[LIFESTYLE] Sebagian besar kita tentunya
telah mengetahui manfaat dari berpikir positif. Diantaranya, kita akan selalu menggapai
bahagia dengan berpikir positif. Tetapi, menerapkannya ternyata tak semudah
teori yang kita dengar. Berpikir positif, dalam banyak situasi dikaitkan dengan
bagaimana kita bereaksi terhadap kondisi yang membuat tubuh dan jiwa kita
berada di luar zona nyaman kita, tetapi dengan cara yang akan mnghasilkan
output yang lebih baik. Termasuk pula ketika berhadapan dengan hal – hal di
luar ekspektasi, rencana dan keinginan kita.
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa berpikir positif sangat baik bagi kesehatan mental dan fisik kita. Juga kehidupan kita secara umum. Dilansir dari hellosehat.com, beberapa manfaat berpikir positif antara lain dapat meningkatkan kemungkinan usia yang lebih panjang, memerangi depresi, memperkuat sistem imun tubuh, mengalahkan berbagai penyakit, mengatasi stres dengan lebih baik dan membuat kita jadi lebih tangguh dan kuat.
Berpikir positif berkaitan erat
dengan sikap hidup yang optimis dan prasangka baik terhadap segala sesuatu yang
terjadi dalam kehidupan kita. Orang – orang yang berpikiran positif pun jauh
lebih disukai dalam pergaulan sehari – hari. Karena tanpa disadari, berpikir
positif juga mampu menularkan pengaruh yang baik kepada lingkungan begitupun
sebaliknya.
Kalian bisa merasakannya, saat
berada dalam lingkungan dengan orang-orang yang kerap berprasangka, mengghibah,
iri pada keberhasilan orang lain, ataupun sering berkeluh kesah dan pesimis,
hati kita akan merasa tidak nyaman. Semakin
lama berada dalam lingkungan seperti ini, tanpa kita sadari kebiasaan buruk itu
akan menulari kita jua. Kita yang tadinya selalu memandang optimis setiap
persoalan, justru jadi ikut ketularan rasa cemas akan kegagalan karena
teman-teman kita banyak yang bersikap demikian.
Jika kita ingin selalu menjadi
orang yang berpikir positif dan mendapatkan segudang manfaat darinya, termasuk selalu merasakan kebahagiaan, yuk
simak tips – tipsnya berikut ini. In sya Allah, tips ini bisa kita praktekkan
setiap hari dan akan memberikan perubahan yang positif dalam hidup :
- Bersyukur
Bersyukur bisa dimulai dari hal – hal kecil
yang kita temui dalam kehidupan. Luangkan waktu lima menit saja setiap malam untuk
merenungkan segala kemudahan dan kebaikan yang telah Dia berikan sepanjang hari
ini. Tentang bagaimana kita masih bisa tidur nyenyak, makan yang cukup, tubuh
kita sehat, berkumpul bersama keluarga, pergi mencari nafkah, dan sebagainya.
Ini mungkin terlihat seperti rutinitas yang biasa. Tetapi, coba bayangkan jika
yang terjadi adalah hal sebaliknya. Kita mengalami insomnia sehingga terbangun
dalam kondisi lemah dan mengantuk, akibatnya jadi kelelahan untuk bekerja dan
gampang emosi, ataupun berada jauh dari keluarga, makan sesuatu yang setelahnya
justru jadi sakit perut. Bukankah betapa menyenangkan saat kita berada dalam “rutinitas”
yang nyaman?
Kita juga bisa membiasakan bersyukur dengan
melihat kondisi orang – orang yang tidak sebaik kita. Bersyukur tidak hanya akan
mendekatkan diri kita kepada Allah dan ridhoNya, tetapi juga akan melahirkan
kekuatan untuk senantiasa berpikir positif dalam berbagai kondisi. Kita akan
terbiasa memandang segala persoalan dengan sudut pandang positif dan tidak
gampang mengeluh.
Hal ini juga berhubungan erat dengan
prasangka baik kita terhadap Allah. Karena Allah itu sesuai prasangka hambaNya.
Maka, dengan memelihara prasangka baik kepadaNya, percayalah, Dia tidak akan
mengecewakan kita dengan kegagalan dan kesedihan. Kalaupun ada hal-hal yang
tidak sesuai harapan kita, itu tidak lain adalah caraNya untuk mendidik kita
bersabar dan semakin dekat kepadaNya. Dibalik semua itu, sesungguhnya Dia
tengah mempersiapkan sebuah “kejutan” yang indah untuk kita.
Ada banyak hal terjadi dalam kehidupan kita.
Kita bisa memilih untuk fokus pada hal – hal baik atau sebaliknya. Hal – hal
baik dan positif akan menarik hal positif lainnya dan demikian pula sebaliknya.
Biasakan diri untuk memilih jalan yang membuat kita senantiasa berpikir positif
dan baik.
Misalnya saja, saat kita dikucilkan dalam
pergaulan karena dianggap idealis atau sok suci, hal ini mungkin terasa
menyedihkan. Tetapi, janganlah larut dalam kesedihan. Tetaplah berbuat sesuai
prinsip kebaikan yang kita pegang dan tetap berbuat baik kepada mereka yang
mengucilkan kita. Percayalah, sesuatu yang positif itu memiliki daya medan
magnet yang kuat. Perlahan tetapi pasti, kebaikan yang sedikit namun terus
dipertahankan itu, pada gilirannya akan mampu menarik lingkungan untuk ikut
berbuat baik, atau setidaknya mampu menerima kita dengan baik.
Setiap hari kita pasti berbicara sendiri,
bukan? Maksudnya, kita selalu merangkai kata di dalam benak kita. Maka, berusahalah
agar kata-kata tersebut lebih banyak yang mengandung afirmasi positif. Saringlah
informasi negatif dan berita buruk yang terjadi di sekitar kita. Sekadar
mengetahui adanya kejadian buruk juga perlu, dimana hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kewaspadaan kita untuk melindungi diri. Tetapi, tetaplah bangun
benteng pertahanan agar tidak terpengaruh, tetap berdoa meminta perlindunganNya
dan gaungkan kata – kata positif setiap hari agar output-nya pun senantiasa positif.
4. Percaya pada diri sendiri
Jangan merendahkan potensi yang kita miliki.
Itu sama saja meragukan penciptaan Allah terhadap diri kita yang sangat luar
biasa. Bangunlah rasa percaya diri kita, belajar untuk percaya bahwa kita bisa
melakukan hal – hal hebat dalam hidup terutama untuk kebaikan sesama. Terus
pelihara pikiran positif ini dalam jiwa kita dengan selalu mengatakan “Aku Bisa” “Aku Mampu”, “Aku Kuat”, dan seterusnya.
Hingga pada akhirnya, kita akan merasakan dorongan yang kuat untuk terus mewujudkan
banyak impian positif kita.
Berpikiran positif berarti termasuk juga memberi
ruang kepada diri kita dan orang – orang yang melakukan kesalahan terhadap kita
untuk menyesali tindakannya. Selalu ada alasan, seburuk apapun itu untuk tiap
kesalahan yang terjadi. Belajarlah untuk memaafkan, hingga kalaupun pernah
terbit setitik dendam, hal itu akan segera lenyap dan tak mempengaruhi ketenangan
hidup kita. Dengan membiasakan hal
ini, kita akan selalu menemukan alasan
untuk tindakan yang terjadi di sekitar kita sehingga seburuk apapun peristiwa yang
kita alami, tidak akan membuat hari kita benar-benar kelabu. Kalaupun untuk
sesaat dipayungi awan gelap, awan itu akan segera lenyap berkat pertolonganNya
yang pasti mengetahui prasangka dan pikiran positif kita terhadapNya.
Tersenyum adalah cara paling cepat untuk
melahirkan pikiran positif. Saat situasi memburuk, sebuah senyuman akan
menyelamatkan pikiran untuk tetap bertindak baik tanpa penyesalan. Saya pernah
mempraktekkannya. Ketika itu, saya dimarahi atasan karena sebuah kelalaian
terhadap atasan yang lebih tinggi. Sejujurnya saya merasa kesal dan sedih.
Tetapi saya tetap berusaha tersenyum dan berjanji didepannya untuk minta maaf
kepada atasan yang lebih tinggi, sebut saja Bapak A. Dan, ketika hal itu saya
lakukan, ternyata hasilnya tidak seburuk dugaan yang sempat melintasi pikiran
saya. Bapak A tidak marah-marah atau menyalahkan, justru dia balik tersenyum
dan mengatakan hal yang sama sekali tidak membuat saya merasa disudutkan.
Selain itu, senyuman pun akan membuat orang –
orang di sekitar kita merasa nyaman dengan kehadiran kita. Dan pada akhirnya,
akan membawa pengaruh positif kepada lingkungan
karena kebiasaan kita yang selalu berpikir dan bersikap positif.
Hidup mungkin tidak selalu memberikan yang
kita inginkan. Tidak juga memberikan situasi yang selalu nyaman untuk kita. Tetapi
yakinlah, kita bisa terus menghadapinya dan melewati hari-hari yang buruk
dengan selalu membiasakan diri berpikir positif. Mulailah dari sekarang dan rasakan energi
positif itu mengaliri denyut hidup kita dan membuat hidup kita jauh lebih baik.
Lebih berkualitas dan lebih bahagia. In Sya Allah, kita bisa! (Lyta dan Risa).
Di antara semua itu, yang paling susah adalah memaafkan, apalagi memaafkan diri sendiri. Padahal, Menurut saya, itu kuncinya berpikir positif.
ReplyDeleteIya bener
Delete