Support Me on SociaBuzz

Support Me on SociaBuzz
Dukung Blog Ini

LHO, KOK DIBUANG?




Saat menulis ini, saya baru saja selesai merevisi dan mengedit novel duet saya,dan salah satu point revisi yang menjadi request editor adalah, mengurangi panjang naskah dari 59 ribu kata menjadi 35 ribu kata, it means, ada lebih kurang 24rb kata yang harus dikurangi alias dibuang. Dan usai revisi, saya baru berhasil mengurangi sekitar 19rb kata, yang kalau dihitung dengan jumlah lembar, ini setara dengan....err, 50 lembar A4 spasi 1!

RESENSI NOVEL : KATASTROFA CINTA MEI HWA DAN SANG PELINTAS ZAMAN


Sinopsis                      :
“Dia korban perkosaan,” bisikan lelaki berjas putih itu menyakitiku.
Korban perkosaan. Aku mengerang. Meradang. Seakan ingin memapas sosok-sosok beringas yang semalam itu menghempaskan aku kepada jurang kenistaan.
“Kasihan dia,” ujar lelaki itu lagi, samar-samar kutangkap, meski gumpalan salju itu menghalangi seluruh organ tubuhku untuk bekerja normal seperti sediakala.
“Kenapa?” tanya seorang wanita, juga berpakaian serbaputih.
“Rumahnya dibakar. Tokonya dijarah. Ayahnya stress, masuk rumah sakit jiwa. Dan ibunya bunuh diri, tak kuat menahan kesedihan.”
……………

Resensi Enju : A Little Boy That Change My Life ; Menjadi Calon Ayah yang Siaga *)





Resensi                       :
Menjadi seorang ayah adalah salah satu anugerah terbesar bagi seorang pria yang telah memasuki kehidupan berumah tangga. Buku ini merupakan catatan dokumentasi seorang ayah mulai dari proses menjelang kelahiran anak lelakinya hingga saat yang dinanti-nanti itu tiba, yaitu kelahiran sang putra yang menjadi cahaya mata dalam kehidupannya.

Training Jurnalistik di PT. Tunas Karya, Batamindo, 20 April 2014






“Materinya nanti, kira-kira tentang reportase murni atau reportase yang humanistik, Mas?”
“Reportase yang humanistik, mbak.”

Ini sepenggal obrolan saya dengan mas Dudy, karyawan PT. Tunas Karya sekaligus pengelola tabloid Etos, beberapa hari menjelang pelaksanaan training jurnalistik di PT. Tunas Karya, Batamindo.

PUISI : PAHLAWAN KESIANGAN

Gambar dari sini   






Tahukah engkau siapa itu pahlawan kesiangan?
Mereka datang setelah perang memakan korban
Mereka berkoar membela sesuatu yang tak mereka paham
Mereka menyiram minyak pada api yang mulai padam

Wahai engkau yang kesiangan
Baiklah kau tak bertindak sembarangan
Jika banyak hal yang engkau pun tak paham
Baiklah engkau diam

PUISI : KOBAR

gambar dari sini

Aku melihat kobaran api bergumpal-gumpal
Kian membesar
Dan kudengar dari kejauhan,
suara sang anak orang utan yang menjerit, merintih kesakitan
Tak mampu bebaskan diri dari kepungan api yang menghabiskan hutan

Tapi mengapa,
Tak ada yang hendak memadamkannya
Semuanya justru berlomba-lomba mengipasinya
Membuat kobaran api kian menjilat
Membakar
Membara


Tanpa sadari
Saat bantuan yang sesungguhnya datang
Mungkin semuanya sudah terlambat
Dan sang anak orang utan
Telah mati terpanggang

PUISI : BULAN SEPARUH, HATI YANG RUSUH

gambar dari sini


Aduhai
Bulan tinggal separuh
Sunyi ....ditinggal pergi segala rusuh
Hasrat hati ingin luahkan keluh
Apadaya, lidah tak mampu bermadah teguh
Baiklah mengunci bibir, Agar yang keruh tak bertambah lusuh

Bukanlah diam pertanda lumpuh
Diam jua menyimpan kukuh
Laksana pelita menjelma suluh
Halaukan gundah yang kian rapuh

Wahai
Betapa hati rindu berlabuh
Sungguh
tiadalah tempat lain akan kutaruh
PadaNya jua, cinta dan harap gegas kukayuh

Resensi Novel Meet The Sennas : Novel yang Komikal



Sinopsis                      :
Novel berkisah tentang gadis bernama Daza Senna (Daze), digambarkan sebagai gadis yang tidak terlalu cantik, punya tubuh berisi dan berambut “Medusa”, lemot dalam pelajaran Matematika, dan terlahir dalam keluarga Senna yang tergolong “aneh”. 

Ayahnya lalu mendatangkan seorang guru les bernama Logan untuk mengajari Daze. Guru les sahabat Dennis kakaknya, yang meski tampan namun juteknya selangit.

Resensi Memori : Novel yang "Modern Minimalis"



Judul         :            Memori
Penulis      :            Windry Ramadhina
Penerbit    :            Gagas Media
Tebal        :            304 hal
Genre       :            Fiksi
Terbit       :         Cetakan pertama, 2012
ISBN        :            9789797805623

Resensi    :
Kisah dituturkan oleh Mahoni, seorang arsitek yang meniti karir di Virginia, namun oleh satu panggilan dari tanah air tentang kabar kematian ayahnya, membuatnya harus kembali ke Jakarta. Dan ternyata, masih ada hal lain yang menahan langkahnya untuk kembali ke Virginia, sesuatu yang menjadi “peninggalan” sang ayah dan ibu tirinya Grace. Dialah Sigi, buah perkawinan keduanya yang masih remaja, dan tidak punya siapa-siapa sepeninggal keduanya. 

Resensi Altitude 3676 Takhta Mahameru : Harmonisasi keindahan alam, kultur dan pencarian kebenaran







Sinopsis                      :
Mengejar jejak sebuah email, telah membawa Faras menjelajah satu tempat ke tempat lain. Dari Borobudur hingga Tanjung Bira. Hanya untuk mencegah luapan dendam sebuah hati yang merasa memiliki sepuluh alasan untuk membunuh ayahnya.

Namun, dengan sepuluh alasan pulalah, Raja Ikhsan, sang pendaki tangguh, akhirnya berhasil menguarkan dendam itu di puncak Mahameru. Dan, di altitude 3676, ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut, Raja Ikhsan tak sekedar menjumpai sebuah ketundukan, tetapi juga beningnya sebuah cinta dan keikhlasan.