Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

Tips Memanfaatkan THR Dengan Efisien Di Masa Perekonomian Sulit

THR. Atau tunjangan hari raya. Sesuatu yang selalu diharapkan kehadirannya oleh mereka yang bekerja di instansi pemerintah maupun swasta, karena memang sudah diatur demikian. Para pimpinan perusahaan wajib membayar THR kepada para karyawannya, demikian pula pemerintah pusat dan daerah wajib memberikan THR kepada PNS dalam bentuk gaji 13 dan 14.

Dan ini adalah tunjangan yang tergolong istimewa. Sesuai namanya, tunjangan yang satu ini memang dimaksudkan untuk menunjang biaya pengeluaran pada hari raya idul fitri. Secara psikis, THR juga dapat meningkatkan rasa bahagia dan semangat dalam menyambut Lebaran.

Namun, harus kita akui, belakangan ini, pergerakan harga di segala sektor kehidupan terus melesat. Termasuk yang berkaitan dengan keperluan Lebaran. Mulai dari harga kebutuhan barang pokok, sandang, hingga tiket pesawat.

Dalam beberapa hari ini, saat saya menyimak status-status di sosial media, tidak sedikit yang mengeluh akan daya beli yang menurun sehingga jualan pada sepi, yang galau memikirkan rencana mudik bersama anggota keluarga, sementara persiapan memasuki tahun ajaran baru sudah didepan mata.

Nah, kalau sudah begini, dapat ditebak, THR pun terasa kurang dalam menunjang pengeluaran saat Lebaran tiba. Sementara untuk menjebol tabungan, iya kalo tabungannya banyak, kalo ternyata tipis juga...gimana dong? Enggak mungkin ‘kan harus berlebaran dalam kondisi berutang?

So...mau enggak mau, suka enggak suka, kita harus kencangkan ikat pinggang. Berikut beberapa tips untuk memanfaatkan THR dengan efisien di masa perekenomian yang serba sulit sekarang ini :

Pertama, tunda atau bahkan batalkan keinginan untuk membeli baju baru
Jika biasanya kita selalu membeli baju baru menjelang Lebaran tiba, kali ini, mari sejenak lupakan keinginan tersebut. Buka lemari dan temukan ide untuk mix n match baju lama untuk dikenakan saat Lebaran. Kalaupun harus membeli karena kebutuhan, misalnya karena baju lama yang udah pada sempit, atau celana jins si buah hati udah kependekan, maka belilah yang benar-benar sesuai kebutuhan, dan jangan memaksa diri untuk membeli produk yang terlalu berkelas sehingga harganya pun ikut berkelas juga.

Kedua, kurangi komponen dan jenis hidangan Lebaran
Ada banyak cara untuk memodifikasi hidangan Lebaran agar jatuhnya lebih irit. Contohnya saja, jika selama ini kita terbiasa menyajikan lontong atau ketupat komplit dengan sayur lodeh, sambal goreng, rendang dan sebagainya, bagaimana kalau tahun ini lontong atau ketupat dipasangkan dengan kuah soto? Atau barangkali mencoba hidangan menu lain yang lebih praktis seperti prata, pempek atau mi laksa?
Begitu juga dengan kue kering. Jika biasanya kita menyajikan 5-6 macam, tahun ini mari kita kurangi jenisnya, gantikan juga jenis cookies yang terbuat dari mentega yang biasanya lebih mahal, dengan kue kering yang digoreng seperti kue bawang, cheese stick atau keripik.

Ketiga, mudik dengan moda transportasi darat atau enggak mudik
Jika memungkinkan untuk mengganti moda transportasi udara dengan transportasi darat untuk mudik, ini bisa dijadikan pilihan. Tetapi jika kampung halaman kita tidak dilewati transportasi darat, dan tidak ada pilihan lain selain menggunakan pesawat, sepertinya pilihan untuk tidak mudik, meski berat, patut dipertimbangkan.
Berilah pengertian kepada orang tua atau keluarga di kampung halaman tentang kondisi saat ini yang terasa berat jika harus mudik. Jangan lupa untuk menggantikan “kehadiran” kita dengan mengirim paket Lebaran atau uang, dan lakukan vicall saat Lebaran tiba sebagai pengganti silaturahim secara langsung.

Demikianlah beberapa tips agar THR tahun ini bisa digunakan dengan lebih efisien, dan in sya Allah, penghematan yang kita lakukan tidak akan mengurangi esensi Lebaran, karena sesungguhnya hakikat Idul Fitri adalah kondisi yang kembali suci setelah menjalankan ibadah shaum selama bulan Ramadan. Jadi, mungkin inilah saatnya kita lebih memprioritaskan diri dalam menggapai esensi Lebaran yang sesungguhnya, yaitu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt sehingga kita pun layak mendapatkan kemenangan sejati di hari idul fitri meski minim perayaan, baju baru, hidangan lebaran dan mudik ke kampung halaman.

No comments