Mushola Ar-Raudah, 12 September
1984
“Allahu akbar!”
Takbir pertama berkumandang.
Lirih diikuti para
jamaah Isya’ yang bershaf di belakang imam. Tak terlihat makmum perempuan. Tabir
hijau yang biasanya menjadi pembatas, hari ini dibiarkan tersampir begitu saja.
Sejak beberapa bulan
terakhir, mushola itu memang hanya terlihat ramai saat
ada pengajian rutin. Jadi, sememangnya tak ada yang terlihat ganjil malam ini. Para
jamaah itu juga bukanlah siapa-siapa. Hanya sekelompok pria yang masih terpanggil untuk
menunaikan shalat berjamaah. Para pria
yang tak ingin mengotori pikiran dengan prasangka apapun. Termasuk prasangka atas peristiwa yang terjadi beberapa
hari lalu di mushola.