif dan meluas, serta turut menjaga kelestarian alam Papua saat kita berkesempatan menginjakkan kaki di sana.
Papua dengan segala yang tersimpan di dalamnya merupakan
paket lengkap dari Tuhan yang telah menitiskan gambaran kepingan surga-Nya di
muka bumi. Sungguh, betapa beruntungnya kita menjadi insan Indonesia dan bagian
dari sebuah maha karya. Maka, terhadap anugerah yang luar biasa ini, kita pun
ikut bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikannya. Sebaliknya, anugerah dapat
menjadi bencana jika kita mengabaikannya. Semoga, destinasi wisata hijau di
tanah Papua akan terus lestari, berkontribusi pada bumi, bermanfaat bagi masyarakat
setempat dan tetap memancarkan pesonanya yang tak terbantahkan sebagai “a piece
of heaven from the east of Indonesia”. Sekeping Syurga di Timur Indonesia.
Bahan bacaan :
Bahan bacaan :
econusa.id
tokohinspirasi.id
Kompasiana.com
phinemo.com
nativeindonesia.com
Gambar :
IG dan twitter econusa.id
wikipedia.org
greener.co
youtube.com
infopublic.id
wisatalova.com
rimbakita.com
cnnindonesia.com
papuaparadise.com
merdeka.com
pemburuombak.com
wikipedia.org
greener.co
youtube.com
infopublic.id
wisatalova.com
rimbakita.com
cnnindonesia.com
papuaparadise.com
merdeka.com
pemburuombak.com
Papua ini punya sumber daya alam yg luarrr biasa.
ReplyDeleteKita kudu bahu-membahu untuk menjaganya sekuat tenaga
Semoga semua pihak bisa bekerjasama melindungi hutan Papua agar tetap lestari.. Aamiin..
Papua ini emang juara alam dan wisatanya, mempunyai magnet tersendiri buat wissatawan dan traveller.
ReplyDeleteAhh mupeng banget lihat poto2nya...
Pen ke Teluk Cendrawasih ..
Saya suka merasa beruntung ya yang tinggal di Papua bisa terus menikmati alam yang seindah ini. Mudah-mudahan saya dan keluarga bisa ke sana suatu hari nanti
ReplyDeletebersyukurnya kita masi punya destinasi hijau seperti di tanah papua. semoga hutan papua tetap lestari dan terjaga keanekaragaman hayatinya. terlebih sekarang sudah ada econusa yang bisa menjembatani pemgelolaan SDA disana
ReplyDeletekalau bicara Papua saya selalu takjub dengan keindahan alamnya, juga kekayaan SDA nya
ReplyDeleteSudah lama banget akutu denger bahwa alam papua itu sangat indah dan banyak yang bilang juga syurga dunia ada dipapua.. walaupun aku belum pernah ke papua, membaca tulisan ini tambah yakin bahwa papua memang syurganya indonesia timur ya.. sangat indah
ReplyDeleteBanyak orang yang hanya mengenal Raja Ampat tempat wisata yang indah di Papua, padahal masih banyak lagi keindahan alam di Papua yang bisa dilihat ya. ekowisata birdwatching ini seru banget aku pinigin lihat juga secara langsung
ReplyDeleteSampai sekarang, aku masih penasaran.. Bawa noken digantungin di kepala itu berat nggak sih? :D Eh bener kan ya kalau noken digantung di kepala?
ReplyDeleteMasyaAllah tak kusangka sungguh indah sekali mba alam Papua. Habitat burungnya juga langka dan banyak juga ya mba
ReplyDeletePapua ini benar-benar surga yang terpercik di tanah Indonesia.
ReplyDeleteHutannya menyumbang banyak manfaat sebagai paru-paru dunia.
Keanekaragaman hayatinya benar-benar membanggakan :)
Alhamdullillah, kini tulisan tentang Papua semakin mudah ditemukan.
ReplyDelete... dan semakin beragam.
Aku juga jadi tahu tentang destinasi healing forest dan kini ekowisata birdwatching di Papua!
Papua memang surganya Indonesia, banyak sekali yang belum terjamah sama banyak orang, jadi masih bagus dan keren banget. Aku jadi mau ke Papua juga :)
ReplyDeleteDestinasi impian aku banget nih ..Mudah2an ada takdirnya bisa ke sana menikmati keindahannya yang luar biasa.
ReplyDeleteMiris ya mba luas hutan papua makin tahun makin tergerus buat lahan pertanian sawit, dsb, PR buat kita untuk menjaga kelestarian hutan papua tetap stabil dan menjadi paru2 buat indonesia juga dunia
ReplyDeletePapua kayak surga ya kak.. Astagaaa pengen kesana.. Faunanya anda cantik2 begitu.. Baru tau dan lihat parotika aku. Slama ini dengerrnya cendrawasih aja...
ReplyDeleteWaaaah, aku antara happy banget dan sedih baca artikel blog Mbak Ria ini. Happy karena jadi tahu kita masih punya hutan primer yang sedemikian kaya, tapi sedih lihat data deforestasinya. Semoga hutan kita tetap terjaga ya Mbak.... Dan hopefully suatu saat punya rejeki untuk menjejakkan kaki di Papua :) :love
ReplyDeleteSelain Danau Toba, ternyata Papua juga jadi sekeping surga ya mbak. Aku senang banget kalau bisa jalan ke Papua sambil menikmati pemandangan alam serta hutan yang begitu indah di sana. Semoga makin banyak pemulihan hutan di Papua ya mbak.
ReplyDeleteaku sendiri punya harapan suatu saat pengen traveling bareng keluarga ke papua mba. mau lihat langsung seindah apa surga papua kita
ReplyDeleteSetuju banget. Papua ini salah satu surge dunia yang dimiliki Inonesia ya. Ya alamnya indah, kekayaan alamnya melimpah, budayanya juga unik. Kepengen deh suatu saat bias menginjakkan kaki d tanah Papua
ReplyDeleteAlhamdulillah kalau udah ada yang meperjuangkan Papua ini jadi propinsi konservasi ya mbak. emang pembangunan di sana butuh diawasin lebih sih supaya gak ada yang ngawur ya. Eman2 kalau pembangunan Papua gak menyesuaikan dengan kondisi alam dan keinginan masyarakatnya.
ReplyDeleteMutiara hitam dari timur Indonesia kalau kata penyiar televisi siapa aku lupa
ReplyDeleteDi sini meskipun masih alami, termasuk yang memberikan uang banyak kepada negara karena freeportnya ya Bun. Semoga kapan-kapan aku bisa main ke Papua aamiin.
Papua memang harus masuk prioritas untuk konservasi mba. Deforestasinya udah gila-gilaan di sana. Kayu-kayu udah puluhan ribu kubik meter dibawa ke berbagai pulau lain di Indonesia. Harus ada peran aktif dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, untuk tak semata-mata memandang hutan sebagai modal kekayaan mereka.
ReplyDeleteSelama ini hanya mengenal tempat wisata di Papua itu Raja Ampat saja. Ternyata banyak sekali keindahan alam di bumi Papua ya.
ReplyDeleteYang paling menyedihkan dari hutan di Papua ini adalah ancaman deforestasi yang dimulai dari penanaman kebun sawit. Jangan sampai Papua seperti Sumatera dan Kalimantan yang telah banyak kehilangan hutan demi sawit.
ReplyDeleteAku pas zaman kuliah itu dulu pas ada penelitian ttg buah merah asal Papua yang ngehits banget katanya bisa mengobati AIDS. Inget terus sampe sekarang
ReplyDeleteWah awal scroll dan lihat photo yang di post keren sekali ya memang Papua ini bagi yang suka alam dan hunting photo kece gini, baper pengen kesana
ReplyDeleteSurga banget sih emang alam Indonesia, apalagi Papua yang htannya masih hijau banget. Hewan aslinya juga masih ada. Tinggal kita aja nih mau melestarikan atau jadikan perumahan. semoga selalu asri alam Papua.
ReplyDeleteKalau ke Papua, Raja Ampat gak boleh kelewat dong ya. Belum afdol rasanya ke Papua kalau belum ke Raja Ampat
ReplyDelete