Mengawali tulisan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Stiletto Book atas evennya yang kece badai ini. Jujur aja, tahun lalu, ide untuk menggelar even serupa sempat muncul dalam benak saya, juga pernah saya share di grup menulis di facebook. Karena saya udah gemees banget dengan fakta akan betapa rendahnya minat baca buku masyarakat kita. Biar nggak dikira hoax, ini saya sertakan capture-nya :

Jika di India kita mengenal Taj Mahal sebagai hadiah dan perlambang cinta dari Shah Jahan kepada istrinya Mumtaz mahal, maka di dalam negeri, tepatnya di tanah Melayu, kita juga punya kisah yang tak kalah melegenda. Adalah pulau Penyengat, yang terletak di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau dan merupakan mas kawin dari Sultan Mahmudsyah III kepada istrinya Engku Putri.

Wow, kebayang nggak sih, pulau dijadiin mas kawin pernikahan? :)

Wow......tak terasa, usia Kumpulan Emak Blogger (KEB) sudah 4 tahun ya. Kalau untuk manusia, usia 4 tahun ini berada pada fase keemasan (golden time). Masa ketika sel-sel otak mengalami perkembangan maksimal dengan dukungan stimulasi yang optimal.

Udah lama juga ya saya nggak post resep kue? Kali ini saya mau nge-post resep brownies, tetapi bahannya dicampur dengan kentang kukus. Jadi rasa dan aromanya juga unik dan berbeda dari brownies kukus biasa. Selain itu, brownies kentang kukus ini juga sangat ekonomis. Dengan biaya kurang dari Rp.20 ribu, kita udah bisa bikin brownies kukus yang enak dan lembut.

Resep dasar brownies ini saya peroleh dari cookpad, dan setelah saya modif sedikit, inilah komposisi bahan-bahan versi ekonomisnya :

3 butir kentang

4 butir telur

1 gelas belimbing gula pasir

1 sdt SP

40 gr susu kental manis

50 gr margarine dicairkan

150 gr terigu

1 sdm cokelat bubuk

Cara membuat :

1. Kukus kentang sampai lembut lalu haluskan

2. Kocok telur, gula dan SP sampai adonan kental.

3. Masukkan susu manis, margarine cair dan tepung terigu sambil diaduk pelan

4. Tambahkan kentang halus, aduk rata

5. Bagi dua adonan. Satu bagian dicampur dengan cokelat bubuk

6. Panaskan kukusan. Masukkan adonan cokelat ke dalam loyang 22 x 22 x 7 cm yang sudah dioles margarine dan dialas kertas roti. Kukus 10 menit

7. Tambahkan adonan putih. Kukus 40 menit sampai matang

8. Keluarkan adonan dari loyang, potong-potong dan sajikan.

Untuk kira-kira 25 potong.

Perkiraan biaya (sesuai harga yang berlaku di kota saya) :

Selamat mencoba :)

“Papa lagi istirahat. Kalau lagi istirahat, biasanya beliau nggak mau diganggu.”

“Oh ya? Tapi, kamu ‘kan belum ketemu papamu? Darimana kamu tahu kalau dia lagi istirahat?”

Astaga, cowok ini .......kenapa ngotot bener sih?

“Biasanya jam segini papaku lagi nonton teve. Atau lagi makan malam.” Jawabku. Berharap cowok ini akhirnya akan menyerah. Bukannya apa-apa, kalau nanti papa bertanya siapa cowok ini, bagaimana aku harus menjelaskannya? Cowok yang beberapa kali kutemui secara kebetulan? Dan setiap pertemuan kami terjadi dalam rentang waktu dua tahun? Hey....apa itu sebuah cerita yang layak dipercaya?

Assalamualaikum wr.wb.

Terkadang, kita nggak menyadari bahwa dalam rutinitas sehari-hari, kita cenderung mengabaikan cara hidup sehat. Padahal, kita selalu ingin cantik luar dalam. Kalau nggak percaya, saat bangun pagi, mari kita cek tentang kebiasaan hidup yang baru kita lalui semalam :

 What will appear in your mind when hearing a word “t-shirt”? Something refers to casual or comfort clothes? Or something you like most to wear? Probably, this is kind of clothes that we can find in most people’s wardrobe. T-shirt not only has function to protect our body in casual way, but can also express our character, mood and passion by using our desired custom t-shirt. For example, if you always wear black t-shirt with skull image, people will easily guess that you put metal music as the most favourite.

Tulisan ini adalah lanjutan dari catatan awal tahun saya sebelumnya (baca : Jejak Langkahku di 2015, Tahun Terkabulnya Doa dan Perenungan.)

Awalnya saya sempat bingung, bagaimana saya harus memulai tulisan ini.  Berbeda dengan catatan sebelumnya yang merangkum pencapaian-pencapaian saya di dunia menulis pada tahun 2015, pada catatan kali ini, saya bermaksud menuliskan sesuatu yang tak kasatmata, tak bisa diukur dengan angka-angka, dan hanya hati kita yang bisa merasakannya : perenungan.

Sedikit terlambat menulis ini. Di saat teman-teman yang lain telah mengisi blognya dengan resolusi 2016. But, it’s better to be late than never. Karena pada tahun-tahun sebelumnya, saya memang tidak pernah mendokumentasikan perjalanan dan pencapaian saya pada tahun yang telah terlewati.

Saya pikir, untuk apa saya melakukannya? Memangnya, siapa yang butuh informasi tentang pencapaian saya dalam setahun?

 Saya yakin, semua perempuan suka dibilang cantik, dan ini adalah pujian yang masuk the-top-3- most favourite compliment, setelah langsing dan berkulit mulus.