gambar dari sini |
Melanjutkan tulisan sebelumnya
tentang ciri-ciri orang fasik, kali ini saya mau ngobrol tentang gimana cara
kita menyikapi informasi yang disampaikan seseorang, sementara kita sendiri
nggak tahu persis itu orang masuk golongan fasik atau tidak.
Nah, berhubung sekarang dimensi
dunia kita ada dua : dunia nyata dan dunia maya, jadi cara menyikapinya
juga berbeda-beda. Kita bahas yang di dunia nyata dulu ya. Ini beberapa tips
yang dapat kita lakukan dalam rangka menyikapi informasi :
- Filter informasinya
Jenis informasi
itu ada bermacam-macam. Ada yang butuh analisa terlebih dulu tetapi ada juga
yang butuh solusi instan. Jadi kalau misalnya kepada kita datang informasi kaya
begini nih : “Buuu, cepet keluaar, rumah pak A kebakaraan!” disertai ekspresi
informannya yang superpanik, ditambah lagi rumah pak A hanya berjarak beberapa
rumah, lalu kita lihat ada asap hitam mengepul, informasi yang model begini mah
harus direspon dengan cepat, karena menyangkut keselamatan. Tetapi kalau
informasinya memerlukan tindak lanjut yang harus dipikirin terlebih dulu, kita sebaiknya melangkah ke tips berikutnya.
2. Perhatikan dan dengarkan dengan saksama
Tidak semua
informasi yang tampak penting sebenarnya penting. Terdapat informasi yang
sebenarnya selevel dengan rumor atau gossip atau ghibah belaka. Misalnya
gini nih : “Bu, kemarin si B jelek-jelekin ibu tuh di depan boss.”
Nah,yang seperti
ini sebenernya lebih berpotensi menjadi sejenis ghibah atau bahkan menghasut. Jadi,
sebelum kita telanjur menganggap itu benar dan jadi berprasangka pada si B,
mending kita lakuin tips selanjutnya.
3. Lihat siapa informannya
Jika si pembawa
informasi orang yang sudah kita kenal dekat, kita bisa lebih mudah
mengira-ngira tingkat keabsahannya. Orang yang terbiasa bicara jujur dengan
yang terbiasa mengghibah tentu berbeda level trustable-nya. Dan jika kita tidak
mengenal dekat orang tersebut, kita bisa bertanya pada orang-orang yang
mengenalnya. Tentu saja mereka yang juga dapat kita percaya ya.
Itu sebabnya
anjuran islam agar pemeluknya berlaku jujur itu penting banget ya teman. Dan betapa
islam sangat melaknat orang yang munafik. Coba aja bayangin, kalau hidup kita dikelilingi
oleh orang-orang yang nggak jujur, sudah pasti kita akan sulit mendapatkan
ketenangan dan kebahagiaan, bukan?
4. Tabayyun
Tabayyun atau
mendalami masalah adalah hal yang sangat dianjurkan dalam islam. Saat ini,
banyak terjadi perpecahan, permusuhan dan perselisihan yang disebabkan tidak
adanya itikad tabayyun antara kedua belah pihak yang bertikai. Mereka lebih
mempercayai sang informan yang bertujuan memecah belah ketimbang mempercayai
kebenaran.
Perintah untuk
tabayyun ini juga turut termaktub dalam surat Al-Hujurat ayat 6 pada kalimat :
telitilah kebenarannya.
Syaikh Sholih
Fauzan hafidzahullah berkata: ”Hendaknya kita pelan-pelan dalam menanggapi
suatu perkataan, tidak terburu-buru, tidak tergesa-gesa menghukumi orang,
hendaknya tabayyun. Sebagaimana firman Alloh ‘Azza wa Jalla dalam QS.
al-Hujurot[49]: 6 dan QS. an-Nisa[4]: 94.” (al-Muntaqo min Fatawa al-Fauzan:
3/25).
Nah, salah satu
wujud tabayyun ini dapat kita lakukan dengan saling mempertemukan sang informan
dengan pihak yang dicurigai. Cross-check gitu deh. Bener nggak sih yang
disampaikan sang informan? Atau jangan-jangan hanya ghibah belaka? Lagi-lagi,
kejujuran menjadi syarat mutlak di sini.
So, seiring kita
berhati-hati dalam menyikapi informasi, sifat jujur ini juga harus tetap kita
tegakkan ya teman?
yang mudah adalah siapa yang beri info,apa di a baik atau memang sukanya mengadu domba
ReplyDeletebenar atau tidaknya kita harus pintar memilih
ReplyDeletenice artikel
ReplyDeleteterimakasih infonya
ReplyDeletetidak mudah tapi pasti bisa yaaa mak :)
ReplyDelete