Pariwisata merupakan
salah satu sektor penting dalam pembangunan negara. Sektor ini bahkan mampu menggeser
sektor migas dalam memberikan kontribusi terbesar kepada pendapatan negara. Pada
tutup buku tahun 2018, sektor ini mampu menyumbang devisa terbesar dengan nilai
mencapai lebih dari USD 19,2 miliar. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan
sektor pariwisata selalu menunjukkan pertumbuhan positif, terutama sub sektor
restoran yang mencapai 5%.
Saat
ini Indonesia termasuk salah satu tujuan wisata favorit bagi wisatawan
mancanegara. Sebanyak 15,81 juta wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi
Indonesia pada tahun 2018, naik 12,58% dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya. Kunjungan terbesar adalah wisman dari Malaysia yang mencapai 2,50
juta (15,83 %), disusul Tiongkok di posisi kedua sebanyak 2,14 juta (13,52%),
Singapura 1,77 juta (11,19%), Timor Leste 1,76 juta (11,15%) dan Australia 1,30
juta (8,23%) wisatawan.
Hal ini menjadi sebuah peluang
sekaligus tantangan dalam mengembangkan sektor pariwisata. Pemerintah sendiri
telah melakukan berbagai upaya agar tujuan pariwisata dapat tercapai,
sebagaimana tertuang dalam Undang – Undang No.
10 Tahun 2009 pasal 4 tentang tujuan pariwisata, yaitu :
1.
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
2.
meningkatkan kesejahteraan rakyat
3.
menghapus kemiskinan
4.
mengatasi pengangguran
5.
melestarikan alam
6.
lingkungan dan sumber daya
7.
memajukan kebudayaan
8.
mengangkat citra bangsa
9.
memupuk rasa cinta tanah air
10. memperkukuh
jatidiri bangsa
11. mempererat
persahabatan antar bangsa
Upaya pemerintah dalam mewujudkan tujuan
pariwisata tersebut antara lain dilakukan dengan pengembangan Destinasi
Pariwisata Nasional (DPN) serta penetapan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
(KSPN) yang dideskripsikan dalam PP No. 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPARNAS). Untuk mengembangkan DPN,
Pemerintah melakukan koordinasi lintas sektoral. Menurut Middleton dalam Marketing
Tourism and Travel (2001:11), lingkup sektor yang terkait
dengan pariwisata meliputi :
1.
jasa penginapan (Accomodation sector),
2.
daya tarik wisata (Attraction sector)
3.
Transportasi (Transport Sector)
4.
Travel Organizer’s sector
5.
Destination Organization Sector
Dari lima sektor tersebut, salah satu unsur
strategis dalam aktivitas kepariwisataan adalah sektor transportasi. Melihat
struktur sistem pariwisata yang dikemukakan oleh Lepier dalam cooper et al
(1993), transportasi merupakan media wisatawan dalam membawa wisatawan dari
daerah asal menuju destinasi wisata. Di kota – kota di negara maju seperti
Seoul-Korea Selatan, Tokyo-Jepang, London-Inggris, Singapura, Jersey
City-Amerika Serikat, Denver-Amerika, Newyork-Amerika Serikat, Berlin-Jerman,
Copenhagen-Denmark dan Madrid-Spanyol yang memiliki sistem transportasi terbaik
di dunia, penyediaan sarana transportasi berkorelasi positif dengan tingkat
kunjungan wisata ke kota – kota ini.
Pariwisata sangat berkorelasi dengan
perekonomian. Peningkatan pariwisata bermakna peningkatan perekonomian. Guna
meningkatkan industri pariwisata bagi mendongkrak perekonomian, pemerintah sedang
gencar mempromosikan dan mengembangkan destinasi wisata yang dikenal dengan
sebutan “10 Bali Baru”.
Adapun kawasan yang termasuk 10 Bali Baru tersebut
adalah :
![]() |
sumber : indonesia.go.id |
- Danau Toba
Terletak di Sumatera Utara, danau yang terbentuk secara
alami ini merupakan danau vulkanik terbesar di indonesia. Saat ini untuk
menambah akses transportasi ke kawasan ini, pemerintah telah membuka rite
penerbangan dari Bandara Kualanamu di Medan ke bandara Silangit.
2.
Tanjung Kelayang
Pantai Tanjung Kelayang terletak di Tanjung Pandang,
propinsi Bangka Belitung. Dikhiasi oleh batu granit yang eksotis serta
berbentuk kepala burung garuda. Pantai ini juga ditetapkan pemerintah sebagai
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di bidang pariwisata.
3. Tanjung Lesung
Pantai Tanjung Lesung terletak di Pandeglang, Banten
atau sekitar 160 kilometer dari kota Jakarta. Pantai ini memiliki pasir putih
yang sangat mempesona dan memiliki lokasi yang dekat dengan Taman Nasional
Ujung Kulon, Gunung Krakatau dan Pulau Umang.
4. Pulau Seribu
Pulau Seribu merupakan gugusan pulau yang terletak di
Jakarta Utara. Beberapa pulaunya memiliki penghuni, ada pula yang diperuntukkan
untuk kepentingan wisata dan riset sehingga tidak memiliki penghuni.
5. Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan candi Budha yang terbesar di
dunia. Terletak di Magelang, Jawa Tengah dan dibangun pada abad ke-9, candi ini
memilik daya tarik yang besar untuk mendatangkan wisatawan mancanegara dan
domestik untuk berkunjung.
6. Mandalika
Pantai yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini
merupakan salah satu Kawasan Ekonomi Khusus dan hanya berjarak 30 menit dari
bandara Lombok.
7. Gunung Bromo
Terletak di taman Nasional Bromo Tengger yang meliputi
empat kawasan sekaligus yaitu Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan
Malang di Jawa Timur. Gunung ini dikelilingi oleh lembah, ngarai dan kaldera
atau lautan pasir.
8. Wakatobi
Merupakan sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi
Tenggara sekaligus salah satu taman nasional kehidupan bawah air yang kaya
dengan panorama terumbu karang.
9. Labuan Bajo
Kawasan yang menawarkan keindahan panorama laut biru
dengan bukit – bukit hijau ini merupakan salah satu desa di kecamatan Komodo,
kabupaten Manggarai Barat, provinsi NTT.
10. Morotai
Merupakan pulau paling utara di Indonesia dan merupakan
bagian dari kepulauan Halmahera, Maluku Utara yang menampilkan keindahan pasir
putih yang berpadu dengan hutan nan lebat.
Potensi wisata Indonesia memang sangat besar, antara
lain didukung faktor-faktor sebagai berikut :
1. Terdiri dari 17.504 pulau dengan keunikan masing – masing
2. Sebagian besar wilayah dikelilingi oleh
lautan dan pantai yang memiliki keindahan mempesona dan menjadi favorit
wisatawan terutama dari mancanegara
3. Masyarakat Indonesia memiliki kultur yang sangat terbuka
bagi perkembangan pariwisata
4. Harga paket wisata menempati urutan termurah ketiga di
dunia (berdasarkan laporan dari Travel and Tourism Competitiveness Index oleh
World Economic Forum pada tahun 2015). Hal ini menjadi daya tarik yang besar
sebagai keunggulan pariwisata Indonesia
5. Keanekaragaman
keindahan alam menjadi tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan asing
6. Tersedianya berbagai jenis pilihan wisata seperti
wisata belanja, sejarah, budaya, religi, kesehatan, belanja, kuliner dan banyak
tersedia pula tempat wisata yang ramah anak dan ramah lansia
Untuk mengembangkan “10 Bali Baru”, pemerintah telah menempuh
langkah – langkah sebagai berikut :
1. Menambah anggaran
sebesar lebih dari 6 Triliun rupiah untuk pengembangan empat kawasan pariwisata
prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo dan Mandalika.
2.
Mengembangkan desa
wisata di sekitar “10 Bali Baru”
3. Pembenahan dan
pengembangan infrastruktur pendukung terutama akses, sebagai bagian dari
prasyarat suatu kawasan wisata yaitu 3A (Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi).
Berikut anggaran
infrastruktur penunjang pariwisata 2019 :
Infrastuktur merupakan faktor penting untuk mendukung pengembangan
sektor pariwisata, termasuk kawasan wisata 10 Bali Baru yang menjadi prioritas
pemerintah saat ini. Dan tugas utama Kementerian Perhubungan dalam hal ini adalah
penyelenggaraan pembangunan akses menuju kawasan pariwisata, khususnya akses transportasi
yang merupakan bagian vital dalam pengembangan suatu destinasi wisata. Apalagi,
kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pulau – pulau dan banyak
dipisahkan oleh perairan, sehingga membutuhkan konektivitas, aksesibilitas dan
sarana transportasi yang memadai.
Kementerian Perhubungan dalam lima tahun terakhir telah
menunjukkan kinerja yang sangat positif dalam meningkatkan akses ke berbagai
wilayah di Indonesia, termasuk untuk mendukung perwujudan “10 Bali Baru “. Hal
ini terlihat dari langkah – langkah berikut ini :
1.
Pengembangan Bandara
Silangit yang kini telah berganti nama menjadi Bandara Internasional Sisingamangaraja XII dalam rangka meningkatkan akses menuju Danau
Toba. Terminal penumpang pada Bandara ini diperluas untuk mengakomodir
peningkatan jumlah penumpang, perluasan runway pesawat agar bisa didarati
pesawat jenis Boeing737-800 NG, perluasan area parkir kendaraan dan pembangunan
gudang kargo seluas 2. 250 meter persegi. Selain itu, PT. Angkasa Pura II
selaku pengelola bandara ini juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan
kenyamanan penumpang yang masuk ke bandara ini.
2.
Pembangunan jalan
Lingkar Utara Flores dari Labuan Bajo – Kedindi sepanjang 141,29 km untuk
mendukung pengembangan Labuan Bajo lewat peningkatan konektivitas
3.
Pensinergian
pembangunan kawasan pariwisata “10 Bali Baru” yang bekerjasama dengan
Kementerian terkait lainnya seperti Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif,
Kementerian PUPR, Kementerian BUMN dan Badan Koordinasi Penanaman Modal.
4.
Penambahan anggaran
sebesar Rp 441,5 Miliar untuk tahun anggaran 2020 yang diperuntukkan bagi
pembangunan infrastruktur transportasi dan meningkatkan aksesibilitas di
sejumlah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau “10 Bali Baru”.
Tambahan anggaran ini
dialokasikan untuk pengembangan :
Kinerja positif Kementerian Perhubungan ternyata berbanding
lurus dengan pertumbuhan industri pariwisata Indonesia, yang dalam beberapa
tahun belakangan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data dari
Badan Pusat Statistik (BPS), indikasi ini terlihat dari :
- Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada bulan Juni 2019 mengalami kenaikan sebesar 9,94% dibanding jumlah kunjungan wisata pada bulan Juni 2018. Sementara dibandingkan bulan Mei 2019, terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisata pada bulan Juni 2019 sebesar 15,48%.
- Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada periode Januari hingga Juni 2019 mencapai 7,83 juta kunjungan atau naik sebesar 4,01% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada periode yang sama di tahun 2018 yang berjumlah 7,53%.
- Terjadi kenaikan jumlah Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel dengan klasifikasi bintang di Indonesia sebesar 0,23 poin yaitu 52,27% pada bulan Juni 2019 dibandingkan dengan bulan Juni 2018 yang tercatat sebesar 52,04%. Sementara dibandingkan TPK pada bulan Mei 2019, terjadi kenaikan poin sebesar 8,74 poin.
Pada tahun 2015, Travel & Tourism
Competitiveness Report dari World Economic Forum yang mengukur sejumlah faktor
dan kebijakan yang memungkinkan
perkembangan berkelanjutan dari sektor travel & wisata, menyatakan bahwa
Indonesia melompat dari peringkat 70 di tahun 2013 menjadi peringkat 50 di
tahun 2015.
Hal ini
menunjukkan kemajuan yang menggembirakan dalam sektor pariwisata. Secara umum ini
didorong antara lain oleh pertumbuhan cepat dari
kedatangan turis asing ke Indonesia, prioritas nasional untuk industri
pariwisata dan investasi infrastruktur (contohnya jaringan telepon selular kini
mencapai sebagain besar wilayah di negara ini) dan transportasi udara telah
meluas.
Faktor lain
yang turut berkontribusi adalah bertambahnya jumlah destinasi wisata di Indonesia,
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya destinasi wisata untuk
meningkatkan perekonomian, kebijakan yang sangat mendukung pertumbuhan sektor
wisata, pemasaran yang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan
peningkatan jumlah sarana prasarana pendukung akses pariwisata.
Pada tahun 2020, pemerintah menargetkan peningkatan
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara hingga 18,5 juta orang per tahun,
pergerakan wisatawan nusantara mencapai 310 juta perjalanan per tahun dan target
penerimaan devisa antara 19 hingga 20 miliar US Dollar. Hal ini diyakini akan
meningkatkan perekonomian di tengah defisit transaksi berjalan dan neraca
perdagangan negara.
Maka, sudah semestinya Kementerian Perhubungan selaku
Kementerian yang bertanggung jawab di bidang transportasi, terus melakukan
berbagai upaya guna peningkatan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur
sarana dan prasarana transportasi. Sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas
yang akan menjadi daya dukung dan magnet utama penarik kedatangan wisatawan
baik mancanegara maupun nusantara ke berbagai destinasi wisata di tanah air
terutama “10 Bali Baru” yang kini sedang menjadi prioritas.
Tugas Kementerian Perhubungan (IG : @kemenhub151) untuk membangun
infrastruktur transportasi seperti bandara, pelabuhan, peningkatan pelayanan
alat transportasi seperti kapal laut, pesawat terbang dan fasilitas lainnya ditargetkan
selesai pada tahun 2020 untuk mewujudkan konektivitas ke 5 (lima) destinasi
pariwisata super prioritas atau Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang merupakan bagian dari “10 Bali Baru”,
yaitu Danau Toba, Borobudur, Likupang, Labuan Bajo dan Mandalika.
Dan untuk mencapai target ini, pada tahun 2020, Kementerian Perhubungan juga
mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,95 triliun untuk melakukan peningkatan
kapasitas dan aksesibilitas transportasi laut, udara, darat dan perkeretaapian
di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dengan rincian ;
Lebih dari
itu, Kementerian Perhubungan juga telah merencanakan pembangunan dan
rehabilitasi fasilitas transportasi di 5 (lima) Bali Baru yaitu :
1.
Danau Toba
Ø
Melakukan
pembangunan/rehabilitasi 12 Pelabuhan Danau
Ø
Membuat satu
kapal penyeberangan Ro-Ro dan satu unit Bus Air
Ø
Menyubsidi
operasional angkutan antarmoda
Ø
Fasilitas
integrasi angkutan jalan
Ø
Peningkatan
jalur KA lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar sepanjang 35 km’sp (SBSN)
Ø
DED
pembangunan jembatan dan sistem persinyalan dan telekomunikasi serta bangunan
stasiun
Ø
Pembuatan
runway strip tahap I Bandara Sibisa.
2.
Borobudur
Ø
Membangun
jalur KA Solo Balapan Bandara Adi Soemarmo
Ø
Membangun KA
Bandara Yogyakarta Internasional Airport – Kulonprogo
Ø
Elektrifikasi
jalur KA lintas Yogyakarta-Solo
Ø
Menyubsidi
operasional angkutan antarmoda
Ø
Fasilitas
integrasi angkutan jalan
Ø
Fasilitas
perlengkapan jalan
Ø
DED pembangunan
jembatan dan sistem persinyalan dan telekomunikasi serta bangunan stasiun.
3.
Mandalika
Ø
Pengadaan
dan pemasangan perlengkapan jalan
Ø
Perbaikan
fasilitas integrasi angkutan jalan
Ø
Membiayai
subsidi operasional angkutan antaramoda di Mandalika
Ø
Merehabilitasi
Pelabuhan Pamenang
Ø
Melanjutkan
pembangunan Pelabuhan Faspel Gili Terawangan
4.
Likupang
Ø
Peningkatan
fasilitas di Pelabuhan Likupang
Ø
Membangun
Kapal Bottom glass di Bunaken
Ø
Merehabilitasi
Pelabuhan Penyeberangan Likupang
Ø
Merehabilitasi
Pelabuhan Penyeberangan Lembeh
5.
Labuan Bajo
Ø
Subsidi
operasional antarmoda
Ø
Memberikan
fasilitas integrasi angkutan jalan
Ø
Pengadaan 2
unit kapal bottom glass seperti di Likupang
Ø
Melakukan
pengembangan Terminal Kargo Pelabuhan Labuan Bajo
Ø
Pembebasan
lahan untuk pengembangan bandara
Ø
Pemotongan
bukit daerah transisional dan perpanjangan runway dari 2450 m x 45 m menjadi
2650 m x 45 m termasuk marking dan pengawasan
Untuk
melakukan semua rencana tersebut, peran serta berbagai pihak sangat dibutuhkan.
Tidak hanya mengandalkan APBN tetapi juga memerlukan peran serta sektor swasta
nasional maupun asing. Misalnya di Bandara Labuan Bajo, saat ini sedang
dilakukan kerjasama pengembangan infrastruktur bandara yang dilakukan melalui
skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang diminati sejumlah
investor nasional maupun asing.
Keberhasilan
Kementerian Perhubungan dalam melaksanakan seluruh rencana pembangunan
infrastruktur terutama yang berkaitan dengan transportasi untuk mendukung
aksesibilitas ke “10 Bali Baru” dengan 5 destinasi super prioritas, diyakini
akan mendukung peningkatan industri pariwisata Indonesia, peningkatan jumlah
angka kunjungan wisata dan berimbas positif kepada peningkatan devisa negara.
Dengan Transportasi yang unggul, kita raih Indonesia yang maju dan sejahtera.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang kinerja Kementerian Perhubungan, kalian bisa mengaksesnya di :
web : http://dephub.go.id/
IG : @kemenhub151
FB : Kementrian Perhubungan RI
Twitter : @kemenhub151
Youtube : Kementrian Perhubungan RI
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang kinerja Kementerian Perhubungan, kalian bisa mengaksesnya di :
web : http://dephub.go.id/
IG : @kemenhub151
FB : Kementrian Perhubungan RI
Twitter : @kemenhub151
Youtube : Kementrian Perhubungan RI
Sumber :
http://dishub.jabarprov.go.id/
https://www.indonesia-investments.com/
https://www.bps.go.id/
https://katadata.co.id/
https://www.cnnindonesia.com/
https://www.liputan6.com/
https://www.cnbcindonesia.com/
http://www.tahupedia.com/
http://cvinspireconsulting.com/
Wakatobi saya ketahui dari majalah Intisari lawas, kala itu Des Alwi verupaya mengenalkan Wakatobi ke masyarakat luas. Semua tempat yang ditujukan untuk menjadi 10 Bali Baru memiliki keistemewaan dan memang sangat potensial untuk dikembangkan dengan pembangunan yang mendukung konektivitas.
ReplyDeletekalo transportasi dan infrastruktur keren, niscaya dunia pariwisata makin majuuuu dan kian kece ya Mak
ReplyDeleteBravo utk KemenHub!
Akan luar biasa sekali kerja keras kementrian perhubungan untuk membangun dan merehabilitasi fasilitas di 5 Bali baru. Semoga dimudahkan dan dapat terealisasi
ReplyDeleteLuar biasa perkembangan infrastruktur di Indonesia saat ini, saya yakin perkembangannya juga akan lancar utk destinasi 5 Bali ini karena memberi sumber devisa juga buat negara
ReplyDeletewah keren mbak. perkembangan pembangunannya sangat luar biasa semoga kota lain juga bisa seperti demikian yah.Kakak makasih informasinya yah terus berbagi info
ReplyDeleteUlasan yang sangat lengkap nih. 10 destinasi pariwisata baru tersebut memang benar bisa mengangkat perkembangan pembangunan negara kita ya. Langkah yg diambil Kemenhub memang harus kita apresiasi...
ReplyDeleteLuar biasa ya mba dengan 10 Bali baru ni dan perkembangan 5 bali barunya juga semoga bisa meningkatkan perekonomian sekitar daerah wisatanya
ReplyDeleteDuh..baru dua dari 10 Bali baru ygpernah kukunjungi nih.. mudah2an bisa segera mengunjungi pula delapan lainnya. Apalagi didukung kemudahan akses saat ini ya.. Semoga..
ReplyDeleteNah ini bener banget untuk menciptakam 10 Bali baru harus didukung dengan transportasi yang memadi agar Kebutuhan wisatawan terpenuhi Dan banyak yang berkunjung.
ReplyDeleteWah, pengen banget menjelajah ke Wakatobi dan Labuan Bajo nih!
ReplyDeleteSemoga pembangunan infrastruktur bisa lebih merata jadi akses lebih mudah dan terjangkau yah
Dari 10 Bali Baru itu belum ada yang pernah saya kunjungi. Ke Bali aja belum pernah eh tapi tentunya dengan kemajuan transportasi akan semakin melancarkan juga ya akses untuk ke tempat wisata tesebut.
ReplyDeleteMenuju Indonesia menjadi negara maju dengan perkembangan teknologi, transportasi dan sektor pariwisatanya juga ya mbak.. bener banget, fasilitas transportasi itu menjadi tolak ukur sebuah kemajuan negara.. kalo transportasinya oke maka akan membuat banyak wisatan datang ya
ReplyDeleteYang paling saya amati perkembangannya adalah Danau Toba. Luar biasa pemerintah banyak memberi perhatian ke wilayah ini. Kini di Pulau Samosir juga ada bandara baru sehingga wisatawan bisa langsung masuk ke jantung pariwisata Danau Toba secara langsung
ReplyDeletetransportasi dan infrastruktur memang aspek penting untuk mendukung perkenbangan pariwisata ga soalnya percuma kalau terkenal tapi sulit dikunjungi karena gak ada akses
ReplyDeletePotensi negeri kita tercinta memang ngga main - main yaa mba..dan aku suka bangeet karena Pemerintah sekarang benar - benar memikirkan konektivitas antarpulau Indonesia. Semoga pariwisata kita makin majuu
ReplyDeleteWah baru tau ternyata paket wisata Indonesia yg termurah :) Menanti akan seperti apa bentuk desa wisata. Semoga kemenhub tidak berpuas diri, krn msh byk sarana transportasi dan pendukungnya yg harus dikembangkan terutama di daerah2 pelosok.
ReplyDeleteWaaakkk aku pengen bgt ke labuan bajo.. Tapi mahal. Tapi worth it sih org daptnya view begitu. Btw aku pengen naik kapal buat ke pulau komodo nya itu..
ReplyDeleteDanau toba keren ya perkembangannya