Sinopsis :
Zona nyaman Fatima seketika terenggut. Di tahun kelimanya
bekerja,dia dimutasi ke sekolah cabang. Terpaksa tinggal jauh dari calon suami
serta sahabat. Dia dihadapkan pada lingkungan dan rekan baru. Segalanya
mendadak canggung dan asing baginya.
Namun, di titik ini pula Fatima menemui pendewasaan. Di
tengah liukan kisah cintanya dengan Angga yang tak jua berujung di pelaminan,
Fatima terpanggil untuk terlibat lebih jauh dalam permasalahan salah satu anak
didiknya. Satu tindaka yang lantas membuatnya bersinggungan dengan Lee Jun Ho.
------------
Novel ini menjadi pamungkas daftar novel pemenang harapan
LMNI 2014 yang saya baca dan juga masuk dalam deretan buku yang menjadi hadiah
giveaway series kali ini. Seperti yang dituturkan oleh penulisnya, dan memang
terasa begitu kental mewarnai novel ini, kisah yang tertuang dalam 391 halaman
novel ini sebagian besar bersumber dari pengalaman penulisnya saat bekerja di
sebuah TK Korea.
Dan....membaca novel ini memang serasa membaca sebuah
kisah nyata yang difiksikan. Kisah lika-liku tokohnya Fatima selama mengajar di
TK Korea digambarkan dengan sangat detail, sehingga – jujur aja sih – ada beberapa
bagian yang saya skip saat membacanya. Bukan karena tidak menarik, tetapi
karena saya memang ingin segera menuntaskan membacanya dan buat saya pribadi,
detail-detail tersebut tidak terlalu berefek besar terhadap inti cerita. Bukan
berarti tidak penting, tetapi andai dikurangi detailnya pun, tetap tak
mengurangi muatan cerita dan elemen-elemen pendukungnya.
Muatan novel ini terbilang cukup kompleks. Didalamnya ada
muatan tentang pola pendidikan yang ideal untuk anak-anak, cinta yang
terhalang perbedaan agama, interaksi berlatar belakang budaya dan agama yang berbeda, juga tentang konflik batin
si tokoh sendiri saat panggilan untuk hijrah itu kian mengetuk nuraninya.
Warna penceritaan novel ini sedikit banyak masih memperlihatkan stereotype
novel-novel islami yang pernah booming di awal tahun 90an, yaitu bagaimana sang
tokoh mampu membuat orang-orang di sekelilingnya berubah (hijrah) ke arah yang
lebih baik seiring dengan perubahan pada diri si tokoh sendiri. Memang, muatan
pesannya yang kompleks membuat proses menuju solusinya tidak terlalu tergambar secara
mendalam. Namun, didukung oleh balutan setting yang kekinian dan detail-detail yang
informatif, lumayan membuat novel ini terasa segar, inspiratif dan layak
menjadi salah satu pemenang LMNI 2014.
------------------
Judul :
Fighting, Son Seng Nim!
Penulis : Nuraisah
H.
Penerbit :
Indiva Media Kreasi
Tebal :
391 hal
Tahun :
2016
Saatnya giveaway!
Simak ketentuan dan pertanyaannya ya :
1. Pastikan
kamu udah memenuhi syarat-syarat mengikuti Campaign Giveaway #AkuCintaBuku2
#KekuatanKata ya (klik sini untuk infonya)
2. Tuliskan
pada kolom komentar di bawah postingan ini : Menurutmu, apa yang paling tergambar
dalam benak saat mendengar kata “Korea”? Apakah drama-dramanya yang laris
manis, aktor-aktrisnya yang bening imut, atau tempat wisatanya yang menarik? Dan
lain-lain. Berikan sedikit penjelasan untuk pilihanmu itu ya.
Contoh
:
Yang paling tergambar itu pernikahan Song-song couple. Pemain drama fenomenal DOTS yang kemudian jadi
pasangan beneran di kenyataan. Salut karena mereka akhirnya berhasil mematahkan
keinginan awal untuk menunda menikah demi karir lalu memilih cinta.
3. Sertakan
juga nama akun sosial mediamu di kolom komentar
4. Bagikan
link postingan ini di akun socmedmu dengan tagar #Book9 #AkuCintaBuku2
#KekuatanKata, mention akun saya dan Penerbit Indiva :
Fanpage
FB :
Indiva
Media Kreasi
Riawani
Elyta
Twitter
:
@penerbitindiva
@RiawaniElyta
Instagram
:
@penerbitindiva
@riawani_elyta
(pilih dan mention di salah
satu akun saja sesuai yang kamu punya, tapi kalo mau share di semua akun juga boleh :D)
5. Jawaban
ditunggu sampai 25 Januari 2018 pukul 23.59 wib
6. Akan
dipilih 1 (satu) orang pemenang yang akan mendapatkan novel Fighting, Son Seng
Nim!. Buku dikirim ke alamat di Indonesia.
Ditunggu partisipasimu yaa.
Salam,
Riawani Elyta
1. Mereka melewati musim dingin yang berat tiap tahun.
ReplyDeleteKita selalu beranggapan kalau musim dingin itu indah dan romantis, memang benar, tapi tidak selalu begitu, lho. Memang tidak separah di Rusia, tapi musim dingin di Korea juga cukup berat. Ditambah lagi debu kuning dari gurun-gurun di Mongol, badai dan angin yang kencang. Musim dingin yang berat dapat menyulitkan hidup banyak warga.
Facebook Annisa Amalia Risyida
DeleteYang paling tergambar dalam benak saya adalah betapa hebat imajinasi para penulis skenario drama mereka sehingga setiap dramanya selalu hits dan menjadi daya tarik pariwisata.
ReplyDeleteFB: Yuni Astuti (Asya Mujahidah)
IG: yuniastuti411
Twitter: @asyamujahidah
Yang paling tergambar dalam benak saya saat mendengar kata “Korea” adalah makanan dan drama korea nya. (Karena makanan dan drama korea adalah suatu hal yang tidak terpisahkan menurutku x'D )
ReplyDeleteAku mengetahui makanan makanan korea itu dari drama dan variety show korea yang aku tonton, mulai dari Kimchi, Tteokbokki, Jajangmyeon (yang menurutku sekilas bentuknya seperti mie ayam), Jjamppong, Bibimbab, Gimbap, Ramyeon (Ini selalu bikin ngiler) dan satu makanan yang lagi hits dikalangan anak muda Indonesia sekarang yaitu Samyang! Mungkin sebagian orang Indonesia mulai mengenal Korea karena dari Samyang yang lagi hits ini.
Lalu yang ke 2 adalah drama nya. Yep! Drama Korea! Menurutku, drama korea adalah drama yang bener bener berhasil memainkan perasaan para penontonnya. Jika ada adegan sedih, entah kenapa selalu sukses bikin penontonnya menangis. Atau, saat ada adegan yang mengandung humor, adegan itu benar benar disajikan dengan cara yang lucu. Jalan ceritanya pun jelas, padat dan tidak bertele tele.
FB: Ulfa Zulia
DeleteIG: @uuzzuu
Twitter: UlfaZulia
Yang teringat dalam benak saya tentang Korea adalah dramanya. Saya bukan penggemar drama Korea, tapi saya sempat menonton beberapa serinya. Cerita2nya unim dan menarik. Selain itu, kisah2 yang menyentuh membuat saya benar-benar menangis karnanya.
ReplyDeleteFb: Nia Hanie Zen
Ig & twitter: @nia_hnie
Yang teringat dalam benak saya tentang Korea adalah dramanya. Saya bukan penggemar drama Korea, tapi saya sempat menonton beberapa serinya. Cerita2nya unim dan menarik. Selain itu, kisah2 yang menyentuh membuat saya benar-benar menangis karnanya.
ReplyDeleteFb: Nia Hanie Zen
Ig & twitter: @nia_hnie
Korea ya, hmmm pasti nggak asing dengan operasi plastik. Korea Selatan, menjadi trend centre kecantikan buatan. Sudah menjadi rahasia umum kalau warga korea kebanyakan melakukan operasi plastik semua. Tak heran jika orang Korea cantik dan ganteng. Meskipun begitu, masih ada beberapa orang yang memiliki wajah alami tanpa oplas, mungkin mereka adalah sebagian kecil yang mensyukuri nikmat Tuhan. Wallahualam.
ReplyDeleteFb : El Eyra
Ig : el_eyra
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteIngat Korea langsung teringat drama dramanya dan musik k pop nya. Saya termasuk generasi 90-an dan mulai masuk film film Korea itu saat tahun 2000-an, yaitu saat muncul film Endless Love yang menyentuh dan sangat berkesan!
ReplyDeleteSehabis itu muncullah film film Korea lain dan menyihir penonton Indonesia karena dari mulai setting film sejarah, itu niat banget bikinnya. Selain itu pemeran pemerannya juga total.
Dari mulai Janggeum A Jewel In the Palace, film Sungkyunkwan Scandal, dan seterusnya. Yang paling berkesan pas masuk kuliah tau ada Running Man wah bener itu ngga berhenti ketawa.
Dari semua film Korea tak selalu yang jahat itu jahat, yang baik itu baik. Kalau dia jahat, maka akan tuntas diceritakan sampai penonton bilang, "Ooh.." dan mengerti mengapa pemeran tersebut antagonis.
Bicara musik K Pop, di zaman 2000-an sudah ada Super Junior. Sampai saat ini saya kurang hafal ada siapa sajanya, tapi yang jelas kids zaman now tentu tahu dan bisa menyebut lebih dari 20 para idolanya tersebut.
Artis artis Korea kebanyakan operasi plastik karena tuntutan profesi, namun ada juga yang tidak mengubahnya tidak operasi dan memilih menerima apa adanya (selain karena memang cantik yaa..). Dari semua itu saat ini kebanyakan insan tanah air jika ditanya ingin ke luar negeri kemana, mereka akan menjawab ingin ke Korea.
Memakai hanbook, dan kalau bisa bertemu dengan pemeran pemerannya. Pemeran Goblin, film W, Doctors, Legend of the Blue Sea, dan lainnya.
Mudah mudahan bisa kesana juga. Ingin melihat Masjid masjid di Korea. Muslim Korea Selatan sebanyak 0,2 persen dari masyarakat yang mayoritas. Kita kenal diantaranya Ayana Moon yang sekarang sedang kuliah di Malaysia.
Fb: Sri Al Hidayati
Ig: Sri Al Hidayati
Korea (khususnya Korea Selatan) dalam benak saya adalah negara yang penduduknya 'workaholic'. Kesimpulan ini saya peroleh setelah mendapat cerita dari salah satu teman saya.
ReplyDeleteDulu, salah satu teman saya ada yang menempuh pendidikan magisternya di negara gingseng ini. Selain belajar, dia juga 'part time' di lab kampus tempat dia berkuliah. Setelah lulus pun, dia sempat bekerja di salah satu perusahaan di sana. Sering dia bercerita lewat 'chat' atau postingan medsosnya, bahwa di lingkungan kampus dan sekitarnya, warga Korea Selatan (Korsel) ini sangat gemar bekerja sampai tak kenal waktu. Memang, karyawan yang lembur akan mendapat bonus bila bekerja melebihi jam kerja dalam satu hari. Hanya saja... menurut teman saya, kebiasaan seperti itu jauh berbeda dengan penduduk di negara kita. Dia juga merasakan intensnya bekerja ketika berada di lab. Hanya weekend saja rekan-rekan (para professor lab dan rekan dari negara tersebut) benar-benar meluangkan waktu untuk bersenang-senang, seperti berjalan-jalan atau berkumpul bersama sambil menenggak minuman berakohol :D.
Tidak hanya karyawan, siswa atau pelajar sekolah juga terlihat sibuk sampai mendekati tengah malam. Para siswa Korsel mendapat beban belajar yang lebih berat daripada siswa di Indonesia. Kalau beberapa waktu lalu kita masih ramai memperbincangkan pro dan kontra tentang sekolah 'fullday' sampai jam 4 atau 5 sore, maka siswa Korsel sudah terbiasa berdesakan pulang larut malam berbaur dengan karyawan kantoran. Singkat kata, baik karyawan maupun pelajar Korsel benar-benar 'hectic' dalam keseharian.
Kpop, kdrama, wajib militer, produk kecantikan, adalah serpihan-serpihan yang saling melengkapi dari kehidupan Korsel yang menarik banyak orang saat ini. Belum lagi kecenderungan warga Korsel yang menganut paham atheis, serta tingginya angka bunuh diri juga mewarnai berita tentang negeri ini.
Kalau ingin tahu ...seserius apa warga negara ini saling berkompetisi? Kita bisa melihat video latihan 'dance' para kpop yang begitu rumit dan berulang, risiko tak terhindarkan seperti cedera setelah serangkaian tour. Lalu jangan lupakan juga, kalau netizen Korsel 'agak' kejam dibandingkan dengan netizen internasional. Salah satu hal yang dicurigai sebagai penyebab depresi para artis. Hal yang sangat rawan untuk ditiru netizen Indonesia, terlebih remaja yang menggilai kpop dan aktif dalam dunia maya. :)
Satu yang bisa saya petik dari melihat cerita yang ada tentang Korsel, yaitu pentingnya kita bekerja dengan baik untuk negeri sendiri. kita tak pernah benar-benar bisa melihat suatu negara yang terlihat 'indah', tanpa tahu sebesar apa upaya para penduduknya. Sebelumnya... saya hanya tahu produk 'Samsung' yang terkenal, artis yang rupawan nan memikat lewat drama, serta hal lain yang menjadikan Korsel sebagai negara yang juga diperhitungkan kancah dunia. Sayangnya, saya baru menyadari bahwa sebuah negara bernama Korsel bisa jadi terkenal dan memikat tak lepas dari hasil kerja keras warganya. Pro kontra tentang negara ini pasti ada, tapi mempopulerkan suatu negara sebagai 'brand' yang diperhitungkan oleh banyak penduduk dunia...bukanlah hal mudah. :)
Twitter: @alfari_12
IG: @alfathfr
- Gangnam Style, lagu dan tariannya itu enerjik sangat, Mbak :D
ReplyDelete- Perseteruan antara Korsel dan Korut yang belum usai
- Dulu pernah jadi fans berat Manchester United (sekarang masih sih tapi gak seberat dulu. Lha??) Salah satu pemainnya itu ada yang dari Asia, Korea Selatan, Park Ji Sung.. Wah, salut. Dia bisa masuk di MU.
Twitter : @fitt_rilaily
IG : @fitt_rilaily
Korea, waktu denger kata korea itu yang pertama teringat yaitu Lim min Ho dan juga Kimchi. Makanan khas Korea itu, bagaimana rasanya kalau makannya ditemani sama Lim Min Ho... Hahaha
ReplyDeleteHanbok, baju khas korea itu, rasanya ingin sekali mengenakannya yang warna merah seperti yang dikenakan Queen of Seoundeok. Elegan dan cantik pastinya.
Dan Korea itu dulu adalah negara yang ingin kukunjungi, setelah gagal test tinggi badan waktu mau coba ikutan jadi TKI ke Jepang. Hehe... Tapi itupun diurungkan karena waktu itu kurang nyali. Bisa ketemu salju pastinya. Dan merasakan 4 musim yang berbeda dengan tanah kelahiran.
Tren fashion dan juga tren make-up dari korea lebih saya sukai. Awalnya korea itu biasa, setelah ditanya Korea itu apa. Ternyata banyak hal menarik ya disana.
IG :@sukmanyamega
Twitter : @sukmanyamega
"Romantis" atau roman tragis. Jika melihat film-film korea yang begitu laku dikalangan remaja putri saya merasa ironis. Benarkah kisah-kisah yang disuguhkan drama korea terjadi dalam kehidupan nyata di Korea, atau jangan-jangan itu hanya fiksi belaka. Nyatanya banyak artikel yang membahas bahwa kehidupan cinta di Korea tidak seindah yang digambarkan oleh dramanya. Hal ini sangat ramai diperbincangkan dalam dunia meme. Tidak masalah jika menyukai drama-drama ciamik dari negeri ginseng ini, tetapi filter akal sehat kita harus tetap dipakai. Jangan sampai kita menjadikan artis-artis pemerannya sebagai dewa yang selalu kita ikut gaya dan perilakunya. Dari opini ini saya juga berharap munculnya drama-drama Indonesia yang tidak kalah menarik dari drama korea baik dari segi cerita maupun videografinya. Supaya remaja-remaja putri kita terselamatkan dari penyakit panjang angan-angan. Terimakasih...
ReplyDeleteIG :@asepnanang59
Twitter : @@asepnanang59
yang aku ingat dari Korea, adalah Drama Korea nya yang selalu punya jalan cerita yang unik dan antimainstream, dan berbeda dari drama-drama yang lain. mereka kayak menciptakan trend sendiri, bukan tiru tiru ataupun terinspirasi
ReplyDeletetwitter : @farida_271
oh noo..perpanjang sampai akhur bln ..
ReplyDelete