Penulis : Oci YM dan Naqiyyah Syam
Penerbit : Al-Maghfirah
Tahun : 2013
Tebal : 202 hal
Saat pertama membaca judul buku yang cukup panjang ini, terus terang, saya merasa sedikit "keder", maklum, sebagai muslim yang masih dhaif dan miskin ilmu, ini adalah reaksi pertama saya yang sering muncul untuk sebuah panduan beragama yang didahului dengan kata-kata "dosa", ancaman, dan sebagainya, apalagi, saat membaca sinopsis pada back cover yang langsung me-list dosa-dosa istri sebagaimana dimaksud oleh judul buku ini. Saya sempat berpikir, untuk apa lagi ada pembahasan di dalamnya, kalau judul di depan dan sinopsis panjang di belakang sudah menyampaikan dengan sangat jelas akan fokus bahasannya.
Tetapi, saat membuka lembar demi lembarnya, sungguh, rasa keder dan persepsi awal saya tsb langsung terpatahkan. Buku ini justru bertutur dengan begitu lembut dan jernih saat menyampaikan fokus bahasan tersebut.Sama sekali tidak ada nuansa mengancam apalagi menakut-nakuti. Gaya bahasa kedua penulisnya pun melebur dengan baik sehingga nyaris tidak terlihat perbedaan.
Buku ini terbagi atas 5 Bab. Dibuka oleh Pembahasan tentang Menggapai Samara, dilanjutkan dengan gambaran singkat bahwa Pernikahan Tak Selamanya Indah, lalu melangkah pada bab utama tentang dosa-dosa istri dimaksud (ini bab yang paling panjang bahasannya), bab tentang figur istri shalihah dan diakhiri dengan doa-doa perekat cinta dalam keluarga.
Memang, apa yang disampaikan oleh buku ini bukanlah sesuatu yang baru, juga tidak disertai pembahasan yang terlalu mendalam, meski demikian, buku ini sangat tepat menjadi recharge, dan reminder untuk para wanita yang sudah berkeluarga akan hal-hal yang mungkin terlupakan di dalam menjalani bahtera.
Apalagi, penataan font yang nyaman dibaca, bahasa yang mudah dipahami, juga cukup update dengan mengupas fenomena jejaring sosial saat ini dalam hubungannya dengan hal2 yang dapat memicu keretakan rumah tangga, membuat buku ini sangat cocok dibaca banyak kalangan termasuk wanita yang belum menikah, atau pun pembaca non fiksi "pemula" seperti saya :). Mungkin, jika beberapa doa pada bab akhir buku ini juga dilengkapi dengan kalimat Bahasa Arabnya akan lebih baik.
Ada satu kisah diantara para figur wanita shalihah yang sangat berkesan buat saya, yaitu kisah Ummu Sulaim. Bagaimana beliau menolak lamaran seorang pria kaya raya bernama Abu Thalhah karena pria itu seorang musyrik, (Abu Thalhah kemudian masuk Islam dan kembali melamar Ummu Sulaim) dan bagaimana beliau merahasiakan kematian anaknya saat suaminya baru pulang dari luar kota, bahkan beliau berdandan cantik dan melayani suaminya dengan sepenuh hati, barulah beliau menyampaikan kabar duka tentang anaknya. Subhanallah.
Sukses buat kedua penulisnya. Ditunggu karya-karya berikutnya!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tengkiyu Mbak Lyta atas reviewnya, ijin copas ke blog saya yah ^_^
ReplyDeletesilakan Ci :)
ReplyDeletejazakillah ya mbak udah mereview, keren dan merasa sangat tersanjung direview penulis novel hebat seperti Mbak Riawani Elyta...semoga kita bisa bertemu ya, sukses juga buat buku-buku mbk ya:)
ReplyDeleteselamat mba Naqi dan mba Oci untuk bukunya, semoga laris manis...terlebih setelah di review mba Ria...
ReplyDeleteuntuk mba Ria...kangen berat.*_*
Makasih Mbak Anita, amin doanya:)
ReplyDelete