Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

ASUS Blogger Gathering : Produk Elegan, Acaranya Hebring

“Kak, ada daftar gathering ASUS kemaren?”
Sebaris pesan Whatssap dari Ruziana (rekan blogger), saat saya tengah mengikuti acara dinas di Batam, Kamis sore itu, muncul di Hp saya.
Jujur, saya sendiri lupa, sudah daftar atau belum. (belakangan sering begini, entah faktor U, entah kebanyakan pikiran, atau karena keseringan ngisi form blog job, ehh). 

“Kalau mau ikut...masih ada slot.” Ruziana kembali mengirim pesan.
Saya sempat bimbang. Untuk acara dinas saja, saya bakal melalui 2 hari di Batam. Jika dilanjutkan dengan gathering, maka waktu kepulangan saya ke Tanjunginang pun harus tertunda. Memang sih, anak-anak sudah terbiasa dengan frekuensi bepergian dinas luar kota saya yang cukup sering. Hanya saja, belakangan ini saya lebih selektif. Jika dinas keluar kota masih bisa digantikan orang lain, saya lebih suka menghabiskan waktu bersama keluarga. 

Akan tetapi....helloo, this is ASUS gathering, gaes! Rasanya seperti durian runtuh kala mendengar gathering ini akan diadakan di Batam. Dan ....mengingat saya sudah berada di kota terpadat penduduknya di Kepri ini, kenapa nggak saya coba aja?


Akhirnya, dengan bismillah, saya mendaftar.
Alhamdulillah, Ruziana benar, masih ada slot. Saya kemudian diberi link WAG oleh Lina Sasmita, komandan blogger Kepri untuk bergabung. Maka, keesokan harinya, selepas menuntaskan agenda dinas yang kedua, saya pun segera extend hotel room, dan.....cao ke mal buat beli baju!

Jadi ceritanya, karena agenda dinas hanya 2 hari, saya pun bawa baju hanya 2 stel : 1 untuk tidur dan 1 stel gamis. Untuk jilbab pun saya pinjam temen, hehe. Nah, enggak mungkin ‘kan hadir di gathering dengan baju yang 2 hari belum dicuci?

Singkat cerita, Sabtu tanggal 30 Maret 2019, selepas check in, saya pun langsung menuju lokasi acara di Duck King, Nagoya Citiwalk, yang untungnya jarak tempuhnya hanya lima menit dari Beverly Hotel tempat saya menginap.

Saat tiba di lokasi, sudah ramai blogger yang hadir. Hujan yang turun sejak pagi ternyata tak menyurutkan semangat mereka. Alhamdulillah, meski telat, saya ketiban “rejeki” langka : bisa duduk di barisan paling depan dan semeja langsung dengan dua pematerinya. Siapa lagi kalo bukan travel blogger femes mbak Katerina dan youtuber kondang sekaligus content creator mas Anjasmaradita.
duduk semeja dengan mas Anjasmaradita dan mbak Katerina (photo by : Anjasmaradita)

bareng mbak Rien (photo by : Anjasmaradita)
 Sesuai rundown, acara diawali dengan registrasi dan makan siang. Dan pertama kalinya mencicipi menu di resto Duck King ini, saya nggak ragu untuk kasih dua jempol! Semua makanannya lezat, cocok di lidah, hanya bebeknya saja yang agak alot. Mudah-mudahan setelah ini saya punya mood untuk menulis ulasan tentang Duck King.
Menu di Duck King (doc. pribadi)
 Sekarang mari lanjut tentang acara. Sekitar pukul satu siang lewat sedikit, acara inti pun dimulai. Mas Anjas terlebih dulu memperkenalkan mbak Katerina, portofolio pencapaian dan prestasi beliau, dilanjutkan dengan sessi pertama yang diisi oleh mbak Kat, atau kita memanggilnya mbak Rien. Travel blogger yang mungil dan energik ini menceritakan pengalaman dan tips-tipsnya sebagai seorang travel blogger, kisah dibalik layar terpilihnya beliau  untuk bekerjasama dengan ASUS, even-even ASUS yang pernah ditangani, dan sebagainya. 
Kedua pemateri in action
 Satu hal yang paling melekat dalam benak saya dari pemaparan mbak Rien, bahwa branding itu penting banget untuk seorang blogger. Adalah penting untuk menampilkan kita yang ingin dikenal sebagai apa dan siapa, baik di blog maupun socmed kita. Dan untuk itu, kita juga harus konsisten. Jalani aktivitas ngeblog dengan hati senang agar bisa terus bertahan. Hiks. Masalah branding ini selalu dan selalu banget menohok saya. Karena semua kanal socmed dan blog saya isinya gado-gado. Untuk blog, untungnya ada title yang lumayan keren untuk konten gado-gado begini : lifestyle. Tapi kalo untuk socmed? Sebutan apa yang "layak" buat akun dengan isi macam-macam,  mulai dari promo buku, tautan blog, photo challenge, quote-quote, aktivitas sebagai ASN hingga jadi buzzer? 

Jadi, biar nggak kelihatan banget dosa campuraduknya, saya menaruh title penulis pada bio profil IG maupun fanpage FB. Karena penulis punya range yang teramat sangat luas, ye 'kaan? Dan Alhamdulillah, kaya'nya brand saya sebagai penulis novel udah terbangun lebih dulu. Jadi masih lumayanlah buat menyelamatkan "wajah" akun socmed saya yang campuraduk.

Ini kenapa pula jadi curhat?

Mari kita kembali lagi ke jalan yang benar...

Sessi berikutnya diisi oleh mas Anjasmaradita. Youtuber dengan channel utamanya Daunnet Film yang sudah memiliki 268 ribu subscriber ini, memaparkan secara teknis dan detail tentang spesifikasi dari 3 (tiga) produk terbaru laptop ASUS yang diperkenalkan pada gathering ini : Zenbook 13 UX333, Zenbook 14 UX433 dan Zenbook 15 UX533.


Nah, jujur lagi, saya termasuk orang yang awam banget dengan bahasa-bahasa teknologi.  Jadi, ketika satu per satu slide informasi tentang produk dijelaskan oleh mas Anjas, saya berusaha maksimal untuk mengoneksikan semua penjelasan tersebut dengan aktivitas saya, apa yang paling saya inginkan dan butuhkan dari piranti teknologi bernama laptop.

Buat saya, inilah poin terpenting. Meskipun saya saat ini memiliki laptop yang Alhamdulillah saya peroleh sebagai hadiah lomba dan setia menemani aktivitas saya sejak 5 tahun lampau, saya merasa bahwa sudah saatnya saya move on ke piranti yang lebih canggih.

Saya nggak akan ngebahas terlalu panjang tentang suka duka yang sudah saya alami bersama laptop saya. Tetapi, saya ingin cerita sedikit tentang aktivitas saya, dengan harapan, kalian memahami keinginan saya untuk mengganti laptop bukannya karena saya enggak setia dan mengaminkan harapan saya tersebut.

Saat ini, saya bekerja sebagai seorang ASN pada satu institusi utama, ditambah 2 tugas perbantuan pada 2 lembaga berbeda. (meski mengabdi pada 3 institusi, tetapi gajinya tetap 1 kok *just info, kali aja ada yang ngira gajinya juga dikali 3).

 Selain itu, saya juga masih aktif menulis buku, konten web, dan tentu saja konten blog saya sendiri. Jadi, dengan semua aktivitas ini, boleh dibilang, nyaris setiap hari saya harus menggunakan laptop termasuk saat weekend dan dinas keluar kota. Kisah lebih detil tentang aktivitas saya ini sudah pernah saya tuangkan di sini (ini artikel saat mengikuti lomba review ASUS beberapa bulan lalu yang Alhamdulillah belum menang, hehe).

Jadi, mungkin ada yang udah penasaran, apakah spesifikasi dari series terbaru ASUS Zenbook ini bisa memenuhi semua harapan saya akan cinta sejati, eh, untuk menunjang multi aktivitas saya tersebut? Yuk, ikuti ulasan saya berikut ini tentang si ASUS Zenbook :

1.    Desain yang ringkas dan berkelas
Pertama kali melihat dan memegang langsung laptop ini, saya langsung dibuat terpesona. Ketiga seri Laptop Zenbook ini menggunakan desain frameless NanoEdge Display dengan bezel ultra-tipis. Buat yang enggak tahu apa itu bezel, itu loh, frame atau bingkai luar layar laptop.  Teknologi eksklusif NanoEdge Display membuat bezel pada keempat sisi layar laptop Zenbook ini hanya berukuran 2,8 milimeter hingga 5,9 milimeter saja. Jauh lebih kecil dibandingkan laptop konvensional yang bezelnya bisa mencapai 20 milimeter.

Bezel inilah yang kemudian bisa memberikan pengalaman visual tanpa batas dengan screen-to-body ratio mencapai 95%. Juga yang membuat tiga seri laptop ini memiliki bodi lebih ringkas, bahkan paling ringkas di antara laptop sekelasnya. Atau dengan kata lain, bezel tipis ini membuat tampilan layar menjadi lebih besar dan performa laptop menjadi lebih elegan.

Namun, apa yang paling bermanfaat dan menarik bagi saya dengan teknologi nanoEdge Display yang menghasilkan bezel ultratipis ini adalah : ukuran laptop menjadi lebih ringkas dan gampang dibawa kemana-mana.

Maklumlah, sebagai emak-emak karir yang tetap ingin terlihat modis dalam apapun kesempatan namun tetap dapat bekerja dimanapun, yang paling saya inginkan adalah bisa membawa laptop didalam tas tangan tanpa harus dibebani ransel ekstra atau tas khusus untuk laptop.

Dan.....Alhamdulillah laptop Zenbook seri ini adalah laptop yang sangat memahami (keinginan saya). Silakan lihat pada gambar berikut, bagaimana laptop Zenbook ini bisa muat di dalam tote bag saya dan tas saya tetap terlihat ramping. (adegan ini saya lakukan didalam bis saat rombongan menuju ke Barelang usai menuntaskan acara di Duck King. Sempat melintas ide di benak  saya untuk membiarkan saja si Zenbook tetap berada didalam tas yang emang nggak kelihatan, supaya nanti saya bisa puas-puasin berfoto dengan laptop ini di TKP. Sayang, baru beberapa menit udah ada yang neriakin, “laptop yang satu lagi manaa??”)

Kalian bisa lihat di slide ini, betapa series terbaru ini mengalami “penyusutan” menjadi 25% lebih kecil dibandingkan keluaran pada tahun-tahun sebelumnya.


Apa yang nggak kalah menggembirakan, series terbaru ASUS Zenbook ini enggak hanya ringkas tetapi juga ringan. Beratnya hanya 1,19 gram dengan batere untuk seri UX333 dan UX 433, dan 1,67 gram untuk seri UX533 (tanpa batere beratnya hanya 985 gram). Itu berarti, saya tetap bisa bergerak lincah meskipun didalam tote bag saya ada si Zenbook tanpa bahu saya menjadi miring sebelah karena keberatan muatan.

2.    Kenyamanan tingkat tinggi
Salah satu alasan kenapa saya udah ngebet pingin ganti laptop, adalah faktor kenyamanan saat mengetik. Untuk laptop yang sekarang saya pake, keypad-nya tergolong agak sensitif. Pada masa-masa awal menggunakannya, sudah tak terhitung berapa kali saya ngalamin huruf di layar yang berpindah posisi, terpencet tombol delete tanpa saya sadari hingga tahu-tahu saja layar yang semula dipenuhi huruf jadi putih bersih suci, dan sebagainya.

Meskipun seiring tahun, saya kian mampu beradaptasi dengan “kehalusan” keypad laptop saya, tetapi, tentu saja pekerjaan saya akan lebih efisien dan efektif jika piranti teknologi yang saya gunakan bisa memberi kenyamanan ekstra saat mengetik.

Nah, kelebihan itulah yang dimiliki oleh keyboard pada series ASUS Zenbook ini. ASUS Zenbook dilengkapi full-size backlit keyboard yang menghadirkan pengalaman mengetik lebih nyaman dari keluaran sebelumnya. Dengan key travel sejauh 1,4 milimeter, setiap tombol pada jajaran laptop ZenBook Classic terbaru terasa sangat nyaman ketika ditekan. Ditambah LED backlit, mengetik menggunakan laptop ini pun menjadi tetap nyaman meski dalam keadaan gelap. Jadi, dalam kondisi on, dari celah-celah keypad seperti mengeluarkan cahaya putih. Keren dah pokoknya.
mas Anjas lagi menjelaskan tentang keyboard ASUS Zenbook

Masih seputar kenyamanan saat mengetik,  seri ZenBook 13 dan 14 juga hadir dengan fitur eksklusif ASUS NumberPad. Fitur ini merupakan pengganti tombol numpad fisik yang biasanya ada pada laptop besar dan tidak bisa dihadirkan di laptop berukuran kecil. Cukup dengan menekan ikon di ujung touchpad, NumberPad akan muncul lewat lampu LED yang sudah terintegrasi dengan touchpad. Cahaya berwarna biru yang muncul di sekitar Numpad semakin membuat penampilan laptop Zenbook ini tampak bersinar dan eksklusif.
Yang biru itu tuh Numpad-nya, keren 'kan?
Mungkin ada yang bertanya, apa fungsi numpad ini?
NumberPad berguna buat kamu yang sering memanfaatkan tombol numpad untuk memasukkan data ataupun melakukan perhitungan lewat aplikasi kalkulator. Singkat cerita, seri ini memang dirancang sebagai penunjang produktivitas on-the-go. Sementara di ZenBook 15, ASUS tetap menghadirkan tombol numpad fisik karena dimensi laptop ini cukup besar untuk menampung tombol tersebut.

Kenyamanan lainnya pada series ini juga dihadirkan oleh teknologi ergolift.  Fitur ErgoLift Design ini akan mengangkat bodi laptop dan membentuk sudut 3 derajat ketika digunakan. Sudut inilah yang kemudian dapat meningkatkan kenyamanan saat mengetik sekaligus meningkatkan performa audio serta mengoptimalkan sistem pendinginan.
gambar dari : dailysocial.id

3.        Spesifikasi premium tanpa kompromi
Seri ZenBook terbaru ini memang dirancang dengan performa terbaik untuk pengguna on-the-go. Salah satunya adalah dilengkapi prosesor Intel Core generasi ke-8 yang didukung oleh GPU NVIDIA GeForce untuk performa komputasi dan grafis terbaik di kelasnya. Opsi GPU NVIDIA GeForce MX150 tersedia untuk ZenBook 13 dan 14. Sedangkan ZenBook 15 ditenagai oleh GPU yang lebih kencang yaitu NVIDIA GeForce GTX 1050 Max-Q.

Semua model ZenBook terbaru ini juga sudah menggunakan NVMe PCIe SSD berperforma tinggi dengan kapasitas hingga 512GB, serta dilengkapi RAM hingga 16GB. NVMe SSD ini memiliki kecepatan baca dan tulis yang lebih cepat dibandingkan SSD SATA standar. Dengan demikian, series ZenBook terbaru ini sangat ideal untuk digunakan sebagai laptop sehari-hari yang serba guna, baik untuk bekerja, menikmati hiburan, membuat konten, hingga bermain game.

Nah, spesifikasi sekomplit ini jelas sangat-sangat menunjang pekerjaan saya yang lumayan banyak. Waktu saya di depan laptop bisa lebih efisien saat membuat desain gambar dan grafis untuk blog sekaligus menulis sambil muter youtube dan browsing referensi, dan belakangan saya juga mulai belajar membuat dan menyunting video. 

Oh ya, dari penjelasan mas Anjasmaradita, saya baru tahu kalo laptop dengan jenis hard disk penyimpan data seperti laptop yang saya gunakan sekarang, TIDAK boleh dibiarkan dalam kondisi sleep saat tidak digunakan, karena rentan rusak dan panas. (Hiks, pantes aja laptop saya beberapa kali harus diopname. Saya emang jarang men-shut down setiap selesai digunakan, cukup dalam mode-sleep aja). 

Nah, sebaliknya dengan seri Zenbook yang sudah menggunakan penyimpan data jenis SSD, saat tidak digunakan, mau di-shut down atau dalam mode sleep, atau saat buru-buru langsung ditutup tanpa dimatikan, prosesor dijamin aman. Aduh, bikin tambah mupeng aja, ye ‘kaan?


Itu saja?
Tentu saja tidak! Dalam hal konektivitas pula, semua model ZenBook terbaru sudah dilengkapi dengan gigabit-class WiFi dan ASUS WiFi Master Technology, yang membuat series laptop ini selalu memiliki koneksi jaringan yang stabil. Sebagai tambahan, Bluetooth 5.0 memungkinkan ZenBook terbaru dapat dihubungkan dengan berbagai perangkat terkini.
 
Dan kualitas dari spesifikasi premium ASUS Zenbook pada poin 3 ini emang terbukti. Saat saya menghadiri seminar Youtube Content Creator yang digelar sehari setelah ASUS blogger gathering, pada sessi simulasi penggunaan Adobe Premiere Pro untuk menyunting video, semua proses penyuntingan berlangsung dengan cepat tanpa buffer apalagi lola. Setiap di-klik, proses penyuntingan langsung action.

4.    Tangguh dan berdaya tahan tinggi
Series ASUS ZenBook terbaru  hadir dengan ketahanan baterai yang tinggi yaitu 14 jam untuk seri ZenBook 13 dan 14, serta 16 jam untuk seri ZenBook 15. Dengan ketahanan ini, kita bisa beraktivitas seharian di depan laptop tanpa perlu mengisi daya baterai. And surely....I love this fact! 

Saya emang paling males bawa-bawa charge laptop. Biasanya saya charge sampe penuh dulu di malam hari untuk “bekal” nyawa laptop saya keesokan harinya di kantor. Tetapi, meski charge laptop saya udah ganti baru, tetep aja daya tahannya enggak pernah lebih dari 5 jam. Udah kode sepertinya, ke depan giliran laptopnya yang harus ganti baru dengan ASUS Zenbook, hehe.

Hebatnya lagi, laptop Zenbook ini juga bisa digunakan untuk men-charge ponsel meskipun dalam keadaan off lho gaes! Dan ini sudah dibuktikan oleh beberapa teman yang ponselnya udah sekarat saat perjalanan kami berakhir di Golden Fish Restaurant. Berhubung sessi foto-foto bersama si Zenbook udah kelar, jadilah si Zenbook kemudian difungsikan buat men-charge ponsel.

Dari sisi ketangguhan, seri ZenBook terbaru ini sudah mengantongi sertifikasi Military Grade MIL-STD-810G, menandakan bahwa laptop ini memiliki durabilitas tinggi. Seri ini telah lolos standar uji ketahanan internal ASUS juga dalam berbagai pengujian ekstrem termasuk pengujian pada ketinggian dan kelembapan ekstrem. 


Ini jelas keunggulan yang paling diidamkan oleh para professional on-the-go (termasuk saya). Selama ini, saya selalu rada ketar-ketir kalo membawa laptop dalam perjalanan keluar kota. Beberapa  kali mengalami kerusakan seperti layar retak dan hard disk error, membuat saya harus memperlakukan laptop saya seperti kaca rapuh. Di dalam ransel, posisinya enggak boleh berada di bawah barang berat. Jika harus masuk ke dalam kabin pesawat, posisinya juga harus aman dan enggak tertindih tas lain. 

Nah, kekhawatiran dan perlakuan semacam ini tentunya enggak perlu ada kalo laptopnya ASUS Zenbook ‘kan?

5.    Pengamanan ekstra
ASUS ZenBook UX333, UX433, dan UX533 dibekali dengan sistem keamanan menggunakan face recognition (sistem pengenal wajah) yang terintegrasi dengan Windows Hello. Keuntungannya, fitur ini memungkinkan penggunanya untuk masuk ke dalam sistem tanpa harus memasukkan password ataupun PIN.

Sistem pengenal wajah ini dirancang menggunakan kamera infra merah khusus yang dapat memindai wajah secara akurat. Bahkan kamera masih dapat mengenali penggunanya meski menggunakan aksesori seperti topi atau kacamata. Sistem keamanan ini membuat seri ZenBook Classic terbaru ini lebih aman sekaligus mudah digunakan, selain juga lebih keren dan futuristik tentunya.

Pada tabel ini kalian bisa lihat spesifikasi laptop ASUS sesuai yang sudah saya tulis panjang lebar diatas :
 
Oh ya....kisah tentang gathering tadi sudah sampai mana ya?
Kalo enggak salah, udah sampe Barelang ya? Iyain ajalah gaes, berhubung saya juga rada gamang tersebab kisah si gathering udah nyampur-nyampur dengan ulasan tentang si Zenbook, hehe. Jadi, setelah sessi registrasi, lunch dan seminar di Duck King selesai, kita kemudian lanjut ke jembatan Barelang pada pukul 15 dengan bis, kita puas-puasin pepotoan di icon landmark  kota Batam ini hingga pukul 16.30, untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Golden Fish Restaurant.
Blogger Kepri berfoto menghadap sunset di Golden Fish
 
Resto yang satu ini menyajikan makanan khusus seafood. Dari sini kita bisa melihat sunset yang jatuh diatas jembatan Barelang. Dan tempat ini sekaligus menjadi titik akhir gathering kami. Acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba foto dan kuis. Alhamdulillah, saya nyangkut juga jadi pemenang pada kedua lomba ini. 
Para pemenang lomba foto IG

Para pemenang lomba kuis
Tentang ASUS sendiri, kredibilitas dan kualitasnya memang enggak perlu diragukan lagi. Dari sisi marketing, tercatat sampai bulan November 2018, pangsa pasar laptop consumer ASUS di Indonesia naik ke angka 41,8 persen. Meningkat dari angka 41,2 persen pada kurun waktu yang sama setahun sebelumnya. Market share ASUS juga terus meningkat pada segmen notebook ultrathin dan laptop gaming.
 
photo by : @andimotret
Dari sisi inovasi pula, ASUS masuk dalam daftar World’s Most Admired Companies dari majalah Fortune dan berdedikasi dalam menghadirkan berbagai jenis produk komprehensif dan rangkaian perangkat IT. ASUS juga telah memenangkan 4.511 penghargaan dari organisasi teknologi terpandang dan media IT sedunia di tahun 2016, dan telah meraih lebih dari 721 penghargaan untuk seri Zenfone sejak tahun 2014. Tuh, gimana produknya enggak gahar, perusahaannya aja keren sangat.

Rangkaian kegiatan ASUS Blogger Gathering ini pun tak terlepas dari bagian kreativitas perusahaan yang prestisius ini. 3 (tiga) kata yang tepat untuk mendeskripsikan even ASUS Blogger Gathering ini : seru, hangat dan informatif. 

Buat saya pribadi, kegiatan ini mengajarkan saya banyak hal. Mulai dari para pemateri yang “mandiri” dalam menyiapkan segala perangkat namun punya prestasi yang enggak main-main, para blogger yang meski tak lepas dari canda tawa namun dalam urusan pepotoan, banyak yang menunjukkan kelasnya sebagai blogger dan fotografer profesional, dan tentu saja even gathering itu sendiri yang dalam waktu singkat (12.00 – 19.00) mampu merangkum lima momen sekaligus : seminar, touring, kuis, foto-foto dan makan-makan. Ini jadi inspirasi tersendiri buat saya, tentang bagaimana sebuah even dikemas dalam suasana yang fun, dipenuhi aura semangat, enggak ngebosenin tetapi outputnya nyata.

Sebagai penutup tulisan ini, saya mau berbagi pantun nih :
Cik Amat bersongkok miring

Pergi membeli si ikan kering

Bahagia sungguh mengikuti ASUS Blogger Gathering,

Produknya elegan acaranya hebring



Padi merunduk tanda berisi

Jaga bicara tanda mulia

Semoga ASUS terus berinovasi

Memancarkan prestasi yang mendunia

Tabik dan sukses selalu buat ASUS, terima kasih banyak buat mbak Katerina dan mas Anjasmaradita untuk semua ilmu dan inspirasi yang Allah perkenankan untuk kalian berikan, dan kepada rekan-rekan blogger yang sudah meramaikan ASUS Blogger Gathering, semoga kita dapat bertemu lagi pada acara-acara mendatang yang lebih seru ya gaes! 


4 comments

  1. Seru acaranya.. belum bisa move dari Asus..

    ReplyDelete
  2. Kalau mbak Ria udah nulis, aku pasti terpesona.

    Mantul mbaaak.
    Makasih banyak

    ReplyDelete
  3. Seruuu ya mba. Beruntung banget lah kota-kota yang kebagian acara gatheringnya Asus. Acaranya 'berisi' banget! :)

    ReplyDelete