IKHLAS TIDAK MUDAH
Terkadang, sisi manusiawi kita tak sadar mendorong kita untuk menjadi penuntut.
Merasa sudah memberi, menuntut ingin diterima.
Merasa sudah berjuang keras, menuntut ingin hasil yang maksimal.
Merasa sudah menyampaikan/menuliskan sesuatu, minimal ada respon.
Padahal, terkadang kita lupa, teritori kita hanyalah pada usaha, bukan pada hasil.
hasil adalah teritori Allah.
Mungkin, hari ini kita memberi, tapi balasannya tidak 'dititipkan'Nya
lewat tangan orang yang kita beri, melainkan lewat tangan yang lain
Mungkin, hari ini kita berjuang, hasilnya belum akan nampak sekarang,
tetapi pada suatu masa nanti, karena Dia ingin terlebih dulu menguji
kita dengan kesabaran
Mungkin, hari ini kita sudah merasa
menulis/menyampaikan banyak hal, tapi responnya sepi-sepi saja, tapi
siapa tahu saja, diluar sana, ada mereka yang terinspirasi dari apa yang
kita tulis dengan ijinNya tanpa kita mengetahuinya, lalu mereka
melakukannya, dan selama itu pulalah, ada pahala jariah yang mengalir
pada diri kita, tidakkah itu luar biasa?
Dan terkadang, kita
juga lupa, bahwa yang paling mudah mengetuk arasyNya adalah keikhlasan,
jadi, alangkah sayangnya, saat menyertai semua usaha, pemberian, amal
dan muamalah dengan keluh kesah dan tuntutan.
Memang, keikhlasan tak semudah diucapkan, tetapi, keikhlasan adalah yang membuat menjalani hidup ini menjadi jauh lebih mudah
Setuju banget Mbak. Saya sering baca blog, berita, status fb, atau tweet, walau nggak komen tetap mengambil hikmah dari apa yg dibaca.
ReplyDeletesetuju. hidup kalo nggak landasannya ikhlas, bisa sangat capek dan sia-sia. ikhlas memang sulit, tapi layak dipelajari meski butuh seumur hidup baru bisa menguasainya.
ReplyDelete