Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

Ingin Jadi Reseller? Ketahui Dulu Jenis-Jenisnya  



Seiring dengan banyaknya bentuk bisnis daring atau online, Anda pasti sudah sering mendengar istilah reseller. Istilah reseller sendiri berarti sistem penjualan daring yang mana seseorang melakukan penjualan kembali suatu produk dari pemasok dengan pembelian atau stok produk. Mudahnya, reseller akan melakukan pembelian produk dari distributor atau supplier dalam jumlah besar untuk dijual kembali.


Biasanya, pembelian besar akan membuat reseller mendapatkan harga lebih murah dari harga supplier. Jadi, nantinya produk bisa dijual kembali dengan harga yang sama dengan supplier dengan keuntungan yang pastinya lebih besar. Terlihat sangat menggiurkan, bukan? Inilah mengapa banyak pebisnis pemula yang ingin mengawali langkah jual beli online dalam bentuk reseller.

 

Jenis-Jenis Reseller

Namun, ternyata reseller sendiri terbagi menjadi beberapa jenis. Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk menjadi reseller salah satu produk, sebaiknya ketahui dulu apa saja jenis-jenis reseller. Berikut ulasannya:

1. Reseller dengan Sistem Pembagian Hasil

Pertama ada reseller dengan sistem bagi hasil. Jenis ini memungkinkan komisi yang diperoleh mencapai 50%, dan bisa menjual segala jenis produk. Biasanya, saat menggunakan sistem kerja ini, seorang reseller akan menerapkan sistem bayar lebih dulu.

2. Reseller dengan Sistem Jaminan

Berikutnya adalah reseller dengan sistem jaminan. Sebenarnya, jenis ini sangat jarang ditemui karena tidak sedikit penjual yang tidak setuju dengan konsep transaksi yang dilakukan. Mudahnya, reseller dengan sistem jaminan akan memakai sejumlah uang sebagai agunan untuk bisa memperoleh produk. Jadi, produsen akan aman dari tindak penipuan yang memang kerap ditemui dalam jual beli daring.

3. Reseller dengan Sistem Replika Website

Lalu, ada pula reseller yang dilakukan dengan menggunakan replika website. Jadi, pihak reseller akan mendapatkan website tiruan dari supplier yang dapat digunakan untuk melakukan promosi produk kepada calon konsumen. Selanjutnya, reseller akan mendapatkan komisi apabila terjadi transaksi dari konsumen di dalam replika website tersebut.



4. Reseller dengan Sistem Website Alone

Dibandingkan dengan jenis reseller sebelumnya, sistem website alone disinyalir lebih menguntungkan. Bukan tanpa alasan, melalui website ini, reseller akan lebih leluasa untuk mengatur sekaligus menentukan harga dari produk yang dijual. Selain itu, reseller juga lebih untung dengan adanya banyak diskon dan melakukan transaksi penjualan secara personal melalui website tersebut.

5. Reseller dengan Sistem Beli Jual

Terakhir, ada reseller dengan sistem beli dan jual. Jenis ini mengutamakan pelayanan kepada konsumen. Jadi, reseller hanya perlu melakukan transaksi pembelian seperti yang sudah diatur oleh supplier. Selanjutnya, reseller dapat menjadi anggota dan memperoleh banyak fasilitas, termasuk mendapatkan diskon menarik dan menentukan harga produk sendiri.

 

Lalu, Apa Bedanya dengan Dropship?

Tentu berbeda meski tujuannya sama-sama menjual produk dari supplier untuk mendapatkan keuntungan. Reseller melakukan penjualan dengan cara membeli barang terlebih dahulu alias memiliki stok produk. Sementara dropship tidak mengharuskan demikian dan hanya melakukan promosi produk supplier.

Misalnya, Anda menjadi dropship Evermos. Anda cukup mempromosikan berbagai produk Evermos kepada calon konsumen. Jika terjadi transaksi atau pembelian, Anda langsung menghubungi supplier sekaligus menyerahkan data konsumen. Selanjutnya, supplier akan melakukan pengemasan dan pengiriman barang langsung kepada konsumen.

 

Keuntungan dan Kekurangan Menjadi Reseller

Dibandingkan dengan dropship, reseller memiliki banyak keuntungan. Pertama, seorang reseller bisa menentukan dan mengelola semua stok produk yang sudah dibeli dari supplier. Ini termasuk menentukan berapa banyak stok yang harus dijual, berapa harga yang harus dipasarkan, media promosi seperti apa yang harus digunakan, hingga apa saja bentuk penawaran yang bisa diberikan kepada konsumen dan berapa keuntungan yang didapatkan untuk setiap penjualan.

Selanjutnya, bisnis yang dikelola oleh reseller bisa menjadi lebih berkembang. Sebab, produk yang ditawarkan atau dijual tidak mesti selalu tergantung hanya pada satu supplier. Lalu, reseller juga dapat menjalin koneksi yang positif dengan pelanggan sehingga memiliki konsumen yang loyal.

Akan tetapi, menjadi reseller tentunya tidak semata-mata terus mendapatkan keuntungan. Ada pula sisi kelemahan yang tentunya harus Anda ketahui. Contohnya, modal yang perlu disiapkan untuk menjadi reseller sebenarnya tidak sedikit. Sebab, reseller harus membeli produk dari supplier untuk dapat dijual kembali kepada pelanggan.

Ini artinya, reseller harus dapat merencanakan dan menentukan strategi pemasaran yang tepat sehingga dapat balik modal bahkan memperoleh keuntungan yang menjanjikan. Lalu, reseller juga harus punya tempat khusus untuk menyimpan barang. Apabila barang yang dibeli ternyata tidak laku terjual, reseller harus bersiap menanggung kerugian finansial yang pastinya tidak sedikit.

Lalu, tidak hanya mempromosikan dan penjualan produk, reseller juga harus menjawab semua pertanyaan dan berinteraksi dengan baik, melakukan pengemasan dan pengiriman barang kepada pelanggan sendiri jika tidak memiliki karyawan. Jadi, tentu waktu dan tenaga yang dibutuhkan pun tidak sedikit.

 


Itu tadi jenis reseller yang perlu Anda ketahui. Jika tertarik menjadi reseller, Anda bisa memulainya dengan bergabung di web reseller terbaik Evermos. Anda bisa menjual berbagai produk yang tersedia, terutama produk muslim atau memiliki toko sendiri. Yuk, bergabung sekarang di Evermos!

No comments