gambar dari sini |
Generasi internet adalah generasi yang paling
beruntung
– William Tanuwijaya, CEO Tokopedia.
Tak dipungkiri, internet telah mendorong banyak
perubahan dalam kehidupan. Salah satu yang paling diuntungkan, siapa lagi kalau
bukan para pebisnis. Dengan internet, pelaku bisnis dapat memasarkan produknya
ke seluruh dunia cukup bermodal gadget dan koneksi internet. Siapapun bisa
terjun menjadi pelaku bisnis meski dengan modal yang minim.
Namun, “keajaiban” internet baru akan bekerja jika pelaku
bisnis mampu menerapkan strategi internet marketing secara tepat, inovatif dan kreatif. Jika masih
terpaku dengan cara konvensional, tentu saja akan mudah dikalahkan oleh para
kompetitor.
Salah satu strategi internet marketing yang populer
saat ini, adalah konten marketing melalui blog
post. Yaitu kegiatan pemasaran yang dilakukan lewat media tulisan / artikel
di blog.
Nah, di sini kita tidak akan membicarakan hal-hal
yang bersifat teknis, seperti riset kata kunci, pengaturan meta tag, melakukan
SEO, dan sebagainya, karena semua ini dapat dengan mudah anda temukan di
buku-buku panduan tentang konten marketing dan juga di internet.
Tetapi saya akan memperkenalkan sebuah konsep konten
marketing yang disebut “edutainment”. Ini merupakan penggabungan dua kata : education dan entertainment. Jadi, sebuah konten marketing yang baik harus
memiliki unsur edukasi sekaligus hiburan. Atau dengan kata lain, konten
marketing berkonsep edutainment,
adalah konten marketing yang mampu
mengedukasi calon konsumennya dengan cara yang disenangi konsumen atau yang
menghibur.
Sesuai namanya, berikut adalah syarat-syarat yang harus
dimiliki konten marketing berkonsep edutainment :
1. Proporsi
: Konsep edutainment harus mencerminkan perpaduan proporsional antara unsur edukasi
dan hiburan di dalam sebuah konten marketing. Prosentase proporsi di sini tidak
berarti harus 50 : 50, tetapi bagaimana menyajikan konten marketing secara
seimbang, tidak terlalu pendek atau panjang, tidak terlalu didominasi oleh
tulisan atau gambar, menggunakan bahasa yang mengalir dan mudah dipahami dengan
ditunjang sarana pendukung (foto, video, infografis, dan lain-lain), sehingga secara
keseluruhan menjadi konten yang nyaman dibaca, menyenangkan dan bermanfaat.
2. Fungsi
: Education lebih berorientasi pada misi dan manfaat dari konten, sementara
entertainment memegang fungsi pada tools, yaitu bagaimana memberdayakan
unsur-unsur pendukung untuk membuat konten terlihat menarik dan menghibur.
3. Jenis
: Unsur education pada konten menyajikan tips dan kiat-kiat praktis, pengalaman
inspiratif, artikel motivasi, kisah sukses dan lain-lain. Sedangkan
entertainment menyentuh unsur artistik pendukung seperti foto, video, komik,
infografis, meme, dan juga yang tak kalah penting, bagaimana menuturkan konten
dalam bahasa yang mengalir, mudah dipahami dan disenangi calon konsumen.
Mengapa konsep edutainment adalah konsep terbaik
untuk konten marketing ?
Pertama – karena setiap orang pasti menginginkan
sesuatu yang bermanfaat dan dapat membantu menyelesaikan masalah mereka. Kalau
perlu sebanyak-banyaknya manfaat dan solusi. Survey berikut ini menunjukkan,
bahwa sebagian besar orang cenderung menyukai informasi yang menawarkan banyak
manfaat sebelum menentukan pilihan. Sebaliknya, hanya sebagian kecil saja yang
mencari informasi semata-mata untuk mengetahui tentang produk.
sumber : www.panduanim.com |
Disinilah kelebihan konten marketing berkonsep
edutainment, yaitu memprioritaskan pada mengedukasi calon konsumen dengan menawarkan
manfaat serta solusi dengan cara yang menyenangkan, sehingga konsep edutainment
dapat memenuhi apa yang paling diinginkan calon konsumen.
Kedua – dapat memenuhi kebutuhan pangsa pasar utama,
yaitu golongan masyarakat menengah ke atas. Ritme kehidupan yang kian padat,
membuat tingkat kebutuhan golongan ini akan produk, pengetahuan, pemecahan masalah
dan hiburan juga semakin meningkat.
Namun dalam kesehariannya, sangat sulit untuk
mereka menyisihkan waktu demi memenuhi kebutuhan ini sehingga mengandalkan pemenuhan
itu pada internet. Disinilah konsep edutainment dapat membantu memenuhi
kebutuhan mereka. Saat mereka mencari produk di internet atau sesuatu untuk
membantu mengatasi masalah mereka, konten marketing berkonsep edutainment akan
memberi mereka lebih dari sekadar informasi tentang produk, tetapi juga sekaligus
memuaskan kebutuhan mereka akan pengetahuan, alternatif solusi, sekaligus hiburan.
Ketiga – dapat meningkatkan kepercayaan calon
konsumen dan rasa keterikatan yang lebih kuat. Sederhananya, ketika seorang
calon konsumen dapat memetik manfaat sekaligus merasa terhibur dengan konten
marketing, maka dia pun akan menyukai produk yang ditawarkan, merasa yakin
untuk membeli produk tersebut dan bukan hal sulit pula untuk meningkat menjadi
konsumen yang loyal. Konsep edutainment memosisikan konsumen sebagai mitra dan
bukan sekadar target sasaran. Ini juga akan membuat konsumen merasa lebih
nyaman.
Keempat – memberi kesan yang lebih kuat pada calon
konsumen. Berikut sebagai contoh perbandingan : sebuah provider seluler
menyajikan konten marketing dalam dua versi. Versi A berisi informasi akan kelebihan
produk yang mampu menjangkau daerah-daerah terpencil. Sementara versi B menyajikan
pengalaman nyata tentang seorang petani di daerah pegunungan yang mampu
berkomunikasi dan meningkatkan pemasaran hasil taninya berkat kecanggihan produk
seluler. Versi B ini juga menyajikan meme menarik tentang petani tempo dulu
yang hanya “bersenjatakan” cangkul dan pedati dengan petani di era digital yang
dilengkapi senjata canggih berupa alat komunikasi (gadget). Kira-kira, konten
marketing versi mana yang lebih menarik dan berkesan? Tentu saja konten marketing
versi B bukan?
Untuk dapat
menyusun konten marketing berkonsep edutainment yang baik, ada beberapa langkah
penting harus dilakukan seorang penulis konten, yaitu :
- Perdalam pengetahuan tentang bidang seputar produk
Orientasi dari konsep edutainment adalah
mengedukasi calon konsumen akan manfaat produk, solusi yang bisa diberikan
terkait produk tersebut serta bidang yang melingkupinya. Jadi, ketika kita akan
menulis tentang produk kosmetik, maka orientasi kita tidak sekadar pada
informasi akan jenis dan nama produk, harga dan kegunaannya, dan sebagainya, tetapi
lebih mengedepankan pada edukasi akan manfaat dari produk kosmetik tersebut.
Misalnya bagaimana kosmetik dapat membantu meningkatkan penampilan, kiat
menjaga riasan wajah agar tahan lama, bagaimana tips merias wajah yang praktis,
dan sebagainya. Semua ini akan kita dapatkan dengan cara memperdalam pengetahuan
pada bidang terkait produk tersebut.
- Tingkatkan kreativitas
Untuk meningkatkan skill entertainment
dari konten, kita juga harus mengasah kreativitas dalam memaksimalkan
unsur-unsur artistik pendukung. Misalnya saja dalan hal membuat video tutorial
yang menarik, infografis yang praktis dan representatif, foto-foto atau komik
yang menghibur, dan sebagainya.
- Mengenal karakteristik target konsumen
Sebelum menulis konten marketing, sebaiknya
lakukan survey terhadap calon konsumen. Apa yang disukai, dibutuhkan, dan cara
apa yang paling klik untuk memasarkan produk pada mereka. Contohnya saja, kita
akan menulis tentang fashion wanita dengan target wanita kelas menengah ke atas
yang sangat peduli pada fashion. Maka jenis konten marketing yang biasanya
disukai kalangan ini, adalah artikel yang menyajikan fashion style
selebritis-selebritis ternama, termasuk cara berdandan, memadupadankan busana
dan sebagainya. Dalam konten marketing berkonsep edutainment untuk kalangan
ini, kita bisa menyisipkan video tentang step by step cara dandan ala artis A
misalnya, ataupun foto-foto lucu tentang kasus fashionista para seleb dunia. Dengan
demikian mereka akan mendapat informasi bermanfaat sekaligus merasa terhibur. Pengenalan
karakteristik ini akan mempermudah kita dalam menyusun konten marketing berkonsep
edutainment yang efektif sekaligus tepat sasaran.
- Banyak berlatih menulis
Sebuah konten marketing yang baik
hanya bisa dihasilkan oleh skill menulis yang baik pula. Maka cara paling ampuh
adalah dengan banyak berlatih. Perbanyak latihan menulis dengan bahasa yang
cair dan menyenangkan. Semakin banyak
artikel kita tulis, penuturan kita akan semakin lentur dan enak dibaca. Lebih
baik lagi jika kita dapat mengasah sense of humour dalam tulisan, sehingga
konten marketing memiliki nuansa humor yang cerdas. Cerdas dengan konten
bermuatan edukatif dan bukan sekadar banyolan konyol.
- Perluas pengalaman dan hubungan sosial
Diantara jenis konten terbaik yang
mewakili konsep edutainment adalah pengalaman hidup yang menginspirasi. Ini
karena didalamnya terdapat unsur yang membangkitkan emosi pembaca.
gambar dari sini |
Dari analisa Buzzsumo di atas kita
dapat melihat bahwa 4 (empat) jenis emosi yang paling populer yaitu : kagum,
tertawa, terhibur dan bahagia.
Kekaguman biasanya muncul terhadap
pengalaman hidup seseorang yang memiliki nilai inspiratif. Sedangkan ketiga
jenis emosi yang lain terkait dengan sisi humoris tulisan. Nah, berhubung hanya
segelintir dari kita mampu menampilkan sense of humour yang baik dalam tulisan,
maka kita dapat memilih alternatif pertama yaitu menyajikan pengalaman hidup
inspiratif yang menimbulkan efek kekaguman. Dan ini bisa disajikan dengan baik
jika kita berinteraksi langsung dengan tokoh sumber inspirasi tersebut ataupun menggalinya
dari pengalaman kita sendiri. Sentuhan emosi dari konten marketing yang kita
tulis akan terasa jauh lebih kuat dibandingkan dengan hanya mencarinya di
internet.
- Berorientasi pada pembaca (calon konsumen)
Dalam menulis konten marketing
berkonsep edutainment, selalu pikirkan manfaat apa yang bisa diperoleh pembaca atau
calon konsumen dari artikel kita, bagaimana agar tulisan kita menyenangkan hati
mereka bahkan membuat mereka jatuh cinta pada tulisan-tulisan kita. Kalau
perlu, usai menuliskannya kita posisikan diri sebagai calon konsumen saat
membacanya dan tanyakan : Sudahkah artikel kita mengandung unsur edukasi yang
bermanfaat dan menyenangkan? Sudahkah kita merasakan manfaat dari artikel
tersebut? Sudahkah kita merasa terhibur dan tertarik untuk mengetahui lebih
lanjut tentang produknya? Dan sebagainya. Jika kita sudah berorientasi pada
pembaca, maka kita juga akan terdorong untuk selalu berusaha menyajikan yang
terbaik.
Demikianlah beberapa hal seputar konsep edutainment
dalam konten marketing. Dengan konsep ini, pemasaran produk dapat dilakukan secara
efektif, menyenangkan, memberi ekstra manfaat kepada calon konsumen serta
memudahkan dalam meningkatkan loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk.
Daftar pustaka :
Helianthusonfri, Jefferly. Blog Gratis dan Praktis
Omzet Fantastis. Jakarta. Elexmedia : 2015.
Ini cara terbaru Mbak, konsep pembelajaran yang mengibhur, sip pokonya
ReplyDeleteTrima kasih :)
Deletemantep banget mba... artikelnya mencerahkan sekali,.. makasih :)
ReplyDeleteSama2 :)
Deletekonten yang baik di barengi cerita menarik
ReplyDeletekonten yang bagus sangat baik di mata google
ReplyDeleteSetujuuuu
ReplyDeletethank you wuri udah berkunjung :)
Deletemantab banget teoritis....
ReplyDeletetrims ya udah mampir :)
Deletetips marketing yang cakep mbak :)
ReplyDeletethank you mbak Dwi :)
DeleteSiiip...
ReplyDeleteSiap praktekan...
Makasih sharenya ya, Mba
sama2 :)
Deleteterima kasih, saya cek web saya dan langsung praktekan sesuai artikel ini
ReplyDeleteEdutainment memang bagus mba, karena bertahap dan ideal juga untuk menebar awareness dan membentuk branding. Ujung ujungnya kalau terjadi sales bisa dengan harga tinggi. Karna brand value yang tinggi
ReplyDeleteWahh....bagus banget, Terima kasih ilmunya mbak ^_^
ReplyDeleteGROSIR BONEKA WISUDA
FRANCHISE LAUNDRY
KAOS POLOS
JILBAB BAYI
BOTOL PLASTIK
Konten yang sangat menarik Cheers toko bunga
ReplyDeleteNaimlog
ReplyDeleteArtikel yang menarik sekali, thanks..
ReplyDeleteTerima kasih banyak artikelnya, sangat informatif
ReplyDelete