Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

Yuk kenali ciri-ciri orang fasik

“Wahai orang-orang beriman! Jika datang kepadamu orang fasik yang membawa sesuatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kejahilan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (surat Al-Hujurat ayat 6).


Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang bahayanya jika tidak selektif terhadap informasi. Nah, pada lanjutannya kali ini, kita akan membahas tentang orang-orang fasik. Ayat di atas mengisyaratkan, bahwa kita harus waspada jika yang membawa berita atau informasi itu adalah orang fasik.

Lantas, siapakah yang dikatakan orang-orang fasik?
Makna fasik dapat kita lihat dari dua sudut pandang :


Pertama, secara bahasa :


Makna kata ‘fasiq’ secara bahasa, dalam dialek masyarakat Arab berarti keluar dari sesuatu. Ini bisa kita lihat pada firman Allah swt berikut ini yang artinya :

Kecuali iblis (tidak mau sujud), dia termasuk golongan jin, dan dia berbuat fasik terhadap perintah Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi, 50)



Maksud kalimat “dia berbuat fasik” dari ayat di atas adalah keluar dari ketaatan kepada-Nya dan tidak mengikuti perintahnya. (Tafsir At-Thabari, 1:409).


Dengan demikian, yang tergolong orang fasik dari sudut pandang ini adalah orang kafir dan orang munafik, karena kedua golongan ini telah keluar dari ketaatan kepada Allah.


Kedua, secara istilah.


Makna kata fasik dapat dibagi dua :


- Fasik besar, atau kufur.


- Fasik kecil.



Fasik besar dapat kita lihat pada firman Allah swt berikut ini yang artinya :


Apakah orang-orang beriman itu sama dengan orang-orang yang fasik? Mereka tidak sama. (18) Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan. (19) Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: “Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya.” (QS. As-Sajdah: 18 – 20)


Ayat di atas jelas menunjukkan makna fasik sebagai kekafiran, dan orang yang melakukannya akan mendapat balasan berupa siksa abadi di neraka.


Sedangkan fasik kecil, adalah perbuatan kefasikan yang tidak sampai pada derajat kekafiran. Firman Allah swt berikut ini :


… tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.” (QS. Al-Hujurat: 7)


Dalam ayat ini kita bisa melihat tiga istilah berbeda : kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Dengan demikian, ketiganya mengandung makna berbeda dan kefasikan dalam ayat ini lebih mengacu pada fasik kecil atau bukan kekufuran.


Dari penjelasan makna di atas, mungkin akan lebih mudah untuk kita mengenali pembawa kabar berita yang berasal dari orang-orang kafir. Tetapi, dengan perkembangan teknologi yang kian pesat sehingga jutaan informasi bisa beredar di internet tanpa kita mengenali siapa pembawanya, bagaimana caranya kita menyiasatinya agar tidak telanjur mempercayai berita bohong bahkan sampai telanjur menyebarkannya hingga mencelakakan pihak lain?


Kita lanjutkan lagi pada artikel berikutnya tentang cara menyeleksi informasi ya. Stay tune. :)



Referensi :


Al-Quranul Karim.














1 comment