Anak
yang belum baligh memang tidak diwajibkan untuk berpuasa. Tetapi melatih anak
untuk mulai belajar berpuasa bisa dilakukan jauh sebelum mereka berusia baligh.
Selain memberi berbagai manfaat bagi kesehatan tubuhnya, mengajarkan puasa juga
membuat anak menjadi lebih siap saat nantinya wajib berpuasa.
Memang,
terdapat sejumlah kendala bagi orangtua
maupun anak untuk belajar berpuasa untuk pertama kalinya. Namun in sya Allah,
kendala ini bisa diatasi.
Mula
– mula, sebelum mengajari anak untuk latihan puasa, orangtua harus memiliki
keyakinan kuat bahwa ibadah puasa memberikan manfaat yang luar biasa sehingga tekad
untuk mengajak anak berpuasa pun semakin kuat. Berikut beberapa manfaat
berpuasa bagi si kecil :
- Membuat tubuh anak makin sehat dan bugar
Saat tubuh berpuasa, saluran pencernaan akan
beristirahat. Saat ini, energi yang biasanya digunakan sebagian besar untuk
mencerna makanan digunakan untuk kegiatan tubuh lainnya. Seperti detoksifikasi
tubuh dan meremajakan sel – sel hingga berbagai sistem dalam tubuh.
Kehidupan zaman modern membuat anak terbiasa
mengonsumsi makanan instan dan terpapar berbagai zat berbahaya misalnya polusi
udara. Zat – zat tersebut bisa menjadi racun di dalam tubuh anak. Puasa akan
membuat tubuh anak bisa memaksimalkan fungsi detoksifikasi ini dan menjadikan
tubuh anak semakin sehat dan bugar.
2.
Menjadikan
otak anak semakin cerdas dan fokus
Energi yang beralih saat berbagai organ
beristirahat terutama sistem pencernaan, salah satunya bermanfaat untuk
meningkatkan kecerdasan otak anak. Saat berpuasa, maka neutropik yang
diturunkan dari otak akan mengalami peningkatan, yang membantu tubuh
memproduksi sel – sel yang lebih banyak lagi dan meningkatkan fungsi otak.
Hormon kortisol juga akan mengalami penurunan sehingga tingkat stres pun turun.
Hal ini akan meningkatkan ketajaman berpikir dan menjadikan otak lebih kreatif.
Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik,
puasa akan memberikan manfaat bagi kesehatan mental anak. Dengan berpuasa, anak
akan dilatih untuk bersabar menahan lapar, dahaga dan hal – hal yang
membatalkan puasa, jujur, tidak berbohong dan belajar berempati. Orangtua bisa
mengajak anak untuk berbagi dan melihat langsung kondisi mereka yang kurang
beruntung sehingga menambah rasa empati anak. Puasa juga mengajarkan anak untuk
disiplin terhadap berbagai kegiatan dan pola waktu yang teratur.
4.
Mengurangi
ketergantungan gawai
Ketergantungan gawai pada anak merupakan
momok yang menakutkan bagi orangtua. Dengan berpuasa, banyak kegiatan yang bisa
dilakukan anak untuk mengalihkan dunianya dari gawai yang melenakan tersebut.
Dengan peran aktif orangtua untuk melibatkan anak dalam berbagai kegiatan
positif selama Ramadhan, diharapkan anak bisa mengurangi ketergantungannya
terhadap gawai.
Saat Ramadhan, banyak kegiatan yang bisa
dilakukan bersama. Mulai dari sahur dan berbuka bersama, menyiapkan makanan
untuk berbuka puasa, shalat tarawih berjamaah, tilawah Al Quran dan berbagai
kegiatan lainnya. Hal ini akan membat hubungan anak dan orangtua menjadi dekat.
Kedekatan ini akan membuat kecerdasan anak terutama emosionalnya menjadi lebih
baik dan hubungan keluarga akan semakin indah.
Dengan mengetahui manfaat puasa bagi si
kecil, berikut tips jitu mengajari anak untuk latihan berpuasa :
1.
Terapkan
sikap “tega”
Memang tidak
mudah mengajak anak berpuasa. Tubuh kecilnya seolah akan semakin kecil saat
harus berpuasa. Padahal efek ini hanya bersifat sementara. Keutamaan puasa jauh
lebih besar sehingga orangtua harus mulai mengajarkan anak berpuasa. Ajarkan
pula anak tentang manfaat luar biasa dari puasa sehingga memberi tambahan
semangat baginya untuk ikut berpuasa. Orangtua pun harus mencontohkan bahwa
puasa sangat menyenangkan sehingga anak akan berpuasa dengan senang hati dan
bukannya karena tekanan ataupun hanya karena takut dengan orangtua.
2.
Mulai dari
yang sederhana
Biasanya
anak – anak yang baru belajar berpuasa tidak langsung melaksanakannya dalam
satu hari penuh. Orangtua bisa mulai mengajarkan puasa setengah hari.
Dilanjutkan dengan menambah jamnya secara bertahap hingga anak bisa berpuasa
penuh. Tetap ajak anak sahur dan melakukan aktifitas lainnya selama puasa untuk
mengajarkan berbagai ibadah lainnya dalam bulan Ramadhan.
3.
Libatkan
anak dalam berbagai kegiatan
Untuk
mengalihkan fokus anak dari rasa lapar dan haus, ajak anak untuk melakukan
berbagai hal. Jika anak merasa lelah, minta anak agar beristirahat di siang
hari hingga mereka tak harus membatalkan puasanya. Usahakan kegiatan – kegiatan
ini disukai anak sehingga membuat anak tak fokus dengan aktifitas puasanya.
4.
Berikan
penghargaan
Sekecil
apapun kemajuan anak, berikan penghargaan untuk setiap hal baik yang
dilakukannya. Penghargaan ini akan meningkatkan rasa percaya diri anak dan
membuatnya semakin bersemangat untuk berpuasa dan melakukan banyak kebaikan
lainnya.
5.
Menyiapkan
makanan yang disukai anak
Menyiapkan
makanan yang disukai anak dengan tetap memperhatikan asupan gizinya akan
membuat anak lebih bersemangat melaksanakan puasa. Libatkan anak dalam kegiatan
memilih dan menyiapkan makanan ini sehingga anak akan lebih menyenangi
aktifitas puasa karena mereka dilibatkan dan dihargai atas pilihan mereka.
6.
Ajak anak
tidur lebih awal
Usahakan
anak tidur lebih awal agar mampu bangun sahur dengan semangat. Usahakan pula
jam tidur anak tetap sama antara bulan Ramadhan dengan bulan lainnya. Jika
istirahat anak cukup maka ibadah puasa tidak akan memberatkan anak.
Memang tidak mudah membiasakan anak untuk
mulai berlatih puasa. Dibutuhkan usaha dari orangtua plus contoh – contoh baik
agar anak bisa meneladani orangtua ketika berpuasa. Tunjukkan bahwa ibadah
puasa itu sangat menyenangkan maka hal ini akan berbekas dalam memori anak
sehingga ketika tiba saatnya ibadah puasa menjadi kewajiban bagi mereka, mereka
telah siap menjalankan puasa dengan penuh kesadaran dan mendapatkan manfaat
yang luar biasa untuk peningkatan kualitas kehidupan mereka di masa mendatang.
Sumber :
Dari
berbagai sumber
No comments