Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

RESENSI NOVEL REISHA SI PENGUSAHA CILIK : KECIL-KECIL PUNYA USAHA :)






Sinopsis                      :
Hasil “eksperimen” perdana Reisha saat berjualan puding cokelat di sekolah ternyata laku keras. Reisha akhirnya memutuskan untuk terus berjualan puding cokelat dan teman-teman sekolahnya pun menyukai puding buatan Reisha. Namun ada seorang anak bernama Agil yang tidak suka Reisha jualan. Dia sampai mengancam teman-teman se-gengnya untuk tidak membeli puding buatan Reisha. Agil sendiri kemudian ikut berjualan mainan di sekolah.
Aktivitas keduanya akhirnya diketahui guru mereka. Tak lama kemudian, orang tua keduanya mendapat surat panggilan ke sekolah.


Apa yang terjadi? Akankah keduanya dihukum karena telah berjualan di sekolah?

==================================================

Novel anak setebal 128 hal ini akan memperkenalkan pada pembacanya tentang dunia entrepreneurship untuk kalangan anak-anak. Lewat sosok Reisha yang lincah, cerdas dan baik hati, penulis “menitipkan” pesan bahwa aktivitas wiraswasta atau entrepreneurship pun bisa dilakukan oleh anak-anak tak terkecuali anak usia Sekolah Dasar, dan aktivitas itu pun sangat bermanfaat. Pesan moral lainnya tentang saling tolong menolong juga tergambar lewat interaksi antara Reisha dan si nenek pemulung.

Mungkin, yang sedikit terasa janggal dari novel ini adalah karakter dan kecerdasan Reisha yang rasanya kurang sesuai untuk anak kelas satu Sekolah Dasar. Ini terlihat dari beberapa dialog Reisha saat menerangkan untung rugi dengan begitu fasih di depan mamanya juga dengan kosakata yang lumayan “canggih”. 

Jangankan saya, mamanya Reisha pun terus bertanya-tanya darimana anaknya bisa secerdas itu pada sepanjang cerita ini, dan hanya bisa menduga-duga kalau Reisha cerdas karena rajin membaca dan terbiasa bergaul dengan seorang pedagang cina di pasar. Saya pikir, tidak ada salahnya penulis menuntaskan pertanyaan-pertanyaan ini dengan memberi gambaran darimana sebenarnya Reisha mendapat pengetahuan tentang berbisnis tersebut.

“Kedewasaan” juga ditunjukkan oleh teman-teman Reisha saat mengomentari puding Reisha. Yang saya tahu, anak usia mereka hanya bisa mengenal rasa yang enak dan tidak enak, juga rasa standar seperti pahit, manis, asin, tawar, tapi tidak sampai mendefinisikan secara spesifik tentang sesuatu yang rasanya pas, cokelat yang kerasa banget, dan lain-lain.

Nama Sopja untuk kucing Reisha mengingatkan saya pada sepupu-sepupu saya waktu kecil dulu yang suka menamai kucing-kucingnya dengan nama yang “dahsyat”, saya masih ingat beberapa darinya sampai sekarang : Febiola Arunemelia, Riga Bebeno, Vego Tompok, dan Tambe Darasunta. Mantaff ‘kan? :)

Overall, novel ini sangat direkomendasikan untuk pembaca anak-anak karena memiliki pesan positif tentang kemandirian dan pengalaman berwiraswasta. Novel ini pun ditutup dengan ending yang sangat manis serta mengandung pesan moralitas sangat baik saat Reisha mengajak sang nenek pemulung untuk memungut “harta karun” pada acara Market Day.

Salut juga saya ucapkan untuk Danang Kawantoro yang telah membuat ilustrasi cantik pada bagian dalam novel, suer, tokoh Reisha jadi terlihat cantik sekali begitu pun tokoh-tokoh lainnya. :)


Judul                          :            Reisha si Pengusaha Cilik
Penulis                        :            Marisa Agustina
Penerbit                      :            Indiva Media Kreasi
Tebal                          :            128 hal
Jenis                           :            Fiksi Anak
Terbit                          :            Oktober 2013
ISBN                          :            9786021614037



4 comments

  1. ilustrasinya menurutku kurang sesuai untuk buku anak. indiva mungkin bisa liat perbandingan buku2 anak di penerbit lain yang masuk best seller di rak2 buku.

    ReplyDelete
  2. kesannya kaya' ilustrasi gadis remaja kali ya? hehe, saya suka krn terlihat cantik

    ReplyDelete
  3. Bisa masuk daftar perburuan untuk koleksi rumah baca nih. TFS mbak.. ^__^

    ReplyDelete