Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

Review Campaign dan Giveaway #Book2 "Cinta dalam Semangkuk Sop Kaki Kambing"

Judulnya lumayan unik dan bikin penasaran ya? Dan biasanya orang akan selalu menghubungkannya dengan peristiwa yang selalu terjadi di muka bumi, yaitu tentang cinta yang tumbuh karena makanan. Tetapi, cinta dalam novel ini tidak sesederhana itu. malah agak sedikit rumit. 

Adalah Stephanie yang kerap patah hati, menerima cinta Awy sahabat masa kecilnya meski dalam hatinya tak ada perasaan lain pada Awy selain persahabatan biasa. Di lain sisi, Awy mencintai Stephanie sejak kecil, namun ia merasa bersalah dengan temannya Gandhi yang diam-diam menaruh hati pada Stephanie, dan Awy pun sempat berusaha menjodohkan Gandhi dengan Stephanie.

Situasi kian rumit karena Stephanie didesak untuk segera menikah karena kondisi kesehatan ibunya, sementara Stephanie masih ragu dengan latar belakang keluarga Awy yang berbeda dengannya, dan juga tentang hubungan mereka yang tidak melalui proses pacaran.

Lalu, ada pula side story yang mengambil porsi hampir separuh novel ini dan berlatar tahun 1908-1917. Kira-kira, apa hubungannya ya side story ini dengan kisah cinta bersegi-segi antara Awy-Stephanie-Gandhi? Dan kira-kira seperti apa titik akhir dari perjalanan cinta mereka?
Novel ini kembali menunjukkan kekhasan mbak Ifa Avianty yang selalu mengusung gaya bercerita yang ringan, agak konyol namun tetap punya muatan hikmah. Dan untuk novel yang satu ini, nuansa lokalitasnya cukup kental, karena ada selipan bahasa betawi dan Sunda.

Emang sih, buat saya yang udah baca beberapa novel mbak Ifa terdahulu, novel ini tergolong yang paling ringan. Mungkin karena bukunya juga tipis kali ya? Dan ruh side story-nya memang lebih terasa seperti cerita yang diceritakan (lah ‘kan emang diceritakan?) ketimbang cerita yang mengalir seperti kisah utamanya. Juga untuk selipan bahasa Sunda-nya, kayanya lebih bagus kalo ada terjemahannya.

Selebihnya, kisah ini bagus banget buat kamu yang lagi jatuh cinta, yang ngerasa cintanya terhalang oleh ini dan itu, yang merasa hidup seakan mau kiamat karena cinta yang tak sampai, dan sebagainya. Karena sesungguhnya cinta juga adalah ujian hidup, yang dihadirkanNya untuk menguji sejauh mana kita lebih mengutamakan cinta kepadaNya dan karenaNya.

Judul : Cinta Dalam Semangkuk Sop Kaki Kambing
Penulis : Ifa Avianty
Tebal : 174 hal
Tahun : 2016
Penerbit : Indiva Media Kreasi

----------------------------------------------------------
Saatnya giveaway!
Simak ketentuan dan pertanyaannya ya :
   1.    Pastikan kamu udah memenuhi syarat-syarat mengikuti Campaign Giveaway #AkuCintaBuku2 #KekuatanKata ya (klik sini untuk infonya)

    2.    Tuliskan pada kolom komentar di bawah postingan ini : 1 (satu) paragraf yang didalamnya memuat kalimat “Cinta tak Harus Memiliki”.

Contoh  :
Cinta bukanlah segalanya, cinta juga banyak bentuknya, satu yang pasti, cinta tak harus memiliki. Jika itu terjadi pada hati, ingatlah bahwa suatu saat nanti, hati pun akan menemui pengganti. Jadi, untuk apa frustasi atas cinta yang telah pergi?

Panjang paragraf bebas. Bentuknya juga bebas, boleh prosa, puisi, dialog, atau flash fiction. 

     3.    Sertakan juga nama akun sosial mediamu di kolom komentar
    4.    Bagikan link postingan ini di akun socmedmu dengan tagar #Book2 #AkuCintaBuku2 #KekuatanKata, mention akun saya dan Penerbit Indiva :
Fanpage FB :
Indiva Media Kreasi
Riawani Elyta

Twitter :
@penerbitindiva
@RiawaniElyta

Instagram :
@penerbitindiva
@riawani_elyta

(pilih dan mention di salah satu akun saja sesuai yang kamu punya, tapi kalo mau share di  semua akun juga boleh :D)

     5.    Jawaban ditunggu sampai 31 Oktober 2017 pukul 23.59 wib
    6.    Akan dipilih 1 (satu) orang pemenang yang akan mendapatkan novel Cinta dalam Semangkuk Sop Kaki Kambing. Buku dikirim ke alamat di Indonesia.

Ditunggu partisipasimu yaa.

Salam,
Riawani Elyta

14 comments

  1. Tuhan, aku tidaklah sempurna karena kesempurnaan hanya milik-Mu. Apa aku? Siapa aku? Kenapa aku? Saat aku dipatahkan dan juga mematahkan, apa aku masih berhak mengenang cerita lampau? Saat aku tau cinta tak harus memiliki. Ketika aku menyadari bahwa; aku hanya manusia biasa, yang tak kuasa terbagi dua. Aku hanya memiliki satu cinta, dan itu karena-Mu. Ya, Kau ...

    Fb : El Eyra
    IG : @el_eyra

    ReplyDelete
  2. Bagai manggis dalam kulitnya, akhir kisah cinta anak manusia tidak akan tertebak. Walau luarnya elok nan romantis, kenyataannya hati orang siapa yang tahu. Sungguh kumencintaimu semenjak awal kita bertemu, tapi kutahu kau tak begitu. Meski kau manis padaku, berpuluh chat terkesan perhatian, namun kusadar semua semu. Cinta tak Harus Memiliki, sebab kau hanyalah miliknya. Biarkan saja cintaku ini bertahan seorang diri, karena kutak mau seorang lagi terluka mengharapmu. Kasih, bahagialah bersama istrimu. Kuharap nanti rasa ini berlalu tanpa memaksa terburu-buru.

    Twit: @artha_amalia

    ReplyDelete
  3. Sudah baca buku ini dan kisahnya memang menarik. :) Ikut meraikan untuk bermain kata.

    "Cinta memang sebuah fitrah untuk setiap insan manusia. Namun cinta tak harus memiliki, jika memang tali jodoh tidak mengikat, tak ada restu dari-Nya."

    Fb : Ratna Hana Matsura
    Twitter : @ratnaShinju2chi
    IG : @kazuhana_el_ratna

    ReplyDelete
  4. Menyukai seseorang hingga berharap dialah sang jodoh yang dinanti. Sayang ternyata dia memilih yang lain. Baiklah, harus bisa move on. Eh, ada lagi yang mencuri hati. Kayaknya yang ini dia tambatan hati. Duh, ternyata terlalu berharap. Doi malah nikah sama yang lain. Jangan galau. Jangan baper. Karena cinta tak harus memiliki. Ikhlaskan dan tetap berdoa agar yang dinanti benar2 tiba pada waktu yang tepat.


    Fb: Nia Hanie Zen
    Twitter: @nia_hnie
    Ig: @nia_hnie

    ReplyDelete
  5. Menyukai seseorang hingga berharap dialah sang jodoh yang dinanti. Sayang ternyata dia memilih yang lain. Baiklah, harus bisa move on. Eh, ada lagi yang mencuri hati. Kayaknya yang ini dia tambatan hati. Duh, ternyata terlalu berharap. Doi malah nikah sama yang lain. Jangan galau. Jangan baper. Karena cinta tak harus memiliki. Ikhlaskan dan tetap berdoa agar yang dinanti benar2 tiba pada waktu yang tepat.


    Fb: Nia Hanie Zen
    Twitter: @nia_hnie
    Ig: @nia_hnie

    ReplyDelete
  6. Cinta tak harus memiliki tapi harus dimaknai hingga getarnya sampai ke hati. Belajarlah mencintai dalam sepi, hingga akhirnya ia menyadari suatu hari bahwa kau tidak terganti.

    Twitter : @nufazee
    Ig : @nufaz3e
    FB : Nurul Fauziah

    ReplyDelete
  7. Aku berpikir kau adalah pelangi yang menghiasi langitku setelah hari-hari yang berhujan. Aku begitu yakin setelah hari ini musim-musimku akan lebih berwarna, dimana kau dan aku akan menyemai bibit kasih bersama. Tetapi, rupanya itu hanya angan yang kupelihara. Setelah berbagai daya upaya aku harus menghadapi kenyataan bahwa cinta tak harus memiliki.
    Aku luruh, seperti daun-daun di musim gugur. Namun, aku tidak hancur. Aku percaya skenario Allah luar biasa. Di balik sepenggal perih, ada kuntum-kuntum bahagia.
    Aku hanya perlu bersabar dan berdoa, hingga musim semi itu tiba.

    Fb : Afin Yulia
    Twitter : @afinyulia
    IG : @afinyulia

    ReplyDelete
  8. Dia bilang kau masih boleh menyayanginya. Kau masih bisa menemuinya bila kau merindu. Dan dia akan selalu bahagia menerima hadiah-hadiah istimewa darimu. Namun dia memberikan raga dan jiwanya sepenuh hati untuk orang lain, bukan kau. Dia bilang cinta tak harus memiliki. Beginikah keadilan untuk cinta yang tulus itu?

    Twitter :: @fitt_rilaily

    IG :: @fitt_rilaily

    ReplyDelete
  9. “Aku cinta kamu, Bi.” Akhirnya terucap sudah kata-kata keramat ini. Kata-kata yang selalu ingin kuucap sedari dulu.
    Hening menyelimuti kami berdua menambah gemuruh detak jantung ini. Tak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibirnya. Entah apa yang ada dipikirannya, mungkin ia sedang bingung atau malah sedang menertawakanku. Entahlah.
    Aku mendengar Abi mengembuskan napas, diikuti tawa kecil yang tak kuketahui apa maknanya. “Sejak kapan?” tanyanya tanpa menengok ke arahku.
    “Dari lima tahun yang lalu,” jawabku jujur.
    “Dan kenapa baru bilang sekarang?” Ia bangkit dari duduknya dan berdiri menghadapku. Kulihat berbagai emosi di raut wajahnya. Marah, sedih, kesal, dan kecewa. Aku tak mengerti kenapa ia harus ada perasaan kecewa di wajahnya. Apakah ia kecewa karena aku mencintainya? Mencintai sahabatku sendiri?
    Aku tertawa kecil mendengar pertanyaannya. “Aku wanita, Bi. Meskipun sudah zamannya emansipasi, tapi aku ingin mendengar pernyataan cinta dari lelaki. Klise memang. Tapi itulah alasannya.”
    Abi mendengkus kasar. “Ironis. Satu minggu lagi aku akan menikah dan sekarang kamu bilang kalau mencintaiku dari lima tahun yang lalu.” Kulihat Abi menggelengkan kepalanya seakan tak percaya dengan semua yang ia alami.
    “Dan kamu tahu, Cha,” Abi memejamkan matanya, “I love you since we met at first time … until now.”
    Aku tersenyum kecil mendengarnya. “Aku tahu, Bi. Itu kenapa selama ini aku diam. Aku ingin kamu jujur padaku. Tapi kediamanku malah berakhir seperti ini.”
    Abi kembali duduk di sampingku. Mengembuskan napas, Abi menoleh ke arahku. “Tapi aku nggak bisa batalin pernikahanku, Cha,” ungkapnya lirih.
    Aku mengusap pelan lengan kanannya. “I know. Aku cuma ingin kamu tahu perasaanku aja, …”
    “Tap …”
    “No. Jangan menyesal. Ini sudah takdir Tuhan. Kita hanya harus menjalaninya dengan ikhlas. Dan yang harus kamu ingat, Bi. Cinta tak harus memiliki. Aku akan bahagia dengan cukup melihat kamu bahagia. Itu aja, ” jelasku.
    Kulihat sendu di matanya. “Tapi kamu gimana, Cha?”
    “I’ll fine. Aku ikhlas. Aku hanya harus menunggu ia yang menjadi takdirku.” Senyum tulus kusungginggkan kepada pemilik hatiku ini.
    “I’m sorry. I’m really sorry.”


    FB : Siti Maslacha
    Twitter : @shitiearushi
    IG : @claupherin

    ReplyDelete
  10. Penerimaan dan keikhlasan membuat hati rela menerima cinta sekalipun cinta tak harus memiliki seseorang yang dicintai. Hati telah tetap pada satu Cinta: yang tak pernah merasa kehilangan. Cinta yang yang pasti dimiliki oleh hati yang bening, cinta yang membawa kepada kedaimaian: Cinta kepada Allah

    FB Sayekti Ardiyani
    twitter @sayektiardiyani
    IG @sayektiardiyani

    ReplyDelete
  11. Mereka berkata bahwa cinta tak harus memiliki, tapi apa mereka pernah merasakan saat melihat orang yang kita cintai menjadi milik orang lain.
    Mereka tak pernah tahu rasanya itu? Mereka tak pernah tahu bagaimana rasanya menangis dalam diam, menangisi rasa cinta yang semakin hari malah semakin menyiksa.
    Jika mereka tahu rasanya cinta tak terbalas, masihkah mereka akan berkata bahwa jika cinta itu tak harus memiliki.

    akun sosial media :
    Twitter dan Instagram : @farida_271

    ReplyDelete
  12. Seseorang pernah berkata padaku, bahwa cinta tidak harus memiliki. Aku tertawa dan menganggap dia konyol sekali dengan pemikiran seperti itu hingga suatu ketika dia ditinggalkan kekasihnya pergi dengan lelaki lain. Kau tahu apa yang dilakukan seseorang yang pernah mengatakan omong kosong itu padaku? Dia mengiris pergelangan tangannya sendiri karena kecewa dan patah hati. Aih, jadi omongannya tempo hari tentang cinta tak harus memiliki itu benar-benar omong kosong!! Ah, searusnya dia belajar dariku ...

    FB: Dian Haerani

    ReplyDelete
  13. Ada pada satu masa, aku mendamba cinta manusia biasa. Meski tiada pernah terikrar dalam kata. Namun begitu hangat dalam rasa. Aku dan kau, tak ingin mengingkarinya. Pun tak berharap menghapusnya. Biarlah ia mengalun anggun. Lalu lesap dalam embun. Aku terseyum. Ah, cinta tak harus memiliki. Dia yang kini kumiliki adalah yang harus dicintai, sepenuh hati hingga nanti.❤


    IG umi_laila_sari
    FB Umi Laila Sari

    ReplyDelete
  14. Cinta Tak Harus Memiliki


    Baru beberapa menit ketika Cinta dilihatnya menunduk saat dia ungkapkan rasa yang sekian lama dan sembunyi-sembunyi dikirimkan melalui sinyal-sinyal yang tak kunjung tertangkap. Menunduk, baginya masih merupakan gesture warisan nenek moyang bangsa Melayu sebagai tanda khusus dari perempuan, utamanya masih gadis, yang berarti setuju; mau; bersedia dan sejenis itu.

    Namun, dia nyatanya tak bisa menahan ekspresi untuk tidak terbengong sekian detik berikutnya. Seseorang datang, disambut uluran tangan Cinta sepenuh hati. Datuk Maringgih, terduduk lemas di atas tanah berumput. Pria berambut belah tengah nan ikal yang baru saja tiba itupun mengecup kening Cinta. Mesra. Jelas sudah, Cinta takkan dia miliki. Kata keramat "cinta tak harus memiliki" itu berputar-putar di atas kepalanya.

    "Datuk terlampau lama bersemedi di dalam gua agaknya. Sampai-sampai tak tahu, jika saya dan Rangga sudah menikah." ujar Cinta, sebelum akhirnya melenggang sembari menggandeng lengan Rangga.[]


    FB: Dinu Chan
    Twitter: @chan_dinu
    IG: @dinu_chan

    ReplyDelete