Sinopsis :
Kisah ini dibuka
oleh prolog tentang Rasi dan teman-temannya yang tengah menonton film horor,
dan diantara mereka, hanya Rasi yang tidak takut. Menurut Rasi, mamanya pernah bercerita kalau waktu kecil dia
pernah didatangi hantu, bahkan Rasi sempat ngobrol dan menyerang sang hantu. Itulah
sebabnya Rasi tidak pernah takut hantu.
Dan....keping-keping
puzzle cerita pun dimulai. Berawal dari Rasi yang bertemu dan berkenalan dengan
sosok cowok misterius bernama Raja di atap BIM (Bandung Indah Mall), lalu
ketika Rasi bertemu lagi dengan Raja dalam sebuah even pertandingan basket,
Raja justru seperti tidak mengenalnya. Kisah berlanjut dengan pertemuan Rasi dan
seorang gadis mirip boneka Jepang bernama Ayara yang tersesat, dan pertemuan
ini menggiring mereka berdua dalam jalinan persahabatan. Ayara yang lemah,
sakit-sakitan, rapuh dan terkucil dari pergaulan merasa sangat bahagia karena Rasi mau bersahabat dengannya.
Di sisi lain,
Rasi juga kian akrab dengan Raja meski cowok itu selalu bersikap aneh. Kadang
baik dan perhatian, kadang jutek dan kasar, kadang sok romantis, kadang seakan
mengalami amnesia hingga tak mengingat apa yang sudah dilakukannya terhadap
Rasi.
Pelan tapi
pasti, bibit-bibit cinta pun mulai tumbuh di hati Rasi terhadap Raja. Namun
belum lagi bibit ini tumbuh bersemi, Rasi kemudian mengetahui kalau Raja adalah
kekasih Ayara, meski hubungan keduanya pun terkesan aneh. Kisah mereka ini pun diselingi kisah masa kecil masing-masing, dimana Rasi punya teman kecil bernama Alex dan Ayara memiliki sahabat kecil yang ia panggil Bim Bim.
Seiring perjalanan lika-liku hubungan mereka, satu demi satu misteri tentang Raja mulai mencuat ke permukaan. Misteri yang menggiring Rasi kian jauh terlibat di dalam kehidupan Raja hingga akhirnya berhasil membuka tabir misteri yang selama ini menyelubungi sosok Raja.
Seiring perjalanan lika-liku hubungan mereka, satu demi satu misteri tentang Raja mulai mencuat ke permukaan. Misteri yang menggiring Rasi kian jauh terlibat di dalam kehidupan Raja hingga akhirnya berhasil membuka tabir misteri yang selama ini menyelubungi sosok Raja.
Siapa sebenarnya
Raja? Mengapa dia selalu berubah-ubah sikap kepada Rasi? Bagaimana sesungguhnya
bentuk hubungan Raja dengan Ayara? Adakah semua ini punya benang merah dengan sahabat kecil Ayara dan Rasi?
Sesuai judulnya,
novel setebal 286 halaman ini akan
membawa pembaca menelusuri rangkaian puzzle demi puzzle cerita hingga lembar
terakhir. Selalu ada unsur misteri yang mendorong untuk terus membalik lembar
berikutnya. Penulis begitu lincah dan piawai memancing rasa penasaran dengan teknik
menyisakan rahasia pada akhir setiap bab atau seperti memberikan teaser lalu membuka
bab berikutnya dengan adegan baru atau pun memindahkan pov pada tokoh
lainnya, sehingga plot misteri dari novel ini tetap terjaga baik hingga akhir cerita.
Di sini, saya
mencoba menyajikan resensi dalam bentuk puzzle juga agar seirama
dengan novelnya. Puzzle berasal dari bahasa Inggris yang berarti teka-teki atau
bongkar pasang. Dan dalam permainan puzzle, pemainnya dituntut untuk bisa
menyusun gambar atau potongan bentuk hingga menjadi gambar ataupun susunan yang
utuh.
Demikian pulalah
halnya dalam menyusun sebuah novel, setidaknya ada 5 (lima) keping puzzle yang harus
tersusun rapi agar cerita dapat terbangun dengan solid, yaitu tema, narasi dan
pov, karakter, alur dan plot, serta latar tempat. Jika salah satu puzzle ini dihilangkan
atau tidak dilibatkan, maka novel tidak akan terbangun secara utuh. Bayangkan
jika novel tanpa karakter, siapa yang akan menggerakkan cerita? Atau novel tanpa
tema, sudah pasti hanya akan menghasilkan sebuah cerita yang mengambang.
Nah, berikut ini
uraian kelima puzzle yang merangkai novel ini, yaitu :
Puzzle 1 : tema.
Tema novel ini sebenarnya tidak berangkat dari ide yang benar-benar
baru. Kisah tentang konflik saudara kembar, dimana yang satu memerankan atau
menggantikan posisi kembarannya karena alasan tertentu, telah beberapa kali muncul
secara visual di layar televisi, layar lebar maupun yang dituangkan dalam
bentuk novel atau komik. Salah satunya adalah serial drama televisi Taiwan favorit
saya berjudul the Twins, dimana kedua tokohnya harus berganti peran setelah
salah satu dari mereka mengalami operasi wajah pasca kecelakaan.
drama Taiwan the Twins (2004), gambar diambil disini |
Tetapi, tentu saja ini
bukan sebuah kelemahan. Karena, bukankah tidak ada lagi ide yang
benar-benar orisinil saat ini? Justru kepiawaian penulis teruji pada
kemampuannya mengolah ide yang biasa dan klise menjadi sesuatu yang baru,
kreatif dan tidak mainstream. Dan untuk novel ini, di antara trend novel remaja
yang mengangkat tema cinta, persahabatan, atau pun permasalahan dunia remaja
pada umumnya seperti pencarian identitas diri, kompetisi, dan
lain-lain, langkah penulis untuk mengangkat tema tentang kisah cinta remaja
yang melibatkan dua saudara kembar, lalu menggabungkannya dengan unsur misteri
yang sedikit beraroma supranatural, selipan sub-konflik berupa perilaku bullying di sekolah dan konflik remaja - orang tua, terbukti memberikan warna tersendiri dan
menunjukkan sebuah upaya kreatif dalam penulisan fiksi remaja.
Puzzle 2 : karakter
Novel ini digerakkan
oleh 3 (tiga) tokoh sentral, yaitu Rasi, Raja dan Ayara. Ketiga karakter ini berhasil
digambarkan secara kuat oleh penulis, sehingga pembaca dapat mengenal secara
spesifik ciri-ciri fisik, psikis dan sifat masing-masing tokoh
tersebut. Rasi yang memiliki indera keenam, hobi memotret, pemberani dan sangat perhatian,
Raja yang misterius (saya memilih untuk tidak menjelaskan secara spesifik
tentang Raja, karena puzzle karakter yang satu ini sangat berpotensi menjadi
spoiler bila dibuka identitasnya), dan Ayara yang digambarkan mirip boneka
Jepang, lemah dan sering sakit-sakitan sejak kecil juga kerap menjadi sasaran
bully dari teman-teman sekolahnya.
Selain itu, juga
terdapat beberapa karakter pendukung seperti teman-teman Rasi dan Raja, orang
tua Raja dan Ayara, teman-teman sekolah yang mem-bully Ayara, dan lain-lain
yang turut meramaikan kisah ini sesuai porsinya masing-masing.
Puzzle 3 : narasi dan
pov (point of view)
Novel ini dinarasikan
dengan pov 3 secara bergantian oleh ketiga tokoh utamanya (Rasi,
Raja dan Ayara). Bahasa dan dialog dalam novel ini sangat sesuai dengan
genrenya sebagai novel remaja, yaitu bercirikan lincah, dinamis, ringan,
meremaja dan menggunakan pilihan kosakata yang tidak rumit. Paduan ini membuat
jalinan kisah dalam novel ini sangat mudah dinikmati dan mengasyikkan untuk
dibaca hingga akhir.
Puzzle 4 : alur dan
plot
Novel ini menggunakan
alur campuran, yaitu alur maju dengan diselingi flashback kisah masa kecil dan
masa lalu ketiga tokoh utamanya. Seperti telah disebutkan, bahwa penuturan
penulis yang lancar dan lincah mengalirmembuat penggunaan alur campuran ini
dapat dinikmati dengan mudah dan tidak menimbulkan kebingungan.
Diantara semua puzzle
penyusun novel ini, saya pikir, puzzle plot adalah juaranya dalam
membuktikan kepiawaian penulis. Tak dipungkiri, bahwa plot yang berunsur
misteri dan suspense memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi. Penulis harus
sangat berhati-hati dalam menyusun setiap rangkaian hubungan sebab akibat untuk
mencegah terjadinya plothole, dan di sisi lain juga harus tetap menahan rahasia agar
rasa penasaran pembaca tetap bertahan hingga ending. Dan dalam hal ini, penulis
sangat berhasil melakukannya.
Beberapa clue atau petunjuk dan informasi disebar
secara bertahap dan tidak langsung dibuka lebar pada bab-bab awal, dan hebatnya
lagi, setiap informasi dan petunjuk yang diberikan memiliki relevansi dengan plot
pada bab-bab berikutnya, hingga tidak dianjurkan untuk membaca novel ini secara
skip atau melompat-lompat, karena kehilangan satu clue bisa menimbulkan
kebingungan saat membaca kelanjutannya.
Meski demikian, plot dalam
novel ini juga memiliki tingkat kerawanan cukup tinggi. Saya membayangkan jika
satu keping puzzle clue-nya dihilangkan, maka rangkaian misteri
selanjutnya pun terancam bubar. Contohnya saja, jika Rasi tidak diceritakan
memiliki indera keenam, maka tidak mungkin Rasi mampu mengenali siapa
sebenarnya yang menemuinya di atap BIM, atau jika penulis langsung menggunakan
nama asli dari tokoh “sebenarnya” dibalik sosok Raja, maka misteri kisah ini
pun bisa terungkap di saat cerita baru bergerak beberapa bab saja.
Salah satu bagian
penting dari alur dan plot adalah konflik. Ada beberapa konflik dan sub konflik
yang dihadirkan dalam novel ini. Diantaranya konflik perseteruan antara Rasi
dan Raja saat Rasi mulai mencium misteri kehidupan dan masa lalu Raja, konflik
cinta segitiga antara Rasi – Raja – Ayara yang juga dipengaruhi oleh kondisi
psikis dan fisik Ayara, sub konflik pertentangan antara Raja dengan kedua orang
tuanya, kisah bully terhadap Ayara oleh teman-temannya dan
sibling rivalry antara Raja dan saudara kembarnya.
Untuk elemen yang satu
ini, penulis berhasil mengemas konflik secara bertahap dan menghadirkan solusi
demi solusi yang cukup proporsional. Kisah cinta khas dunia remaja juga
berkontribusi memberikan warna dan kesan manis pada novel dengan gambar sampul
yang cukup menarik ini. Termasuk beberapa adegan manis yang mengingatkan saya
pada visualisasi drama Korea.
Puzzle 5 : latar tempat
Keseluruhan kisah ini
mengambil latar tempat di Bandung, dengan menampilkan beberapa objek seperti
BIM, lapangan basket, Studio Trans, sekolah, dan lain-lain. Meski tidak
dideskripsikan terlalu detil, secara keseluruhan latar tempat yang dibangun
cukup mendukung perjalanan cerita.
Dengan semua kelebihan
tersebut, bukan berarti novel ini tak menyimpan hal-hal yang terasa janggal. Bagi
anda yang hobi bermain puzzle, saat memainkannya, selain merasa asyik dan seru,
terkadang juga pernah merasa sebel, bingung atau geregetan, bukan? Bisa jadi
karena gagal menemukan potongan puzzle yang tepat atau pun waktu yang digunakan
untuk menyelesaikan permainan puzzle ternyata sangat lambat. Nah, pengalaman
membaca novel ini pun tak luput dari beberapa hal yang bikin saya geregetan dan
bertanya-tanya , antara lain :
- Tak dipungkiri, bahwa tingkat kesulitan yang tinggi dalam merangkai cerita berunsur suspense, sangat berkemungkinan memunculkan adegan-adegan kebetulan. Novel ini pun tak luput dari kehadiran beberapa adegan kebetulan, misalnya pada saat Rasi bertemu Ayara yang kesasar, Rasi yang tak sengaja menguping pertengkaran Rasi dan Raja di toilet, Rasi yang berjalan-jalan dan tahu-tahu sampai di depan sebuah rumah yang tak lain adalah kediaman Raja, dan lain-lain.
- Pada halaman 16, terdapat adegan dimana Rasi menemukan police line yang berjuntai ke lantai pada pintu besi menuju atap BIM. Padahal peristiwa yang terjadi di atap BIM itu sudah berlangsung empat tahun lalu, jadi semestinya police line itu telah dicabut.
- Pada adegan tangan Ayara tertimpa penutup piano karena ulah Alex, apakah kira-kira cukup logis jika tindakan itu bisa membuat saraf-saraf tangan jadi terputus hingga Ayara tak bisa lagi bermain piano? Dan jika hal itu membuat Ayara jadi membenci Alex, mengapa pada kisah selanjutnya (saat mereka tumbuh remaja) justru Ayara ngotot menganggap Alex kekasihnya demi “menghidupkan” kenangannya akan kekasihnya yang telah tiada dan tak lain adalah saudara kembar Alex? Cukupkah hal ini dibangun oleh alasan bahwa Ayara tidak bisa menerima kenyataan akan kepergian kekasihnya?
- Deskripsi adegan bully terhadap Ayara, saya
pikir terasa sedikit berlebihan. Seseorang yang rapuh dan
sakit-sakitan, lebih masuk akal jika digambarkan memancing perasaan iba dan
simpati, atau cukup dikucilkan saja, dan bukannya malah di-bully secara “kejam”
hanya karena rebutan cowok sehingga mengesankan para remaja pembully itu adalah
sekelompok remaja berjiwa bar-bar dan tak punya belas kasihan. Toh alasan
dikucilkan saja, sudah cukup untuk membentuk karakter remaja yang rapuh dan merasa kesepian seperti Ayara,
karena bagi remaja, persahabatan dan bersosialisasi adalah hal sangat penting
dan membuat mereka bahagia.
Karakter
Jujur, karakter yang
paling bikin saya geregetan adalah para orang tua dari
tokoh-tokoh utama ini terutama orang tua Raja. Selain porsi peran mereka sangat minim, mereka juga digambarkan sebagai orang tua yang kurang bertanggung jawab, penuntut, kurang perhatian, menjauhi dan membenci sang
anak saat terlibat kenakalan remaja, tidak menyadari saat anak mereka mengalami
depresi juga ketika salah satunya divonis menderita kanker otak, bahkan sang
ibu ikut-ikutan depresi saat kehilangan anak yang dicintainya, lalu sang ayah yang
terlalu sibuk dan baru muncul setelah semuanya terlambat.
Namun demikian, saat
menyelesaikan novel ini, barulah saya memahami bahwa karakter orang tua Raja
sepertinya memang “harus” dikondisikan demikian demi menjaga perjalanan
keping-keping misteri novel ini hingga cerita berakhir.
Lain-lain
Kenapa harus ada banyak
penyakit yang muncul dalam cerita ini ya? Mulai dari kanker otak, masalah
kekebalan imun, hingga depresi. Dan untuk depresi ini
bahkan dialami oleh beberapa tokoh sekaligus, yaitu tokoh Raja, Ayara dan juga
ibunya Raja. Kematian salah satu tokohnya karena bunuh diri, juga peristiwa
dimana Ayara juga hampir bunuh diri, menurut hemat saya, masih bisa digantikan
dengan adegan lain yang tidak menggambarkan sikap pesimis dan putus asa dalam menyelesaikan persoalan,
mengingat novel ini ditujukan untuk pembaca dari segmen usia remaja.
Typo
Beberapa typo dalam
novel ini :
Hal. 32 : kelakukan, harusnya kelakuan
Hal. 37 : tebak-tebakkan, harusnya
tebak-tebakan
Hal.38 : membelalakan, harusnya membelalakkan
Hal. 49 : merongoh, harusnya merogoh
Hal. 57 : menelesup, harusnya menelusup
Terlepas dari hal-hal
yang bikin geregetan tersebut, novel ini sangat asyik untuk dinikmati bahkan
buat pembaca yang sudah tak lagi remaja seperti saya, terselip pesan positif
tentang betapa pentingnya perhatian orang tua terhadap anak, bahwa orang tua
sebaiknya jangan membanding-bandingkan anak dan menuntut mereka menjadi seperti
yang diinginkan, karena hal ini akan berdampak besar pada kondisi psikis mereka
hingga usia remaja.
Novel ini juga akan menggugah kesadaran pembaca tentang
kasih sayang dan keterikatan batin yang sangat kuat antara saudara kembar, dan
bahwa seorang remaja pun punya sikap tanggung jawab yang besar seperti yang
terwakilkan oleh karakter Raja. Serta tentu saja, berkutat pada kenangan indah
masa lalu bukanlah pilihan bijak, karena kenangan tetaplah kenangan, apa yang
harus kita lakukan adalah menerima kenyataan demi melepaskan diri dari belenggu
masa lalu yang hanya menghadirkan kebahagiaan semu.
Sebagaimana Horatius mengungkapkan fungsi sebuah karya sastra yaitu dulce et utile - something sweet and useful, maka novel Love Puzzle ini kiranya mampu memenuhi fungsi tersebut. Sebuah novel yang tak hanya meninggalkan kesan manis, tetapi juga memiliki hal-hal positif yang dapat diteladani pembaca.
Saya kutip dua kalimat favorit saya dari novel ini :
Sebagaimana Horatius mengungkapkan fungsi sebuah karya sastra yaitu dulce et utile - something sweet and useful, maka novel Love Puzzle ini kiranya mampu memenuhi fungsi tersebut. Sebuah novel yang tak hanya meninggalkan kesan manis, tetapi juga memiliki hal-hal positif yang dapat diteladani pembaca.
Kenangan, kadang terasa
lebih nyata dari kenyataan. Seberapa besar pun perjuangan membuat kenangan itu
jadi nyata, kenangan hanya hidup dalam ingatan. (hal. 68).
Apa yang terlihat bisa
menipu, tapi hati selalu tahu kebenarannya. Selalu dengarkan kata hatimu. (hal.
86).
Saya ucapkan salut untuk
penulis, yang telah berhasil mengombinasikan kisah misteri dengan dunia remaja
dalam sebuah novel yang menarik, unik dan memberi pengalaman membaca yang seru
dan mengasyikkan. Saya jadi teringat masa remaja dulu, saya yang begitu
tergila-gila dengan novel-novel detektif terkadang sampai lupa makan, minum dan
istirahat siang kalau sudah tenggelam dalam bacaan yang seru-seru.
Ternyata,
belasan tahun berlalu, saya kembali mengalaminya saat membaca novel Love Puzzle,
dan rasanya tak rela saat tahu-tahu saja “perjalanan” bersama novel ini sudah tiba
pada lembar terakhir. Saya rekomendasikan novel ini padamu – baik remaja
maupun dewasa - yang menggemari pengalaman membaca yang mengasyikkan dan tidak
mainstream. Dan berhati-hatilah, karena menikmati keping-keping puzzle dalam
novel ini bisa bikin kamu lupa dunia!
Judul : Love Puzzle
Penulis : Eva Sri Rahayu
Penerbit : Nourabooks
Tebal : 286 hal
Genre : Fiksi
Terbit : 2013
ISBN : 9786021606049
Resensi ini diikutsertakan dalam Lomba review Love Puzzle, yang didukung oleh :
Yuk, ikuti book trailernya di sini :
Uwwwooowww..resensi mantap, Mbak!! ;)
ReplyDeletemakasih luckty udah mampir :)
ReplyDeletewowww... resensi ini luar biasa keren. Baguuuuus. two thumb up buat mb lyta
ReplyDeleteWaduh, ketinggian pujiannya mbak eky, btw, thanks ya udah setia berkunjung :-)
ReplyDeleteKomplit bangeeeet.. ulasannya mendalam. ehem,. calon juara lagi nih ;)
ReplyDeleteKomplit bangeeeet.. ulasannya mendalam. ehem,. calon juara lagi nih ;)
ReplyDeleteKomplit bangeeeet.. ulasannya mendalam. ehem,. calon juara lagi nih ;)
ReplyDeleteKomplit bangeeeet.. ulasannya mendalam. ehem,. calon juara lagi nih ;)
ReplyDeleteAihh saan semangat banget recomment ampe 4x, hihihi
ReplyDeleteTerima kasih reviewnya, Mbak Riawani ^_^
ReplyDeleteKritik dan sarannya sangat berarti untuk lebih baik ke depannya.
Lengkap dan dituliskan dengan cantik reviewnya Mbak ^^b
ReplyDeleteUdah naksir buku ini pas baca review nya di blognya Kak Luckty, ternyata Mbak Lyta juga pernah nulis toh *lagi iseng baca2 resensi orang XD*
ReplyDeleteTambah pengin baca deh jadinyaaaa.... Tapi aku baca resensinya Mbak Lyta juga mesti lompat-lompat sana sini supaya nggak kecipratan spoiler. Hehehehe