Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

Liburan Bersama Paddle Pop ke Planet Mochi : Seru, Bermanfaat, Menyenangkan!

“Ma, habis ini bagusnya Thia ngapain?”

Selama masa pandemi ini, udah nggak terhitung berapa kali putri bungsu saya menanyakan ini. Kadang, saya sampai bingung mau jawab apa lagi, saking seringnya Thia bertanya. Apalagi saat liburan sekolah, banyaknya waktu di rumah ternyata nggak otomatis memancing sejuta ide saya untuk melakukan berbagai keseruan bersama anak. 

 

Untunglah, saya mendapat informasi tentang even liburan ke planet Mochi bersama Paddle Pop. Saya lalu meng-klik tautan pendaftaran yang terdapat di IG Paddle Pop dan melanjutkan pendaftaran melalui Whatssap. Ada 4 (empat) program bermain yang ditawarkan dalam even liburan ke planet Mochi ini, yaitu :

  1. Liburan ke Planet Mochi bareng Mona Ratuliu dan Wonder Fest (Jumat 25 Juni)
  2. Main ke Planet Saturnus bareng Enno Lerian dan Rumah Dandelion (Sabtu 3 Juli)
  3. Main ke Planet Uranus bareng Nana Mirdad dan Mungilmu (Sabtu 10 Juli)
  4. Main ke Planet Jupiter bareng Buumi Playscape dan Melki Bajaj (Sabtu 17 Juli)

 


Dari ke-4 program tersebut, saya memilih program yang ke-4, yaitu Main ke Planet Jupiter bareng Buumi Playscape dan Melki Bajaj.  Meskipun waktunya berdekatan dengan jadwal kuliah saya, saya tetap keukeuh ikutan. Karena jadwal program-program sebelumnya juga selalu berbarengan dengan jadwal saya yang lain.  Kapan lagi saya bisa seseruan bareng anak untuk mengisi liburan mereka, bukan?

Memang, selama masa pandemi, banyak perubahan harus dihadapi, terkadang juga menimbulkan masalah, diantaranya kebosanan yang dirasakan anak karena harus menghabiskan waktu liburan di rumah saja.

Namun di sisi lain, orang tua jadi punya lebih banyak waktu dan kesempatan untuk mempererat bonding dengan anak. (Bonding : ikatan emosional antara orang tua dan anak). Inilah yang saya rasakan dalam dua tahun terakhir. Saya punya lebih banyak waktu bersama anak-anak dan bisa lebih sering berkomunikasi dengan mereka.

Sebagaimana dikatakan oleh psikolog anak, Chitra Annisya, M.Psi, bonding punya manfaat banyak sekali, diantaranya mendorong anak untuk lebih siap beradaptasi dengan lingkungan, lebih mandiri dan berani mencoba berbagai hal baru. Ini tentunya sangat penting dimiliki anak selama masa pandemi ini, ketika anak “terpaksa” menjadi asosial karena minimnya interaksi secara langsung dengan dunia luar. Namun, jika bonding antara anak dan keluarga terjaga dengan baik, maka masalah yang muncul dalam kehidupan sosial anak dapat diminimalisir. 

Liburan virtual ini juga dapat mendukung bonding antara orang tua dan anak lho, Bunda. Sebelum saya menulis tentang ini, kita kembali ke acara Liburan ke Planet Mochi dulu ya. Sesuai program yang saya pilih, maka tujuan liburan virtual kami adalah ke planet Jupiter. Acara terlebih dulu dibuka oleh MC Kak Nurul, yang kemudian memperkenalkan dan mengajak ngobrol bintang tamunya, Melki Bajaj bersama keluarga. Dari bincang-bincang Kak Nurul bersama Bang Melki, apa yang dirasakan keluarga Melki di masa pandemi ini ternyata nggak jauh berbeda dengan kami. Yang biasanya bepergian saat liburan, kini harus menghabiskan liburan di rumah saja. 

 

Kak Nurul dan keluarga Melki Bajaj

Meskipun demikian, saya tetap bersyukur. Ada banyak hikmah dan renungan yang saya dapatkan saat lebih banyak berada di rumah. Insya Allah akan saya tulis pada artikel berbeda. Sekarang, saya mau ceritain tentang keseruan pengalaman liburan ke Planet Mochi dulu nih.

Kak Nurul lalu menginfokan misi apa aja yang akan kami lakukan pada acara ini. Misi yang juga sudah disampaikan melalui WA saat pendaftaran, yaitu : membuat Moon Dough Pottery, bermain Alien Egg Game, serta menghias Paddle Pop Mochi menjadi Mochi Sugar Swirl. 

Sebelum mengerjakan misi ini, Kak Nurul terlebih dahulu memperkenalkan Kak Lintang dari Buumi Playscape. Kak Lintang kemudian mengajak anak-anak untuk ke planet Jupiter dengan naik roket sembari menari diiringi lagu Paddle Pop yang ceria. Anak-anak yang mengikuti acara ini pun begitu semangat menari bersama Kak Lintang.

Kak Lintang mengajak anak-anak menari
 

Setelah menari, kami pun “tiba” di Planet Jupiter. Kak Nurul lalu membeberkan beberapa fakta seputar planet Jupiter, diantaranya :

  • Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari
  • Jupiter adalah planet terbesar di tata surya
  • Nama Jupiter diambil dari nama raja para dewa dalam mitologi Yunani
  • Jupiter memiliki cincin seperti Saturnus, namun sulit untuk dilihat
  • Jupiter dikelilingi oleh bulan

 

Fakta tentang Planet Jupiter

Nah, tidak hanya diajak berjalan-jalan, tetapi anak-anak sekaligus diberi pengetahuan seputar planet Jupiter yang disampaikan dengan cara yang menyenangkan. Saya membayangkan, andai proses pembelajaran dari sekolah secara daring bisa dilakukan seasyik ini, saya yakin anak-anak nggak akan cepat bosan. Bahkan ketagihan untuk terus belajar. 

Thia juga menunjukkan rasa penasaran dan ketertarikannya terhadap fakta-fakta seputar Jupiter. "Wah, benar ya Ma, Jupiter dikelilingi 79 bulan?"  "Jupiter juga punya cincin, ya?" Ini adalah beberapa pertanyaan Thia saat menyimak fakta seputar Jupiter.

 

Saya dan Thia menyimak fakta tentang  Planet Jupiter

Keseruan acara liburan ke planet Mochi terus berlanjut. Kak Nurul kemudian memperkenalkan Kak Ninda dari Buumi Playscape yang mengenakan baju astronot dan topi aliens. Kak Ninda inilah yang memandu para peserta untuk menyelesaikan misi demi misi di planet Jupiter. Dimulai dengan misi pertama yaitu : membuat Moon Dough Pottery.


 


 

Pada misi pertama ini, peralatan yang dibutuhkan adalah :

  • Tepung terigu (15 sdm)
  • Kopi bubuk (1 sdm)
  • Air hangat (15 sdm)
  • Cookie cutter / cetakan
  • Rolling pin
  • Wadah atau mangkuk
  • Gelas bermulut bundar.

 

Adapun tujuan misi ini adalah membuat bentuk tata surya. Caranya adalah sebagai berikut :

  1. Aduk tepung terigu, kopi bubuk dan air sampai membentuk adonan padat.
  2. Giling dengan rolling pin sampai tipis.
  3. Cetak dengan cetakan berbentuk bintang dan mulut gelas untuk membuat bentuk bulan.

 

Manfaat dari kegiatan ini adalah :

  • Melatih motorik halus
  • Melatih kemampuan berhitung
  • Meningkatkan kreativitas anak

 


Saya memilih untuk menyimak terlebih dahulu instruksi yang diberikan bersama Thia daripada langsung membuatnya. Karena saya tahu persis karakter Thia yang kritis dan banyak bertanya, sehingga saya khawatir kami bakal ketinggalan keseruan acara ini. 

Selanjutnya misi kedua adalah membuat dan bermain Alien Egg Game.


 

Peralatan yang dibutuhkan yaitu :

  • Balon warna warni (10 pcs)
  • Glitter (10 gr)
  • Air
  • 2 buah ember besar
  • Kursi

 


Cara membuat Alien Egg, yaitu mengisi balon dengan air, kemudian dimasukkan ke dalam wadah atau ember yang sudah diisi air dan glitter. Setelah itu, balon-balon atau Alien Egg ini kita pindahkan ke ember atau wadah lainnya, bisa dengan tangan atau lebih seru lagi menggunakan kaki.

Manfaat dari permainan ini, selain melatih motorik anak juga melatih kemampuan berhitung.

 


Dan misi terakhir adalah membuat Mochi Sugar Swirl

Alat yang dibutuhkan yaitu :

  • Paddle Pop Mochi Choc Vanilla
  • Gula halus (icing sugar)
  • Susu (1-2 sdm)
  • Pewarna makanan
  • Wadah atau mangkuk
  • Piping Bag (opsional)

 

Caranya : Gula diaduk dengan air sampai kental, lalu diberi pewarna. Setelah itu dengan menggunakan piping bag atau cukup dengan sendok, cairan ini kita tuangkan di atas Paddle Pop Mochi Choc Vanilla.


 

Manfaat misi ini adalah melatih motorik halus dan meningkatkan kreativitas, karena anak bisa menghias es krim mochi-nya sesuai selera. Mau dihias dengan 2-3 warna hayuk aja, mau ditaburi cokelat roti atau muisjes warna warni juga boleh.

Nah, misi terakhir ini nih yang kelihatannya paling seru, karena banyak peserta anak-anak langsung makan es krim mochinya begitu udah selesai, bahkan ada yang mochi-nya belum sempat difoto, hehe.

Kak Nurul dan Kak Ninda juga menyelingi misi demi misi ini dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada peserta. Thia termasuk yang antusias menjawab pertanyaan dan senang sekali ketika jawabannya benar.




Saya dan Thia pun kemudian mencoba semua permainan dalam masing-masing misi.  Berhubung di kota saya sedang berlaku PPKM, maka kami pun hanya menggunakan bahan dan peralatan yang bisa didapat dan yang sudah tersedia di rumah.

Kami memulai dengan membuat Moon Dough Pottery. Pertama-tama, kami siapkan dulu bahan-bahannya, lalu saya minta Thia mengerjakan sesuai instruksi kak Ninda. Belum apa-apa, Thia udah protes, katanya, “Bintang di langit itu bentuknya bukan segi lima, ‘kan yang kelihatan hanya titik-titik kecil. Yang bentuknya segi lima itu bintang laut.”

Saya pun mengalah. Apalagi, kami juga nggak punya cetakan berbentuk bintang di rumah. Maka, kami pun sepakat membuat bentuk bulan dan bulan sabit. Di benak saya lalu muncul ide untuk mengajak Thia membuat beberapa bulan sabit dalam berbagai ukuran agar bisa mengenalkannya proses metamorfosis bulan dari bulan sabit hingga bulan purnama.

Sepanjang membuat dough, Thia terus-terusan bertanya, ”Ini sebenarnya untuk apa? Gunanya apa? Bisa dimakan nggak?” Dan seterusnya.

Meskipun kesannya cerewet, dalam hati saya merasa senang karena Thia tidak sungkan mengutarakan pendapatnya. Saya pun terdorong untuk berpikir lebih cerdas agar bisa memberinya jawaban yang memuaskan. Saya sadar, menjadi orang tua di era millenial, jauh berbeda dengan orang-orang tua zaman dahulu. Saya ingat, orang-orang tua zaman dahulu jarang “menolerir” rasa ingin tahu anak. Mengkritisi? Wah, itu bisa dianggap membangkang. Walhasil, saat kecil dulu, kami terpaksa lebih banyak diam dan manut tanpa banyak bertanya.

Nah, di jaman sekarang, tentu, saya nggak boleh melakukan hal serupa. Seperti sabda Rasulullah SAW, “Ajarilah anak-anakmu sesuai zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.” 

Maka, inilah yang berusaha saya lakukan terhadap anak-anak saya. Memberi peluang pada mereka untuk bertanya dan berdiskusi, dan mendorong diri saya untuk terus belajar agar tidak salah dalam memberikan bimbingan.

Setelah bentuk bulan dan bulan sabitnya selesai, kami lalu menjemurnya. Setelah kering kemudian diwarnai. Memang, bentuknya jauh dari bagus. Apalagi, energi Thia sudah terbagi dengan melontarkan begitu banyak pertanyaan sepanjang pembuatan dough. Tetapi, buat saya, itu tidak lebih penting dari komunikasi yang terjalin antara saya dan anak serta beragam manfaat lain yang kami peroleh dari permainan ini.

Saya bisa memberi pengalaman baru kepada anak dan menanamkan pembentukan karakter seperti sikap toleransi, tidak menuntut kesempurnaan, dan memberi ruang untuk anak menggunakan persepsi dan pendapatnya dalam menuntaskan misi tersebut.


 

Keterangan gambar :

1. Persiapan alat dan bahan 
2. Thia mencampur air dengan tepung
3. Thia mengaduk adonan
4. Thia membentuk adonan jadi dough
5. Thia menuang bubuk kopi
6. Thia menipiskan adonan
7. Thia menggiling adonan dengan gelas
8. Thia mencetak bulan sabit
9. Thia mencetak bentuk bulan
10. Dough Pottery sudah jadi
11. Dough Pottery dijemur
12. Dough Pottery diwarnai



 

Kami lalu melanjutkan dengan misi kedua. Dibandingkan dengan yang pertama, Thia lebih bersemangat melakukan misi kedua ini, meskipun bahan-bahan dan peralatan kami terbatas, serta tidak persis sama dengan yang dicontohkan Kak Ninda. Setelah keliling di beberapa swalayan terdekat, saya hanya berhasil mendapatkan balon yang berbentuk hati, itupun dalam sekantong balon, terdapat beberapa balon yang bocor sehingga kami hanya bisa menyiapkan 4 (empat) buah Alien Egg.

Ketika saya menawarkan untuk memindahkan Alien Egg dengan tangan, Thia ingin mencoba dengan kaki. Ketika saya memberinya kursi dan menyarankan untuk melakukan sambil duduk, Thia ingin mencoba sambil berdiri. Dan ternyata, ada peristiwa nggak terduga saat Thia melakukannya. Thia dikerubuti anak-anak kucing yang mengira kalau balon itu makanan! Hehe.

Saya jadi berterima kasih kepada anak–anak kucing itu, karena melalui mereka, Allah “mengajarkan” anak saya bahwa di dunia ini terkadang kita menemui hal-hal yang tak terduga, yang di luar rencana, juga yang lebih sulit ketimbang yang kita bayangkan. Thia yang semula merasa yakin bisa dengan mudah memindahkan balon sambil berdiri, ternyata harus berjuang untuk menjaga keseimbangan tubuh plus menghadapi gangguan kucing-kucing.


 Keterangan  gambar :

1. Thia mengisi balon dengan air
2. Persiapan bahan
3. Thia berusaha memindahkan balon dengan kaki di tengah kerubutan kucing-kucing
4. Thia berhasil menuntaskan misi

 

Akhirnya, sampailah kami pada misi paling “lezat”  : membuat Mochi Sugar Swirl!

Berhubung Thia udah nggak sabar pingin makan es krim Mochi-nya, dia pun menghiasnya sesimpel mungkin, yaitu dengan menggunakan satu pewarna dan ditaburi hiasan kue warna warni. Awalnya saya membeli 4 (empat) buah es krim Mochi Paddle Pop, maksudnya biar ada cadangan kalau gagal menghias. Ternyata sisanya dimakan Thia dan abangnya, jadilah hanya tersisa 1 (satu) es krim Mochi, hehe.

 

Keterangan gambar :

1. Persiapan bahan
2. Thia mencampur air dengan gula
3. Thia menuang pewarna
4. Thia mengoles es krim Mochi dengan larutan gula
5. Thia menghias es krim Mochi
6. Misi selesai!

 



Dari semua pengalaman ini, saya merasa beruntung dan berterima kasih kepada Paddle Pop yang sudah mengadakan acara ini, karena tidak sekadar menghibur dan mengajak anak-anak mengisi liburan di masa pandemi, tetapi juga memberi banyak manfaat yaitu :

1. Mempererat bonding orang tua dan anak

Keterlibatan orang tua sejak awal hingga akhir acara, terutama saat menyelesaikan misi demi misi, bisa mempererat ikatan emosional atau bonding antara orang tua dan anak, karena keduanya bisa saling berkomunikasi, bekerjasama, mencapai tujuan bersama serta memecahkan masalah secara bersama-sama pula.

Apalagi ketika bonding itu terbangun dalam permainan, maka anak pun akan merasa senang dan bahagia.

 


2. Melatih kesabaran anak untuk melakukan sesuatu secara prosedural

Di tengah kecenderungan dan kebiasaan anak zaman sekarang yang ingin serba cepat dan instan, permainan dalam liburan virtual ini dapat melatih anak melakukan pekerjaan sesuai prosedur yang runut, belajar bersabar dan menghargai pentingnya proses untuk mendapatkan hasil. 

membuat dough dapat melatih kesabaran membentuk adonan hingga padat

 

 3. Mendorong anak untuk berolahraga ringan

Menari sambil bernyanyi ketika menuju ke planet, adalah cara yang menyenangkan untuk mengajak anak menggerakkan tubuhnya. Ini tentunya sangat baik dilakukan sebagai olahraga ringan bagi anak yang di masa pandemi ini cenderung malas melakukan aktivitas fisik.

 

4. Menambah pengetahuan 

Informasi-informasi yang diberikan seputar planet Jupiter dan tata surya akan menambah pengetahuan anak terhadap alam semesta. Selain itu, dalam setiap misi juga terdapat praktik yang berhubungan dengan ilmu-ilmu fisika seperti proses mencampur air dan tepung menjadi bentuk padat, balon yang tenggelam di dalam air, melarutkan gula dengan air, dan sebagainya. Jadi, anak bisa memperoleh ilmu dari dua sisi, teori dan praktik.

 

5. Mengurangi “kebersamaan” anak dengan gawai

Sulit dihindari, sistem pembelajaran secara daring membuat anak semakin tergantung dengan gawai. Kehadiran gawai tidak hanya sebagai sarana belajar tetapi juga menjadi “sahabat setia” anak-anak kita karena aktivitas bermain pun lebih didominasi dengan permainan di gawai.

Nah, dengan adanya aktivitas liburan ke planet Mochi ini, anak bisa sejenak terbebas dari gawai dan lebih banyak menggunakan motoriknya untuk bermain. Ini juga sekaligus dapat menstimulasi kreativitas anak.

 

6. Melatih motorik halus

Setiap misi punya manfaat untuk melatih motorik halus, karena di dalamnya terdapat berbagai aktivitas yang melibatkan motorik anak, seperti mengaduk, menggiling, mencetak, mengikat balon, mengangkat, dan menghias es krim. Ini juga bermanfaat dalam melatih keterampilan anak untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan membantu pekerjaan di rumah.

 

menggiling adonan, dapat melatih motorik halus

7. Melatih kemampuan berhitung

Di dalam setiap misi, terdapat unsur numerasi yang dapat melatih kemampuan anak dalam berhitung. Misalnya : menghitung berapa sendok tepung yang digunakan, berapa mili air agar adonan bisa dibentuk, berapa jumlah balon, berapa macam warna untuk menghias es krim, dan sebagainya.

 

saat mencampur air, anak belajar menghitung banyaknya air yang dibutuhkan

8. Melatih kreativitas anak

Dalam melakukan misi-misi tersebut, anak juga bisa mengembangkan kreativitasnya, misalnya membuat bentuk tata surya selain yang dicontohkan, mewarnai, menghias es krim mochi sesuai selera, dan bereksperimen mengangkat balon dengan menggunakan kaki sambil berdiri.

 

Sebagai seorang ibu yang juga bergerak dalam aktivitas literasi, saya teringat salah satu materi yang pernah saya sampaikan pada pelatihan pegiat literasi di kota saya, yaitu tentang kecakapan literasi abad 21. Jadi, berdasarkan US-based Partnership for 21st Century Skills (P21), mengidentifikasi kompetensi yang diperlukan di abad 21 yaitu “The 4Cs” : Communication, Collaboration, Critical thinking dan Creativity. 

 

sumber : amongguru.com


Menurut Widayat (2018), The 4Cs ini dapat dikembangkan melalui :

  • Kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah
  • Kecakapan berkomunikasi
  • Kecakapan kreativitas dan inovasi
  • Kecakapan kolaborasi.

 

Jika dihubungkan dengan misi liburan ke planet Mochi, maka permainan-permainan tersebut juga bermanfaat dalam menstimulasi kompetensi anak dalam 4Cs ini. Berikut penjelasannya :

  • Critical thinking

Anak bisa mengembangkan pemikiran kritisnya terhadap informasi yang diberikan, di dalam misi-misi tersebut. Seperti dalam kasus Thia yang mengkritisi tentang bentuk bintang di langit, kegunaan permainan, dan seterusnya. Anak juga dilatih untuk memecahkan masalah saat bertemu hal yang tak terduga. Misalnya saja seperti yang dialami Thia, gangguan dari anak-anak kucing membuatnya harus berusaha meningkatkan keseimbangan saat memindahkan balon dengan kaki agar cepat selesai.

 

  • Communication

Karena di dalam misi ini terdapat unsur kerjasama, anak juga bisa dilatih berkomunikasi dan menyampaikan usul, ide, dan pemikirannya. Anak juga belajar bertukar pendapat, menerima masukan dan sebagainya.

 

  • Creativity

Sebagaimana sudah saya tuliskan di atas, permainan semacam ini dapat mengasah kreativitas anak untuk melakukan modifikasi sesuai kreasinya, tidak hanya terpaku pada contoh yang diberikan.

 

  • Collaboration

Seiring dengan berkomunikasi, anak juga dapat belajar berkolaborasi dalam melakukan misi. Anak bisa belajar cara bekerjasama yang baik, mengetahui kapan harus mengalah dan kapan harus mempertahankan prinsipnya, serta menghargai pentingnya kebersamaan dalam mencapai tujuan. Sesuatu yang mulai jarang dilakukan anak-anak di masa pandemi ini, karena keterbatasan untuk bertatap muka, melakukan kerja kelompok dan bermain bersama.

 

Masya Allah. Ternyata mengisi liburan bersama Paddle Pop sangat menyenangkan dan punya banyak manfaat ya? 


 


Nah, bagi teman-teman yang juga ingin mengikuti aktivitas-aktivitas seru bersama Paddle Pop dan info-info menarik lainnya, silakan follow IG Paddle Pop di @paddlepop.idn ya.

 

Tentang es krim Paddle Pop

Saya yakin sebagian besar kita mengenal baik produk-produk es krim Paddle Pop, juga banyak yang menyukainya termasuk saya dan keluarga. Kulkas kami pun selalu terisi dengan es krim Paddle Pop dalam berbagai varian.


 

Paddle Pop tidak hanya menawarkan rangkaian varian es krim yang lezat, tetapi juga dibuat dengan kalori dan lemak seimbang serta hanya menggunakan perasa dan perisa alami yang aman. Selain itu, semua produk Paddle Pop juga sudah lulus BPOM dan memiliki sertifikat halal MUI.

Salah satu produk es krim Paddle Pop kesukaan anak-anak saya, terutama yang bungsu, adalah Paddle Pop Mochi Chocolate Vanilla. Produk ini terbuat dari lapisan mochi yang lembut dan kenyal serta ada kejutan berupa es krim coklat dan vanila yang creamy di dalamnya.  Jadi, dibandingkan produk lainnya, es krim Paddle Pop Mochi ini memang terbilang unik, tidak hanya bentuknya tetapi juga rasanya. Selain itu, es krim ini juga harganya sangat terjangkau, yaitu hanya Rp. 3000,- per bungkus.

Berikut ini adalah kandungan gizi yang terdapat di dalam es krim Paddle Pop Mochi :

 


Dari data di atas, dan juga sesuai komitmen Paddle Pop, es krim ini mengandung rendah kalori dan lemak sehingga tidak akan memicu obesitas pada anak. Tentunya sepanjang tidak dikonsumsi secara berlebihan ya. Sebagai camilan yang lezat, es krim juga memiliki segudang manfaat lho :

  • Mengandung vitamin dan mineral

Karena bahan utama es krim adalah susu, maka es krim juga mengandung vitamin dan mineral yang terdapat dalam susu seperti vitamin A, D, kalsium, fosfor dan riboflavin.

Es krim yang mengandung coklat juga memberi tambahan nutrisi yaitu antioksidan flavonoid yang membantu menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kesehatan jantung.

 

  • Memberi tambahan energi

Kandungan gula pada es krim dapat memberikan tambahan energi instan untuk tubuh dan membuat kita lebih bersemangat.

 

  • Memperkuat tulang

Sebagai camilan berbahan dasar susu, maka es krim otomatis mengandung cukup banyak kalsium yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan dan memperkuat tulang

 

  • Membuat perasaan lebih bahagia

Gula yang terkandung dalam es krim memicu pelepasan hormon serotonin dalam tubuh. ini adalah hormon yang memberi perasaan senang dan nyaman.

 

Jadi, bunda nggak perlu khawatir memberi camilan es krim untuk anak-anak kita, khususnya es krim Paddle Pop yang rendah kalori dan kaya vitamin serta mineral ya.

 

Sebagai penutup, saya ingin mengutip hadits Rasulullah SAW tentang anjuran untuk bermain bersama sang buah hati :

“Siapa yang memiliki anak, hendaklah ia bermain bersamanya dan menjadi sepertinya. Siapa yang menggembirakan hati anaknya, maka ia bagai memerdekakan hamba sahaya. Siapa yang bergurau, (bercanda) untuk menyenangkan hati anaknya, maka ia bagaikan menangis karena takut kepada Allah ‘Azza Wa Jalla.” (HR Abu Daud dan At Tirmidzi).

 

Mari manfaatkan masa pandemi ini untuk meningkatkan kebersamaan kita dengan anak-anak kita. Semoga mereka bertumbuh menjadi generasi yang bahagia dan memiliki karakter positif, dan kebersamaan ini akan menjadi kenangan indah bagi anak-anak kita kelak. Aamiin. 

 

Sampai jumpa di acara-acara mendatang yang seru, bermanfaat  dan menyenangkan bersama Paddle Pop, ya!
 

 

 Referensi :

ekoyulianingsih.gurusiana.id

id.theasianparent.com

wallsicecream.com

34 comments

  1. Paddle pop bikin hari anak jadi anti mati gaya, ya. Udah rasanya enak, bergizi, punya permainan yang seru lagi.

    ReplyDelete
  2. Yiipppiii! Paddle Pop ini paham banget yaaa, kegalauan ortu jaman now
    butuh menyediakan sarana bermain belajar yg asik buat bocah2
    aakk, kalo kayak gini sih, dijamin anak2 syukaaaa dan makin betah walo di rumah aja yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, jadi berterima kasih nih sama paddle pop

      Delete
  3. whaaa liburan ke planet mochi pake pindahin telur alien dengan kaki. Kreatif! lebih menantang yah itu daripada pakai tangan. Coba ah sama anak-anak di rumah.

    ReplyDelete
  4. Seru ya, anak2 diajak interaksi dan berimajinasi. Kreativitas mereka dipancing untuk keluar, nggak sekedar main.

    ReplyDelete
  5. seru banget sih ini event yang diadakan paddle pop. aku pun kemarin ikutan yang sama nana mirdad. seru banget. mudah2an paddle pop sering2 adain event begini, lumayan buat ngisi kegiatan anak selama di rumah aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, apalagi kalo bisa ikut semua even ya, hehe

      Delete
  6. Asik dan seru banget ya petualangan ke planet Mochi. Aku pun kalau lagi sedih tuh beli es krim Paddle Pop rasa cokelat biar nggak galau melulu. Terjangkau ya harga es krim Paddle Pop Mochi cuma 3 ribu Rupiah aja ternyata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, saya juga suka yang coklat, yang atasnya ada coklat chip

      Delete
  7. Wah, naik roket ke planet Jupiter, asyiiik! Apalagi bisa berkreasi, bikin DIY membuat bentuk tata surya, Alien Egg dan Mochi Sugar Swirl.
    Jadi pengin nih cobain es krim Paddle Pop Mochi Chocolate Vanilla, biasanya aku beli yang rainbow :)

    ReplyDelete
  8. Bisa berasa liburan terus kalau kegiatannya seru begini. Asik ya ada kegiatan yang bikin anak-anak senang juga

    ReplyDelete
  9. Mengajak anak-anak bermain bersama memang banyak manfaatnya ya, Mbak.. Bisa meningkatkan bonding sih utamanya, karena di zaman di mana teknologi berkembang pesat seperti ini, kadang-kadang kita jadi kurang "ngobrol" dengan mereka meski di masa pandemi kita sama-sama di rumah terus. Kitanya sibuk ngetik, anak-anak juga sibuk belajar daring. Hihi..

    Keren sih idenya Paddle Pop untuk mengajak main dengan cara yang menyenangkan seperti ini. Anak-anak jadi kenal planet-planet beserta ciri-cirinya, melalui permainan yang fun.

    Sukaaa ih sama Kak Thia yang kritis. Good job, Kak. ��

    ReplyDelete
  10. Wah, seru banget kakak sama mama seseruan bareng ya. Anakku juga suka ini mba, tapi belum coba nih yang seri planet bersama mochi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seru mbak, sama sih kayanya semua evennya seru

      Delete
  11. Salfok sama anak kucing yang imut-imut itu. Thia sudah tambah besar sekarang ya Mbak. Semoga tetap pintar dan makin ceriwis. DI Tanjungpinang sudah ada ya mochi paddle pop. Di tempat saya di mini market terdekat belum ada nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah lina, di warung kelontong dekat rumah saya juga sudah ada

      Delete
  12. senangnya bisa main bareng Paddle Pop jalan-jalan ke Planet Mochi ini, jadi pengen ngajak Kakak Aska buat ikutan juga ^^

    ReplyDelete
  13. seru yaahh.. aku juga ambil jadwal ama melki bajaj inii tapi pas hari H kami tepar semuaa kecapean hehe jadi ga ikut zoomnya deeh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya ikut zoom nya tapi bikinnya bareng thia setelah zoom

      Delete
  14. Banyak banget ya mbak manfaat yang bisa diperoleh anak dengan mengikuti program liburan menyenangkannya paddle pop ini. Semoga ada lagi deh dengan tema yang berbeda.

    ReplyDelete
  15. Yeee keseruan bareng anak memang bikin kegiatan jadi hepi ya Bun. Allhamdulilah duh moga segera ada bocil di rumah aamiin. Aku suka banget paddlepop

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, sama nyi, saya juga suka paddle pop

      Delete
  16. AnakSenang sekali..
    DIY bermain bersama ini penting banget untuk anak-anak, karena jenuh selama di rumah aja gak pernah bebikinan yang seru.
    Dipandu bersama virtual meet Paddle Pop, jadi lebih berkesan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, anak jadi belajar bikin kreasi sendiri

      Delete
  17. seru banget mbak kegiatan ke planet mochi ini ya mbak. duh jadi menyesal deh, waktu itu saya sudah daftar mbak, cuma lupa jadwalnya. jadi lepas deh. tapi pengen juga bikin mochi sugar swirlnya itu. kayaknya anak anak seru juga buat begitu yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak gampang dan biasanya anak gak sabar mau langsung makan, hehe

      Delete