Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

Resensi Novel Revolution 2020 : KISAH MENAWAN TENTANG CINTA DAN AMBISI DARI KOTA SUCI

 



Sinopsis :
Gopal dan Raghav bersahabat sejak kecil, begitu pun Aarti. Keduanya sama-sama mencintai Aarti, namun saat telah tumbuh remaja dan mengenal arti cinta, Aarti memilih untuk menjadi kekasih Raghav.

Kesulitan hidup yang dialami sejak kecil, melatarbelakangi cita-cita Gopal untuk menjadi orang kaya. Dalam mencapai ambisinya itu, Gopal berkenalan dengan Shukla, seorang anggota dewan yang sudah lama ditengarai terlibat dalam berbagai praktik korupsi, dan salah satu “pencucian uang” dari hasil korupsi tersebut, adalah dengan mendirikan perguruan tinggi Ganga Tech dengan Gopal sebagai direkturnya. 

Sebaliknya dengan Raghav, jiwa idealismenya menuntunnya untuk memperjuangkan kebenaran demi melawan korupsi yang merajalela di kota kecil Varanasi, meski seberat apa pun rintangannya.

Di tengah kontradiksi cita-cita tersebut, keduanya masih sama-sama mencintai Aarti. Hingga di satu titik, saat cinta yang sesungguhnya telah hampir menemukan jalannya, serentetan peristiwa terkait korupsi dan praktik-praktik kotor yang mengiringinya mulai muncul ke permukaan, mesin politik pula menunjukkan taringnya untuk membela kepentingan dan kekuasaan, sementara di sisi lain, cahaya kebaikan dalam diri Gopal mulai menunjukkan sinarnya untuk turut serta dalam cita-cita revolusi yang dikobarkan Raghav, hingga akhirnya, cinta dan keinginan pun harus mengalah.

Membaca kisah dengan latar kota kecil Varanasi di India ini, kita seakan melihat cermin fenomena kebobrokan yang stereotype, dengan apa yang masih menjadi pekerjaan besar di negeri ini : korupsi merajalela di tangan para pemegang kekuasaan, skandal birokrasi yang kotor, juga tercemarnya dunia pendidikan oleh kepentingan dan bisnis. Ironisnya, semua ini terjadi di kota kecil Varanasi yang dianggap suci, karena di dalamnya mengalir sungai Gangga yang menjadi simbol kesucian bagi masyarakat India.

Di tangan Chetan Bagat, penulis India yang telah banyak menelurkan novel-novel laris, salah satunya The Idiot yang sukses diangkat ke layar lebar dengan judul 3 Idiots,  novel ini dituturkan dengan apik, memadukan keunggulan berupa penceritaan yang mengalir, jujur, sentilan-sentilan yang terkadang bernada jenaka namun mampu mendorong ke arah perenungan dan pemikiran serius, juga dengan tetap mengusung idealisme yang diungkapkan tanpa kesan menggurui, sebaliknya bertutur dengan cara yang menghibur, menyentuh dan bisa dinikmati pembaca dari berbagai  kalangan. 

Beberapa kalimat menarik yang dapat dijadikan perenungan dari novel ini :
Untuk berubah, kita perlu revolusi. Revolusi sejati hanya mungkin terjadi ketika orang-orang bertanya kepada diri sendiri – apa pengorbananku?  (hal. 384)

Barangkali bagian yang polos dan baik dalam diri kita tidak pernah mati – kita hanya menginjak-injaknya untuk sementara. (hal. 390).

Terkadang dalam hidup ini yang penting bukanlah keinginan, tetapi keharusan. (hal. 390).

Hidup mungkin tak akan memberimu kesempatan yang sama dua kali. (hal. 420).

Inilah novel yang akan menggugah kesadaran kita, bahwa menjadikan materi dan kekuasaan sebagai tujuan hidup dengan menghalalkan segala cara untuk meraihnya, akan menjerat pelakunya pada lingkaran setan perilaku manipulatif yang tiada habisnya, dan kebenaran akan menjadi pemenang, ketika setiap orang memutuskan untuk menyalakan idealisme yang ada di dalam diri, lalu berjuang bersama-sama untuk menegakkan kebenaran meski harus menghadapi berjuta rintangan.

Judul               :           Revolution 2020
Jenis                :           Fiksi / Novel
Penulis             :           Chetan Bagat
Penerbit           :           Bentang Pustaka
Halaman          :           436 hal
Terbit               :           Oktober 2013


2 comments