Ini menjadi buku
pengembangan dan motivasi diri ke-3 terbitan Indiva, yang saya baca minggu ini.
Dan saat menuntaskan buku ini, semestinya buku inilah yang berada di urutan
pertama bacaan saya, baru kemudian Find Your Potency (FYP) dan terakhir Ya Aku
Bisa! Juara Sepanjang Masa (YAB!JSM).
Pertama, karena dibanding
kedua buku di atas, buku ini adalah yang duluan terbit, dan secara konten pula,
bahasannya memang lebih general dan baru menyentuh tatanan basic ketimbang buku
FYP dan YAB!JSM yang lebih spesifik.
Buku ini dibuka
dengan bab (atau di dalam buku disebut penulis dengan bagian) tentang
pengenalan diri, yaitu melalui pengenalan terhadap tiga aspek kehidupan manusia
menurut Ludwig Klages : materi, struktur dan kualitas atau sifat. Aspek materi
meliputi ingatan atau kenangan dan daya atau cara. Struktur kepribadian dibagi
atas temperamen, perasaan dan daya ekspresi, sedangkan kualitas kepribadian dapat
dilihat dari tiga kategori : penguasaan diri, nafsu rohaniah dan hawa nafsu.
Pada bab
selanjutnya diuraikan tentang jurus-jurus ampuh untuk menuju kesuksesan, yang
dibagi penulis dalam jurus Fight to Flight, Jurus Langkah Seribu dan Jurus
MHMMD. Bab ini diperkuat dengan bahasan pada bab berikutnya yaitu tentang rahasia
kesuksesan, bagaimana membangun persepsi positif pada bab Gue Bisa, dan
diakhiri dengan Bab berisi kisah napak tilas beberapa tokoh dalam mencapai
kesuksesannya, diantaranya Helvy Tiana Rosa, Garin Nugroho dan Aa Gym.
Sebagai sebuah
buku yang dari kemasan dan konten, lebih cocok ditujukan untuk kalangan pembaca
muda dan remaja, terdapat beberapa bagian uraian yang porsinya masih minim dan
penggunaan bahasa yang kurang lentur dalam mengkomunikasikan makna tekstual
kepada pembaca. Contohnya saja ketika penulis menjelaskan makna “Aku” sebagai “Aku
Umum” dan “Aku Pribadi”, masih belum tergambar secara komplit dan gamblang mengapa
nafsu rohani dan keinsyafan digolongkan sebagai “Aku Umum”, dan hawa nafsu
serta egoisme digolongkan sebagai “Aku Pribadi”. Jika kedua jenis “Aku” ini
tujuannya untuk menjelaskan sesuatu yang positif dan negatif pada diri manusia,
mungkin akan lebih mudah jika langsung saja menyebutnya sebagai “Aku Positif”
dan “Aku Negatif”. Juga tidak ada penjelasan khusus akan dasar teori ini,
apakah merupakan konklusi dan penafsiran penulis sendiri terhadap beberapa
referensi ataukah memang didasarkan pada teori ahli.
Pada bab yang
membahas jurus-jurus ampuh, antara jurus yang satu dengan yang lain, terutama
jurus Langkah Seribu dan Jurus MHMMD, sepertinya hanya merupakan repetisi meski
bersumber dari referensi yang berbeda. Dalam Jurus Langkah Seribu, dipaparkan
lima langkah meraih masa depan yang cemerlang, yaitu niat, persiapan,
referensi, mengikuti pelatihan dan praktekkan. Sementara dalam Jurus MHMMD
(Mengelola Hidup dan Merancang Masa Depan), dipaparkan tahapan berupa penetapan
tujuan, rencana dan proses pencapaian.
Repetisi kembali
terjadi pada bab berikutnya berjudul Gue Bisa, di mana masing-masing sub bab,
jika disimpulkan, sebenarnya adalah merupakan pemecahan dari satu tema pokok
yaitu membentuk persepsi positif. Bahkan dari judul-judul sub babnya saja sudah
menggambarkan pengulangan tersebut : “Berpikir Bahwa Gue Bisa”, “Tidak Pernah
Berpikir ‘Gue Gagal”, “Apa yang ada dalam pikiranku ‘Itulah Gue”, dan
seterusnya.
Penyebutan yang
inkonsisten terhadap penomoran pada tahapan yang sama juga membuat konten buku
ini sedikit membingungkan. Misalnya saja, di awal menggunakan sebutan “pertama”, tapi yang seterusnya menggunakan “langkah
kedua”, selanjutnya lagi menggunakan penomoran “a,b, c”.
Terlepas dari
hal-hal di atas, buku ini bisa menjadi pengisi waktu senggang sebagai bacaan yang
bermanfaat, kontennya juga masih relevan dengan kekinian, dan ukurannya yang mungil membuatnya mudah untuk dibawa bepergian.
Judul : Gue Bisa Jadi Yang Gue Mau
Penulis : A. Adenata
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Tebal : 160 hal
Jenis : Non Fiksi
Terbit : November 2007
ISBN : 978791397162
No comments