Alhamdulillah, setelah novel saya "Yang Kedua" berkesempatan mengisi obrolan di ProResensi pada bulan Ramadhan lalu, novel duet saya bareng Shabrina WS yang berjudul "Ping! A Message From Borneo" berkesempatan juga mengisi jadwal obrolan pada hari Sabtu tanggal 29 Sep jam 16.30 wib.
Berikut ini kutipan obrolan saya (RE) dan mbak n mas penyiar (P) dalam obrolan yang berlangsung kira2 lima belas menit itu :
P : Gimana sih bisa kenal dengan Shabrina lalu tiba-tiba muncul ide bersama untuk nulis novel ini dan ikut lomba?
RE : Saya kenal dengan Shabrina WS di facebook sekitar tahun 2010, lalu sekarang kita bergabung di grup facebook Be A Writer dan di situ kita tambah intens berkomunikasi terutama seputar dunia penulisan. Shabrina kemudian pernah meneruskan imel ke saya berisi Petisi Orang Utan, di mana di dalamnya berisi himbauan untuk ikut mengampanyekan pentingnya menjaga habitat orang utan yang hampir punah termasuk tempat tinggalnya yaitu hutan Kalimantan yang kian tergerus oleh pembukaan lahan sawit. Dari sinilah awalnya ide dan motivasi itu. Kami berdua lalu bersama-sama menyusun sinopsis, dan saat baru mulai menulis, pas Bentang Belia ngadain lomba 30 hari 30 buku Bentnag Belia, kita berdua lalu rembugan dan akhirnya sepakat untuk menulis naskah ini untuk diikutkan dalam lomba tsb.
P : Mbak berdua nggak tinggal di Kalimantan, kok bisa kepikiran sih untuk mengangkat cerita tentang orang utan di Kalimantan?
RE : Motivasi awalnya memang dari petisi tsb, dan kita juga nggak berniat muluk-muluk, hanya berharap lewat novel ini, para pembacanya terutama pembaca remaja, karena novel ini segmennya memang buat remaja, agar lebih mengetahui kondisi sebenarnya yang kini tengah terjadi pada salah satu kekayaan yang kita miliki, yaitu orang utan dan hutan Kalimantan yang telah kian punah, dan berharap setidak-tidaknya tumbuh rasa kepedulian kita terhadap lingkungan.
P : Untuk risetnya, apakah pergi langsung ke Kalimantan atau riset dari internet?
RE : Kita berdua nggak pernah ke Kalimantan (aslinya mupeng ^_^), jadi sebagian besar riset dari internet, dan sebagian besar dilakukan Shabrina karena beliau yang menulis bagian cerita si anak orang utan bernama Ping
P : Ke depan apakah punya niat mengeksplorasi cara penulisan yang berbeda lagi?
RE : Insya Allah, inginnya sih menulis tema-tema sosio kultur tetapi penyampaiannya dengan bahasa yang ringan seperti novel Ping agar bisa menjangkau pembaca remaja juga dengan harapan mereka juga bisa suka dan terinspirasi dengan tema-tema semacam ini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sukaaaaa :)
ReplyDeleteMembaca ini seperti mendengar suaramu Mbak :)
hihi, yg diatas udah diedit mbak, yg ngobrol2 gaje gak ditulis
DeleteSaya denger langsung siaran ini, suara Mbak Lyta bagus, padahal by phone yah. Sayang nggak sampai akhir dengerinnya, keburu nai ngajak JJS.
ReplyDeleteBtw, Ping! emang kereeeeen ^_^
makasih oci udah nyempetin dengerin :)
Deletememang mbak Lyta dan mbak Brina keren dari duluuu.
ReplyDeleteJadi pengin denger juga obrolan kajol-nya ...hihihi.
Sukses mbak
Amiin , thanks mb amalia , sukses jg bwt mbk :-)
Delete