Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

Ini Dia Tradisi Unik Selama Ramadan Di Berbagai Negara



Tak terasa kita sudah memasuki Ramadan hari ke-12. Banyak hal tidak bisa kita lakukan di tahun ini karena kita sedang berjuang menghadapi pandemi corona yang mengharuskan kita berada di rumah saja. Termasuk berbagai rutinitas ibadah di bulan penuh barakah ini seperti shalat Tarawih di mesjid, peringatan Nuzulul Quran, tadarus di mesjid, hingga buka puasa bersama kerabat dan rekan.

Tentunya sebagian besar kita merindukan hal tersebut. Tetapi demi mempercepat pemutusan rantai penyebaran virus corona, tentunya kita harus mengikuti anjuran tegas pemerintah untuk di rumah saja. Sembari di rumah saja, mari kita lihat tradisi Ramadan nan unik sebelum pandemi corona di berbagai negara berikut ini. Karena beda negara, beda pula tradisi yang biasa dilakukan di bulan suci ini.

1.        Rusia
Rusia memiliki jumlah warga muslim yang mencapai 20 juta jiwa. Tak heran, saat Ramadan tiba, umat muslim di Rusia akan berkumpul di 8.000 mesjid yang tersebar di Rusia dan menyantap makanan khas yang bernama khingalsh atau galnash sebagai menu berbuka puasa.


Khingalsh adalah roti yang diisi keju sedangkan galnash adalah roti yang terbuat dari gandum. Mereka juga memiliki minuman khas hasil fermentasi yang tidak beralkohol bernama kvass. Menu lain yang biasa mereka santap adalah chechen. Makanan yang merupakan jenis makanan tertua di ras Kaukasia ini banyak menggunakan rempah dan tepung yang diisi keju atau labu. 

Sebagai informasi, muslim di Rusia harus menempuh waktu berpuasa 17 hingga 22 jam setiap hari. Tetapi mereka selalu mengisi Ramadan dengan kegiatan seperti festival tahfidz dan festival membaca Al Quran. Selain itu, akan terdapat  bazar yang menjual produk-produk kebutuhan umat muslim disana.

2.      Yordania
Negara ini memiliki kebiasaan unik yang berbeda dari negara lain. Dimana untuk menandakan masuknya waktu untuk berbuka puasa, maka tentara disana akan menembakkan meriam. Warga di negara ini pun akan menghiasi jalan-jalan dengan lampu berwarna-warni. Mereka juga memiliki tradisi unik dimana mereka akan berbuka puasa dalam satu meja walaupun mereka tidak saling mengenal. Menu yang biasa mereka santap adalah mansef dan qatayef. Mansef merupakan olahan daging domba dengan rempah-rempah sedangkan qatayef merupakan pancake yang ditambahkan kayu manis dan diisi kenari dan atau gula.


3.    Amerika Serikat
Disini walaupun kebanyakan warga muslim adalah para pendatang namun bulan Ramadan tetap diisi dengan kegiatan-kegiatan yang sangat menarik. Disini, biasanya mereka akan berkumpul dan saling berbagi makanan. Selain itu akan ada ceramah dan pengajian. Saat berbagi makanan, biasanya warga pendatang tersebut akan membawa makanan khas dari negara masing-masing dan memperkenalkannya kepada teman-teman dari negara lainnya. Saat berkumpul ini, tidak hanya muslim saja yang mengikutinya, masyarakat non muslim pun biasanya ikut berpartisipasi di tempat-tempat berkumpulnya umat muslim seperti Islamic Center.


4.    Perancis
Salah satu kawasan di Perancis yang banyak dihuni oleh imigran asal Arab adalah Courenne. Saat menjelang Ramadan, di kawasan ini biasanya akan dijual pernak-pernik untuk menyambut Ramadan dan umat muslim disana biasanya akan membeli pernak-pernik ini. Disini juga terdapat supermarket besar yang menyediakan hari untuk berbelanja kebutuhan Ramadan seperti makanan halal dan buku-buku agama.


Disini selama Ramadan, umat muslim juga banyak melakukan kegiatan berbagi kepada sesama, memgumpulkan donasi bagi saudara-saudara muslim yang mengalami trauma akibat perang di Palestina, Afganistan dan negara-negara Afrika lainnya.Umat muslim di Perancis juga terbiasa mengadakan itikaf di sepuluh hari terakhir dan kemudian menunaikan zakat yang dibagi-bagikan bagi saudara-saudara yang berhak mendapatkannya.

5.    Mesir
Menjelang Ramadan, umat muslim di Mesir biasanya akan memasang lampu fanus di halaman rumah mereka. Tradisi ini konon mulai dilakukan sejak dinasti Fattimiyah. Kala itu lampu fanus dipasang untuk menyambut rombongan raja yang datang berkunjung menjelang datangnya bulan suci Ramadan. Untuk menu Ramadan, umat muslim Mesir juga biasa memakan makanan berat saat berbuka dan makanan ringan saat sahur. 


Selama Ramadan, sahabat dan keluarga biasanya akan berkumpul di mesjid untuk beribadah bersama. Selain itu, Mesir dan di sepanjang wilayah Mediterania juga terdapat tradisi unik dengan adanya ‘mesaharati’ yakni pria yang berkeliaran di sekitar rumah sambil membawa drum kecil untuk membangunkan orang-orang untuk melaksanakan sahur. Mesaharati biasanya merupakan ketua lingkungan setempat.

6.    Qatar
Qatar memiliki beberapa tradisi unik yang dilakukan selama Ramadan, diantaranya :
Al Nafla
Al Nafla dilakukan pada hari ke-14 sebelum Ramadan. Pada acara ini, seluruh umat muslim akan berbagi. Tiap keluarga juga akan berkumpul dan menyiapkan makanan tradisional untuk makan bersama yang kemudian dibagi-bagikan kepada tetangga terdekat dan orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, setiap keluarga akan menyiapkan kebutuhan pokok selama Ramadan agar mereka bisa fokus utnuk beribadah selama Ramadan.


Garangao
Acara ini dilakukan pada hari ke-14 di bulan Ramadan. Tradisi ini sangat disukai oleh anak-anak karena pada dasarnya acara ini adalah untuk merayakan mereka yang telah berhasil berpuasa selama setengah bulan. Selama acara ini, sehabis shalat magrib, anak-anak akan memakai pakaian tradisional dan membawa tas yang dihias serta berjalan berkeliling kampung sambil menyanyikan lagu Garangao. Mereka juga akan memukul benda tertentu yang menghasilkan ritme unik. Saat berkeliling, mereka akan diberi hadiah berupa permen dan kacang.

Ramadan Kanon 
Tradisi ini berupa pemberitahuan waktu berbuka puasa yang ditandai dengan suara khas dari sebuah kanon sehingga orang-orang yang jauh juga bisa mendengar isyarat ini. Walaupun kini sudah memasuki era digital, tetapi tradisi ini masih dipertahankan oleh warga sekitar.

Itulah 6 negara dengan tradisi unik Ramadan di negara mereka masing-masing. Walaupun Ramadan tahun ini terasa sangat berbeda dimana tidak hanya kita, tetapi hampir di seluruh dunia tidak bisa melakukan tradisi yang biasa dilakukan selama bulan Ramadan, tetapi semangat untuk beribadah dengan sebaik-baiknya tetap harus selalu kita jaga.

Semoga pandemi ini segera berakhir sehingga kita bisa kembali ke kehidupan normal dan bisa melaksanakan ibadah puasa Ramadan dengan penuh kebahagiaan.
Selamat berpuasa.

Sumber :
suara.com
tempo.co
kumparan.com
phinemo.com
vistaeducation.com
internasional.com
republika.co.id
keepo.me
mysalaam.com
liputan6.com
pinterest.com
news.okezone.com

No comments