Berdoa
dan berharap adalah bagian penting dari kehidupan kita. Doa adalah
sebuah bentuk pengakuan bahwa kita hanyalah hamba yang bergantung sepenuhnya kepada
Allah. Sebaliknya, enggan berdoa mengindikasikan bahwa seseorang merasa dirinya mampu
dan tak membutuhkan Allah. Sehingga akan mengarah kepada kesombongan yang
dibenci olehNya.
Allah
berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 186 tentang perintah berdoa,
“Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Bulan Ramadhan adalah bulan ketika kita harus makin jor – joran berdoa. Doa dan harapan di bulan ini memberikan kesempatan yang jauh lebih besar untuk dikabulkan. Terutama jika dilakukan di waktu – waktu yang mustajab dan dengan cara yang benar. Ada beberapa kondisi dan syarat agar doa dan harapan kita dikabulkan :
- Mengikhlaskan doa kepada Allah, menjauhi kemusyrikan dan istiqamah
- Berdoa dengan sepenuh hati, menghadirkan hati untuk Allah bukan hanya di lisan
- Berdoa dengan menyebutkan sifat Allah misalnya yaa Allah, yaa Rahmaan, yaa Rahiim dan sebagainya
- Berdoa di waktu – waktu yang utama
- Menjauhi hal – hal yang diharamkan Allah termasuk memakan barang haram, harta riba dan sebagainya.
Berkaitan
tentang waktu mustajab berdoa di bulan Ramadhan, ada waktu – waktu utama dimana
doa memiliki harapan untuk dikabulkan, yakni :
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika
tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman, “Siapa saja yang
ber’doa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka
akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan-Ku, maka akan Aku ampuni.”(HR.
Bukhari no. 1145 dan Muslim no.758).
Doa juga akan lebih utama
manakala dilakukan setelah melaksanakan shalat Tahajud.
2.
Ketika berpuasa
Dari
Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “tiga orang yang do’anya tidak tertolak : orang yang
berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.”(HR.
Ahmad 2:305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadist ini shahih
dengan berbagai jalan dan penguatnya).
3. Ketika
berbuka puasa
Menjelang
berbuka puasa, ketika kondisi seorang hamba dalam keadaan tunduk dan merendahkan
diri merupakan saat yang tepat untuk berdoa. Berdoa dan memanjatkan harap dalam
kondisi “zero” dan pasrah menyerahkan segala sesuatu merupakan salah satu sebab
terkabulnya doa. Sehingga menjelang berbuka puasa, menjadi waktu yang utama
untuk memanjatkan doa.
Dengan memahami betapa besar
keutamaan doa dan harapan yang dilakukan di bulan Ramadhan, akan membuat kita
terhindar dari menyia – nyiakan waktu yang mulia ini. Maka, panjatkanlah segala doa
dan harapan terbaik tidak hanya untuk diri dan keluarga tetapi juga untuk semua
muslim di seluruh dunia ini agar doa dan harapan kita mampu mengetuk pintu langit.
Hindari pula sebab – sebab tertolaknya doa, karena Allah hanya menerima doa
hamba-Nya yang sungguh – sungguh ber-Islam secara lurus dan kaffah.
Sumber :
muslim.or.id
rumaysho.com
No comments